Anda di halaman 1dari 20

Matakuliah : Kalkulus Peubah Banyak

Tahun : 2015-2016
Prodi : T. Industri

1
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan
mahasiswa mampu menentukan limit dan
kekontinuan fungsi dua variabel

2
 Pengertian limit dan kekontinuan fungsi dua
variabel
 Teorema-teorema tentang limit dan
kekontinuan fungsi dua variabel

3
4
Untuk menunjukkan limit fungsi dua
variabel ada di titik (a,b) sangatlah sulit
karena harus menunjukkan bahwa
secara umum nilainya selalu sama untuk
(x,y) menuju (a,b) dari semua arah.
Namun untuk menunjukkan limitnya
tidak ada, cukup dipilih dua jalur (x,y)
menuju (a,b) yang berlainan yang
menghasilkan nilai limit yang tidak sama.

5
6
7
8
9
Kekontinuan pada himpunan

10
DIFERENSIABILITAS
atau
KETERDIFERENSIASIAN

11
Untuk suatu fungsi satu variabel,
keterdiferensiasian dari fungsi f di x
berarti adanya turunan f’(x).

Secara geometris, keterdiferensiasian ini


ekuivalen dengan adanya garis singgung
tak-vertikal di titik x terhadap grafik f.

12
Definisi
(Diferensiabilitas untuk Fungsi Dua Variabel
atau Lebih)

Fungsi f diferensiabel di p jika dia linier secara


lokal di p. Fungsi f diferensiabel pada himpunan
terbuka R jika ia diferensiabel di setiap titik di
dalam R.
Definisi (Linearitas Lokal)
Fungsi 𝑓 dikatakan linear secara lokal di 𝒑𝟎 = (𝑎, 𝑏) jika untuk 𝒉 =
𝑕1 , 𝑕2 dan 𝜀 𝒉 = 𝜀1 𝑕1 , 𝑕2 , 𝜀2 𝑕1 , 𝑕2 berlaku
𝑓 𝒑𝟎 + 𝒉 = 𝑓 𝒑𝟎 + 𝑓𝑥 𝒑𝟎 , 𝑓𝑦 (𝒑𝟎 ) . 𝒉 + 𝜀 𝒉 . 𝒉
dengan 𝜀 𝒉 → 0 ketika 𝒉 → 0.

13
Vektor 𝑓𝑥 𝒑 , 𝑓𝑦 (𝒑) = 𝑓𝑥 𝒑 𝒊 + 𝑓𝑦 𝒑 𝒋 yang dinyatakan oleh notasi
∇𝑓 𝒑 disebut dengan gradien 𝑓.
Jadi, 𝑓 diferensiabel di 𝒑 jika dan hanya jika
𝑓 𝒑 + 𝒉 = 𝑓 𝒑𝟎 + 𝑓𝑥 𝒑𝟎 , 𝑓𝑦 (𝒑𝟎 ) . 𝒉 + 𝜀 𝒉 . 𝒉
dengan 𝜀 𝒉 → 0 ketika 𝒉 → 0.
Operator ∇ dibaca “del” atau sering disebut operator del.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:


1. Turunan 𝑓 ′ 𝑥 adalah bilangan, tetapi gradien ∇𝑓 𝒑 .
2. Hasil kali ∇𝑓 𝒑 . 𝒉 dan 𝜀 𝒉 . 𝒉 adalah hasil kali titik.
3. Definisi diferensiabel dan gradien secara mudah diperluar ke
sebarang dimensi.

14
Teorema
Jika 𝑓 𝑥, 𝑦 mempunyai turunan-turunan parsial
kontinu 𝑓𝑥 𝑥, 𝑦 dan 𝑓𝑦 𝑥, 𝑦 pada cakram 𝐷
yang bagian dalamnya memuat 𝑎, 𝑏 , maka
𝑓 𝑥, 𝑦 diferensiabel di 𝑎, 𝑏 .

