Anda di halaman 1dari 37

KULIAH-09

TRANSFORMASI LAPLACE (BAGIAN-01)

MATEMATIKA TEKNIK
Semester III/3 sks

Pengampu :
MUHAMMAD ARIS RISNANDAR, M.T.
LINDA FARIDAH, M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SILIWANGI
2021
TUJUAN PERKULIAHAN
1. Mahasiswa mampu menggunakan konsep bilangan kompleks dalam menganalisis
rangkaian listrik sederhana;

2. Mahasiswa mampu menggunakan solusi system persamaan linier menggunakan


matriks dalam menganalisis rangkaian listrik sederhana;

3. Mahasiswa mampu menggunakan konsep persamaan diferensial biasa dalam


menganalisis rangkaian listrik sederhana;

4. Mahasiswa mampu menggunakan konsep Transformasi Laplace dalam


menganalisis rangkaian listrik sederhana;

5. Mahasiswa mampu menganalisis gelombang sederhana menggunakan Deret


Fourier.
MATERI KULIAH
Pertemuan 1 – 2 : Bilangan Kompleks;

Pertemuan 3 – 5 : Matriks;

Pertemuan 6-7 : Aplikasi Persamaan Diferensial

Pertemuan 8 : Ujian Tengah Semester (UTS)

Pertemuan 9 – 12 : Transformasi Laplace;

Pertemuan 13 – 15 : Deret Fourier.

Pertemuan 16 : Ujian Akhir Semester (UAS)

Materi Kuliah dapat diunduh di: diajarsetrum.wordpress.com


REFERENSI
Referensi Utama:
1. Erwin Kreyzig, Advanced Engineering Mathematics (10th edition).
2. K.A. Stroud. Engineering Mathematics (5th edition);

Referensi Tambahan:
1. S. Sudirham. 2013. Pilihan Topik Matematika (Aplikasi dalam Analisis
Rangkaian Listrik). Bandung: Darpublic.
2. A. Saripudin. Matematika Teknik I (Diktat Kuliah). Bandung.
PENILAIAN
− Kehadiran (10%) Huruf Angka
Nilai
− Tugas/Kuis (30%) Mutu Mutu
− UTS (30%) 80 – 100 A 4
− UAS (30%) 67 – 79 B 3.00
55 – 66 C 2.00
Kuliah dilaksanakan secara daring 45 – 54 D 1.00
(Presensi menggunakan G-Form) <45 E 0
Tugas menggunakan aplikasi google classroom
(first name: NPM, last name: nama lengkap)
TRANSFORMASI LAPLACE
(Bagian-01)
A. PENDAHULUAN

Kebanyakan gejala alam merupakan sebuah fungsi waktu 𝑓 𝑡 . Namun perhitungan


dalam fungsi waktu terkadang memiliki kerumitan-kerumitan sehingga untuk
mempermudah perhitungan kita nyatakan fungsi waktu 𝑡 ke dalam peubah lain yang
disebut transformasi.
Secara matematis, Transformasi Laplace didefinisikan sebagai berikut:

𝑭 𝑠 = න 𝑓 𝑡 𝑒 −𝑠𝑡 𝑑𝑡
0

Dengan integrasi ini, suatu fungsi yang semula merupakan fungsi 𝑡, diubah menjadi
fungsi 𝑠. Peubah 𝑠 merupakan sebuah peubah kompleks dimana:
𝑠 = 𝜎 + 𝑗𝜔
Hasil dari transformasi laplace pada umumnya merupakan fungsi kompleks.
Berdasarkan matematis dasar transformasi laplace, batas bawah integrasi adalah 0.
Hal ini menunjukkan bahwa tranformasi ini meninjau fungsi-fungsi yang mulai muncul
pada saat 𝑡 = 0.
B. FUNGSI DALAM TRANSFORMASI LAPLACE
1. Pendahuluan

Melalui transformasi Laplace, kita menyatakan suatu fungsi yang semula dinyatakan
sebagai fungsi waktu 𝑡, menjadi suatu fungsi 𝑠 dimana 𝑠 adalah peubah baru berupa
peubah kompleks. Transformasi Laplace dari suatu fungsi 𝑓 𝑡 dinyatakan sebagai
berikut:

