PROBLEMATIKA MATEMATIKA
OLEH
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Problematika Matematika, dalam bentuk maupun isinya
dengan sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi Pendidikan dan profesi
keguruan.
Saya merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik secara
teknis maupun materi mengingat minimnya kemampuan yang dimiliki. Maka dari itu,
kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak dibutuhkan demi penyempurnaan
makalah ini. Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Sekian dan terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membandingkan dua benda secara geometris dapat dilihat dari dua aspek, yaitu
bentuk dan ukurannya. Satu benda yang memiliki bentuk yang sama tapi dengan ukuran
berbeda banyak dijumpai atau digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya,
miniatur bangunan dan bangunan itu sendiri, peta suatu daerah dengan daerah
sesungguhnya dan lain-lain. Dua benda yang memiliki bentuk yang sama tetapi
ukurannya berbeda disebut sebangun. Adanya kesebangunan antara dua benda akan
berguna untuk mengungkapkan informasi berkaitan dengan benda kedua dengan
memanfaatkan informasi pada benda pertama atau sebaliknya.
Kesebangunan bangun datar merupakan bagian dari materi matematika yang dinilai
relatif sulit bagi siswa terutama pada sub pokok bahasan kesebangunan segitiga. Siswa
masih kesulitan untuk menentukan kesebangunan segitiga.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Kesebangunan Segitiga?
2. Syarat- syarat Kesebangunan Segitiga?
3. Bagaimana Rumus Kesebangunan Segitiga?
4. Bagaimanakah Contoh Soal Dari Kesebangunan Segitiga?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan makalah ini yaitu:
1. Untuk Mengetahui Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kesebangunan Segitiga.
2. Untuk Mengajarkan Kepada Siswa tentang Kesebangunan Segitiga.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Kedua segitiga tersebut sebangun karena sudut-sudutnya sama besar. Oleh karena itu
perbandingan sisi-sisa yang bersesuaian harus sama. Dengan kata lain
a b c
= =
x y z
v
B. Syarat- syarat Kesebangunan Segitiga
BC2 = CD x CA
BC CA
=
CD BC
BC x BC = CD x CA
BC2 = CD x CA
Kuadrat sisi BA sama dengan hasil kali panjang sisi AD dan panjang sisi AC. Persamaan
rumus kesebangunan pada segitiga bentuk pertama adalah sebagai berikut ini:
BA2 = AD x AC
BA AC
=
AD BA
vi
BA x BA= AD x AC
BA2 = AD x AC
Kuadrat sisi BD sama dengan hasil kali panjang sisi AD dan panjang sisi CD.
Persamaan rumus kesebangunan pada segitiga bentuk pertama adalah sebagai berikut
ini:
BD2 = AD x DC
DC BD
=
BD AD
BD x BD= AD x DC
BD2 = AD x DC
Penyelesaian:
Dalam gambar di atas terdapat dua segitiga yang sebangun yaitu segitiga ADE
dan ABC. Segitiga ABC memiliki ukuran yang lebih besar daripada segitiga
ADE. Untuk menentukan panjang DB dapat dilakukan dengan menggunakan
sisi sisi bersesuaian. Namun kita harus menentukan terlebih dahulu mengenai
panjang AB seperti di bawah ini:
AB /BC = AD / DE
AB / 17 = 14 / 12
AB = (14 x 17) / 12
AB = 19,83 cm
vii
2. Perhatikan gambar berikut!
Penyelesaian:
Contoh soal kesebangunan segitiga di atas dapat diselesaikan dengan cara seperti
berikut:
BC / AB = EC / DE
BC / 10 = 16 / 8
BC = (16 x 10) / 8
BC = 20 cm
Maka,
Panjang BE = BC – EC = 20 – 16 cm = 4 cm
Jadi panjang BE = 4 cm dan panjang BC = 20 cm.
Penyelesaian:
DE / DC = AB / AC
DE / 18 = 10 / 12
DE = (10 x 18) / 12
DE = 15 cm
Jadi panjang DE ialah 15 cm.
viii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesebangunan yaitu bangun-bangun yang memiliki bentuk yang sama dengan
ukuran yang sama atau berbeda. Secara umum dua buah bangun datar dikatakan
sebangun (similar) jika sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama.
Bangun datar yang memiliki 3 buah sisi sudut biasa kita sebut sebagai segitiga. Jika ada
2 buah segitiga yang sebangun, dan dibuat persamaan yang akan bisa menyatakan
perbandingan dari sisinya, maka kita akan mendapatkan perbandingan kesebangunan
segitiga. Secara sederhananya, kesebangunan adalah dua buah bangun yang memiliki
sudut serta panjang sisi yang sama
ix
DAFTAR PUSTAKA