(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas/Semester : XI/2
Mata Kuliah : Matematika (Wajib)
Materi Pokok : Gradien Garis Tangen dan Fungsi Turunan Aljabar
Alokasi Waktu : 90 Menit
Pertemuan ke : 1 (satu)
A. Kompetensi Inti
KI1 Menghayati dan mengamalkan ajaran Agama yang dianutinya.
KI2 Menunjukan Prilaku Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Peduli sesama (Gotong-royong, Kerjasama,
toleran dan damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
problema dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI3 Memahami, Menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaaan dan peradaban, terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan permasalahan.
KI4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
B.1 Memahami dan memaparkan definisi Turunan berdasarkan konsepsi limit dan gradien garis
singgung.
B.2 Menerapkan definisi turunan untuk menentukan hasil turunan dari suatu fungsi polinom
algebra berdasarkan konsepsi limit.
B.3 Memahami kondisi-kondisi geometri analitikal yang memerlukan penerapan turunan (seperti
menentukan gradien garis tangen kurva, titik singgung garis terhadap kurva dan persamaan
garis tangen kurva)
1
3. Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu menentukan gradien garis tangen, persamaan garis
tangen kurva khususnya kurva fungsi polinom algebra .
4. Melalui kegiatan diskusi, siswa juga dapat menjelaskan dan menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dari suatu permasalahan yang berkaitan dengan turunan
E. Materi Pembelajaran
Misalkan 𝐴 dan 𝐵 adalah dua buah elemen titik yang ada pada kurva fungsi sembarang 𝑓(𝑥) = 𝑦
di mana 𝐴 terletak pada (𝑥𝑎 , 𝑦𝑎 ) dan 𝐵 terletak pada (𝑥𝑏 , 𝑦𝑏 ). Jika 𝐴 dan 𝐵 tidak seletak, maka garis
yang melewati kedua titik tersebut, disebut sebagai garis tali busur, atau garis sekan (𝑔𝑠𝑒𝑐 ). Hal ini dapat
diperhatikan melalui gambar 1.1 berikut.
𝑓(𝑥) = 𝑦
𝑌
𝑔𝑠𝑒𝑐
𝐵
𝑦𝑏
Gambar 1.1
𝐴
𝑦𝑎
𝑥𝑏 𝑋
𝑥𝑎
Oleh sebab 𝑔𝑠𝑒𝑐 melewati titik 𝐴 dan 𝐵, maka gradien garis 𝑔𝑠ec adalah 𝑚𝑠𝑒𝑐 , di mana:
∆𝑦 𝑦𝑏 − 𝑦𝑎
𝑚𝑠𝑒𝑐 = =
∆𝑥 𝑥𝑏 − 𝑥𝑎
Oleh sebab 𝐴 dan 𝐵 ada pada kurva 𝑓(𝑥) = 𝑦, maka 𝑓(𝑥𝑎 ) = 𝑦𝑎 dan 𝑓(𝑥𝑏 ) = 𝑦𝑏 , sehingga:
𝑓(𝑥𝑏 ) − 𝑓(𝑥𝑎 )
𝑚𝑠𝑒𝑐 =
𝑥𝑏 − 𝑥𝑎
Berdasarkan gambar, diketahui, bahwa 𝐴 dan 𝐵 keduanya tidak seletak, artinya kedua titik ini
memiliki jarak atau distansi.
Mari kita tinjau nilai absis kedua titik tersebut, yaitu 𝐴 mempunyai nilai absis 𝑥𝑎 dan 𝐵 mempunyai
nilai absis 𝑥𝑏 !