ℒ𝑓 𝑡 = 𝑭 𝑠 = න 𝑓 𝑡 𝑒 −𝑠𝑡 𝑑𝑡
0

Kita dapat mencari transformasi Laplace dari suatu 𝑓 𝑡 yaitu 𝑭 𝑠 yang kita sebut
pernyataan fungsi 𝑓 𝑡 di kawasan 𝑠.
B. FUNGSI DALAM TRANSFORMASI LAPLACE
2. Fungsi Anak Tangga (Step Function) di Kawasan 𝒔

Fungsi anak tangga di kawasan 𝑡 adalah 𝑣 𝑡 = 𝐴𝑢 𝑡 . Fungsi ini bernilai nol untuk 𝑡 <
0, dan bernilai A untuk 𝑡 ≥ 0. Transformasi Laplace dari fungsi ini yaitu:

∞ ∞ ∞
𝐴
ℒ 𝐴𝑢 𝑡 = න 𝐴𝑢 𝑡 𝑒 −𝑠𝑡 𝑑𝑡 = න 𝐴𝑒 −𝑠𝑡 𝑑𝑡 = − 𝑒 −𝑠𝑡 ቤ
0 0 𝑠 0

𝐴 𝐴 𝐴
= − 0 − − 1 =
𝑠 𝑠 𝑠

Sehingga bentuk laplace untuk fungsi anak tangga yaitu:

𝐴
ℒ 𝐴𝑢 𝑡 =
𝑠
B. FUNGSI DALAM TRANSFORMASI LAPLACE
3. Fungsi Eksponensial di Kawasan 𝒔

Fungsi eksponensial di kawasan waktu dengan nilai puncak 𝐴 adalah 𝑣 𝑡 =


𝐴𝑒 −𝑎𝑡 u t . Transformasi Laplace dari fungsi ini yaitu:


∞ ∞
𝐴𝑒 − 𝑠+𝑎 𝑡
ℒ 𝐴𝑒 −𝑎𝑡 𝑢 𝑡 = න 𝐴𝑒 −𝑎𝑡 𝑢 𝑡 𝑒 −𝑠𝑡 𝑑𝑡 = න 𝐴𝑒 − 𝑠+𝑎 𝑡 𝑑𝑡 = − อ
0 0 𝑠+𝑎
0

𝐴 𝐴 𝐴
= − 0 − − 1 =
𝑠+𝑎 𝑠+𝑎 𝑠+𝑎

Sehingga bentuk laplace untuk fungsi eksponensial yaitu:

𝐴
ℒ 𝐴𝑒 −𝑎𝑡 𝑢 𝑡 =
𝑠+𝑎
B. FUNGSI DALAM TRANSFORMASI LAPLACE
4. Fungsi Trigonometri di Kawasan 𝒔

Dalam kawasan waktu, pernyataan fungsi cosinus dengan amplitude 𝐴 dan yang
mulai muncul pada 𝑡 = 0 adalah 𝑣 𝑡 = 𝐴 cos 𝜔𝑡 𝑢 𝑡 .
Transformasi Laplace dari fungsi ini yaitu:
∞ ∞
−𝑠𝑡
ℒ 𝐴 cos 𝜔𝑡 𝑢 𝑡 =න 𝐴 cos 𝜔𝑡 𝑢 𝑡 𝑒 𝑑𝑡 = න 𝐴 cos 𝜔𝑡 𝑒 −𝑠𝑡 𝑑𝑡
0 0

Dengan memanfaatkan hubungan Euler dimana:

𝑒 𝑗𝜔𝑡 + 𝑒 −𝑗𝜔𝑡
cos 𝜔 =
2
B. FUNGSI DALAM TRANSFORMASI LAPLACE
4. Fungsi Trigonometri di Kawasan 𝒔

Maka:

∞ ∞ ∞
𝑒 𝑗𝜔𝑡 + 𝑒 −𝑗𝜔𝑡 −𝑠𝑡 𝐴 𝑗𝜔−𝑠 𝑡 𝑑𝑡
𝐴 −𝑗𝜔−𝑠 𝑡 𝑑𝑡
ℒ 𝐴 cos 𝜔𝑡 𝑢 𝑡 =න 𝐴 𝑒 𝑑𝑡 = න 𝑒 +න 𝑒
0 2 0 2 0 2

∞ ∞
𝐴 𝐴
=− 𝑒 − 𝑠−𝑗𝜔 𝑡 ቤ − 𝑒 − 𝑠+𝑗𝜔 𝑡 ቤ
2 𝑠 − 𝑗𝜔 0
2 𝑠 + 𝑗𝜔 0

𝐴 𝐴 𝐴 𝐴
= − 0 + 1 − 0 − 1
2 𝑠 − 𝑗𝜔 2 𝑠 − 𝑗𝜔 2 𝑠 + 𝑗𝜔 2 𝑠 + 𝑗𝜔

𝐴 𝐴 𝐴 𝑠 + 𝑗𝜔 + 𝑠 − 𝑗𝜔 𝐴𝑠
= + = = 2
2 𝑠 − 𝑗𝜔 2 𝑠 + 𝑗𝜔 2 𝑠2 + 𝜔2 𝑠 + 𝜔2

Sehingga:

𝐴𝑠
ℒ 𝐴 cos 𝜔𝑡 𝑢 𝑡 = 2
𝑠 + 𝜔2
B. FUNGSI DALAM TRANSFORMASI LAPLACE
4. Fungsi Trigonometri di Kawasan 𝒔

Hal yang sama, pernyataan fungsi sinus dengan amplitude 𝐴 dan yang mulai muncul
pada 𝑡 = 0 adalah 𝑣 𝑡 = 𝐴 sin 𝜔𝑡 𝑢 𝑡 .
Transformasi Laplace dari fungsi ini yaitu:
∞ ∞
−𝑠𝑡
ℒ 𝐴 sin 𝜔𝑡 𝑢 𝑡 =න 𝐴 sin 𝜔𝑡 𝑢 𝑡 𝑒 𝑑𝑡 = න 𝐴 sin 𝜔𝑡 𝑒 −𝑠𝑡 𝑑𝑡
0 0

Dengan memanfaatkan hubungan Euler dimana:

𝑒 𝑗𝜔𝑡 − 𝑒 −𝑗𝜔𝑡
sin 𝜔 =
𝑗2
Dengan cara serupa dengan sebelumnya maka diperoleh:

𝐴𝜔
ℒ 𝐴 sin 𝜔𝑡 𝑢 𝑡 =
𝑠2 + 𝜔2
B. FUNGSI DALAM TRANSFORMASI LAPLACE
5. Tabel Transformasi Laplace

Dari penyelesaian fungsi-fungsi sebelumnya, kita dapat melihat bahwa amplitude


sinyal 𝐴 selalu muncul sebagai factor pengali dalam pernyataan sinyal di Kawasan 𝑠.
Dengan mengambil amplitude 𝐴 = 1, transformasi dari beberapa bentuk gelombang
yang lain dapat dilihat pada table (Pasangan Transformasi Laplace).

Selanjutnya kita tidak selalu menggunakan notasi ℒ 𝑓 𝑡 sebagai pernyataan dari


transformasi Laplace dari 𝑓 𝑡 , kita akan gunakan seperti:
𝑓 𝑡 ↔𝐹 𝑠
𝑓1 𝑡 ↔ 𝐹1 𝑠
dan seterusnya.
B. FUNGSI DALAM TRANSFORMASI LAPLACE
5. Tabel Transformasi Laplace

Fungsi 𝒇 𝒕 𝑭 𝒔
Impuls 𝛿 𝑡 1
Anak Tangga 𝑢(𝑡) 1
𝑠
Eksponensial 𝑒 −𝑎𝑡 𝑢 𝑡 1
𝑠+𝑎
Cosinus cos 𝜔𝑡 𝑢 𝑡 𝑠
𝑠2 + 𝜔2
Sinus sin 𝜔𝑡 𝑢 𝑡 𝜔
𝑠2 + 𝜔2
Cosinus Teredam 𝑒 −𝑎𝑡 cos 𝜔𝑡 𝑢 𝑡 𝑠+𝑎
𝑠 + 𝑎 2 + 𝜔2
Sinus Teredam 𝑒 −𝑎𝑡 sin 𝜔𝑡 𝑢 𝑡 𝜔
𝑠 + 𝑎 2 + 𝜔2
Cosinus Tergeser cos 𝜔𝑡 + 𝜃 𝑢 𝑡 𝑠 cos 𝜃 − 𝜔 sin 𝜃
𝑠2 + 𝜔2
Sinus Tergeser sin 𝜔𝑡 + 𝜃 𝑢 𝑡 𝑠 sin 𝜃 + 𝜔 cos 𝜃
𝑠2 + 𝜔2
Ramp 𝑡𝑢 𝑡 1
𝑠2
Ramp Teredam 𝑡𝑒 −𝑎𝑡 𝑢 𝑡 1
𝑠+𝑎 2
B. FUNGSI DALAM TRANSFORMASI LAPLACE

