Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

KESELAMATAN KERJA LISTRIK


PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN DAN ISOLASI

Riqqa Nadhira Nur Farrasita


0519040014
K3-5A

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA


2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem pentanahan digunakan sebagai pengaman langsung terhadap
peralatan dan manusia bila terjadinya gangguan tanah atau kebocoran arus
akibat kegagalan isolasi dan tegangan lebih pada peralatan jaringan distribusi.
Petir dapat menghasilkan arus gangguan dan juga tegangan lebih dimana
gangguan tersebut dapat dialirkan ke tanah dengan menggunakan sistem
pentanahan. Sistem pentanahan yang digunakan baik untuk pentanahan netral
dari suatu sistem tenaga listrik, pentanahan sistem penangkal petir dan
pentanahan untuk suatu peralatan khususnya dibidang telekomunikasi dan
elektronik perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena pada prinsipnya
pentanahan tersebut merupakan dasar yang digunakan untuk suatu sistem
proteksi. Tidak jarang orang umum atau awam maupun seorang teknisi masih
ada kekurangan dalam memprediksikan nilai dari suatu hambatan pentanahan.
Besaran yang sangat dominan untuk diperhatikan dari suatu sistem
Pentanahan adalah hambatan sistem suatu sistem pentanahan tersebut. Tujuan
utama dari adanya grounding sistem pentanahan ini adalah untuk menciptakan
sebuah jalur yang low-impedance (tahanan rendah) terhadap permukaan bumi
untuk gelombang listrik dan transient voltage. Penerangan, arus listrik, circuit
switching dan electrostatic discharge adalah penyebab umum dari adanya
sentakan listrik atau transient voltage. Grounding sistem pentanahan yang
efektif akan meminimalkan efek tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakakng diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
masalah berikut:
1. Bagaimana cara melakukan pengukuran tahanan pentanahan dan isolasi?
2. Bagaimana SOP keselamatan kerja saat melakukan praktik pengukuran
tahanan pentanahan dan isolasi?
3. Bagaimana hasil dan analisis praktikum pengukuran tahanan pentanahan
dan isolasi?

1.3 Tujuan
Setelah dilakukan perumusan masalah, dapat diketahui tujuan dari
praktiku ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mempraktekkan cara menggunakan alat ukur
pengukuran tahanan pentanahan dan isolasi.
2. Mahasiswa dapat melakukan praktek sesaui dengan SOP Keselamatan
Kerja Listrik.
3. Mahasiwa dapat melakukan analisis dari hasil praktek pengukuran tahanan
pentanahan dan isolasi.

1.4 Manfaat
Manfaat dari dilakukannya praktikum ini antara lain:
1. Mahasiswa dapat mempraktekkan cara menggunakan alat ukur
pengukuran tahanan pentanahan dan isolasi.
2. Mahasiswa dapat melakukan praktek sesaui dengan SOP Keselamatan
Kerja Listrik.
3. Mahasiwa dapat melakukan analisis dari hasil praktek pengukuran tahanan
pentanahan dan isolasi.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Sistem Pentanahan


Sistem pentanahan atau biasa disebut sebagai grounding adalah sistem
pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik
sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik, petir, dan lain-lain. Sistem
pentanahan digunakan sebagai pengaman langsung terhadap peralatan dan
manusia bila terjadinya gangguan tanah atau kebocoran arus akibat kegagalan
isolasi dan tegangan lebih pada peralatan jaringan distribusi.

Gambar 1. Sistem Grounding


Sumber: https://pakarpetir.com/grounding-system-2/

Tahanan pentanahan suatu elektroda tergantung pada tiga faktor :


1. Tahanan elektroda itusendiri dan penghantar yang menghubungkan ke
peralatan yang ditanahkan.
Pada prakteknya, tahanan elektroda dapat diabaikannamun tahanan kawat
penghantar yang menghubungkan keperalatan akan mempunyai impedansi
yang tinggi terhadap impuls (arus) frekuensi tinggi misalnya pada saat
terjadi sambaran petir. Untuk menghindari hal itu, maka penyambungan
diusahakan dibuat sependekmungkin.
2. Tahan kontak antara elektroda dengan tanah.
3. Tahanan dari massa tanah sekeliling elektroda.
4. Tahanan jenis tanah (ρ)
Dari rumus untuk menentukan tahanan tanah dari statu elektroda yang
hemispherical R = ρ/2πr terlihat bahwa tahanan pentanahan berbanding
lurus dengan besarnya ρ. Untuk berbaga tempat harga ρ ini tidak sama dan
tergantung pada beberapa faktor :
a. sifat geologi tanah
b. Komposisi zat kimia dalam tanah
c. Kandungan air tanah
d. Temperatur tanah
e. Selain itu faktor perubahan musim juga mempengaruhinya.
(Satriawan, et al., 2014)

2.2 Tahanan Isolasi


Tahanan isolasi adalah tahanan yang terdapat diantara dua kawat
saluran yang diisolasi satu sama lain atau tahanan antara satu kawat saluran
dengan tanah (ground). Tahanan isolasi merupakan hal yang harus
diperhatikan saat memasang instalasi listrik dengan menggunakan kawat
tertutup (Sobirin, 2018).

Gambar 2. Rangkaian pengukuran dengan insulatiom tester


Sumber: Sobirin, 2018
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan antara lain :
a. Satu set insulatiom tester
b. Satu set earth tester
c. Satu fuse holder
d. Obyek yang akan diukur tahanan isolasi dan tahanan pertanahannya.

3.2 Langkah Kerja Tahanan Pentanahan


1. Menyiapkan komponen percobaan dan pastikan alat dalam keadaan baik
2. Menentukan tempat yang akan diukur tahanan pentanahannya
3. Alat ukur grounding Earth tester atau grounding tester

Alat ukur grounding Earth tester atau grounding tester ini, dilengkapi 3
(tiga) buah lubang konektor dan 3(tiga) kabel ukur yang akan digunakan
Ketiga kabel tersebut yaitu:
- Kabel berwarna merah (C), dihubungkan ke lubang konektor berwarna
merah pada alat ukur, dan ujung satunyadihubungkan ke stick/tongkat besi
yang tersedia dan sudah ditancapkanke bumi/tanah. Usahakan jarak antara
stick atau tongkat besi yang satu dengan yang lainnya sekitar 5m – 10 m.
- Kabel berwarna kuning (P), dihubungkan ke lubang konektor berwarna
kuning pada alat ukur, dan ujung satunya dihubungkan ke stick/tongkat
besi yang tersedia dan sudah ditancapkan ke bumi/tanah. Usahakan jarak
antara stick atau tongkat besi yang satu dengan yang lainnya sekitar 5m –
10 m. Begitu juga jarak antara masing-masing stick / tongkat besi dengan
titik grounding ataupentanahan yang diukur juga harus memiliki jarak
antara 5m – 10 m.
- Kabel berwarna hijau (E), Kabel berwarna Hijau (E), dihubungkan ke
lubang konektor berwarna Hijau pada alat ukur (Earth Tester), dan ujung
satunya dihubungkan ke kabel penghantar pada titik Grounding atau
pentanahan yang sudah kita pasang. Mengkalibrasi jarum pada alat ukur
harus dalam posisi nol.

Gambar 3. Skema Rangkaian

4. Menancapkan pemaku pertama dimana jarak 5 –10 meter dari tempat


grounding yang akan diukur. Dan pemaku kedua dimana jarak 5 –
10 meter dari tempat pemaku pertama.
5. Menghubungkan kabel hijau (yang memiliki panjang + 5 meter) ke
grounding yang diukur dengan penjepit dan dihubungkan ke alat ukur
earth tester pada port yang berwarna hijau.
6. Menghubungkan kabel warna kuning (yang memiliki panjang + 10
meter) ke pemaku pertama dengan penjepit dan dihubungkan langsung ke
alat ukur earth tester pada pada port warnakuning.
7. Menghubungkan kanel warna merah (yang memiliki panjang + 15
meter) ke pemaku kedua dengan penjepit dan hubungkan langsung
ke alat ukur earth tester pada port yang berwarna merah.
8. Setelah semua terhubung dengan benar, mengatur range switch pada
earth tester di x1 Ω. Kemudian menekan tombol “Press to tess”. Lalu
mencatat hasil pengukuran
3.3 Langkah Kerja Tahanan Isolasi
1. Lepaskan semua hubungan ke beban, ke jaringan, dan ke bumi (kecuali
penghantar pengaman) dan hubungan antara rel / terminal netral dan rel /
terminal pengaman (pembumian).
2. Bagian yang diukur tahanan isolasinya adalah antara penghantar fase ke
bumi, penghantar netral ke bumi, dan penghantar fase ke fase.

3.4 SOP Keselamatan Kerja Praktikum


1. Sebelum menggunakan peralatan, hendaknya periksa dahulu kelengkapan
sertkondisi alat.
2. Hindari instrument dari benturan / cairan / listrik tekanan tinggi / medan
magnet yang dapat mempengaruhi instrument elektronik.
3. Hindari penggunaan instrument dalam suhu dan kondisi ekstrim.
4. Dilarang memodifikasi / melakukan reparasi tanpa ijin teknisi
5. Melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi kerja secara sistematis.
6. Menggunakan Alat pelindung Diri sesuai dengan yang disyaratkan. Alat
Pelindung Diri terdiri atas:
a. Safety helmet
b. Gloves
c. Safety glasses
d. Safety shoes
e. Wearpack

Anda mungkin juga menyukai