Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fajri Anugerah Pratama

Kelas : LT-2E
NIM : 3.39.19.0.14

PENANGKAL PETIR

Pengertian Penangkal Petir


Penangkal petir adalah perangkat yang digunakan untuk menyalurkan listrik dari petir ke tanah.
Penangkal petir digunakan untuk mencegah resiko berbahaya yang dihasilkan petir. Maka dari
itu, pemasangan benda ini sangat amat disarankan. Benda ini mampu melindungi bangunan
dan hal-hal lain di sekitarnya dari petir sehingga tidak meledak atau terbakar. Biasanya,
penangkal petir dipasang di atas bangunan, seperti rumah, gedung, dan pencakar langit. Ada 3
bagian komponen utama perangkat ini, yaitu splitzen atau batang penangkal petir, kawat
konduktor, dan grounding atau tempat pembumian.
Cara Kerja Penangkal Petir

Pada saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik
positif di tanah (bumi) akan segera tertarik keatas. Muatan listrik itu kemudian segera
merambat naik melalui kabel konduktor yang menuju ke head penangkal petir. Pada saat
muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan
semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua
muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah melalui
kabel konduktor atau kabel bc, melalui kabel konduktor atau kabel bc, sehingga sambaran petir
tidak mengenai bangunan atau gedung. Tetapi sambaran petir dapat merambat ke dalam
bangunan melalui kawat jaringan listrik dan bahayanya dapat merusak alat-alat elektronik di
bangunan yang terhubung ke jaringan listrik itu, selain itu juga dapat menyebabkan kebakaran
atau ledakan. Untuk mencegah kerusakan akibat jaringan listrik tersambar petir, biasanya di
dalam bangunan dipasangi alat penangkal internal yang disebut penstabil arus listrik atau surge
arrester.
Tipe Penangkal Petir
Penangkal Petir Konvensional
Penangkal petir konvensional adalah rangkaian sederhana yang difungsikan untuk
membuat saluran elektris dari atas bangunan ke grounding (pembumian), rangkaian ini
bersifat pasif (menunggu terkena sambaran petir) yang kemudian disalurkan kedalam
bumi.

Sifat Penangkal Petir Konvensional:

• Perangkat sederhana yang lazimnya hanya menunggu datangnya petir untuk


menyambar ujung penangkal petir. Prinsip kerjanya menangkap petir secara pasif.
• Berbentuk seperti tiang dan membutuhkan kabel konduktor. Karena bersifat pasif,
bangunan dengan area yang luas kerap menggunakan beberapa penangkal petir
sekaligus pada puncak atapnya.
• Bisa dipasang dan diaplikasikan di mana saja.
• Lebih ideal untuk bangunan dengan area sempit, seperti rumah tinggal.
Penangkal Petir Elektrostatis

Prinsip kerja penangkal petir elektrostatis mengadopsi sebagian system penangkal petir radio
aktif, yaitu menambah muatan pada ujung finial/splitzer agar petir selalu melilih ujung ini
untuk di sambar. Perbedaan dengan system radio aktif adalah jumlah energi yang dipakai.
Untuk anti petiratau penangkal petir radio aktif muatan listrik dihasilkan dari proses
hamburan zat berradiasi sedangkan pada penangkal petir elektrostatis energi listrik yang
dihasilkan dari listrik awan yang menginduksi permukaan bumi.

Terdapat 3 prinsip prinsip penting yang dimiliki penangkal petir moderen elektrostatik
(Electrostatic Field)
• Penyaluran Penyaluran arus yang sangat kedap atau tertutup tertutup dari sekitar
sekitar dengan menggunakan terminal penerima dan kabel pengantar khusus yang
bersifat isolasi tinggi.
• Menciptakan menciptakan electron electron bebas awal yang besar sebagai sebagai
streamer emission streamer emission pada bagian puncak.
• Sistem penangkal penangkal petir ini terbagi terbagi dalam 2 yaitu:
1. Terminal yang diletakkan dipuncak bangunan sebagai sebagai penangkal petir
dan EF Carier (kabel penghantar) yang masuk kedalam kedalam tanah.
2. Penggabungan electrostatic dan terminal dan electrostatic carrier yang memiliki
isolasi tenggangan tinggi penangkal petir.

Anda mungkin juga menyukai