Contoh 1:
Tentukan transformasi laplace dari fungsi berikut:
a. 𝑓1 𝑡 = 5 cos 10𝑡 𝑢 𝑡
b. 𝑓2 𝑡 = 5 sin 10𝑡 𝑢 𝑡
c. 𝑓3 𝑡 = 3𝑒 −2𝑡 𝑢 𝑡
Penyelesaian:
Berdasarkan table diperoleh:
5𝑠 5𝑠
a. 𝑭𝟏 𝑠 = 𝑠2 + 10 2 = 𝑠2 +100

5 10 50
b. 𝑭𝟐 𝑠 = 𝑠2 + 10 2 = 𝑠2 +100

3
c. 𝑭𝟑 𝑠 = 𝑠+2
C. SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE
1. Sifat Unik

“Jika 𝒇 𝒕 mempunyai transformasi laplace 𝑭 𝒔 ,


maka transformasi balik dari 𝑭 𝒔 adalah 𝒇 𝒕 .”

Dengan kata lain,


“Jika pernyataan di kawasan 𝒔 suatu fungsi 𝒇 𝒕 adalah 𝑭 𝒔 ,
maka pernyataan di kawasan 𝒕 dari 𝑭 𝒔 adalah 𝒇 𝒕 ”.

Sifat ini memudahkan kita untuk mencari 𝑭 𝑠 dari suatu fungsi 𝑓 𝑡 dan sebaliknya
mencari fungsi 𝑓 𝑡 dari suatu fungsi 𝑭 𝑠 dengan menggunakan table transformasi
laplace. Mencari fungsi 𝑓 𝑡 dari suatu fungsi 𝑭 𝑠 disebut mencari transformasi
balik dari 𝑭 𝑠 dengan notasi ℒ −1 𝑭 𝑠 =𝑓 𝑡 .
C. SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE
2. Sifat Linier

Karena transformasi laplace bersifat integral, maka transformasi tersebut bersifat


linear.
“Transformasi Laplace dari jumlah beberapa fungsi 𝒕 adalah jumlah dari
transformasi masing-masing fungsi.”

Jika 𝑓 𝑡 = 𝐴1 𝑓1 𝑡 + 𝐴2 𝑓2 𝑡 maka transformasi laplacenya yaitu:


∞ ∞ ∞
𝑭 𝑠 =න 𝐴1 𝑓1 𝑡 + 𝐴2 𝑓2 𝑡 𝑒 −𝑠𝑡 𝑑𝑡 = 𝐴1 න 𝑓1 𝑡 𝑑𝑡 + 𝐴2 න 𝑓2 𝑡 𝑑𝑡
0 0 0

= 𝐴1 𝑭𝟏 𝑠 + 𝐴2 𝑭𝟐 𝑠
Dengan 𝑭𝟏 𝑠 dan 𝑭𝟐 𝑠 adalah transformasi laplace dari 𝑓1 𝑡 dan 𝑓2 𝑡 .
C. SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE
2. Sifat Linier

Contoh 2:
Tentukan transformasi laplace dari:
𝑓1 𝑡 = 1 + 3𝑒 −2𝑡 𝑢 𝑡

Penyelesaian:

1 3
𝑭𝟏 𝑠 = +
𝑠 𝑠+2
C. SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE
2. Sifat Linier

Contoh 3:
1
Jika transformasi laplace fungsi eksponensial 𝐴𝑒 −𝑎𝑡 𝑢 𝑡 adalah . Tentukan
𝑠+𝑎

transformasi laplace dari 𝑓2 𝑡 = 𝐴 cos 𝜔𝑡 𝑢 𝑡 !

Penyelesaian:

𝑒 𝑗𝜔𝑡 + 𝑒 −𝑗𝜔𝑡 𝐴 𝑗𝜔𝑡


𝑓2 𝑡 = 𝐴 cos 𝜔𝑡 𝑢 𝑡 = 𝐴 𝑢 𝑡 = 𝑒 + 𝑒 −𝑗𝜔𝑡
2 2
Maka:

𝐴 1 1 𝐴 2𝑠 𝐴𝑠
𝑭𝟐 𝑠 = + = = 2
2 𝑠 − 𝑗𝜔 𝑠 + 𝑗𝜔 2 𝑠2 + 𝜔2 𝑠 + 𝜔2
C. SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE
3. Sifat Integrasi

Transformasi Laplace dari integrasi suatu fungsi dapat kita lihat sebagai berikut:
Misal:
𝑡
𝑓 𝑡 = න 𝑓1 𝑥 𝑑𝑥
0
Maka:
∞ 𝑡 𝑡 ∞ ∞ −𝑠𝑡
−𝑠𝑡
𝑒 −𝑠𝑡 𝑒
𝑭 𝑠 =න න 𝑓1 𝑥 𝑑𝑥 𝑒 𝑑𝑡 = න 𝑓1 𝑥 𝑑𝑥 −න 𝑓1 𝑡 𝑑𝑡
0 0 −𝑠 0 0 0 −𝑠
Suku pertama ruas kanan pers di atas akan bernilai nol untuk 𝑡 = ∞ karena 𝑒 −𝑠𝑡 = 0
pada 𝑡 → ∞, dan juga akan bernilai nol untuk 𝑡 = 0 karena integral yang didalam tanda
kurung akan bernilai nol (intervalnya nol).
Sehingga suku kedua ruas kanan menjadi:
∞ −𝑠𝑡
𝑒 1 ∞ 𝑭𝟏 𝑠
𝑭 𝑠 = −න 𝑓1 𝑡 𝑑𝑡 = න 𝑓1 𝑡 𝑒 −𝑠𝑡 𝑑𝑡 =
0 −𝑠 𝑠 0 𝑠
Secara singkat, dapat kita katakan: “Transformasi dari suatu integral fungsi 𝒇 𝒕 di
kawasan 𝒕 dapat diperoleh dengan cara membagi 𝑭 𝒔 dengan 𝒔”.
C. SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE
3. Sifat Integrasi

Contoh 4:
Tentukan transformasi laplace dari fungsi ramp 𝑟 𝑡 = 𝑡𝑢 𝑡 !

Penyelesaian:
Fungsi ramp adalah integral dari fungsi anak tangga.

𝑡 ∞ 𝑡
1
𝑟 𝑡 = 𝑡𝑢 𝑡 = න 𝑢 𝑥 𝑑𝑥 ⟹ 𝑹 𝑠 = න න 𝑢 𝑥 𝑑𝑥 𝑒 −𝑠𝑡 𝑑𝑡 =
0 0 0 𝑠2
C. SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE
4. Sifat Diferensiasi

Transformasi Laplace dari suatu diferensiasi dapat kita lihat, missal:

𝑑𝑓1 𝑡
𝑓 𝑡 =
𝑑𝑡
Maka:
∞ ∞
𝑑𝑓1 𝑡 −𝑠𝑡 ∞
𝑭 𝑠 =න 𝑒 = 𝑓1 𝑡 𝑒 −𝑠𝑡 0 − න 𝑓1 𝑡 −𝑠 𝑒 −𝑠𝑡 𝑑𝑡
0 𝑑𝑡 0

Suku pertama ruas kanan bernilai nol untuk 𝑡 = ∞ karena 𝑒 −𝑠𝑡 = 0 untuk 𝑡 → ∞, dan
bernilai −𝑓 0 untuk 𝑡 = 0. dengan demikian dapat dituliskan:

𝑑𝑓1 𝑡
ℒ = 𝑠 න 𝑓 𝑡 𝑒 −𝑠𝑡 𝑑𝑡 − 𝑓 0 = 𝑠𝑭𝟏 𝑠 − 𝑓1 0
𝑑𝑡 0

“Transformasi dari suatu fungsi 𝒕 yang diperoleh melalui diferensiasi fungsi 𝒇 𝒕


merupakan perkalian dari 𝑭 𝒔 dengan 𝒔, dikurangi nilai 𝒇 𝒕 pada 𝒕 = 𝟎”.
C. SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE
4. Sifat Diferensiasi

Contoh 5:
Tentukan transformasi laplace dari fungsi cos 𝜔𝑡 dengan memandang fungsi ini
sebagai turunan dari sin 𝜔𝑡 !

