Anda di halaman 1dari 3

Kesebangunan Dua Segitiga

A. syarat Dua Segitiga Sebangun


 Segitiga sebangun berdasarkan sudut-sudut bersesuaian
Bagaimanapun dalam dua segitiga terdapat sudut dimana besarnya serupa serta
bersesuaian , maka sisi dimana memiliki ketenangan disebut sebanding . Jadi , jika
pada dua buah segitiga dan sudutnya bersesuaian maka dua segitiga tersebut pasti
memiliki kesebangunan atau sebangun . Catatan : Jikalau 2 buah segitiga besar
dua buah sudutnya serupa , maka sudut ketiganya juga sama . Sudut-sudut yang
besarnya sama menghadap sisi-sisi yang sesuai .
 Segitiga sebangun berdasarkan sisi-sisi bersesuaian
Bagaimanapun terdapat dua buah segitiga memiliki sisi yang sebanding atau besar
perbandingannya sama , akibatnya sudut dimana memiliki ketenangan juga serupa
besarnya . Jadi , dengan kata lain, jika perban dingan dua segitiga Sebanding ,
maka pastilah terpenuhi pula sifat kesebangunan pada kedua bangun itu
 Kesebangunan segitiga berpatokan padadua sisi dan sudut yang diapit oleh
keduanya
Bagaimanapun terdapat 2 segitiga dimana segitiga tersebut terdapat sebuah sudut
yang besarnya sama serta sisi yang apit sudut , perbandingannya sama , akibatnya
kedua segitiga tersebut memiliki kesebangun atau sebangun .

Secara sederhana sesuai dengan pengertian kesebangunan , doa segitiga dikatakan sebangun
jika sudut-sudut yang sesuai sama besar dan semua perbandingan panjang sisi-sisi yang
sesuai sama . Perhatikan gambar dua segitiga di bawah ini :
Dari gambar di atas , diperoleh syarat sebagai berikut :

1. Perbandingan sisi-sisi yang sesuai berharga


A ' B ' B' C ' A ' C '
= = =a
AB BC AC
2. Besar sudut-sudut yang sesuai sama
m ∠𝐴 = 𝑚∠𝐴 ′
m ∠𝐵 = 𝑚∠𝐵 ′
m ∠𝐶 = 𝑚∠𝐶 ′
Jika ∆ 𝐴𝐵𝐶 dan ∆A'B'C', memenuhi syarat tersebut , maka ∆ 𝐴𝐵𝐶 dan ∆A'B'C'
sebangun , dinotasikan ∆ 𝐴𝐵𝐶 ~ ∆A'B'C'
Catatan : Ketika menyatakan dua segitiga sebangun sebaiknya berdasarkan titik-titik
sudut yang sesuai dan berurutan , contohnya :

Bukan ∆ 𝐴𝐵𝐶 ~∆B ′C ′ A ,atau ∆ 𝐴𝐵𝐶 ~ ∆C'B'A', atau yang lainnya .

B. Kesebangunan dengan perbandingan sederhana


Perhatikan gambar di bawah ini !

Dari gambar di atas , diketahui QR//ST, sehingga


m ∠𝑃𝑄𝑅 = 𝑚∠𝑃𝑆𝑇 ( sehadap )
m ∠𝑃𝑅𝑄 = 𝑚∠𝑃𝑇𝑆 ( sehadap )
m ∠𝑄𝑃𝑅 = 𝑚∠𝑆𝑃𝑇 ( berhimpit )
Diperoleh ∆ 𝑃𝑄𝑅 ~ ∆PST, akibatnya
PQ PR
=
PS PT
a c
=
a+b c +d
a ( c +d )=c ( a+b )
ac +ad =ca+ cb
ad +cb
a c
=
b d
Garis yang sejajar dengan salah satu sisi suatu segitiga dan memotong kedua sisi yang
lain, akan membentuk dua segitiga yang sebangun dan membagi kedua sisi yang yain
dengan perbandingan yang sama . Akan tetapi perlu ingat , untuk kasus ini perbandingan
sederhana bagi e dan f tidak berlaku , atau dengan kata lain:
e a c
≠ =
f b d
Untuk perbandingan e dan f, harus kembali memakai prinsip dasar kesebangunan , yaitu :

e a c
= =
f a+ b c+ d

C. Kesebangunan Khusus Dalam Segitiga Siku-Siku


Perhatikan gambar berikut :

Dengan memperhatikan segitiga-segitiga yang sebangun ,


AB BC 2
1. ∆ 𝐴𝐵𝐶 ~ ∆ 𝐷𝐵𝐴 diperoleh = → AB =DB × BC
DB BA
BC AC 2
2. ∆ 𝐴𝐵𝐶 ~ ∆ 𝐷𝐴𝐶 diperoleh = → AC =BC × DC
AC DC
DA DC 2
3. ∆ 𝐷𝐴𝐶 ~ ∆ 𝐷𝐵𝐴 diperoleh = → DA =DB × DC
DB DA

Hubungan antara kesebangunan dengan kekongruenan adalah untuk dua segitiga yang
kongruen sudah pasti sebangun , akan tetapi untuk dua segitiga yang sebangun belum
tentu saja kongruen . Hali ini disebabkan karena kekongruenan itu berada di dalam
kesebangunan .

Anda mungkin juga menyukai