a Terapan
II
Diketahui sebuah fungsi f (misalnya sin x atau ln( cos 2 x )). Dapatkah fungsi itu
digambarkan sebagai suatu deret pangkat dari x atau, lebih umum, dari x-a? Jadi
adakah bilangan-bilangan c 0 , c 1 , c 2 , c 3 ,… ….. sehingga
c 0=¿ f (a )¿
c 1=¿ f (a)¿
'
c f '' (a )
2=¿ ¿
2!
c f n(a )
n=¿ ¿
n!
( Agar rumus untuk c nitu berlaku juga untuk n = 0, kita artikan f (0 ) ( a ) sebagai f ( a )
dan 0! = 1 ). Jadi koefisien-koefisien c nditentukan oleh fungsi f. Hal ini
Matematik
a Terapan
II
membuktikan pula bahwa suatu fungsi f tidak dapat digambarkan oleh dua deret
pangkat dalam x−a yang berbeda. Hal ini kita tuangkan dalam teorema berikut.
Teorema A
c f n(a )
n=¿ ¿
n!
Jadi, suatu fungsi tidak dapat digambarkan oleh dua deret pangkat dari ( x−a).
Bentuk koefisien c n mengingatkan kita pada koefisien yang terdapat dalam rumus
taylor. Oleh karena ini, deret pangkat dari ( x−a) yang menggambarkan sebuah
fungsi dinamakan deret Taylor. Apabila a=0, deret yang bersangkutan disebut
deret maclaurin.
Walaupun dengan uraian panjang lebar di atas, masih saja ada pertanyaan yang
hingga saat ini belum terjawab. Yaitu apabila diketahui sebuah fungsi f , dapatkah
kita menggambarkannya sebagai sebuah deret pangkat dalam x−a (yang tentunya
adalah derat taylor)
Teorema B
(Teorema Taylor)
Andaikan f sebuah fungsi yang memiliki turunan dari semua tingkatan dalam
suatu selang ( a−r , a+r ) . Syarat yang perlu dan cukup agar deret Taylor
lim Rn ( x ) =0
n→∞
f ( n+1) ( c )
Rn ( x ) ¿ ( x −a)n+1
( n+1 ) !
f n (a)
f ( x )=f ( a ) + f ' ( x−a )+ …+ ( x−a)n + R n ( x)
n!
Contoh 1
Tentukan deret Maclaurin untuk sin x dan buktikan bahwa deret itu
menggambarkan sin x dan untuk semua x.
Penyelesaian
f ( x )=sin x f ( 0 )=0
f (4 ) (x)=sin x f 4 ( 0 )=0
Sehingga,
x3 x 5 x 7
sin x=x− + − +…
3! 5! 7!
Uraian deret ini akan berlaku yntuk semua x, asal dapat dibuktikan bahwa :
f (n+1 ) n +1
lim Rn ( x ) =¿ lim x =0 ¿
n→∞ n →∞ ( n+1 ) !
n+1
|x|
|Rn ( x )|≤ ( n+1 ) !
xn xn
Akan tetapi lim =0 , oleh karena adalh suku ke-n sebuah deret yang
n→∞ n! n!
konvergen.jadi nlim
→∞
Rn ( x )=0.
Contoh 2
Tentukan deret Maclaurin untuk cos x dan buktikan bahwa uraian deret itu
berlaku untuk semua x.
Penyelesaian
x2 x4 x6
cos x=1− + − +…
2! 4! 6!
Contoh 3
Tentukan deret Maclaurin untuk f ( x )=cosh x dengan dua cara, dan buktikan
kemudian bahwa uraian itu menggambarkan cosh x untuk semua x.
Penyelesaian
f ( x )=cosh x f ( 0 )=1
Sehingga,
x 2 x 4 x6
cosh x=1+ + + +…
2! 4! 6!
x −x x −x B B
|cosh x|= e +e ≤ e + e ≤ e + e =e B
| |
2 2 2 2 2
Dengan jalan yang sama kita akan memperoleh |sinh x|≤ e B. Oleh karena f (n+ 1) ( x)
adalah cosh x atau sinh x, kita simpulkan bahwa
n+1
f (n+ 1) (c) x n+1 e B|x|
|
|Rn ( x )|≤ ( n+1 ) ! | ≤
( n+1 ) !
Bentuk pada ruas terakhir menuju nol apabila n → ∞ , seperti dalam contoh 1.
e x + e−x
Metode Dua Menggunakan hubungan cosh x=
2
x x2 x3 x4
e =1+ x + + + +…
2! 3 ! 4 !
−x x2 x3 x4
e =1−x + − + +…
2! 3! 4!
Dengan menjumlahkan dua deret ini, kita peroleh deret pangkat untuk cosh x,
setelah jumlah tersebut dibagi dengan 2.
Matematik
a Terapan
II
Contoh 4
Tentukan deret Maclaurin sinh x dan buktikan bahwa jumlah deret itu
menggambarkan sinh xuntukx.
Penyelesaian
x 3 x5 x 7
sinh x=x + + + +…
3! 5! 7!
(1+ x) p =1+ p x + p x 2+ …+ p x p
1 () ()
2 p ()
p ( p−1 )( p−2 ) …( p−k +1)
( kp )= k!
Perhatikan bahwa simbol ( kp) mempunyai arti tiap bilangan riil ρ, asal saja k bulat
positif. Dengan ini kita dapat menyusun teorema berikut.
Teorema C
(1+ x) p =1+ p x + p x 2+ p x 3 +…
1 () () ()
2 3
f ( x )=(1+ x) p f ( 0 )=1
f ' ' ' (x )= p ( p−1 ) ( p−2)(1+ x) p −3 f ' ' ' ( 0 )= p ( p−1 ) ( p−2)
bahwa jumlah deret itu adalah (1+ x) p , kita harus membuktikan bahwa nlim
→∞
Rn=0.
Hal ini agak sulit, karena harus mempelajari buku yang lebih mendalam.
Apabila ρ bulat positif, maka ( ρk )=¿untuk k > p, sehingga deret tak terhingga itu
menjadi sebuah deret suku-suku terhingga. Dalam hal ini deret menjadi suku
banyak seperti tercantum dalam Rumus Binomial.
Contoh 5
Tulislah (1−x )−2 sebagai suatu deret Maclaurin pada selang −1< x <1.
Penyelesain
Sehingga,
(1+ x)−2=1+2 x +3 x 2+ 4 x 3 +…
Contoh 6
Tulislah√ 1+ x sebagai suatu deret Maclaurin dan gunakan hasil ini untuk
mengakproksimasi(menghampiri) √ 1,1 sampai 5 angka desimal.
Penyelesaian
1 −1 1 −1 −3 1 −1 −3 −5
1
2 1
( 1+ x ) =1+ x +
( )(
2 2 ) x+
( )(
2 2 )( 2
2
) x+
( 2 )( 2 )( 2 )( 2 )
3
x +… 4
2 2! 3! 4!
1 1 1 5 4
¿ 1+ x− x 2+ x3 − x +…
2 8 16 128
Jadi,
≈ 1,04881
0,4
4
Contoh 7 Hitunglah ∫ √ 1+ x dx hingga 5 angka desimal.
0
Penyelesaian
√ 1+ x 4=1+ 12 x 4 − 18 x 8+ 16
1 12 5 16
x −
128
x +…
Jadi,
0,4 0,4
x 5 x 9 x 13
4
[
∫ √ 1+ x dx= x + 10 − 72 + 208 +…
0
]
0
≈ 0,40102
x3 x 5 x 7 x 9
5. sin x=x− + − + −…
3! 5! 7! 9!
x2 x 4 x6 x 8
6. cos x=1− + − + −…
2! 4! 6! 8!
x 3 x5 x 7 x9
7. sinh x=x + + + + +…
3! 5! 7! 9!
x 2 x 4 x6 x 8
8. cosh x=1+ + + + +…
2 ! 4 ! 6 ! 8!
p p p x 2+ p x 3 + p x 4 +…
1 () () () ()
9. (1+ x) =1+ x +
2 3 4
-1¿ x <1
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Purcell. J.Edwin 1998. Kalkulus dan Geometri Analitis (Jilid 2). Jakarta :
Erlangga