Anda di halaman 1dari 8

PERSAMAAN POISON DAN PERSAMAAN LAPLACE

(Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Persamaan Diferensial Parsial)


Dosen Pembimbing : Toni Ardian, M.Si

DISUSUN OLEH :

ZEPRI JOHANDA (0703182075)


IRENA BLASTER (0703183162)
NURHAJIZAH (0703183157)
PUTRI RIZKY FEBRIANTI (0703183160)

PROGRAM STUDI MATEMATIKA-3


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Persamaan Poison dan
Persamaan Laplace ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Dosen Toni Ardian, M.Si pada Bidang Studi Persamaan Diferensial Parsial. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Toni Ardian, M.Si, Selaku Dosen
mata kuliah Persamaan Diferensial Parsial yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Medan, 21 Juli 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.........................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................1
C. TUJUAN..............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2

A. PERSAMAAN POISON.....................................................................2
B. PERSAMAAN LAPLACE.................................................................3
C. CONTOH SOAL.................................................................................4

BAB III PENUTUP.........................................................................................5

A. KESIMPULAN..............................................................................5

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persamaan-persamaan Poisson dan laplace ini memungkinkan kita untuk menentukan medan
medan potensial pada suatu daerah yang dibatasi atau dilingkupi oleh permukaan ekipotensial
atau kerapatan muatan tertentu.

Persamaan poisson dan laplace adalah paling mungkin digunakan untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan untuk situasi praktis maupun teoritis.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana penjelasan dari penyelesaian persamaan Poisso dan persamaan Laplace beserta
contohnya?

C. Tujuan

Untuk mengetahui pembahasan dan contoh soal dari persamaan Poisson dan Laplace.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Persamaan Poisson
Persamaan Poisson dapat dengan mudah diturunkan dari persamaan Hukum
Gauss.
∇ ∙ 𝐷 = 𝜌𝑣
Dimana,
𝐷 =∈ 𝐸 𝑑𝑎𝑛 𝐸 = −∇ 𝑉

Sehingga setelah disubstitusikan akan menghasilkan


𝜌𝑉
∇∙∇𝑉 =
є

Persamaan di atas dinamakan Persamaan Poisson. Pada persamaan tersebut ada 2


simbol yang dibaca “del kuadrat”. Hal ini harus dijabarkan secara jelas dan gamblang
posisinya pada koordinat kartesius atau koordinat silindris atau koordinat spheris.

Jika, ini berarti kerapatan volume muatannya nol, tapi masih ada kemungkinan
adanya kerapatan muatan titik, muatan garis, dan muatan permukaan pada posisi singular
sebagai sumber dari medan, sehingga :

∇2𝑉 = 0

Sedangkan penjabaran untuk posisi pada koordinat silindris

2
1 ∂ ∂𝑉 1 ∂2𝑉 ∂2𝑉


Sedangkan untuk penjabaran pada koordinat spheris
1 ∂
2
2
∂𝑉 1 ∂ ∂𝑉 1 ∂2𝑉
∇ 𝑉 = 2 )+ 2 (𝑠i𝑛𝜃 ) + 2 2
(𝑟 𝑟 ∂𝑟 ∂𝑟 𝑟 𝑠i𝑛𝜃 ∂𝜃 ∂𝜃 𝑟 𝑠i𝑛 𝜃 ∂ɸ2

2
B. Persamaan Laplace

Transformasi Laplace adalah suatu teknik untuk menyederhanakan permasalahan


dalam suatu system yang mengandung masukan dan keluaran, dengan melakukan
transformasi dari suatu domain pengamatan ke domain pengamatan yang lain.

Dalam matematika jenis transformasi ini merupakan suatu konsep yang penting
sebagai bagian dari analisis fungsional, yang dapat membantu dalam melakukan analisis
system invariant-waktu linier, seperti rangkaian elektronik, osilator harmonic, devais
optik dan system-sistem mekanik. Dengan mengetahui deksripsi matematika atau
fungsional sederhana dari masukan atau keluaran suatu system, transformasi Laplace
dapat memberikan deskripsi fungsional alternative yang kadang dapat menyederhanakan
proses analisis kelakukan dari sistem atau membuat suatu sistem baru yang berdasarkan
suatu kumpulan spesifikasi.

