Abstrak
Sistem pentanahan merupakan salah satu faktor penting dalam usaha pengamanan dan perlindungan sistem tenaga listrik.
Pada saat terjadi gangguan disistem tenaga listrik, sistem pentanahan dapat menyalurkan arus gangguan dengan cepat ke dalam
tanah dan disebarkan ke segala arah. Saluran Udara Tagangan Tinggi (SUTT) pada jalur Maros - Sungguminasa merupakan
jalur yang letak towernya berada pada jenis tanah yang berbeda – beda, sehingga membuat penulis mengambil jalur Saluran
Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Maros - Sungguminasa untuk menjadi tempat penelitian. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode studi literatur, observasi, wawancara, dan analisis data. Setelah memperoleh data hasil pengukuran nilai
resistansi pentanahan tower transmisi 150 kV Maros - Sungguminasa, didapatkan nilai tahanan pentanahan pada tanah rawa
sebesar 1,33 Ω, dan pada tanah liat sebesar 1,35 Ω. Selanjutnya menghitung persentase perbandingan antara data hasil
pengukuran dengan standar yang telah ditentukan, didapatkan presentase perbandingan nilai rata - rata tahanan pentanahan di
tanah liat dengan standar adalah 13,5% dan persentase perbandingan nilai rata - rata tahanan pentanahan di tanah rawa dengan
standar adalah 13,3%. Maka dari kedua hasil tersebut, dapat diketahui bahwa nilai tahanan pentanahan di tanah rawa lebih baik
dibandingkan nilai tahanan pentanahan di tanah liat dengan persentase perbandingan sebesar 13,3% untuk tanah rawa.
Kata Kunci : Resistansi, Sistem Pentanahan, Saluran Udara Tegangan Tinggi, Gangguan
53
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informatika (SNTEI) 2020
Makassar, 7 Oktober 2020
dimaksudkan untuk menjamin keamanan sistem secara A. Metode / Cara Pentanahan Tower SUTT
keseluruhan dari gangguan yang memungkinkan terjadinya Adapun metode pentanahan yang digunakan pada tower
kerusakan pada sistem dan peralatan sehingga berakibat SUTT 150 kV adalah sebagi berikut [4]:
pada putusnya kontinuitas pelayanan energi listrik 1) Pentanahan Dengan Elektroda Tancap (Driven
terhadap konsumen (merugikan pelanggan / konsumen Ground)
listrik). Secara garis besar, tujuan dari penatanahan adalah Pentanahan dengan metode Driven Ground adalah
untuk memadamkan busur listrik yang timbul kepada tanah pentanahan yang dilakukan dengan cara
jika terjadi gangguan arus besar dan membatasi tegangan menancapkan batang elektroda ke tanah (PLN, 1997).
pada fasa – fasa yang belum mengalami gangguan Pentanahan ini adalah pentanahan yang paling
listrik[1]. sederhana dan paling sering digunakan dimana nilai
Masalah pentanahan merupakan salah satu faktor tahanan tanahnya rendah.
penting di dalam perlistrikan seperti pada stasiun
pembangkit, gardu induk, sistem transmisi dan distribusi,
ia mempunyai hubungan yang erat dengan perlindungan
suatu sistem dan semua peralatannya.
Agar pentanahan dapat bekerja dengan efektif harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut [2]:
1) Membuat jalur impendansi yang rendah ke tanah
dan menggunakan rangkaian efektif
2) Dapat melawan dan menyebarkan gangguan yang
berulang Gambar 2. Metode Driven Ground
3) Menggunakan bahan yang tahan terhadap korosi 2) Pentanahan Dengan Counterpoise
diberbagai kondisi kimiawi tanah, hal ini untuk Pentanahan dengan Counterpoise adalah pentanahan
meyakinkan kontinuitas penampilannya yang dilakukan dengan cara menanam kawat
sepanjang umur peralatan yang dilindungi. elektroda sejajar atau radial beberapa cm di bawah
4) Menggunakan sistem mekanik yang kuat namun tanah (30 – 90 cm). (PLN, 1997)
mudah dalam pelayanan.
54
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informatika (SNTEI) 2020
Makassar, 7 Oktober 2020
B. Bagian – bagian Pentanahan Tower SUTT yang paling banyak digunakan pada
1) Elektroda pentanahan. pentanahan tower SUTT. Untuk
Elektroda pentanahan, yaitu penghantar yang ditanam menentukan besarnya tahanan
ke dalam tanah dan membuat kontak langsung pentanahan dengan elektroda batang
dengan tanah. Elektroda pentanahan ini berfungsi digunakan rumus sebagai berikut.
untuk mempertahankan tegangan tanah pada ! !!
𝑅= ln (2)
konduktor yang dihubungkan padanya dan untuk !!" !
Keterangan :
menyerap ke tanah arus yang dihantarkan ke
R= Tahanan pentanahan elektroda
elektroda tersebut. Adanya kontak langsung tersebut
batang (Ω)
diatas dengan tujuan agar diperoleh pelaluan arus
yang sebaikbaiknya apabila terjadi gangguan 𝜌 = Tahanan jenis tanah (Ωm)
sehingga arus tersebut disalurkan ketanah. L = Panjang batang yang tertanam (m)
Elektroda yang di gunakan untuk pentanahan d = Diameter elektroda pentanahan (m)
harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain : Menurut persamaan di atas, tahanan kaki
a) Memiliki daya hantar jenis yang cukup besar. menara akan berkurang dengan
b) Memiliki kekuatan mekanis yang cukup menambah panjang batang
tinggi. pengetanahan. Tetapi hubungan ini tidak
langsung dan akan mencapai satu titik
c) Tahan terhadap peleburan dari keburukan
sambungan listrik. dimana penambahan panjang batang
d) Tahan terhadap korosi. pengetanahan hanya akan sedikit
Macam dan bentuk dari elektroda pentanahan mengurangi tahanan kaki menara. Dalam
adalah sebagai berikut: hal ini digunakan 2 batang pentanahan
a) Elektroda Pita secara paralel, rumus di atas tetap dapat
Merupakan elektroda yang terbuat dari digunakan untuk menghitung tahanan
penghantar berbentuk pita atau kaki menara, tetapi variable (d) diubah
berpenampang bulat. Pemasangan elektroda menjadi (A). Harga (A) adalah kelipatan
jenis ini akan sulit dilakukan bila mendapati dari batang pentanahan yang tergantung
lapisan – lapisan tanah yang berbatu. Untuk dari penempatan masing-masing batang
pentanahan sebagai berikut:
menentukan besarnya tahanan pentanahan
dengan elektroda pita digunakan rumus 2 batang diletakan dimana saja
sebagai berikut. A = 𝑎𝑟
! !!" !,!!" 3 batang diletakan membentuk segitiga
𝑅𝑤 = 𝐼𝑛 + − 5,6 (1) !
!"# !"#" !" A = 𝑎! 𝑟
Keterangan : 4 batang diletakan membentuk
Rw = Tahanan dengan kisi-kisi (grid) kawat segiempat
(Ω) ! !
A= 2 ! 𝑎! 𝑟
𝜌 = Tahanan jenis Tanah (Ωm)
Lw = Panjang total grid kawat (m)
Zw = Kedalaman penanaman (m)
Aw = Luasan yang dicakup oleh grid (𝑚 ! )
c) Elektroda plat
Merupakan elektroda yang terbuat dari
Gambar 5. Konfigurasi Elektroda Pita bahan logam utuh. Elektroda plat
digunakan apabila diinginkan tahanan
b) Elektroda Batang pentanahan yang kecil dan sulit
Merupakan elektroda berbentuk pipa diperoleh dengan jenis pentanahan yang
atau batang profil atau logam lain yang lain. Untuk menentukan besarnya
ditanamkan tegak lurus ke dalam tanah tahanan pentanahan dengan elektroda
umumnya dengan kedalaman antara 1 plat digunakan rumus sebagai berikut.
sampai 10 meter. Jenis elektroda ini
55
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informatika (SNTEI) 2020
Makassar, 7 Oktober 2020
! !!"
𝑅𝑝 = 𝐼𝑛 −1 (3)
!!"# !,!!"!!"
