Oleh
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpangan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Best Practice
ini. Karya tulis ini merupakan karya inovasi tentang “Meningkatkan Nilai Matematika
Pokok Bahasan Pangkat, Akar dan Logaritma dengan Model Pembelajaran Discovery
Learning pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Tulungagung”.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
mendukung dalam penulisan Best Practice ini. Penulis juga menyadari bahwa didalam
penyusunan best practice ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan
penegetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca demi penyempurnaan karya tulis ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan Best Practice ini adalah kegiatan
pembelajaran matematika Kelas X ATPH 1 pada Kompetensi Dasar Menerapkan
konsep bilangan berpangkat bentuk akar, dan logaritma dalam menyelesaikan
masalah.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan Best Practice ini adalah meningkatkan kompetensi peserta didik
dalam pembelajaran matematika Kelas X ATPH 1 pada Kompetensi Dasar Menerapkan
konsep bilangan berpangkat, bentuk akar, dan logaritma dalam menyelesaikan masalah
yang berorientasi HOTS.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
D. Alat / Instrumen
Akar
1. √a x √a = a
2. √ ab = √a √ b
3. a √ c± b √ c = (a ± b) √c
4. √ a
b
=
√a
√b
Pangkat
1. am. an = ......
m
a
2. an = ......
n
3. ( a m) = ......
m
4. ( ab ) = .....
( ab )
m
5. = ......
Logaritma
Diketahui dalam suatu botol berisi larutan asam klorida dengan konsentrasi 0,001
Molar. Hitunglah berapa pH larutan tersebut.
HCl 0, 1 + -3 + −3
+ ¿[H ] = 1.0, 1M¿ = 1 . 0 ¿pH =-log[H ]¿ = −log1. 0 ¿ = 3.log10¿ = 3¿
(aq)
HCl→H +Cl¿(aq)¿
SIFAT – SIFAT LOGARITMA
a q a
1. log bc = logb + logc
a b
log =a log b−a log c
2. c
a
3. logb c= c a log b
a 1
log b=b
4. log a
a
logb
5. a =b
am n n
log b = . a log b
6. m
7. a
logb . blog c = a log c
n
a log b
log b=n
8. log a
A. Hasil
Hasil yang dapat dilaporkan dari best practice ini diuraikan sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran matematika yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran discovery Learning berlangsung aktif. Peserta didik menjadi lebih
aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada
guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak
discovery Learning mengharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran matematika yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran discovery Learning meningkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer knowledge.
Setelah membaca dan mendiskusikan cara menentukan bentuk pangkat pada
LKS, peserta didik akan terlibat langsung proses menentukan bentuk pangkat
dan peserta didik aktif bertanya, diskusi dan juga menulis.
Dan semua itu dilakukan dengan senang dan gembira, semua peserta didik
dalam kelompok aktif dan kreatif.
Setelah selesai peserta didik juga terlatih untuk presentasi dan hasil diskusi
kelompoknya serta kelompok yang lain menanggapi dengan aktif.
3. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning meningkatkan kemampuan
peserta untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta didik untuk bertanya dan
menanggapi masalah yang dibahas dalam pembelajaran khususnya saat
presentasi.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi
HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Peserta didik cenderung bekerja
sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus
guru adalah bagaimana peserta didik dapat menyelesaikan soal yang disajikan,
kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran
yang selama ini selalu disajikan dengna pola deduktif (diawali dengan ceramah
teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas dan pembahasan)
membuat peserta didik cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang
diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengna praktik baik pembelajaran matematika berorientasi
HOTS dengan menerapkan Discovery Learning ini. Dalam pembelajaran ini
pemahaman siswa tentang menentukan bentuk pangkat pada LKS dan diskusi
yang menuntut kemampuan siswa berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning juga meningkatkan
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). Discovery
Learning yang diterapkan dengna menyajikan permasalahan atau contoh
kontekstual mampu mendorong peserta didik merumuskan pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan Discovery Learning, penulis melaksanakan pembelajaran
sesuai dengna buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang
disajikan dalam buku teks kadang kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari,
tetap saja penulis gunakan. Jenis contoh yang digunakan juga hanya contoh dari
buku teks.
Dengan menerapkan discovery Learning, peserta didik tak hanya belajar dari
teks tulis, tetapi juga dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari
data, materi dari sumber lainnya.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Discovery Learning
layak dijadikan Best Practice pada pembelajaran berorientasi HOTS, karena
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan,
berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara
sistematis dan cermat pembelajaran matematika dengna modl pembelajaran
Discovery Learning tidak sekedar berorientasi HOTS, tetapi juga
mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), literasi, dan
kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik pembelajaran dengan model Discovery Learning,
berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengna mengacu pada buku siswa dan
buku guru yang telah disediakan, tetapi harus berani melakukan inovasi
pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar belakang peserta didik dan
situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelaran lebih
bermakna dan menyenangkan.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggal dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini
akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan
lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi
penulis untuk mendesiminasikan best practice ini akan menambah wawasan
guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
dkk. Ajeng Rahayu. Belajar Praktis Matematika SMK Kelas X. Klaten Jawa
Tengah. Viva Pakarindo, 2019
dkk. Lia Zalilia. Buku Manual Pendampingan Online PKP bagi Guru Sasaran.
Direktoran Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2019.
dkk. S.N. Sharma. Matematika Kelompok Teknik Kelas X SMK. Yudhistira. 2019.
Imam Surahman, Joko Ariwibowo. HOTS Bank Matematika SMA kelas X, XI, XII
Ala Bimbel Bantul Yogyakarta, CV. Oxygen Media Ilmu. 2019.
Lampiran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)