Dalam sistem fisik sebenarnya transformasi Laplace sering dianggap sebagai


suatu transformasi dari cara pandang domain-waktu, di mana masukan dan keluaran
dimengerti sebagai fungsi dari waktu, ke cara pandang domain-frekuensi, di mana
masukan dan keluaran yang sama dipandang sebagai fungsi dari frekuensi angular
kompleks, atau radian per satuan waktu. Transformasi ini tidak hanya menyediakan cara
mendasar lain untuk mengerti kelakukan suatu sistem, tetapi juga secara drastis
mengurangi kerumitan perhitungan matematika yang dibutuhkan dalam menganalisis
suatu sistem.

Transformasi Laplace memiliki peran penting dalam aplikasi-aplikasi dalam


bidang fisika, optic, rekayasa listrik, rekayasa kendali, pemrosesan sinyal dan teori
kemungkinan.

Nama transformasi ini diberikan untuk menghormati seorang ahli matematika dan
astronomi, Pierre-Simon Laplace, yang menggunakan teknik transformasi ini pada hasil
karyanya dalam teori kemungkinan. Sebenarnya teknik ini ditemukan sebelumnya oleh
Leonhard Euler, seorang ahli matematika prolific Swiss abad kedelapanbelas.

Definisi Matematika
Transformasi Laplace dari suatu fungsi f(t), yang terdefinisi untuk semua nilai t rill
dengan 𝑡 ≥ 0, adalah fungsi F(s), yang didefinisikan PP sebagai :

𝐹(𝑠) = Ç{ƒ(𝑡)} = ∫ e−𝑠𝑡 ƒ(𝑡)𝑑𝑡.


0−

Limit bawah 0 adalah kependekan dari lim∈→+0 −є dan memastikan inklusi dari
keseluruhan fungsi delta Dirac ð(𝑡) pada 0 jika terdapat suatu impuls dalam f(t) pada 0.

3
Secara umum parameter s bernilai kompleks:
𝑠 = 𝜎 + i𝜔

C. Contoh Soal
a. Hitunglah transformasi laplace untuk satuan unit step (u)
U (t) = {0 𝑡<0
𝑡1
𝐿|𝑎(𝑡)| = 𝑙e−𝑎i𝑑𝑡
1
−𝑠𝑡 ∞
= −
1 −𝑠.∞𝑠 e |
0
1 −𝑠.0
= (− e ) − (− e )
𝑠 1 𝑠1
= 0 − (− ) =
𝑠 𝑠
b. Hitunglah transformasi laplace dari ƒ (𝑡) = e−𝑎𝑡!
Penyelesaian :
∞ ∞
𝐿[ƒ(𝑡)] = ∫ e e
−𝑎𝑡 −𝑠𝑡
𝑑𝑡 = ∫ e−(𝑠+𝑎)𝑡𝑑𝑡
0 0
1
= −
𝑠 + 𝑎 e−(𝑠+𝑎)𝑡|∞0
1 1 1
= (− e−∞) − ( e−0) = 0 − (− )
𝑥+𝑎 𝑥+𝑎 𝑠 + 𝑎)
1
= 𝑠+𝑎

4
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1. Pada persamaan poisson tersebut ada 2 simbol yang dibaca “del kuadrat”. Hal
ini harus dijabarkan secara jelas dan gamblang posisinya pada koordinat
kartesius atau koordinat silindris atau koordinat spheris.
2. Transformasi Laplace adalah suatu teknik untuk menyederhanakan
permasalahan dalam suatu system yang mengandung masukan dan keluaran,
dengan melakukan transformasi dari suatu domain pengamatan ke domain
pengamatan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai