BAB III
SISTEM PERLINDUNGAN PENANGKAL PETIR DAN DATA
JUMLAH HARI GURUH PERTAHUN
membangkitkan kilatan petir dalam awan, antara gumpalan awan yang satu
dengan yang lain, atau antara awan dengan bumi. Kilat biasanya terjadi di
satu menit, namun sebagian besar tidak terlihat karena terjadi didalam awan.
melukai manusia atau bahkan membunuhnya. Salah satu sifat dari muatan listrik
adalah saling tarik menarik antara muata positif dan negative. Sifat ini digunakan
alat penangkal petir untuk menarik petir dan menyalurkannya ke tanah sebelum
antara awan dengan bumi. Loncatan muatan listrik tersebut diawali dengan
mengumpulnya uap air didalam awan. Ketingian antara permukaan atas dan
21
22
temperature bagian Bawah 60°F dan temperature bagian atas sekitar -60°F.
Akibatnya, didalam awan tersebut akan terjadi kristal-kristal es. Karena di dalam
awan terdapat angin kesegala arah, maka Kristal-kristal es tersebut akan saling
muatan negative.
petir. Pelepasan muatan listrik dapat terjadi di dalam awan, antara awan dengan
awan, dan awan dengan bumi. Tergantung dari kemampuan udara dalam menahan
Petir yang kita kenal sekarang ini terjadi akibat awan dengan muatan
tertentu menginduksi muatan yang ada di bumi. Bila muatan yang berada di dalam
awan bertambah besar, maka kekuatan induksi pun bertambah besar. Sehingga
beda potensial antara awan dengan bumi juga semakin besar. Kejadian ini diikuti
pelopor menurun dari awan dan diikuti pula dengan adanya pelopor naik dari
bumi yang mendekati pelopor menurun. Pada saat itulah terjadi apa yang
dinamakan petir.
Karakteristik yang utama adalah steel frame, bare cooper, dan coaxial cable.
tembaga atau kerucut tembaga. Semakin luas permukaan terminal dan semakin
km. Kecepatan pelopor menurun dari awan dapat mencapai 3% dari kecepatan
23
mengurangi kemungkinan suatu bangunan tersambar petir. Akan tetapi bila terjadi
bertingkat yang beratap runcing, seperti gereja, menara, dan gedung sekolah.
Sistem penangkal petir franklin berbentuk sebuah batang logam dengan bentuk
runcing pada bagian ujung batang logamnya. Ujung batang penangkal petir ini
dibuat runcing bertujuan agar pada saat terjadi aktifitas penumpukan muatan di
awan, maka diujung itulah akan terinduksi muatan dengan rapat muatan yang
relative lebih besar bila dibandingkan dengan rapat muatan yang terdapat pada
bangunan yang dilindungi. Dengan demikian sambaran akan terjadi pada ujung
ke batang elektroda yang berada didalam tanah. Tujuan dari saluran pentanahan
24
ini adalah untuk melindungi gedung dan menyalurkan aliran arus akibat sambaran
Sistem penangkal petir faraday adalah sistem penagkal petir hasil dari
pengembangan penangkal petir franklin. Kerja dari sistem panagkal petir faraday
runcing pada atap bangunan. Oleh karena itu maka pada bagian-bagian yang
objek sambaran kilat, sehingga bagian lain pada atap bangunan juga terlindungi.
faraday dan franklin tidak dianjurkan karena medan yang ditimbulkan ketika
usaha untuk mengatasi sambaran petir. Teknik penangkal petir pertama kali
ditemukan oleh Benyamin Franklin pada tahun 1749 di Amerika. Jenis penangkal
untuk mendapatkan hasil yang efektif. Dalam teknik penangkal petir dikenal 2
muatan dan diletakan pada tempat yang tinggi. Sehingga diharapkan petir
menyambar ujun metal tersebut terlebih dahulu. Sistem ini memiliki kelemahan di
mana apabila sistem penyalur arus petir ke tanah tidak berfungsi dengan baik,
maka ada kemungkinan terjadi kerusakan pada peralatan elektronik yang sangat
peka terhadap medan transien. Ada beberapa macam alat penangkal petir yang
besar, franklin rod dipasang dengan pipa besi dengan ketinggian 1-3
26
meter. Franklin Rod dapat dilihat berupa tiang-tiang runcing pada atap
bangunan.
bila jarak makin jauh dari Franklin Rod, maka dibuat sistem Faraday Cage.
Faraday Cage mempunyai sistem dan sifat seperti Franklin Rod, akan
lebih rendah.
ion makin besar bila jarak ke kepalanya semaikn dekat. Pemancaran ion
Area perlindungan sistem ini berupa bola dengan radius mencapai 120
meter. Dan radius ini akan mengecil sejalan dengan bertambahnya umur
menggangu kesehatan manusia. Selain itu sistem ini aka berkurang radius
setiap bagian benda yang runcing akan mengarahkan muatan listrik dari benda itu
bagian dari bangunan beserta isinya dapat terlindungi dari bahaya sambaran petir.
1. Penangkal diatas tanah, ialah penghantar yang dipasang diatas atap sebagai
petir ke tanah. Penghantar ini terbuat dari tembaga, baja galvanis atau
alumunium.
b. Elektroda batang, dari pipa atau besi baja profil yang ditanam tegak
Ketanahan mekanis.