Keterangan :
Rp = Tahanan pentanahan plat (Ω)
𝜌 = Tahanan jenis Tanah (Ωm)
Lp = Panjang plat (m)
Wp = Lebar plat (m)
Tp = Tebal plat (m)
56
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informatika (SNTEI) 2020
Makassar, 7 Oktober 2020
Metode observasi yaitu metode dimana dilakukan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
pengumpulan data dengan cara mengadakan
kunjungan langsung ke lapangan guna mengenal dan 4.1 Hasil Penelitian
mengamati tower transmisi dan kondisi lingkungan Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT. PLN (Persero)
maupun titik – titik pentanahan yang terdapat di Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk Panakkukang,
dalamnya. Adapun data-data yang akan diambil didapatkan data-data yang berkaitan dengan permasalahan
melalui observasi ini berupa nilai resistansi dan tujuan penelitian yaitu tentang analisis perbandingan
pentanahan dari tower transmisi. nilai resistansi pentanahan tower transmisi 150 kV jalur
3) Wawancara Maros - Sungguminasa.
Metode wawancara yaitu metode dimana dilakukan 4.2 Pentanahan Kaki Tower Transmisi 150 kV
pengumpulan data dengan cara melakukan tanya Dalam melindungi saluran transmisi terhadap gangguan
jawab maupun konsultasi langsung dengan surja petir digunakan kawat pentanahan dan peralatan
narasumber yang menguasai teori dan mengetahui hal pentanahan kaki tower untuk mengurangi tahanan
– hal yang berhubungan dengan sistem pentanahan pentanahan kaki tower. Untuk mendapatkan nilai tahanan
pada jalur SUTT Maros - Sungguminasa, yaitu pentanahan kaki tower yang berilai kurang dari 10 Ω,
dengan manager Unit Layanan Transmisi dan Gardu maka PT. PLN (Persero) menerapkan sistem pentanahan
Induk (ULTG) Panakukkang, Bapak Muh. Nursalam seperti pada gambar berikut.
Sappe Rikki, supervisor dan staff OPHAR (Operasi
dan Pemeliharaan) ULTG Panakukkang khususnya
dibidang transmisi.
3.4 Pengolahan dan Analisis Data
Setelah memperoleh data hasil pengukuran nilai
resistansi pentanahan tower transmisi 150 kV Maros -
Sungguminasa, maka dilakukan pengolahan dan analisis
data. Selanjutnya, hasil pengolahan data dapat dianalisis
dengan menggunakan rumus perhitungan sederhana.
Kemudian akan didapatkan persentase perbandingan antara
data hasil pengukuran dengan standar yang telah
ditentukan, dan juga dari hasil persentase tersebut dapat
diketahui perbandingan jenis tanah terhadap nilai resistansi
pentanahan. Gambar 11. Konstruksi pentanahan kaki tower transmisi (tampak
Berikut diagram alir (Flowchart) penelitian. atas)
57
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informatika (SNTEI) 2020
Makassar, 7 Oktober 2020
Perbaikan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi naiknya 3. Melepas baut pada kawat penghantar pentanahan
nilai tahanan pentanahan di atas standar pada musim yang menghubungkan kaki tower dengan elektroda
kemarau panjang, dan menjaga sistem pentanahan kaki pentanahan, membersihkan karat yang menempel dan
tower transmisi tetap dalam keadaan baik. memasang kembali baut tersebut
4.3 Perhitungan Secara Teori Nilai Tahanan Pentanahan 4. Menancapkan dua elektroda bantu dengan jarak 5-10
Sistem pentanahan pada tower transmisi 150 kV jalur meter dari kaki tower, dan begitu juga jarak antar
Maros – Sungguminasa menggunakan metode Driven kedua elektroda bantu tersebut
Ground dengan menggunakan 2 elektroda batang. Maka 5. Menghubungkan kabel hijau pada kaki tower, kabel
untuk menghitung nilai tahanan pentanahan tower dapat kuning pada elektroda bantu yang pertama, dan kabel
menggunakan persamaan (2) dengan mengganti variabel merah pada elektroda bantu kedua
(d) menjadi (A). 6. Memutar switch pada skala 1 Ω dan menekan tombol
1. Perhitungan nilai tanahan pentanahan di tanah rawa. press to test.
2 batang elektroda diletakan dimana saja Hasil pengukuran untuk nilai tahanan pentanahan tower
𝜌 2𝐿 dibagi menjadi 2 yaitu nilai tahanan pentanahan di tanah
𝑅= ln
2𝜋𝐿 𝑎𝑟 rawa dan nilai tahanan pentanahan di tanah liat. Berikut ini
30 2 ∗ 10 adalah data hasil pengukuran nilai tahanan pentanahan di
𝑅= ln 10 titik tower.
2 . 3,14 .10 11,3 ∗ 0,008
𝑅 = 0,5 𝑙𝑛 66,6 Tabel 1. Hasil pengukuran tahanan pentanahan tower transmisi
150 kV
𝑅 = 0,5 4,2
𝑅 = 2,1 Ω Nomor Hasil Jenis Tanah
2. Perhitungan nilai tahanan pentanahan di tanah liat. dan Tipe Ukur Keterangan
2 batang elektroda diletakan dimana saja Tower (Ω)
𝜌 2𝐿 T.53 SS 0.8 Tanah Rawa Memenuhi standar < 10 Ω
𝑅= ln
2𝜋𝐿 𝑎𝑟 T.54 DS 0.59 Tanah Rawa Memenuhi standar < 10 Ω
100 2 ∗ 10
𝑅= ln T.58 DS 4.34 Tanah Liat Memenuhi standar < 10 Ω
2 ∗ 3,14 ∗ 10 11,3 ∗ 0,008
𝑅 = 1,6 ln 66,6 T.59 SS 5.03 Tanah Liat Memenuhi standar < 10 Ω
𝑅 = 1,6 4,2 T.65 SS 1.74 Tanah Rawa Memenuhi standar < 10 Ω
𝑅 = 6,72 Ω
T.66 DS 5.16 Tanah Liat Memenuhi standar < 10 Ω
Dari hasil di atas didapatkan hasil perhitungan nilai
tahanan pentanahan di tanah rawa sebesar 2,1 Ω dan hasil T.67 DS 4.72 Tanah Liat Memenuhi standar < 10 Ω
perhitungan nilai tahanan pentanahan di tanah liat sebesar T.69 ST 1.54 Tanah Rawa Memenuhi standar < 10 Ω
6,72 Ω.
4.4 Pengukuran Pentanahan Kaki Tower Transmisi 150 kV T.91 SS 4.8 Tanah Liat Memenuhi standar < 10 Ω
Pengukuran nilai resistansi pentanahan tower T.142 ST 2.0 Tanah Rawa Memenuhi standar < 10 Ω
transmisi 150 kV jalur Maros – Sungguminasa dilakukan
Tabel di atas menunjukan hasil pengukuran
dengan menggunakan alat ukur Earth Tester Kyoritsu
pentanahan tower transmisi 150 kV jalur Tello-
Model 4102A.
Sungguminasa di 10 tower pada jenis tanah liat dan jenis
tanah rawa dengan nilai rata – rata pada tanah rawa sebesar
1,33 Ω, dan pada tanah liat sebesar 4,81 Ω. Hasil tersebut
tidak jauh berbeda dengan hasil perhitungan secara teori
nilai tahanan pentanahan tower transmisi 150 kV.
Nilai rata – rata pada tanah liat masih berada di bawah
standar yang telah ditentukan yaitu < 10 Ω tetapi sudah
masuk pada daftar perbaikan nilai tahanan pentanahan
tower transmisi, karena pengelolah sistem transmisi tenaga
listrik ULTG panakkukang melakukan upaya untuk
mengantisipasi kenaikan nilai tahanan pentanahan yang
melebihi batas standar pada musim kemarau panjang
Gambar 12. Earth Tester Kyoritsu Model 4102a dengan cara menambah batang elektroda atau yang biasa
disebut counterpoise di tower – tower yang berada pada
Pengukuran nilai tahanan pentanahan tower dilakukan tanah liat.
dengan cara sebagai berikut: Adapun hasil pengukuran nilai tahanan pentanahan
1. Mengecek tegangan baterai pada alat ukur sebelum dan sesudah dilakukan penambahan batang
2. Memasang kabel pada terminal alat ukur elektroda dapat dilihat pada tabel berikut.
58
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informatika (SNTEI) 2020
Makassar, 7 Oktober 2020
Tabel 2. Hasil Pengukuran Nilai Tahanan Pentanahan Sebelum dibandingkan nilai tahanan pentanahan di tanah liat dengan
dan Sesudah Dilakukan Perbaikan Di Tanah Liat persentase perbandingan sebesar 13,3% untuk tanah rawa.
Hasil Pengukuran (Ω)
Nomor Tower
Sebelum Sesudah V. KESIMPULAN
T.58 DS 4.34 1,66 Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, maka dapat
T.59 SS 5.03 2,17 diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perbandingan nilai tahanan pentanahan tower
T.66 DS 5.16 1,66
transmisi 150 kV jalur Maros - Sungguminasa
T.67 DS 4.72 0,50 dengan standar yang telah ditentukan adalah 13,3%
T.91 SS 4.8 0,8 untuk tanah rawa, dan 13,5% untuk tanah liat.
Nilai rata-rata 4,81 1,35 2. Nilai tahanan pentanahan tower transmisi di tanah
rawa lebih baik dibandingkan nilai pentanahan tower
Dari hasil pengukuran nilai pentanahan pada tabel di transmisi di tanah liat dengan persentase
atas, dapat dilihat terjadi perubahan pada nilai tahanan perbandingan 13,3% di tanah rawa.
pentanahan tower dengan nilai rata – rata sebelum
penambahan batang elektroda adalah sebesar 4,81 Ω dan DAFTAR PUSTAKA
nilai rata – rata setelah penambahan batang elektroda [1] Rianto, Agus. 2019. Analisis Sistem Pentanahan
adalah sebesar 1,35 Ω. Hal ini dapat terjadi karena adanya Jaringan Gardu Induk 150 Kv Pt Bekasi Power
penambahan batang elektroda yang ditanam sedalam 3 Cikarang. Jakarta: Ejournal Kajian Teknik Elektro.
meter dan diparalelkan dengan pentanahan kaki tower
[2] Kurniawan, Hari. 2018. Studi Pentanahan Kaki
sebelumnya menggunakan kawat tembaga.
Menara Transmisi 500kv Sumatera Turun Peranap
New Aurduri. Journal Of Electrical Power Control
4.5 Perbandingan Nilai Hasil Pengukuran Dengan
And Automation.
Standar
[3] Angga, Fitra. 2019. Studi Sistem Pentanahan Saluran
Persentase perbandingan antara hasil pengukuran nilai
Udara Tegangan Tinggi(Sutt) Penghantar 150 Kv
tahanan pentanahan dengan standar yang telah ditentukan
(<10 Ω) dapat dilihat pada perhitungan di bawah ini. Lubuk Linggau – Pekalongan. Bengkulu : Jurnal
1. Persentase perbandingan pengukuran nilai rata - rata Surya Energy.
tahanan pentanahan di tanah rawa dengan standar [4] Ilham, A.M. 2016. Mitigasi Gangguan Transmisi
yang telah ditentukan (<10 Ω) Akibat Sambaran Petir Line Sungguminasa – Maros.
1,33 Makassar : Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
×100% = 13,3 % Ujung Pandang.
10
[5] Triongko, Priyono. 2019. Analisa Resistansi
2. Persentase perbandingan pengukuran nilai rata - rata Elektroda Pentanahan Pada Menara Transmisi 150
tahanan pentanahan di tanah liat dengan standar yang kV Pltgu Cilegon – Cilegon Baru. Cilegon: Jurnal
telah ditentukan (<10 Ω) Ilmiah Elektrokrisna.
1,35 [6] PT. PLN (Persero) No.0520-1.K/Dir/2014. 2014.
×100% = 13,5 %
10 Buku Pedoman Pemeliharaan Saluran Udara
Tegangan Tinggi Dan Ekstra Tinggi (Sutt/Sutet).
Persentase perbandingan ini bertujuan untuk mengetahui Jakarta.
perbandigan nilai hasil pengukuran dengan standar yang [7] Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (Puil 2000)
telah ditentukan. Dari hasil perhitungan di atas, diketahui [8] Simangunsong, Manogu. 2014. Evaluasi Sistem
presentase perbandingan nilai rata - rata tahanan Pentanahan Transformator Daya 60 Mva Pltgu
pentanahan di tanah liat dengan standar adalah 13,5% dan Indralaya. Indralaya: Jurnal Desiminasi Teknologi.
persentase perbandingan nilai rata - rata tahanan [9] Widiantoro, Anang. Analisis Kontingensi Saluran
pentanahan di tanah rawa dengan standar adalah 13,3%. Transmisi Pada Jaringan 150 Kv Surabaya Selatan.
Maka dari kedua hasil tersebut, dapat diketahui bahwa [10] Siregar, Leonardus. Analisa Pengukuran Tahanan
nilai tahanan pentanahan di tanah rawa lebih baik Pembumian Menara Transmisi Titi Kuning – Lubuk
Pakam. Medan.
59