Anda di halaman 1dari 17

KULIAH-01

KONSEP PENTANAHAN (BAGIAN-01)

PENTANAHAN
Semester IV/2 sks

Pengampu :
LINDA FARIDAH, M.T.
MUHAMMAD ARIS RISNANDAR, M.T.
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SILIWANGI
2022
TUJUAN PERKULIAHAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui konsep pentanahan pada system tenaga listrik;

2. Mahasiswa mampu menganalisa system pentanahan pada system tenaga listrik;

3. Mahasiswa mampu menganalisa proteksi system tenaga listrik akibat gangguan


tanah;

4. Mahasiswa mampu mengukur nilai pentanahan di area sekitar;

5. Mahasiswa mampu melakukan perencanaan system pentanahan pada kasus


sederhana di area sekitar.
MATERI KULIAH
Pertemuan 1 – 2 : Konsep Pentanahan;

Pertemuan 3 – 4 : Sistem Pentanahan;

Pertemuan 5 – 7 : Proteksi Gangguan Tanah;

Pertemuan 8 : Ujian Tengah Semester (UTS)

Pertemuan 9 – 11 : Pengukuran Pentanahan;

Pertemuan 12 – 15 : Perencanaan Sistem Pentanahan;

Pertemuan 16 : Ujian Akhir Semester (UAS)

Materi Kuliah dapat diunduh di: diajarsetrum.wordpress.com


REFERENSI
1. T.S. Hutauruk. 1991. Pengetanahan Netral Sistem Tenaga dan Pengetanahan

Peralatan. Jakarta: Erlangga.

2. IEEE. 2007. Grounding of Industrial and Commercial Power Systems. Amerika

Serikat: IEEE
PENILAIAN
− Kehadiran (10%) Huruf Angka
Nilai
− Tugas/Presentasi (50%) Mutu Mutu
− UTS (20%) 80 – 100 A 4
− UAS (20%) 67 – 79 B 3.00
Kuliah dilaksanakan secara daring 55 – 66 C 2.00
45 – 54 D 1.00
(Presensi menggunakan G-Form)
Wajib mengikuti UTS dan UAS <45 E 0

Tugas menggunakan aplikasi google classroom


(first name: NPM, last name: nama lengkap)

Pendaftaran GC paling lambat tanggal 17 Februari 2022


pukul 18.00 WIB

Google Classroom Kelas A: 7azckgx


Google Classroom Kelas B: 5asmfk3
Google Classroom Kelas C: rdt4l34
KONSEP PENTANAHAN
(Bagian-01)
A. PENDAHULUAN

Hingga sekitar tahun 1910, system tenaga listrik tidak diketanahkan karena system tenaga listrik
pada saat itu masih kecil. Pada umumnya bila arus gangguan itu < 5 A, busur listrik yang timbul
pada kontak-kontak antara kawat yang terganggu dan tanah masih dapat padam sendiri.

Sistem pengetanahan (grounding system) yaitu system pengamanan terhadap perangkat-


perangkat yang mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik akibat
gangguan atau kerusakan daru internal system maupun luar (petir).

Sistem pengetanahan digambarkan sebagai hubungan antara suatu peralatan atau sirkit listrik
dengan tanah/bumi.

Secara garis besar, tujuan utama pengetanahan yaitu menciptakan jalur hambatan rendah (low-
impedance) terhadap permukaan bumi untuk gelombang listrik besar akibat gangguan dan
transient voltage dari circuit switching dan electrostatic discharge.
Intinya untuk melindungi manusia dan peralatan.
A. PENDAHULUAN

Tujuan Sistem Pentanahan (IEEE Std 142-2007):


1) Membatasi besarnya tegangan terhadap bumi agar berada dalam Batasan yang diperbolehkan;
2) Menyediakan jalur bagi aliran arus yang dapat memberikan deteksi terjadinya hubungan yang
tidak dikehendaki antara konduktor siste dan bumi. Deteksi ini akan mengakibatkan
beroperasinya peralatan otomatis yang memutuskan suplai tegangan dari konduktor tersebut.

Tujuan system pengetanahan:


1) Menjamin keselamatan manusia dari sengatan listrik baik keadaan normal atau tidak dari
tegangan sentuh dan tegangan langkah;
2) Menjamin kerja peralatan listrik/elektronik;
3) Mencegah kerusakan peralatan listrik/elektronik;
4) Menyalurkan energi serangan petir ke tanah;
5) Menstabilkan tegangan dan memperkecil kemungkinan terjadinya flashover Ketika terjadi
transient;
6) Mengalihkan energi RF liar dari peralatan-peralatan seperti: audio, video, control, dan
komputer.
A. PENDAHULUAN

Secara umum system pengetanahan dibagi menjadi dua, yaitu:


1) Pengetanahan Sistem (Grounding System)
Pengetanahan dari suatu instalasi tenaga listrik melalui titik netralnya.

2) Pengetanahan Peralatan (Grounding Equipment)


Pengetanahan dari body peralatan yang pada kerja normal tidak bertegangan atau dilalui arus.
A. PENDAHULUAN

Fungsi Grounding System:


1) Melindungi peralatan/saluran dari bahaya kerusakan yang diakibatkan adanya gangguan satu
fasa ke tanah;
2) Melindungi peralatan/saluran dari bahaya kerusakan isolasi yang diakibatkan tegangan lebih;
3) Untuk keperluan proteksi jaringan;
4) Melindungi makhluk hidup terhadap tegangan langkah/step voltage.

Fungsi Grounding Equipment:


1) Melindungi manusia dari tegangan sentuh atau arus besar melalui tubuh;
2) Melindungi peralatan dari tegangan lebih (akibat internal fault atau eksternal fault).
A. PENDAHULUAN

Standar Nilai Resistansi Pentanahan


Secara ideal resistansi pentanahan yaitu 0 Ohm.
NFPA dan IEEE mempunyai standar untuk nilai resistansi pentanahan yaitu ≤ 5 Ohm.
Standar PUIL juga sama yaitu ≤ 5 Ohm.

Hal yang mempengaruhi resistansi


pentanahan, diantaranya:
1) Panjang/kedalaman pemasangan
elektroda ke tanah;
2) Diameter elektroda pentanahan;
3) Jumlah elektroda pentanahan;
4) Desain system pentanahan.
A. PENDAHULUAN

Sistem Tenaga Listrik:


A. PENDAHULUAN

Pentanahan STL:
A. PENDAHULUAN

Contoh Pentanahan pada Gardu Distribusi


Titik yang harus ditanahkan pada Gardu Distribusi yaitu:
1) Pentanahan Netral Sisi Sekunder;
2) Pentanahan Body Trafo;
3) Pentanahan Arrester;
4) Kawat Tanah.
A. PENDAHULUAN

Jenis Gangguan dan Faktor Penyebab


Pada STL, bagian yang paling sering terkenda gangguan adalah kawat transmisi (70-80% dari
seluruh gangguan). Gangguan tersebut terjadi akibat kesalahan mekanis, thermis dan tegangan
lebih atau karena cacat material.

Akibat gangguan:
1) Menginterupsi kontinuitas pelayanan daya kepada para konsumen;
2) Penurunan tegangan;
3) Pengurangan stabilitas system;
4) Merusak peralatan pada daerah terjadinya gangguan.
A. PENDAHULUAN

Jenis Gangguan dan Faktor Penyebab


Faktor-factor yang menyebabkan terjadinya gangguan:
1) Surja petir atau surja hubung
2) Burung atau daun-daun;
3) Polusi (debu);
4) Pohon-pohon yang tumbuh di dekat saluran transmisi;
5) Retak-retak ada isolator.

Klasifikasi gangguan:
1) Dari macamnya:
a) Gangguan dua fasa atau tiga fasa melalui tahap hubung tanah;
b) Gangguan fasa ke fasa;
c) Gangguan dua fasa tanah;
d) Gangguan satu fasa ke tanah atau gangguan tanah.
2) Dari lamanya waktu gangguan:
a) Gangguan permanen;
b) Gangguan temporer.
TERIMA KASIH

Materi dapat diunduh di : diajarsetrum.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai