Anda di halaman 1dari 13

DERIVATIF

Sering kali, kita tertarik dalam tingkat perubahan 𝑦 bila ∆𝑥 sangat kecil.
Dalam kasus seperti itu, adalah mungkin untuk memperoleh pendekatan dari
∆𝑦/∆𝑥 dengan menghilangkan seluruh suku dalam hasil bagi perbedaan yang
melibatkan ekspresi matematis ∆𝑥. Dalam (6.2), misalnya bila ∆𝑥 sangat kecil,
kita dapat memperoleh 6𝑥0 pada sisi kanan sebagai suatu pendekatan dan
∆∆𝑦/∆𝑥. Tentu saja, semakin kecil nilai ∆𝑥, semakin mendekati pendekatan
terhadap kebenaran nilai ∆𝑦/∆𝑥.

Begitu ∆𝑥 mendekati nol (berarti semakin terus mendekati, tetapi


sebenarnya tidak pernah mencapai nol), (6𝑥0 + 3∆𝑥) akan mendekati nilai 6𝑥0
dan begitu pula, ∆𝑦/∆𝑥 juga akan mendekati 6𝑥0. Secara simbolis, fakta ini
dinyatakan oleh pernyataan ∆𝑦/∆𝑥 → 6𝑥0 jika ∆𝑥 → 0, atau dengan persamaan:

lim ∆𝑦 = lim (6𝑥0 + 3∆𝑥) = 6𝑥0


∆𝑥→0 ∆𝑥 ∆𝑥→0

Di mana simbol lim dibaca: “limit dari ... jika ∆𝑥 mendekati 0”. Jika, selama
∆𝑥→0

∆𝑥 → 0, limit dari hasil bagi perbedaan ∆𝑦/∆𝑥 ada, limit tersebut dikenal sebagai
derivatif dari fungsi 𝑦 = 𝑓(𝑥).

Beberapa sifat dari derivatif harus diperhatikan:

Pertama, derivatif adalah suatu fungsi; bahkan, penggunaan kata derivatif


berarti suatu fungsi yang diturunkan. Fungsi asal 𝑦 = 𝑓(𝑥) adalah fungsi
sederhana (primitive function), dan derivatif adalah fungsi lainnya yang
diturunkan darinya. Sementara hasil bagi perbedaan adalah fungsi 𝑥0 dan ∆𝑥.
Perhatikan dari (6.3), misalnya bahwa derivatif hanya menurunkan funsi 𝑥0. Ini
karena ∆𝑥 sudah dipaksa mendekati nol, dan karena itu tidak boleh dipandang
sebagai variabel lain dalam fungsi. Mari kita juga tambahkan bahwa sejauh ini

telah menggunakan tanda dibawah huruf (subscript) simbol 𝑥0 hanya akan


menekankan bahwa perubahan dalam 𝑥 harus dimulai dari nilai 𝑥 tertentu. Setelah
dipahami, kita dapat menghilangkan tanda dibawah huruf dan secar mudah
menyatakan derivatif, seperti halnya fungsi yang sederhana, itu sendiri adalah
1
suatu fungsi dari variabel bebas 𝑥. Ini berarti, untuk setiap nilai 𝑥, terdapat suatu
nilai yang bersesuaian untuk fungsi derivatif.
Kadua, karena derivatif hanya merupakan limit dari hasil bagi perbedaan,
yang mengukur tingkat perubahan, maka derivatif juga harus merupakan suatu
pebgukuran dari beberapa tingkat perubahan. tetapi, melihat kenyataan bahwa
perubahan 𝑥 yang digambarkan dalam konsep derivatif adalah sangat kecil (yakni
∆𝑥 → 0), tingkat yang diukur oleh derivatif merupakan tingkat perubahan yang
segera (instantaneous).