Oleh karena 𝐴 tidak seletak dengan 𝐵 dan kedua titik ada pada kurva fungsi 𝑓, maka jelas nilai absis
keduanya pasti berbeda, atau bisa kita katakan 𝑥𝑏 ≠ 𝑥𝑎 . (teorema uji garis vertikal kurva fungsi)
2
Dengan mengetahui bahwa ∆𝑥 = 𝑥𝑏 − 𝑥𝑎 , berarti nilai untuk 𝑥𝑏 = ∆𝑥 + 𝑥𝑎 , sehingga hal ini akan
mengimplikasikan,
𝑓(∆𝑥 + 𝑥𝑎 ) − 𝑓(𝑥𝑎 )
𝑚𝑠𝑒𝑐 =
∆𝑥
Misalkan pada dua elemen titik tersebut, titik 𝐴 kita tetapkan posisinya pada kurva dan 𝐵 adalah
suatu titik yang bergerak namun tetap pada identitas dirinya sebagai elemen titik pada kurva fungsi
dan juga elemen garis 𝑔𝑠𝑒𝑐 . Jika posisi 𝐵 kita dekatkan pada posisi 𝐴, maka gradien garis sekan
tersebut (𝑚𝑠𝑒𝑐 ) akan mendekati gradien garis tangen (𝑚𝑡𝑎𝑛 ). Perhatikanlah gambar berikut.
𝑓(𝑥) = 𝑦
𝑌
𝑔𝑠𝑒𝑐
𝐵
𝑦𝑏
𝐵′
𝐴
𝑦𝑎 𝐵 ′′
𝐵 ′′′′′ 𝐵 ′′′
′′′′
𝐵
𝑋
𝑥𝑎 𝑥𝑏
Gambar 1.2
𝑔𝑡𝑎𝑛
Definisi sebelumnya yang kita ketahui tentang garis tangen adalah, garis yang melewati tepat di satu
titik pada kurva. Namun, apabila kita mengikuti definisi ini dengan mengambil suatu garis tangen di
titik 𝐴 dengan memisalkan garis sekan yang melewati titik 𝐴 dan 𝐵 tersebut, titik 𝐵 berada seletak
dengan titik 𝐴 sedemikian sehingga garis sekan tersebut menjadi garis tangen kurva, maka hal ini
mengimplikasikan nilai posisi 𝐴 sama dengan nilai posisi 𝐵 dan justru menyukarkan kita untuk
menentukan besar gradien garis tangen di 𝐴 yang hanya ditinjau dari sudut pandang kurva tersebut,
0
sebab nilai gradiennya menjadi tidak tentu (undefined), yaitu . Hal ini bisa diperlihatkan besar
0
gradiennya, yakni sebagai berikut.
∆𝑦 𝑓(𝑥𝑏 ) − 𝑓(𝑥𝑎 ) 𝑓(𝑥𝑏 ) − 𝑓(𝑥𝑏 ) 𝑓(𝑥𝑎 ) − 𝑓(𝑥𝑎 ) 0
(𝑥𝑎 , 𝑦𝑎 ) = (𝑥𝑏 , 𝑦𝑏 ) → 𝑚𝑡an = = = = =
∆𝑥 𝑥𝑏 − 𝑥𝑎 𝑥𝑏 − 𝑥𝑏 𝑥𝑎 − 𝑥𝑎 0
Oleh sebab itulah, Seorang matematikawan bernama Liebniz memilih definisi garis tangen yang lebih
tepat dengan mengatakan bahwa garis tangen adalah garis yang melewati kurva di dua titik yang
sangat berdekatan pada kurva, Namun sebenarnya dua titik tersebut berlainan.
3
Merujuk kepada definisi garis tangen yang diungkapkan oleh Liebniz dengan meninjau skema gambar
yang ditunjukan oleh gambar 1.2, Pada saat titik 𝐵 digerakan hingga mendekati titik 𝐴, apabila garis
sekan kita tetapkan selalu melalui titik 𝐴 dan 𝐵, maka gradien garis tersebut ikut berubah dan garis
akan terlihat bergerak berputar dengan poros di 𝐴 . Seiring pergerakan perputaran tersebut
berlangsung, nilai posisi titik 𝐵 , bila ditinjau dari absisnya, 𝑥𝑏 akan mendekati 𝑥𝑎 , sehingga
mengimplikasikan ∆𝑥 mendekati 0. Akan tetapi, jika kita menggunakan konsepsi pergerakan titik 𝐵
yang tetap berada pada kurva fungsi sedemikian hingga 𝐵 mendekati 𝐴 , maka kita akan dapat
melihat, jejak garis sekan tersebut gradiennya akan mendekati gradien garis tangen. Konsep
pendekatan (approksimasi) seperti ini, memerlukan konsepsi limit, sehingga gradien garis singgung
kurva (garis tangen kurva) didefinisikan sebagai berikut.
Oleh sebab 𝑥𝑎 dapat mewakili semua titik yang ada pada kurva fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑦, maka secara umum,
gradien garis tangen suatu kurva didefinisikan sebagai berikut.
𝑓(∆𝑥 + 𝑥) − 𝑓(𝑥)
𝑚𝑡𝑎𝑛 = lim ( )
∆𝑥→0 ∆𝑥
Contoh soal
Diberikan suatu kurva fungsi parabola 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 2𝑥 − 3. Tentukan gradien garis yang
menyinggung kurva fungsi parabola tersebut di titik singgung kurva dengan nilai absis 1!
Penyelesaian:
= lim (∆𝑥 + 2𝑥 + 2)
∆𝑥→0
= 2𝑥 + 2
Jadi persamaan gradien garis singgung kurva fungsi parabola, adalah 𝑚𝑡𝑎𝑛 = 2𝑥 + 2
Oleh sebab titik singgung kurva ada di nilai absis 1, maka 𝑚𝑡𝑎𝑛 = 2(1) + 2 = 4
Jadi, nilai gradien garis singgung kurva tersebut adalah 4
4
Fungsi turunan 𝑓 adalah suatu fungsi 𝑓 yang dinotasikan dengan 𝑓 ′ , sedemikian sehingga
nilai fungsi 𝑓 ′ ini, untuk setiap 𝑥 elemen domain fungsi 𝑓, maka:
𝑓(∆𝑥 + 𝑥) − 𝑓(𝑥)
𝑓 ′ (𝑥) = lim ( )
∆𝑥→0 ∆𝑥
Adapun notasi lain yang menyatakan turunan dari 𝑦 = 𝑓(𝑥), yaitu notasi Liebniz yang dinyatakan
sebagai berikut.
𝑑𝑦
.............................................. dibaca “de 𝑦 per de 𝑥”
𝑑𝑥
𝑑𝑦 𝑑
= (𝑓(𝑥)) = 𝑓 ′ (𝑥) = 𝑦 ′
𝑑𝑥 𝑑𝑥
Arti dari semua notasi ini, adalah turunan pertama, atau fungsi turunan, atau koefisien differensial,
atau hasil bagi differensial, atau perbandingan differensial terhadap 𝑥.
Dengan demikian, arti secara ilmu geometri dari turunan terhadap 𝑓(𝑥), adalah
𝑓 ′ (𝑥) adalah fungsi turunan 𝑓 yang merupakan persamaan gradien garis tangen kurva 𝑓(𝑥) = 𝑦.
Contoh soal
Dengan berpedoman pada definisi turunan, tentukan 𝑓 ′ (𝑥) dari kurva fungsi 𝑓(𝑥) = 1 − √𝑥!
Penyelesaian:
Berdasarkan definisi turunan,
𝑓(∆𝑥 + 𝑥) − 𝑓(𝑥)
𝑓 ′ (𝑥) = lim ( )
∆𝑥→0 ∆𝑥
1 − √∆𝑥 + 𝑥 − (1 − √𝑥)
𝑓 ′ (𝑥) = lim ( )
∆𝑥→0 ∆𝑥
√𝑥 − √∆𝑥 + 𝑥
↔ 𝑓 ′ (𝑥) = lim ( )
∆𝑥→0 ∆𝑥
√𝑥 − √∆𝑥 + 𝑥 √𝑥 + √∆𝑥 + 𝑥
↔ 𝑓 ′ (𝑥) = lim (( )( ))
∆𝑥→0 ∆𝑥 √𝑥 + √∆𝑥 + 𝑥
𝑥 − (∆𝑥 + 𝑥)
↔ 𝑓 ′ (𝑥) = lim ( )
∆𝑥→0 ∆𝑥(√𝑥 + √∆𝑥 + 𝑥)
∆𝑥
↔ 𝑓 ′ (𝑥) = lim ( )
∆𝑥→0 ∆𝑥(√𝑥 + √∆𝑥 + 𝑥)
1 1 𝟏
↔ 𝑓 ′ (𝑥) = lim ( )= = √𝒙
∆𝑥→0 √𝑥 + √∆𝑥 + 𝑥 √𝑥 + √𝑥 𝟐𝒙
5
F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientifik
Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab dan pemecahan masalah
G. Alat atau Media Pembelajaran
Papan Tulis
Spidol
Penghapus Spidol
Laptop
Proyektor (Konten yang diperformakan, adalah aplikasi Geogebra)
Buku Bahan Ajar, Matematika Wajib Kelas XI Semester 2
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Uraian kegiatan Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Guru menyapa dan memberikan salam kepada Siswa
Guru mengecek daftar hadir siswa
Siswa berdoa sebelum belajar menurut ajaran agama dan
keyakinannya masing-masing
Apersepsi: siswa menjawab pertanyaan guru untuk mengingat
Pendahuluan kembali materi sebagai pra-syarat tentang limit fungsi aljabar, 10 menit
gradien garis lurus, persamaan garis lurus, dan kurva fungsi.
Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari hari ini
(Turunan fungsi aljabar)
Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan langkah-langkah
pembelajaran yang akan dilakukan.
Guru mempersiapkan pembelajaran dengan membagi siswa
menjadi beberapa kelompok, dengan masing-masing kelompok
maksimal 4 orang.
(Persiapan Pembelajaran)
Guru menayangkan visual gambar tentang gradien garis tangen
dan definisi dari fungsi turunan melalui proyektor sambil
memaparkannya secara lisan dan menuliskan hal yang penting di
papan tulis (bila diperlukan)
(Kegiatan mengamati)
Guru mempersilahkan siswa untuk bertanya dan berdiskusi
dengan teman sebangkunya tentang apa yang telah dipaparkan
Inti dan ditayangkan oleh proyektor. 65 menit
(Kegiatan menanya)
Guru menyuruh setiap kelompok untuk membuat kesimpulan dan
merekonstruksi ulang pemahaman dari apa yang telah
dipaparkan oleh guru dan siswa diperbolehkan juga untuk
mengkaji lebih dengan membaca buku belajar pegangan siswa.
(Kegiatan mengumpulkan data)
Guru mempersilahkan satu orang yang mewakili kelompoknya
masing-masing untuk menyampaikan kesimpulan materi yang
diajarkan untuk dipaparkan di kelas, agar siswa yang lain dapat
lebih memahami isi materi dengan baik.
(Kegiatan mengasosiasikan)
6
Guru memberikan latihan soal yang berkaitan dengan materi
yang dipelajari, serta mempersilahkan siswa untuk mengerjakan
latihan-latihan soal yang diberikan dengan berdiskusi dengan
kelompoknya masing-masing. pada bagian kegiatan ini, setiap
anggota kelompok diwajibkan untuk ikut mengerjakan di buku
latihannya masing-masing
(Kegiatan mengkomunikasikan)
Guru membahas latihan soal dan mengoreksi bersama, hasil
belajar setiap kelompok.
(Pencocokan pemahaman)
Bersama dengan siswa, guru menarik kesimpulan akhir dari
pembelajaran hari ini, seperti:
Bagaimana persamaan gradien garis tangen kurva fungsi
dan bagaimana definisi fungsi turunan berdasarkan
konsepsi limit.
Bagaimana proses mencari fungsi turunan dengan definisi
umum yang baik dan benar.
Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan hasil pengerjaan
Penutup 15 menit
mereka di buku tugas masing-masing, dikumpulkan sesuai
kelompoknya.
Guru memberikan tugas kepada siswa (PR) untuk dikerjakan di
rumah. (penugasan ini, yaitu berupa pengerjaan siswa terhadap
soal yang dipilih dari buku pegangan belajar siswa
Guru akan memberitahukan materi yang akan dipelajari
selanjutnya.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam
I. Instrumen Penilaian
I.1 Penilaian Kognitif
Teknik Penugasan : Penugasan Individu melalui diskusi kelompok
Bentuk Penugasan : LKS (Lembar Kerja Siswa)
Kompetensi Dasar :
Memahami dan memaparkan definisi Turunan berdasarkan konsepsi limit dan
gradien garis singgung
Menerapkan definisi turunan untuk menentukan hasil turunan dari suatu fungsi
algebra berdasarkan konsepsi limit.
Memahami kondisi-kondisi geometri analitikal yang memerlukan penerapan
turunan (seperti menentukan gradien garis tangen kurva, titik singgung garis
terhadap kurva dan persamaan garis tangen kurva)
Indikator :
Mampu menentukan hasil turunan dari suatu kurva fungsi melalui konsepsi limit
Mampu menentukan gradien garis singgung kurva dalam berbagai kondisi kurva
fungsi algebra melalui penerapan konsepsi turunan berdasarkan kaidah limit.
Mampu menentukan titik singgung dari suatu garis yang menyinggung kurva fungsi
algebra melalui penerapan konsepsi turunan berdasarkan kaidah limit
Mampu menentukan persamaan garis tangen kurva fungsi algebra. melalui
penerapan konsepsi turunan berdasarkan kaidah limit.
7
Latihan Soal :
1
1) Berdasarkan definisi turunan dari suatu kurva fungsi, tentukan 𝑓 ′ (𝑥) dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 !
3) Sebuah garis menyinggung kurva 𝑦 = 𝑥 2 dengan kemiringan sebesar 0. Jika garis itu
kita namakan garis 𝑔𝑡an di mana garis 𝑔𝑡an adalah garis tangen kurva. Tentukanlah
letak titik singgung garis 𝑔𝑡𝑎𝑛 tersebut!
Kunci jawaban :
1 1
1) 𝑓(𝑥) = → 𝑓(∆𝑥 + 𝑥) =
𝑥 ∆𝑥 + 𝑥
1 1
−𝑥
′ (𝑥) ∆𝑥+𝑥
∋𝑓 = lim ( )
∆𝑥→0 ∆𝑥
𝑥 − (∆𝑥 + 𝑥)
↔ 𝑓 ′ (𝑥) = lim ( )
∆𝑥→0 𝑥(∆𝑥 + 𝑥)∆𝑥
−∆𝑥
↔ 𝑓 ′ (𝑥) = lim ( )
∆𝑥→0 𝑥(∆𝑥 + 𝑥)∆𝑥
−1
∋ 𝑓 ′ (𝑥) =
𝑥(0 + 𝑥)
1
↔ 𝑓 ′ (𝑥) = −
𝑥2
8
Sehingga diperoleh:
(∆𝑥)3 + 3(∆𝑥)2 𝑥 + 3𝑥 2 (∆𝑥) − 2∆𝑥 + 𝑥 3 − 2𝑥 − (𝑥 3 − 2𝑥)
𝑚𝑡𝑎𝑛 = lim ( )
∆𝑥→0 ∆𝑥
∋ 𝑚𝑡𝑎𝑛 = 02 + 3(0)𝑥 + 3𝑥 2 − 2
↔ 𝑚𝑡𝑎𝑛 = 3𝑥 2 − 2
Oleh sebab garis tangen melewati titik yang bernilai absis 0, maka:
𝑚𝑡𝑎𝑛 = 3(0)2 − 2 = −2
Jadi besar kemiringan garis 𝑔𝑡𝑎𝑛 adalah, −2
3) Sebuah garis 𝑔 menyinggung kurva dengan besar kemiringan 0 dan kurva yang
disinggungnya, adalah 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 .
Berdasarkan konsepsi sebelumnya,
𝑓(∆𝑥 + 𝑥) − 𝑓(𝑥)
𝑚𝑡𝑎𝑛 = lim ( )
∆𝑥→0 ∆𝑥
(∆𝑥)2 + 2𝑥(∆𝑥) + 𝑥 2 − 𝑥 2
↔ 𝑚𝑡𝑎𝑛 = lim ( )
∆𝑥→0 ∆𝑥
(∆𝑥)2 + 2𝑥(∆𝑥)
↔ 𝑚𝑡𝑎𝑛 = lim ( )
∆𝑥→0 ∆𝑥
∋ 𝑚𝑡𝑎𝑛 = 0 + 2𝑥
↔ 𝑚𝑡𝑎𝑛 = 2𝑥
Berdasarkan keterangan soal, gradien garis tangen tersebut adalah 0, maka:
𝑚𝑡𝑎𝑛 = 0 ∋ 2𝑥 = 0 ↔ 𝑥 = 0
Pada nilai absis 0 untuk 𝑦 = 𝑥 2 , 𝑦 = 02 = 0, sehingga titik singgungnya di (0,0)
9
4) Diketahui bahwa garis sekan 𝑦 = 𝑥 sejajar dengan garis tangen kurva parabola
dengan persamaan 𝑦 = 𝑥 2 − 5𝑥 − 6. Artinya, 𝑚𝑠𝑒𝑐 = 𝑚𝑡𝑎𝑛 .
Bila ditinjau dari persamaan garis sekan, 𝑚𝑠ec = 1.
Berarti 𝑚𝑡𝑎𝑛 = 1.
↔ lim (∆𝑥 + 2𝑥 − 5) = 1
∆𝑥→0
∋ 0 + 2𝑥 − 5 = 1
↔ 2𝑥 = 6
↔𝑥=3
Berdasarkan persamaan kurva, 𝑦 = 𝑥 2 − 5𝑥 − 6.
Maka untuk 𝑥 = 3, 𝑦 = 32 − 5(3) − 6 = −𝑔12
Jadi titik singgung garis terhadap kurva, ada di (3, −12)
Oleh sebab gradien garis singgung tersebut adalah 1, maka persamaan garis
singgung tersebut dapat dinyatakan dalam formula
𝑦 − 𝑦1 = 𝑚𝑡𝑎𝑛 (𝑥 − 𝑥1 )
Untuk (𝑥1 , 𝑦1 ) adalah titik singgung garis dan 𝑚𝑡𝑎𝑛 sebagai gradiennya, maka
persamaan garis tangen tersebut adalah,
𝑦 + 12 = 𝑥 − 3
↔ 𝒚 = 𝒙 − 𝟏𝟓
10
5) Dua garis, yaitu 𝑔 dan ℎ menyinggung kurva 𝑦 = 𝑥 2 .
Anggaplah, bahwa titik (𝑥𝑔 , 𝑦𝑔 ) adalah titik singgung garis 𝑔 terhadap kurva dan
titik (𝑥ℎ , 𝑦ℎ ) adalah titik singgung garis ℎ terhadap kurva.
Berdasarkan pemahaman sebelumnya, diketahui:
𝑓(∆𝑥 + 𝑥) − 𝑓(𝑥)
𝑚𝑡an = lim ( )
∆𝑥→0 ∆𝑥
Oleh sebab kurva yang disinggungnya adalah 𝑦 = 𝑥 2 dan kurva tersebut juga
termasuk sebagai kurva fungsi, maka:
Jika titik (𝑥𝑔 , 𝑦𝑔 ) adalah titik singgung garis 𝑔 terhadap kurva, maka 𝑚𝑔 = 2𝑥𝑔
Jika titik (𝑥ℎ , 𝑦ℎ ) adalah titik singgung garis ℎ terhadap kurva, maka 𝑚ℎ = 2𝑥ℎ
Oleh sebab nilai absis untuk letak titik singgung garis 𝑔, ada di nilai ordinat 3 pada
kuadran 1, maka:
𝑥𝑔 = √3 ∋ 𝑚𝑔 = 2√3
11
I.2 Penilaian Afektif
Aspek yang dinilai : Sikap sosial
Waktu Penilaian : Selama proses pembelajaran berlangsung
Metode Penilaian : Melalui pengamatan
a) Tanggung jawab (Responsibilitas)
Diberi nilai 𝐴, apabila menunjukan sikap peduli sesama membantu rekan
sekelompoknya dan memberi semangat kepada yang lain untuk ikut belajar
Diberi nilai 𝐵, apabila menunjukan sikap peduli sesama membantu rekan
sekelompoknya hanya sebatas rekan yang peduli saja dan menghiraukan
lainnya yang malas bekerja.
Diberi nilai 𝐶, apabila menunjukan sikap kurang peduli sesama dengan rekan
sekelompok. Namun, beberapa siswa dalam kelompok masih ikut
mengerjakan apa yang diperintahkan guru.
Diberi nilai 𝐷 , apabila menunjukan sikap acuh tak acuh dan tidak
mengerjakan apa yang diperintahkan guru.
b) Aktif
Diberi nilai 𝐴 jika siswa responsif, banyak bertanya tentang hal yang tidak
dimengerti kepada guru dan aktif belajar dan berdiskusi dalam kegiatan
berkelompok
Diberi nilai 𝐵, Jika siswa responsif sebatas arahan guru dan ikut belajar dan
berdiskusi dengan kelompoknya
Diberi nilai 𝐶, Jika siswa tidak responsif. Namun, mengikuti kegiatan belajar
dan diskusi dengan kelompoknya
Diberi nilai 𝐷, jika siswa tidak responsif dan pasif dalam kegiatan belajar dan
diskusi dengan kelompoknya.
c) Tertib
Diberi nilai 𝐴, jika siswa tertib, menghargai guru yang sedang menerangkan
dengan menyimak, merespon ketika ditanya, patuh terhadap perintah dan
arahan guru dan bisa menjaga suasana yang tenang, nyaman dan kondusif
untuk belajar.
Diberi Nilai 𝐵 , jika siswa kurang tertib, seperti mengobrol saat guru
menerangkan materi. Namun, masih patuh terhadap perintah dan arahan
guru.
Diberi Nilai 𝐶, jika siswa kurang tertib, seperti mengobrol, membuat ribut
dalam kelas, sulit diatur oleh guru dan suasana kelas menjadi kurang
kondusif untuk belajar.
Diberi Nilai 𝐷, jika siswa tidak mau tertib, seperti membangkang, tidak mau
diatur dan diperintah oleh guru, berbuat sesuka hati dan membuat ribut
yang dapat mengganggu pembelajaran di kelas.
12
I.3 Penilaian Psikomotorik
Teknik Penilaian :
Diamati dari hasil pengerjaan tugas yang diberikan dan keaktifan dalam pembelajaran
dengan menunjukan:
Keluwesan dan kecakapan dalam berpikir matematis, kritis dan kreatif
Daya pikir analitik dan nalar-logikanya
Memiliki persepsi diri dan mengungkapkannya secara responsif dan argumentatif
dengan jawaban yang benar dan tepat.
Bentuk Penugasan : LKS (Lembar Kerja Siswa)
J. Sumber Belajar
Sukino, Matematika untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Wajib Semester 2, Jakarta: 2013, Erlangga.
13