1 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Proses terjadinya petir akibat perpindahan muatan negatif (elektron) menuju ke muatan positif (proton).
Para ilmuwan menduga lompatan bunga api listriknya sendiri terjadi, ada beberapa tahapan yang
biasanya dilalui. Pertama adalah pemampatan muatan listrik pada awan bersangkutan. Umumnya, akan
menumpuk di bagian paling atas awan adalah listrik muatan negatif, di bagian tengah adalah listrik
bermuatan positif, sementara di bagian dasar adalah muatan negatif yang berbaur dengan muatan
positif, pada bagian inilah petir biasa berlontaran. Petir dapat terjadi antara awan dengan awan, dalam
awan itu sendiri, antara awan dan udara, antara awan dengan tanah (bumi).
1. Proses Ionisasi
Sambaran Petir merupakan peristiwa alam yaitu proses pelepasan muatan listrik (Electrical Discharge)
yang terjadi di atmosfer, hal ini disebabkan berkumpulnya ion bebas bermuatan negatif dan positif di
awan, ion listrik dihasilkan oleh gesekan antar awan dan juga kejadian ionisasi ini disebabkan oleh
perubahan bentuk air mulai dari cair menjadi gas atau sebaliknya, bahkan padat (es) menjadi cair. Ion
bebas menempati permukaan awan dan bergerak mengikuti angin yang berhembus, bila awan-awan
terkumpul di suatu tempat maka awan bermuatan ion tersebut akan memiliki beda potensial yang
cukup untuk menyambar permukaan bumi maka inilah yang disebut petir.
Pada awalnya awan bergerak mengikuti arah angin, selama proses bergeraknya awan ini maka saling
bergesekan satu dengan yang lainya, dari proses ini terlahir electron-electron bebas yang memenuhi
permukaan awan. Proses ini bisa di simulasikan secara sederhana pada sebuah penggaris plastik yang
digosokkan pada rambut maka penggaris ini akan mampu menarik potongan kertas. Pada suatu saat
awan ini akan terkumpul di sebuah kawasan, saat inilah petir dimungkinkan terjadi karena electron-
elektron bebas ini saling menguatkan satu dengan lainnya. Sehingga memiliki cukup beda potensial
untuk menyambar permukaan bumi.
B. INSTLASI PENANGKAL PETIR
Instalasi penangkal petir yang sering di aplikasikan padai umumnya terbagi 2 macam, yaitu :
Kedua sistem penangkal petir ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing dan juga harus
disesuaikan dengan kondisi medan masing-masing lokasi.
Untuk sistem instalasi penangkal petir konvensional ini diperlukan komponen pokok sebagai berikut:
Sistem proteksi instalasi penangkal petir sistem radio Aktif lebih cocok diterapkan pada daerah yang
bangunannya agak jarang, baik dari bahan logam maupun bukan logam. Misalnya untuk daerah yang
jarang ada pemukiman penduduk dan jarak antar bagunan cukup jauh. Instalasi penangkal petir sistem
radio aktif dapat melindungi sambaran langsung petir terhadap bangunan dan dapat memproteksi
wilayah yang jauh lebih luas akibat serangan peitr. Instalasi penangkal petir sistem radio aktif ini terdiri
dari sejumlah elemen, yang bekerja bersama-sama untuk mencegah bahaya petir
Penangkal Petir Franklin Rod adalah rangkaian jalur elektris dari atas bangunan menuju sisi bawah/tanah
dengan jalur kabel tunggal, dengan cara memasang alat berupa batang tembaga dengan daerah
perlindungan berupa kerucut imajiner dengan sudut puncak 112 derajat. Agar daerah perlindungan luar
maka Franklin Rod di pasang pada bangunan teratas (tinggi 1 - 3 Meter). Makin jauh dariFranklin Rod
maka perlindungan akan semakin lemah pada areal tersebut.
Kabel Penghantar
Grounding System
Assesories
Radius proteksi instalasi penangkal petir konvensional berbeda dengan radius proteksi penangkal petir
elektrostatis, hal ini di sebabkan karena instalasi penangkal petir konvensional bersifat pasif. Secara
teori radius penangkal petir konvensional antara 2 Meter sampai 4 Meter atau 45 derajat dengan
ketinggian splitzer 1 Meter. Maka dari itu jika luas struktur bangunan atau areal yang akan di lindungi
sangat luas lebih praktis dan ekonomis dipasang penangkal petir elektrostatis. Terminal petir
elektrostatis dengan merk Flash Vectron memiliki radius proteksi 157 Meter.
Muatan listrik di atmosfir merupakan peristiwa alam yang menyebabkan timbulnya petir. Badai yang
terjadi diawan adalah merupakan kumpulan muatan listrik yang bergantungan di atmosfir. Udara
sebagai isolator akan memisahkan muatan listrik diawan dari awan yang lain.
Selama terjadi badai diatmosfir, muatan listrik akan terus terus terbentuk yang akan menimbulkan
petensial muatan listrik berlawanan yang serupa ke bumi dan akan mengumpul dibawah permukaan
awan yang nanti nya akan menimulkan petir.