Ketiga, ada hal notasi. Fungsi-fungsi derivatif umumnya ditulis dalam dua
cara. Jika diketahui fungsi sederhana 𝑦 = 𝑓(𝑥), satu cara penulisan derivatifnya
(bila ada) adalah menggunakan simbol 𝑓′(𝑥) atau f”; notasi ini diciptakan oleh
ahli matematik Lagrange. Notasi umum yang lain adalah 𝑑𝑦/𝑑𝑥, yang ditemukan
oleh ahli matematika Leibniz. (Sebenarnya ada notasi ketiga, 𝐷𝑦 atau 𝐷𝑓(𝑥),
tetapi kita tidak akan menggunakannya dalam pembahasan berikut). Notasi 𝑓′(𝑥)
yang hampir menyerupai notasi fungsi sederhana 𝑓(𝑥), mempunyai keuntungan
dalam penyampaian gagasan bahwa derivatif itu sendiri adalah suatu fungsi 𝑥.
Alasan untuk menyatakannya sebagai 𝑓′(𝑥) ketimbang ∅(𝑥) misalnya adalah
untuk menekankan bahwa fungsi 𝑓′ diperoleh dari fungsi sederhana 𝑓. Notasi
lainnya, 𝑑𝑦/𝑑𝑥, dipergunakan untuk menekankan bahwa nilai derivatif mengukur
tingkat perubahan. Huruf 𝑑 adalah huruf latin dari huruf Yunani ∆, dan 𝑑𝑦/𝑑𝑥
berbeda dengan ∆𝑦/∆𝑥 terutama yang pertama adalah limit dari yang terakhir
selama ∆𝑥 mendekati nol. Dalam pembahasan berikut, kita akan menggunakan
kedua notasi tersebut, tergantung mana yang nampaknya lebih sesuai konteks
tertentu.

Dengan menggunakan kedua notasi tersebut, kita dapat menentukan


derivatif dari fungsi tertentu 𝑦 = 𝑓(𝑥) sebagai berikut:

𝑑𝑦
≡ 𝑓′(𝑥) ≡ lim ∆𝑦
𝑑𝑥 ∆𝑥→0 ∆𝑥

Contoh:

Berdasarkan pada fungsi 𝑦 = 3𝑥2 − 4 kita telah menunjukkan hasil bagi


perbedaan menjadi (6.2) dan limit hasil bagi tersebut menjadi (6.3). atas dasar
2
yang terakhir, sekarang kita dapat menulis (mengganti 𝑥0 dengan 𝑥).

𝑑𝑦
= 6𝑥 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑓′(𝑥) = 6𝑥
𝑑𝑥

Perhatikan bahwa nilai 𝑥 yang berbeda akan memberikan nilai derivatif yang
bersesuaian yang juga berbeda. Misalnya, bila 𝑥 = 3, kita peroleh, dengan
mensubtitusi 𝑥 = 3 dalam ekspresi 𝑓′(𝑥), bahwa 𝑓′(3) = 6(3) = 18; demikian
juga, apabila 𝑥 = 4, kita peroleh 𝑓′(4) = 6(4) = 24. Jadi, jika 𝑓′(𝑥)
melambangkan fungsi derivatif. Ekspresi 𝑓′(3)𝑑𝑎𝑛 𝑓′(4) masing-masing
menyatakan nilai derivatif spesifik.
KUOSIEN DIFERENSI DAN DERIVATIF
Jika y = f(x) dan terdapat tambahan variabel bebas x sebesar  x (baca:”delta
x” ), maka bentuk persamaannya dapat dituliskan menjadi :
y = f (x)
y  y = f (x  x)
y = f x  x y
y = f x  x f x
Dimana  x adalah tambahan x, dan  y adalah tambahan y berkenaan
dengan adanya tambahan x. Jadi  y timbul karena adanya  x. Apabila ruas kiri
dan ruas
kanan persamaan terakhir di atas sama–sama dibagi  x, maka diperoleh :
y
 x  x f x
f x
x
Bentuk Δy/Δx disebut dengan hasilbagi perbedaan atau kuesion diferensi
(difference quotiont), mencerminkan tingkat perubahan rata-rata variabel terikat y
terhadap variabel bebas x.
Proses penurunan sebuah fungsi, disebut juga proses pendiferensian atau
diferensiasi, pada dasarnya merupakan penentuan limit suatu kousien diferensi
dalam hal pertambahan variabel bebasnya sangat kecil atau mendekati nol. Hasil dari
proses diferensiasi disebut turunan atau derivatif (derivative).
Jadi, diferensial adalah proses untuk memperoleh derivative (turunan).
Diferensiable yaitu fungsi yang mempunyai derivative atau dapat didiferensialkan.

DERIVATIF DARI DERIVATIF


3
Sesungguhnya setiap fungsi dapat diturunkan lebih dari satu kali, tergantung
pada derajatnya. Dengan perkataan lain, turunannya masih bisa diturunkan lagi.
Turunan pertama (firs derivative) sebuah fungsi adalah turunan dari fungsi awal atu
fungsi aslinya. Turunan kedua (second derivative) sebuah fungsi adalah turunan dari
turunan pertama, turunan ketiga (third derivative) adalah turunan dari turunan kedua,
dan seterusnya.
Contoh : y = f (x) = x3 – 4x2 + 5x - 7
y’ = dy/dx = 3x2 – 8x +
5 y” = dy/dx = 6x - 8
y”’ = dy/dx =
6 y’v = dy/dx
=0

A. DERIVATIF DAN KEMIRINGAN


Ilmu ekonomi dasar mengatakan kepada kita bahwa jika diketahui suatu
fungsi biaya total 𝐶 = 𝑓(𝑄), dimana 𝐶 menunjukkan biaya total dan 𝑄 output,
biaya marjinal (𝑀𝐶) didefinisikan sebagai perubahan dalam biaya total yang
∆𝐶
dihasilkan dari satu unit tambahan output; yaitu 𝑀𝐶 = . Pahami bahwa ∆𝑄
∆𝑄

berubah sangat kecil. Untuk produk yang mempunyai unit yang diskrit (hanya
bilangan bulat), perubahan satu unit adalah perubahan terkecil yang mungkin;
tetapi untuk produk yang jumlahnya adalah variabel yang kontinu, ∆𝑄 akan
menunjukkan perubahan yang sangat kecil untuk kasus yang terkahir ini, telah
dikenal bahwa biaya marginal dapat diukur oleh kemiringan kurva biaya total.
∆𝐶
Kemiringan kurva biaya total tak lain adalah limit dari rasio , bila ∆𝑄
∆𝑄

mendekati nol. Jadi, konsep kemiringan kurva tak lain adalah konsep geometris ke
konsep derivatif. Keduanya berhubungan dengan gagasan mengenai “marginal”
yang begitu luas penggunaannya dalam ilmu ekonomi.

Dalam gambar 6.1, ditunjukkan kurva biaya total 𝐶, yang merupakan


grafik fungsi sederhana 𝐶 = 𝑓(𝑄). Misalkan bahwa kita menganggap 𝑄0 sebagai
tingkat output awal untuk mengukur kenaikan output: jadi titik yang relevan
dalam kurva biaya berada pada 𝐴. Bila output dinaikkan menjadi 𝑄0 + ∆𝑄 = 𝑄2,
4
(𝐶2−𝐶0)
biaya total akan naik dari 𝐶 ke 𝐶 + ∆𝐶 = 𝐶 ; jadi ∆𝐶
= . Secara
0 0 ∆𝑄 (𝑄2−𝑄0)
2

geometris, ini adalah rasio dari dua segmen garis, 𝐸𝐵


, atau kemiringan dari garis
𝐴𝐸

𝐴𝐵. Perbandingan atau rasio khusus ini mengukur tingkat perubahan rata-rata
(biaya marginal rata-rata untuk ∆𝑄 tertentu yang terlihat pada gambar) dan
menunjukkan hasi bagi perbedaan. Dengan demikian, ini adalah fungsi nilai
awal 𝑄0 dan jumlah perubahan ∆𝑄.

Gambar 6.1

Apa yang terjadi bila kita mengubah besarnya ∆𝑄? Bila diberikan suatu
kenaikan output yang kecil (katakan, hanya dari 𝑄0 ke 𝑄1), maka biaya marginal
rata-rata akan diukur oleh kemiringan garis 𝐴𝐷. Selanjutnya, bila kita mengurangi

kenaikan output secara terus menerus akan diperoleh garis yang makin lama
makin mendatar sampai akhirnya, dalam limit (untuk ∆𝑄 → 0) kita peroleh garis
𝐾𝐺 (yang merupakan garis tangen) kurva biaya pada titik sebagai garis yang
𝐻𝐺
relevan.kemiringan 𝐾𝐺 = ( ) mengukur kemiringan kurva biaya total pada titik
𝐾𝐻
A dan menunjukkan limit dan , untuk ∆𝑄 → 0, bila output awal adalah 𝑄 = 𝑄 ,
∆𝐶

∆𝑄 0

oleh karena itu, dalam hubungannya dengan derivatif, kemiringan kurva 𝐶 =


𝑓(𝑄) pada titik A dapat disamakan dengan nilai derivatif khusus 𝑓′(𝑄0).

Bagaimana bila tingkat output awal berubah dan 𝑄0 ke, katakan, 𝑄2?
5
Dalam kasus tersebut titik 𝐵 pada kurva akan menggantikan titik A sebagai titik
yang relevan, dalam kemiringan kurva pada titik B yang abru akan memberikan
nilai derivatif 𝑓′(𝑄2). Hasil-hasil yang sejalan dapat diperoleh untuk pilahan
tingkat output awal. Secara umum, derivatif 𝑓′(𝑄) suatu fungsi Q akan bervariasi
bila Q berubah.

KONSEP LIMIT
Limit ialah suatu batas tertinggi dari suatu peubah x dalam suatu fungsi,
dimana nilai x dikatakan mendekati a, yang batas limitnya bernilai lebih kecil dari
→(x →a)
a , jadi limit tersebut dibatasi oleh nilai a diatas.
lim a
x→ a

Ket:

Limit ≠ 0

Limit dibedakan menajdi 2, yaitu limit sisikiri (negatif) dan limit sisikanan
(positif).

Contoh :

lim 2 x=8
x→ 4

lim ( 4 x +5 )=17
x →3

Limit menggambarkan seberapa jauh sebuah fungsi akan berkembang apabila variabel dalam fungsi yang
bersangkutan terus-menerus mendekati suatu nilai tertentu. Jika fungsi f(x) mendekti L seiring dengan
variabel x mendekati a, maka dinyatakan bahwa limit fungsi f(x) mendekati L untuk x mendekati a. Hal
tersebut dilambangkan dengan notasi [Dumairy: 183, 190]

Limit fungsi f(x) di titik mendekati a dikatakan ada jika dan hanya jika memenuhi syarat berikut:

1. Limit f(x) terdefinisi


6
x → a−¿¿
2. Limit f(x) terdefinisi
+¿ ¿
x→a
3. Limit f(x) = Limit f(x)
+¿ ¿

x → a−¿ x→ ¿

Contoh :

1. Diberikan fungsi sebagai berikut:


Y =2 x +3 , x< a
Y =2 x +5 , x > a
Limit f(x)= 2a +3
−¿¿
x→a
Limit f(x) = 2a + 3
+¿ ¿
−¿ x→ a ¿
x→a
Maka Limit f(x) tidak ada
x→a
2. Diberikan fungsi sebagai berikut:
Y =2 x +3 , x=a
Y =5 , x=a
Limit f(x)= 2a +3
x → a+¿ ¿
Limit f(x) = 2a + 3
x → a−¿ x→ a ¿
Limit f(x) = Limit f(x)
x→a

Limit fungsi f(x) di titik x mendekati a dikatakan berkesinambungan jika dan hanya jika memenuhi
syarakat berikut :

1. Limit f(x) terdefinisi


x→a
2. F(a) terdefinisi
3. Limit f(x) = f(a)
x→a
7
Contoh :
1. Diberikan fungsi sebagai berikut :
Y =2 x +3 , x< a
Y =2 x +5 , x > a
Limit f(x) tidak ada atau terefinisi sebablimit f(x) ≠ limit f(x) dan f(a) = 2a + 5
x→a x → ax →a

Maka limit f(x) tidak berkesinambungan


x→a

8
9
DAFTAR PUSTAKA

Cahya Widodo(2012). Diakses pada 16 November 2023 dari


https://id.scribd.com/doc/100484159/derivatif#

Mita Sahari(2022). Diakses pada 16 November2 2023 dari


https://www.academia.edu/29953457/MATEMATIKA_EKONOMI_LIMIT_

10
11
12
13

Anda mungkin juga menyukai