15
Jika fungsi 𝑓 diferensiabel di 𝒑𝟎 , maka ketika 𝒉 mempunyai panjang/nilai kecil
maka
𝑓 𝒑𝟎 + 𝒉 ≈ 𝑓 𝒑𝟎 + ∇𝑓 𝒑 . 𝒉
Dengan membiarkan 𝒑 = 𝒑𝟎 + 𝒉, kita dapatkan bahwa fungsi 𝑇 yang
didefinisikan oleh
𝑇 𝒑 = 𝑓 𝒑𝟎 + ∇𝑓 𝒑 . (𝒑 − 𝒑𝟎 )
merupakan aprokasimasi(pendekatan) yang bagus terhadap 𝑓 𝒑 jika 𝒑 dekat ke
𝒑𝟎 .
Persamaan 𝑧 = 𝑇 𝒑 mendifinisikan sebuah bidang yang selanjutnya disebut
dengan bidang singgung.

16
Contoh:
Tunjukkan bahwa 𝑓 𝑥, 𝑦 = 𝑥𝑒 𝑦 + 𝑥 2 𝑦 dapat dideferensialkan dimana-
mana dan hitung gradiennya. Kemudian carilah persamaan bidang
singgungnya di (2,0).

Penyelesaian: Perhatikan
𝜕𝑓 𝜕𝑓
= 𝑒 𝑦 + 2𝑥𝑦 dan = 𝑥𝑒 𝑦 + 𝑥 2
𝜕𝑥 𝜕𝑥
Kedua fungsi turunan parsial tersebut konitnu dimana-mana, sehingga menurut
teorema sebelumnya, 𝑓 diferensiabel dimana-mana.
Fungsi gradiennya:
∇𝑓 𝑥, 𝑦 = 𝑓𝑥 𝑥, 𝑦 𝒊 + 𝑓𝑦 𝑥, 𝑦 𝒋
∇𝑓 𝑥, 𝑦 = 𝑒 𝑦 + 2𝑥𝑦 𝒊 + 𝑥𝑒 𝑦 + 𝑥 2 𝒋 = 𝑒 𝑦 + 2𝑥𝑦, 𝑥𝑒 𝑦 + 𝑥 2

17
Gradien di (0,2)
∇𝑓 2,0 = 𝒊 + 6𝒋 = 1,6
dan persamaan bidang singgungnya adalah
𝑧 = 𝑓 𝑥0 , 𝑦0 + ∇𝑓 𝑥0 , 𝑦0 . 𝑥 − 𝑥0 , 𝑦 − 𝑦0
𝑧 = 𝑓 2,0 + ∇𝑓 2,0 . 𝑥 − 2, 𝑦
= 2 + 1,6 . 𝑥 − 2, 𝑦
= 2 + 𝑥 − 2 + 6𝑦
𝑧 = 𝑥 + 6𝑦 atau 𝑥 + 6𝑦 − 𝑧 = 0

18
Sifat-sifat Gradien ∇
1. ∇ 𝑓 𝒑 + 𝑔(𝒑) = ∇𝑓 𝒑 + ∇𝑔 𝒑
2. ∇ α𝑓 𝒑 = 𝛼∇𝑓 𝒑
3. ∇ 𝑓 𝒑 𝑔 𝒑 = 𝑓 𝒑 ∇𝑔 𝒑 + 𝑔 𝒑 ∇𝑓 𝒑

Teorema
Jika 𝑓 dapat didiferensialkan di (𝑥, 𝑦), maka 𝑓 kontinu di (𝑥, 𝑦)

19
Referensi:
 James Stewart. (2003). Kalkulus. Edisi Keempat. Jilid 2. (terjemahan :
I Nyoman Susila dan Hendra Gunawan), Erlangga, Jakarta.
 Purcell, E.J Varberg, D. (2003). Kalkulus dan Geometri Analitis. Edisi
Kedelapan. Jilid 2. (terjemahan : I Nyoman Susila, Bana Kartasasmita
dan Rawuh), Erlangga, Jakarta.
 Bahan Ajar Kalkulus 3, Universitas Bina Nusantara

21

Anda mungkin juga menyukai