Faktor ekonomis.
29
Tempat-tempat yang tak terhindarkan dari sambaran petir dan memerlukan sistem
2. Gedung-gedung bertingkat.
4. Mercusuar.
30
petir terhadap bangunan tersebut. Karena arus listrik yang dihasilkan oleh petir
sangat berbahaya bagi manusia, seperti yang ditunjukan pada table berikut ini :
Arus listrik antara 15-30 mili Ampere sudah dapat mengkibatkan kematian
sedangkan dalam keadaan basah 1 kOhm. Tegangan yang diangap aman adalah 50
dan penangkal petir internal. Hal-hal yang berkaitan dengan sistem penangkal
petir, teknologi, dan biaya investasi yang diperlukan ditentukan oleh tingkat
yang diinginkan ditentukan oleh jenis, tipe, fungsi bangunan serta peralatan yang
yaitu :
atau instalansi yang jika terjadi kegagalan perlindungan maka akan dapat
sangat besar dan tidak terkendali, seperti PLTN, PLTA, PLTU dan
Pertamina.
pada dasarnya terbagi dalam biaya instalansi penangkala petir eksternal dan
32
instalansi penangkal petir internal. Dan minimisasi biaya total dapat dilakukan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari instalansi penangkal petir internal.
persamaan berikut :
PB = A + B + C + D + E ……………………………………………………...(3.1)
Dimana :
A = Penggunaan bangunan
B = Konstruksi bangunan
C = Situasi bangunan
D = Tinggi bangunan
E = Pengaruh kilat
menyumblahkan data yang dimiliki oleh gedung berdasarkan nilai indeks yang
ditetapkan. Semakin besar jumlah yang didapat, maka semakin besar pula
Hari guruh adalah hari dimana terdengar minimal 1 kali dalam satu hari.
Jumlah hari guruh yang terjadi pada suatu daerah dalam waktu satu tahun disebut
terjadinya hari guruh (IKL) yang sangat tinggi dibandingkan daerah lainnya (100-
260 hari pertahun). Bahkan didaerah cibinong sempat tercatat pada Guinnes Book
Of Record 1988 dengan jumlah 322 petir pertahun. Berikut tabel rata-rata hari
Negara Hari
guruh/tahun
Argentina 30-80
Brazil 40-200
Hongkong 90-100
Indonesia 180-260
Singapore 160-200
Malaysia 180-260
Thailand 90-200
sambaran petir ke tanah yang terjadi dalam satu tahun pada suatu daerah yang
tanah dengan hari guruh tahun tertera pada tabel 3.7. Pada setiap daerah memiliki
= 0.15 ……………………………………………………………………(3.2)
Dimana :
Tabel 3.7 Relasi empiris antara kerapatan sambaran petir dan hari guruh tahunan
terkena sambaran petir. Densitas sambaran petir ke tanah (Ng) dinyatakan dalam
sambaran ke tanah per kilometer/segi pertahunnya. Dan dapat diperkirakan
dengan menggunakan rumus berikut :
………………………………………(3.3)
Dimana :
………………………… (3.4)
Dimana :
Ketika kuat medan listrik di awan melebihi harga kuat medan udara (30
kV/cm) maka akan terjadi lidah pelopor (pilot stremer) yang menentukan arah
37
perambatan lidah petir (leader) dari awan ke udara. Gerakan lidah pelopor diikuti
lompatan-lompatan titik cahaya yang jalannya terpatah-patah (step leader).
Terjadinya sambaran petir selalu diawali oleh lidah-lidah petir yang bergerak
turun (downward leader) dari awan yang bermuatan.
Semakin besar muatan arus petir, maka beda potensial antara awan dan
tanah semakin besar medan listrik yang terjadi. Jika medan listrik yang
ditimbulkan melebihi kuat medan tembus udara ke tanah maka akan terjadi
pelepasan muatan listrik. Besar muatan arus petir dapat dicari dengan
mengunakan persamaan berikut :
Q = 1.13 x C……………………………………………………………….(3.5)
Dimana :
Dimana :
gedung perkantoran. Indonesia memiliki jumlah hari guruh yang besar yaitu 260
hari. Sehingga intensitas terjadinya sambaran petir pada suatu daerah sangatlah
tinggi.
Menurut R.H. Golde luas daerah yang menarik untuk tersambar petir dapat
ditentukan dengan beberapa persamaan berikut :
Dimana :
P = Panjang bangunan (m)
L = Lebar bangunan (m)
H = Tinggi bangunan (m)
L= ……………………………………………………………………….(3.11)
L=4π ……………………………………………………………………..(3.12)
Dimana :
L = Luas perlindungan (
r = Jari-jari
Dengan berpedoman nilai tahanan tanah yang tertera pada tabel 3.9. Nilai tahanan
pembumian juga dapat dicari dengan persamaan berikut :
R= ………………………………………………………………………..(3.13)
Dimana :
Jarak aman sistem pembumian dari gedung atau logam terdekat dari
permukaan tanah dapat dicari dengan persamaan berikut :
D = . R ……………………………………………………………………..(3.14)
Dimana :