Penyelesaian:

1 𝑑 sin 𝜔𝑡 1 𝜔 𝑠
𝑓 𝑡 = cos 𝜔𝑡 = →𝑭 𝑠 = 𝑠 2 − sin 0 =
𝜔 𝑑𝑡 𝜔 𝑠 + 𝜔2 𝑠2 + 𝜔2
Penurunan diatas dapat kita kembangkan lebih lanjut sehingga kita mendapatkan
transformasi dari fungsi-fungsi yang merupakan fungsi turunan yang lebih tinggi. Jika:

𝑑 2 𝑓1 𝑡
𝑓 𝑡 = 2
→ 𝑭 𝑠 = 𝑠 2 𝑭𝟏 𝑠 − 𝑠𝑓1 0 − 𝑓1′ 0
𝑑𝑡

𝑑 3 𝑓1 𝑡
𝑓 𝑡 = 3
→ 𝑭 𝑠 = 𝑠 3 𝑭𝟏 𝑠 − 𝑠 2 𝑓1 0 − 𝑠𝑓1′ 0 − 𝑓1′′ 0
𝑑𝑡
C. SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE
4. Sifat Diferensiasi

Sehingga kita dapat memperoleh:

𝑑𝑓
𝑓 𝑡 = 𝑢 𝑡 → 𝑭 𝑠 = 𝑠𝑭 𝑠 − 𝑓 0
𝑑𝑡

𝑑2 𝑓
𝑓 𝑡 = 2 𝑢 𝑡 → 𝑭 𝑠 = 𝑠 2 𝑭 𝑠 − 𝑠𝑓 0 − 𝑓 ′ 0
𝑑𝑡

𝑑𝑛 𝑓
𝑓 𝑡 = 𝑛 𝑢 𝑡 → 𝑭 𝑠 = 𝑠 𝑛 𝑭 𝑠 − 𝑠 𝑛−1 𝑓 0 − 𝑠 𝑛−2 𝑓 ′ 0 − ⋯ − 𝑓 𝑛−1 0
𝑑𝑡
C. SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE
5. Translasi di Kawasan 𝒕

Dalam pembahasan mengenai fungsi-fungsi, kita lihat bahwa jika suatu fungsi
𝑓 𝑡 𝑢 𝑡 mengalami translasi (pergeseran) sebesar 𝑎 kearah sumbu −𝑡 positif, maka
persamaan fungsi berubah menjadi 𝑓 𝑡 − 𝑎 𝑢 𝑡 − 𝑎 . Transformasi laplace fungsi yang
tergeser ini adalah:
∞ ∞
න 𝑓 𝑡 − 𝑎 𝑢 𝑡 − 𝑎 𝑠 −𝑠𝑡 𝑑𝑡 = න 𝑓 𝑡 − 𝑎 𝑒 −𝑠𝑡 𝑑𝑡
0 𝑎

Kita ganti peubah integrasinya dari 𝑡 menjadi 𝜏 dengan suatu hubungan 𝜏 = 𝑡 − 𝑎 .


Dengan penggantian ini maka 𝑑𝑡 menjadi 𝑑𝜏 dan 𝜏 = 0 ketika 𝑡 = 𝑎 dan 𝜏 = ∞ ketika
𝑡 = ∞. Sehingga persamaan diatas menjadi:
∞ ∞ ∞
න 𝑓 𝑡−𝑎 𝑢 𝑡−𝑎 𝑒 −𝑠𝑡 𝑑𝑡 =න 𝑓 𝜏 𝑒 −𝑠 𝜏+𝑎 𝑑𝜏 = 𝑒 −𝑎𝑠 න 𝑓 𝜏 𝑒 −𝑠𝑡 𝑑𝜏 = 𝑒 −𝑎𝑠 𝑭 𝑠
0 0 0
C. SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE
5. Translasi di Kawasan 𝒕

Jadi sifat transformasi laplace berkenaan dengan translasi di kawasan 𝑡 ini dapat
dinyatakan:
“Jika transformasi laplace dari 𝒇 𝒕 adalah 𝑭 𝒔 , maka transformasi laplace dari
𝒇 𝒕 − 𝒂 𝒖 𝒕 − 𝒂 untuk 𝒂 > 𝟎 adalah 𝒆−𝒂𝒔 𝑭 𝒔 ”.
C. SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE
5. Translasi di Kawasan 𝒕

Contoh 6:
Tentukan transformasi laplace dari bentuk gelombang berikut:

Penyelesaian:
Model bentuk gelombang ini dapat kita tuliskan sebagai gabungan dua fungsi anak
tangga:
𝑓 𝑡 = 𝐴𝑢 𝑡 − 𝐴𝑢 𝑡 − 𝑎 . Sehingga transformasi laplacenya:

𝐴 −𝑎𝑠
𝐴 𝐴 1 − 𝑒 −𝑎𝑠
𝑭 𝑠 = −𝑒 =
𝑠 𝑠 𝑠
C. SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE
6. Translasi di Kawasan 𝒔

Translasi di kawasan 𝑠 terjadi apabila fungsi 𝑡 yang kita cari transformasi laplace-nya
adalah fungus teredam, yang dapat kita nyatakan sebagai 𝑦 = 𝑒 −𝑎𝑡 𝑓 𝑡 . Transformasi
laplace fungsi ini yaitu:
∞ ∞
−𝑎𝑡 −𝑠𝑡
න 𝑒 𝑓 𝑡 𝑒 𝑑𝑡 = න 𝑓 𝑡 𝑒 − 𝑠+𝑎 𝑡 𝑑𝑡 = 𝑭 𝑠 + 𝑎
0 0

Sifat mengenai translasi di kawasan 𝑠 dapat dinyatakan:


“Jika transformasi laplace dari 𝒇 𝒕 adalah 𝑭 𝒔 , maka transformasi laplace dari
𝒆−𝒂𝒕 𝒇 𝒕 adalah 𝑭 𝒔 + 𝒂 ”.

Sifat ini dapat digunakan untuk menentukan transformasi fungsi teredam jika diketahui
bentuk transformasi fungsi tak teredamnya.
C. SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE
6. Translasi di Kawasan 𝒔

Contoh 7:
Tentukan transformasi laplace dari fungsi ramp teredam berikut:
𝑓1 = 𝑡𝑢 𝑡 𝑒 −𝑎𝑡

Penyelesaian:
Karena untuk

1
𝑓 𝑡 = 𝑡𝑢 𝑡 → 𝑭 𝑠 = 2
𝑠
Maka jika:

1
𝑓1 𝑡 = 𝑡𝑢 𝑡 𝑒 −𝑎𝑡 ⇒ 𝑭𝟏 𝑠 = 2
𝑠+𝑎
C. SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE
6. Translasi di Kawasan 𝒔

Contoh 8:
Tentukan transformasi laplace dari fungsi sinus teredam berikut:
𝑓2 = 𝑒 −𝑎𝑡 cos 𝜔𝑡 𝑢 𝑡

Penyelesaian:
Karena untuk
𝑠
𝑓 𝑡 = cos 𝜔𝑡 𝑢 𝑡 → 𝑭 𝑠 =
𝑠2 + 𝜔2
Maka jika:

𝑠+𝑎
𝑓2 𝑡 = 𝑒 −𝑎𝑡 cos 𝜔𝑡 𝑢 𝑡 ⇒ 𝑭𝟐 𝑠 =
𝑠 + 𝑎 2 + 𝜔2
C. SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE
7. Penskalaan (Scalling)

Dalam skala yang 𝑎 kali lebih besar, suatu fungsi 𝑓 𝑡 akan berbentuk 𝑓 𝑎𝑡 . Mencari
transfromasi laplace fungsi yang berubah skala ini dilakukan dengan mengganti
peubah 𝑡 menjadi 𝜏 = 𝑎𝑡. Dengan penggantian ini maka:

𝑑𝜏 s
𝑎𝑡 = 𝜏 → 𝑑𝑡 = → 𝑓 𝑎𝑡 = 𝑓 𝜏 dan st = 𝜏 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎:
𝑎 a
∞ ∞
−𝑠𝑡
1 𝑠
−𝑎𝜏 1 𝑠
න 𝑓 𝑎𝑡 𝑒 𝑑𝑡 = න 𝑓 𝜏 𝑒 𝑑𝜏 = 𝑭
0 𝑎 0 𝑎 𝑎
Jadi jika skala waktu diperbesar 𝑎>1 maka skala frekuensi 𝑠 mengecil dan
sebaliknya jika 𝑎 < 1 maka skala frekuensi 𝑠 membesar.
Sifat ini dinyatakan:
“Jika transformasi laplace dari 𝒇 𝒕 adalah 𝑭 𝒔 , maka untuk 𝒂 > 𝟎 transformasi
𝟏 𝒔
laplace dari 𝒇 𝒂𝒕 adalah 𝒂 𝑭 ”.
𝒂
C. SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE
8. Nilai Awal dan Nilai Akhir

Nilai awal dari suatu 𝑓 𝑡 adalah nilai 𝑓 𝑡 pada waktu 𝑡 → 0 dan nilai akhir adalah nilai
𝑓 𝑡 pada waktu 𝑡 → ∞. Sifat transformasi laplace berkenaan dengan nilai awal dan
nilai akhir dapat dinyatakan sebagai:
Nilai awal:

lim 𝑓 𝑡 = lim 𝑠𝑭 𝑠
𝑡→0+ 𝑠→∞

Nilai akhir:

lim 𝑓 𝑡 = lim 𝑠𝑭 𝑠
𝑡→∞ 𝑠→0
Jadi nilai 𝑓 𝑡 pada 𝑡 = 0+ di kawasan waktu (nilai awal) sama dengan nilai 𝑠𝑭 𝑠
pada 𝑠 tak hingga di kawasan 𝑠. Sedangkan nilai 𝑓 𝑡 pada 𝑡 = ∞ (nilai akhir) sama
dengan nilai 𝑠𝑭 𝑠 pada titik asal di kawasan 𝑠. Sifat ini dapat diturunkan dari sifat
diferensiasi.
C. SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE
8. Nilai Awal dan Nilai Akhir

Contoh 9:
Transformasi laplace dari suatu sinyal yaitu:

𝑠+3
𝑽 𝑠 = 100
𝑠 𝑠 + 5 𝑠 + 20
Tentukan nilai awal dan nilai akhir dari 𝑣 𝑡 !

Penyelesaian:
Nilai awal:

𝑠+3
lim+ 𝑣 𝑡 = lim 𝑠𝑽 𝑠 = lim 𝑠 × 100 =0
𝑡→0 𝑠→∞ 𝑠→∞ 𝑠 𝑠 + 5 𝑠 + 20
Nilai akhir:

𝑠+3
lim 𝑣 𝑡 = lim 𝑠𝑽 𝑠 = lim 𝑠 × 100 =3
𝑡→∞ 𝑠→0 𝑠→0 𝑠 𝑠 + 5 𝑠 + 20
C. SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE
9. Tabel Sifat Transformasi Laplace

Sifat 𝒇 𝒕 𝑭 𝒔
Linear 𝐴1 𝑓1 𝑡 + 𝐴2 𝑓2 𝑡 𝐴1 𝐹1 𝑠 + 𝐴2 𝐹2 𝑠
Integrasi 𝑡 𝑭 𝑠
න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥
0 𝑠
Diferensiasi 𝑑𝑓 𝑡 𝑠𝐹 𝑠 − 𝑓 0−
𝑑𝑡
𝑑2 𝑓 𝑡 𝑠 2 𝐹 𝑠 − 𝑠𝑓 0− − 𝑓 ′ 0−
𝑑𝑡 2
𝑑3 𝑓 𝑡 𝑠 3 𝐹 𝑠 − 𝑠 2 𝑓 0− − 𝑠𝑓 0− − 𝑓 ′′ 0−
𝑑𝑡 3
Translasi di 𝑡 𝑓 𝑡−𝑎 𝑢 𝑡−𝑎 𝑒 −𝑎𝑠 𝐹 𝑠
Translasi di 𝑠 𝑒 −𝑎𝑡 𝑓 𝑡 𝐹 𝑠+𝑎
Penskalaan 𝑓 𝑎𝑡 1 𝑠
𝐹
𝑎 𝑎
Nilai awal lim 𝑓 𝑡 lim 𝑠𝐹 𝑠
𝑡→0+ 𝑠→∞

Nilai Akhir lim 𝑓 𝑡 lim 𝑠𝐹 𝑠


𝑡→∞ 𝑠→0
Konvolusi 𝑡
𝐹1 𝑠 𝐹2 𝑠
න 𝑓1 𝑥 𝑓2 𝑡 − 𝑥 𝑑𝑥
0
INFORMASI
Pengisian daftar hadir menggunakan google form yang
terdapat pada google classroom
(Materi-09 Transformasi Laplace Bagian-01)
(pada hari ini Selasa, 19 Oktober 2021 pukul 09.00 – 16.30 WIB)
Catatan:
Isi seluruh link yang telah disediakan…
TERIMA KASIH

Materi dapat diunduh di : diajarsetrum.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai