Anda di halaman 1dari 81

I

Sistem Pembumian
(Grounding System)
Pengertian
• Sistem pengamanan terhadap perangkat-
perangkat yang mempergunakan listrik
sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik,
petir, dll.
Tujuan
• Menciptakan jalur yang low-impedance
(tahanan rendah) terhadap permukaan bumi
untuk gelombang listrik dan transient voltage.
• Penerangan, arus listrik, circuit switching dan
electrostatic discharge adalah penyebab
umum dari adanya sentakan listrik atau
transient voltage. Sistem pembumian yang
efektif akan meminimalkan efek tersebut.
Jenis-Jenis Pembumian
• Terdapat beberapa jenis pentanahan yang
digunakan berdasarkan standar IEEE:
– TN-C (Terre Neutral - Combined)
– TN-S (Terre Neutral - Separate)
– TN-C-S (Terre Neutral - Combined - Separate)
– TT (Double Terre)
– IT (Isolated Terre)
• Terre berasal dari bahasa perancis yang berarti
pembumian.
TN-C (Terre Neutral - Combined)
• Sistem yang mempunyai titik netral yang
dibumikan langsung, dan Bagian Konduktif
Terbuka (BKT atau Penghantar PE) instalasi
dihubungkan ke titik tersebut oleh penghantar
proteksi.
• Di mana fungsi netral dan fungsi proteksi
tergabung dalam penghantar tunggal di
seluruh sistem.
TN-S (Terre Neutral - Separate)
• Bagian netral sumber energi listrik terhubung
dengan bumi pada satu titik saja, sehingga bagian
netral pada sebuah instalasi konsumen terhubung
langsung dengan netral sumber listrik.
• Type ini cocok pada instalasi yang dekat dengan
sumber energi listrik, seperti pada konsumen
besar yang memiliki satu atau lebih HV/LV
transformer untuk kebutuhan sendiri dan
instalasi/peralatan nya berdekatan dengan
sumber energi tersebut (transformer).
TN-C-S (Terre Neutral - Combined -
Separate)
• Memiliki saluran netral dari peralatan distribusi utama
(sumber listrik) terhubung dengan bumi dan
pembumian pada jarak tertentu di sepanjang saluran
netral yang menuju konsumen, biasanya disebut
sebagai Protective Multiple Earthing (PME).
• Dengan sistem ini konduktor netral dapat berfungsi
untuk mengembalikan arus gangguan pentanahan yang
mungkin timbul di sisi konsumen (instalasi) kembali ke
sumber listrik.
• Pada sistem ini, instalasi peralatan pada konsumen
tinggal menghubungkan pentanahannya pada terminal
(saluran) yang telah disediakan oleh sumber listrik.
TT (Double Terre)
• Sistem yang mempunyai titik netral yang dibumikan
langsung dan Bagian Konduktif Terbuka (BKT atau
Penghantar PE) instalasi dihubungkan ke elektrode
bumi yang secara listrik terpisah dari elektrode bumi
sistem tenaga listrik.
• Bagian netral sumber listrik tidak terhubung langsung
dengan pembumian netral pada sisi konsumen
(instalasi peralatan).
• Pada sistem TT, konsumen harus menyediakan koneksi
mereka sendiri ke bumi, yaitu dengan memasang
elektroda bumi yang cocok untuk instalasi tersebut
IT (Isolated Terre)
• Sistem yang semua bagian aktifnya tidak
dibumikan atau titik netral dihubungkan ke
bumi melalui impedansi.
• Bagian Konduktif Terbuka (BKT atau
Penghantar PE) instalasi dibumikan secara
independen atau kolektif, atau ke pembumian
sistem.
Elektroda Pentanahan
• ELEKTRODA BATANG → terbuat dari batang atau pipa logam yang di
tanam vertikal di dalam tanah. Biasanya dibuat dari bahan tembaga,
stainless steel atau galvanised steel. Elektroda batang ini mampu
menyalurkan arus discharge petir maupun untuk pemakaian
pentanahan yang lain.
• ELEKTRODA PELAT → bentuk persegi atau persegi panjang, terbuat
dari tembaga, timah atau pelat baja yang ditanam didalam tanah.
Cara penanaman biasanya secara vertical, sebab dengan menanam
secara horizontal hasilnya tidak berbeda jauh dengan vertical.
Penanaman secara vertical adalah lebih praktis dan ekonomis.
• ELEKTRODA PITA → terbuat dari bahan metal berbentuk pita atau
juga kawat BCC yang di tanam di dalam tanah secara horizontal
sedalam ± 2 feet. Elektroda pita ini bisa dipasang pada struktur
tanah yang mempunyai tahanan jenis rendah pada permukaan dan
pada daerah yang tidak mengalami kekeringan. Hal ini cocok untuk
daerah – daerah pegunungan dimana harga tahanan jenis tanah
makin tinggi dengan kedalaman.
Listrik Statis (Electrostatic)
• Berkumpulnya muatan listrik pada suatu benda.
• Pengosongan Muatan Listrik → Loncatan muatan
listrik terjadi pada saat muatan listrik bergerak
secara bersama-sama.
• Petir merupakan salah satu contoh proses
pengosongan muatan listrik.
• Pengosongan terjadi apabila tersedia suatu jalan
bagi elektron-elektron untuk mengalir dari suatu
benda bermuatan ke benda lain.
Sistem Pembumian Bahaya Petir
• Sejak dahulu petir telah banyak menimbulkan kerusakan yang merugikan manusia.
Semakin banyaknya pemakaian alat elektronik dan peralatan tegangan rendah saat
ini telah meningkatkan jumlah statistik kerusakan yang timbul akibat sambaran
petir, baik langsung maupun tidak langsung.
• Untuk mengatasi masalah ini, perlindungan yang sesuai harus diberikan dan
dipasang pada peralatan atau instalasi terhadap bahaya sambaran petir langsung
maupun induksinya.
• Sistem pembumian dan sistem proteksi, yang merupakan solusi menyeluruh
berupa perlindungan peralatan elektronik, bangunan, ketersediaan layanan, dan
keselamatan manusia terhadap kemungkinan bahaya kejut listrik serta kerusakan
akibat petir/tegangan berlebih.
• Sistem pembumian atau biasa disebut sebagai grounding system adalah sistem
pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik sebagai
sumber tenaga, dari lonjakan listrik utamanya petir. Sistem pembumian
digambarkan sebagai hubungan antara suatu peralatan atau sirkit listrik dengan
bumi.
• Sistem Pembumian Bahaya Petir untuk bangunan yang paling banyak digunakan
adalah Sangkar Faraday (Faraday Cage).
Sangkar Faraday
Sistem Pembumian Instalasi Listrik
• Tujuan → membatasi tegangan antara bagian-bagian peralatan
yang tidak dialiri arus, dan antara bagian-bagian tersebut dengan
bumi, sampai pada suatu nilai yang aman untuk semua kondisi
operasi, baik kondisi normal maupun saat terjadi gangguan.
• Bagian-bagian yang ditanahkan:
– Semua bagian instalasi yang terbuat dari logam (menghantar listrik)
dan dengan mudah bisa disentuh manusia.
– Bagian pembuangan muatan listrik (bagian bawah) dari arrester.
– Kawat petir yang ada pada bagian atas saluran transmisi. Kawat petir
ini sesungguhnya juga berfungsi sebagai lightning arrester.
– Titik netral dari transformator atau titik netral dari generator.
• Dalam praktek, diinginkan agar tahanan pentanahan dari titik-titik
pentanahan tersebut di atas tidak melebihi 5 ohm.
Arrester
• Suatu alat pelindung bagi peralatan dan sistem tenaga
listrik terhadap tegangan lebih.
• Fungsi: melindungi peralatan dan sistem tenaga listrik
dengan cara membatasi tegangan lebih yang terjadi
dan mengalirkannya ke tanah.
• Berhubung dengan fungsinya itu ia harus dapat
menahan frekuensi sistem tegangan (50-60 Hz) untuk
waktu yang terbatas dan harus dapat melewatkan arus
tegangan lebih ke tanah tanpa mengalami kerusakan.
• Arrester berlaku sebagai jalan pintas yang terisolasi.
Arrester untuk Jaringan Listrik
• Arrester jenis ekspulsi (expulsion type)
atau tabung pelindung → hanya untuk
trafo distribusi dan tidak
direkomendasikan untuk trafo daya, dan
• Arrester jenis katup (protector tube)
dibagi:
1. Arrester katup jenis gardu (station) →
2400V – 287kV atau lebih,
2. Arrester katup jenis saluran
(intermediate) → 15kV-69kV, dan
3. Arrester katup jenis gardu untuk
mesin-mesin (distribution) → 2.4kV-
15kV.
4. Arrester katup jenis distribusi untuk
mesin-mesin (distribution) → 120V-
750V.
Arrester untuk Bangunan & Peralatan
• Arrester ini bisa dipasang pada
bangunan gedung atau di dekat
alat yang perlu dilindungi misalnya
pada komputer.
• Alat yang dilindungi perlu tidak
saja dilindungi terhadap sambaran
petir secara langsung, tetapi juga
terhadap sambaran tidak langsung
yang menimbulkan induksi.
Efek Tegangan Lebih Surja pada Peralatan Listrik

• Tegangan surja, yang sering disebut spike (paku) atau


transien umumnya terjadi pada kebanyakan jaringan
listrik berupa kenaikan tegangan yang sangat cepat.
• Terjadinya tegangan surja dapat disebabkan oleh petir
atau gerakan switching (penyambungan-pemutusan)
dari kontaktor, pemutus tenaga, thiristor dan switching
kapasitor.
• Tegangan surja tersebut dapat menimbulkan kerusakan
pada peralatan listrik akibat adanya tekanan pada
komponen isolasi yang jauh di luar batas tegangannya.
Efek Tegangan Lebih Surja pada Peralatan Listrik
• Pengaman peralatan listrik &
elektronik terhadap tegangan
transien yang disebabkan oleh
petir.
– STH : penahan surja untuk panel
utama
– STM : penahan surja untuk panel
utama atau panel rumah bila
tidak ada pengaman surja di sisi
atas
– STD : penahan surja untuk panel
distribusi/sekunder
• Sekring/Fuse internal pada ST
menjaga agar peralatan tidak
tersambung terus menerus ke
bumi saat terjadi tegangan lebih
atau surja yang lama dan melebihi
nilai pengenalnya.
Sistem Pentanahan Penyimpanan Bahan Kimia
Pentanahan Bahan Kimia
• Sistem ikatan (bonding) → menghubungkan bagian-bagian
peralatan konduktif untuk menjaga energi potensial tetap sama.
Bonding menjamin kontinuitas listrik dan kapasitasnya (NEC 250).
Metode terbaik untuk bonding kontainer adalah dengan memasang
tali ikatan logam atau kawat yang memastikan bahwa terjadi kontak
antara logam.
• Sistem Pentanahan (Grounding) → bentuk khusus dari ikatan di
mana peralatan konduktif terhubung ke elektroda pembumian atau
ke sistem grounding bangunan untuk membatasi tegangan yang
tidak sengaja melaluinya (NEC 250).
• Koneksi grounding dan ikatan → logam telanjang, cat dan karat
harus dihapus untuk menjaga kontak yang terjadi tetap baik.
Kenapa Pentanahan Bahan Kimia dibutuhkan?

• Listrik statis adalah muatan listrik yang dihasilkan ketika ada


gesekan antara dua hal yang terbuat dari bahan yang berbeda atau
zat, yang dapat menyebabkan percikan api. Hal ini juga dapat
dihasilkan oleh kontak berulang dan pemisahan antara bahan.
• Untuk bahan kimia, hal ini dapat dihasilkan saat cairan kimia
dituangkan, dipompa, disaring, diaduk atau mengalir melalui pipa
atau selang. Penumpukan muatan listrik tersebut yang dinamakan
listrik statis. Bahkan ketika cairan diangkut dalam suatu wadah non-
konduktif, gesekan permukaan luar wadah bisa menghasilkan listrik
statis.
• Oleh karena itu, pentanahan harus tersedia pada tempat-tempat
penampungan bahan kimia berbahaya agar bahaya
kebakaran/ledakan yang dipicu percikan api akibat listrik statis bisa
dihindari.
II
NETRAL GROUNDING SYSTEM
(SISTEM PENTANAHAN /PEMBUMIAN
TITIK NETRAL)
TUJUAN PENTANAHAN TITIK NETRAL SISTEM
• Menghilangkan gejala-gejala busur api pada suatu
sistem.
• Membatasi tegangan pada fasa yang tidak
terganggu (pada fasa yang sehat).
• Meningkatkan keandalan (realibility) pelayanan
dalam penyaluran tenaga listrik.
• Mengurangi/membatasi tegangan lebih transient
yang disebabkan oleh penyalaan bunga api yang
berulang-ulang (restrike ground fault).
• Memudahkan dalam menentukan sistem proteksi
serta memudahkan dalam menentukan lokasi
gangguan.
SISTEM YANG TIDAK DITANAHKAN
(FLOATING GROUNDING)
• Suatu sistem dikatakan tidak diketanahkan (floating
grounding) atau sistem delta. Jika tidak ada hubungan
galvanis antara sistem itu dengan tanah.

Sistem tegangan primer


Sistem tegangan sekunder
Trafo
Trafo

Tidak ada hubungan Tidak ada hubungan


galvanis TRAFO galvanis
TENAGA

Tanah Tanah

Contoh Sistem yang Tidak ditanahkan


Metoda Pentanahan Titik Netral
• Pentanahan melalui tahanan (resistance grounding)
• Pentanahan melalui reaktor (reactor grounding)
• Pentanahan langsung (effective grounding)
• Pentanahan melalui reaktor yang impedansinya
dapat berubah-ubah (resonant grounding) atau
pentanahan dengan kumparan Petersen (Petersen
Coil).
PENTANAHAN TITIK NETRAL TANPA IMPEDANSI
(PENTANAHAN LANGSUNG/SOLID GROUNDING)
• Sistem pentanahan langsung adalah dimana titik netrral
sistem dihubungkan langsung dengan tanah, tanpa
memasukkan harga suatu impedansi.
R

Zs
ZR ZT

• Rangkaian Pengganti Pentanahan Titik Netral Tanpa Impedansi


(Pentanahan Langsung/Solid Grounding)
PENTANAHAN TITIK NETRAL TANPA IMPEDANSI
(PENTANAHAN LANGSUNG/SOLID GROUNDING)
• Keuntungan :
– Tegangan lebih pada phasa-phasa yang tidak terganggu
relatif kecil
– Kerja pemutus daya untuk melokalisir lokasi gangguan
dapat dipermudah, sehingga letak gangguan cepat
diketahui
– Sederhana dan murah dari segi pemasangan
• Kerugian :
– setiap gangguan phasa ke tanah selalu mengakibatkan
terputusnya daya
– arus gangguan ke tanah besar, sehingga akan dapat
membahayakan makhluk hidup didekatnya dan
kerusakan peralatan listrik yang dilaluinya
PENTANAHAN TITIK NETRAL MELALUI TAHANAN (RESISTANCE
GROUNDING)

• Pentanahan titik netral melalui tahanan (resistance grounding) yang


dimaksud adalah suatu sistem yang mempunyai titik netral
dihubungkan dengan tanah melalui tahanan (resistor), sebagai contoh
terlihat pada gambar dibawah ini
R

T
Groundng
Resistor

• Rangkaian Pengganti Pentanahan Titik Netral melalui Tahanan


(Resistor)
PENTANAHAN TITIK NETRAL MELALUI TAHANAN (RESISTANCE
GROUNDING)

Secara umum harga tahanan yang ditetapkan pada hubung


netral adalah

Ef
R = Ohm
I

dimana :
R = Tahanan ( Ohm )
Ef = Tegangan fasa ke netral
I = Arus beban penuh dalam Ampere dari transformator.
Jenis pentanahan (Resistor) yang dipakai
1. jenis logam (metalic resistor), perhatikan gambar dibawah ini

jenis logam (metalic resistor)


Jenis pentanahan (Resistor) yang dipakai
2. jenis cairan (liquid resistor), perhatikan gambar dibawah ini

jenis cairan (liquid resistor)


PENTANAHAN TITIK NETRAL MELALUI TAHANAN (RESISTANCE
GROUNDING)
- Keuntungan :
• Besar arus gangguan tanah dapat diperkecil
• Bahaya gradient voltage lebih kecil karena arus gangguan
tanah kecil.
• Mengurangi kerusakan peralatan listrik akibat arus gangguan
yang melaluinya.
- Kerugian :
• Timbulnya rugi-rugi daya pada tahanan pentanahan selama
terjadinya gangguan fasa ke tanah.
• Karena arus gangguan ke tanah relatif kecil, kepekaan rele
pengaman menjadi berkurang dan lokasi gangguan tidak
cepat diketahui.
PENTANAHAN TITIK NETRAL MELALUI TAHANAN
(RESISTANCE GROUNDING)

T
Grounding
Resistor

Rangkaian Pengganti Pentanahan Titik Netral melalui Tahanan (Resistor)


• Secara umum harga tahanan yang ditetapkan pada
hubungan netral adalah :

Ef
• R = Ohm
I
dimana :
• R = Tahanan ( Ohm )
• Ef = Tegangan fasa ke netral
• I = Arus beban penuh dalam Ampere dari transformator.
• Besarnya tahanan pentanahan NGR pada
sistem tenaga listrik (contohnya di PLN P3B
Jawa Bali Region Jabar), adalah sebagai
berikut :
➢Sistem 70 kV sebesar 62 Ohm
➢Sistem 20 kV sebesar 12 Ohm atau 42 Ohm.
➢Jenis pentanahan (Resistor) yang dipakai adalah
jenis logam (metalic resistor) atau jenis cairan
(liquid resistor),
NGR Jenis Metalic

NGR Jenis Liquid


PENTANAHAN TITIK NETRAL TRAFO TENAGA
DENGAN NGR
(Netral Grounding Resistor)
10
1

8 Pada gambar ini tunjukan


mana yang dimaksud NGR ?
9
5

6
Fungsi NGR :
➢ Untuk menghambat atau
membatasi arus hubung
singkat satu fasa ketanah,
sehingga nilainya dibawah
arus Nominal Trafo.

BATASAN
OPERASINYA
BAGAIMANA ?

NGR (Netral Grounding Resistor)


BATASAN OPERASI NGR
Contoh :
Trafo tenaga 150/70 kV, 100 MVA
Batasan Operasi NGR:
Tegangan : 70 kV
Tahanan : 62 Ohm
Arus Nominal : 650 A
Waktu : 10 Second
Trafo tenaga 150/20 kV, 30MVA
Batasan Operasi NGR :
Tegangan : 20 kV
Tahanan : 13 Ohm
Arus Nominal : 870 A
Waktu : 5 Second
NGR (Netral Grounding Resistor)
Keuntungan & kerugian Pentanahan
dengan NGR
➢ Keuntungan :
– Besar arus gangguan tanah dapat diperkecil
– Bahaya gradient voltage lebih kecil karena arus
gangguan tanah kecil.
– Mengurangi kerusakan peralatan listrik akibat arus
gangguan yang melaluinya.

➢ Kerugian :
– Timbulnya rugi-rugi daya pada tahanan pentanahan
selama terjadinya gangguan fasa ke tanah.
– Karena arus gangguan ke tanah relatif kecil, kepekaan
rele pengaman menjadi berkurang dan lokasi
gangguan tidak cepat diketahui.
Pentanahan Titik Netral Melalui
Kumparan Petersen
• Sistem pentanahan dengan kumparan
Petersen adalah dimana titik netral
dihubungkan ke tanah melalui kumparan
Petersen (Petersen Coil). Kumparan Petersen
ini mempunyai harga reaktansi (XL) yang
dapat diatur dengan menggunakan Tap.
Pentanahan Titik Netral Melalui
Kumparan Petersen
Sistem tegangan 70 kV Lamajan

Sistem tegangan 30 kV Plengan-Lamajan

TRAFO
Kumparan
TENAGA Petersen
RESISTOR

Contoh Pemasangan Pentanahan Titik Netral dengan


Kumparan Petersen.
Pentanahan Titik Netral Melalui Kumparan
Petersen
R

T
Kumparan Petersen

Rangkaian Pengganti Pentanahan Titik Netral dengan Kumparan Petersen


Keuntungan & Kerugian Pentanahan Titik Netral
Melalui Kumparan Petersen
- Keuntungan :
▪ Arus gangguan dapat dibuat kecil sehingga tidak berbahaya bagi
mahluk hidup.
▪ Kerusakan peralatan sistem dimana arus gangguan mengalir dapat
dihindari.
▪ Sistem dapat terus beroperasi meskipun terjadi gangguan fasa ke
tanah.
▪ Gejala busur api dapat dihilangkan.

• - Kerugian :
▪ Rele gangguan tanah (ground fault relay) sukar dilaksanakan karena
arus gangguan tanah relatif kecil.
▪ Tidak dapat menghilangkan gangguan fasa ke tanah yang menetap
(permanen) pada sistem.
▪ Operasi kumparan Petersen harus selalu diawasi karena bila ada
perubahan pada sistem, kumparan Petersen harus disetel (tuning)
kembali.
Transformator Pentanahan
• Bila pada suatu sistem tenaga listrik tidak
terdapat titik netral, sedangkan sistem itu harus
diketanahkan, maka sistem itu dapat ditanahkan
dengan menambahkan “Transformator
Pentanahan” (grounding transformer).
• Transformator pentanahan itu dapat terdiri dari
transformator Zig-zag atau transformator
bintang-segitiga (Y-Δ). Trafo pentanahan yang
paling umum digunakan adalah transformator
zig-zag tanpa belitan sekunder.
Transformator Pentanahan
Sistem tegangan 70 kV

TRAFO DAYA TRAFO


PENTANAHAN
RESISTOR

contoh gambar pemasangan Trafo Pentanahan


Penetapan Sistem Pentanahan di
Indonesia
• Sistem 150 KV
➢ Pentanahan netral sistem 150 KV beserta
pengamannya ditetapkan sebagai
berikut:
1. Pentanahan netral untuk sistem ini adalah
pentanahan efektif (Pentanahan langsung).
2. Pengaman sistem dilaksanakan dengan
pemutus cepat dan penutup cepat
Sistem 66 KV
• Pentanahan netral sistem ini beserta
pengamannya ditetapkan sebagai berikut:
1. Pentanahan netral untuk sistem ini adalah
pentanahan dengan tahanan
2. Pengamanan sistem dilaksanakan dengan
pemutus cepat dan penutup cepat
Sistem 20 KV
• Pentanahan netral sistem 20 KV beserta pengamannya
ditetapkan sebagai berikut :

1. Pentanahan netral untuk sistem ini adalah pentanahan dengan


tahanan.
Pengaman Sistem Dilaksanakan Sebagai Berikut :
a. Bagi saluran udara maupun saluran dalam tanah dipakai pemutus
dengan rele arus lebih untuk gangguan hubung singkat fasa ke
fasa dan rele tanah untuk gangguan hubung singkat fasa ke
tanah. Pada gardu distribusi dipasang penunjuk gangguan.

b. Bagi saluran udara dipakai pula penutup cepat atau lambat,


sedang bagi saluran dalam tanah tidak dipakai penutup kembali.
Ketetapan SPLN 26:1980 mengenai besar tahanan
pentanahan sebagai berikut :
• Tahanan rendah 12 ohm dan arus gangguan tanah maksimum
1000 ampere dipakai pada jaringan kabel tanah

• Tahanan rendah 40 ohm dan arus gangguan maksimum 300


ampere dipakai pada jaringan saluran udara dan campuran
saluran udara dengan kabel tanah

• Tahanan tinggi 500 ohm dan arus gangguan maksimum 25


ampere dipakai pada saluran udara
Sistem 275 KV PT Inalum dan Sistem 500
KV
• Walaupun belum diatur dalam SPLN, tetapi
pentanahan Sistem 275 KV PT Inalum di
Asahan dan Sistem 500 KV di Pulau Jawa
sudah dilakukan dengan sistem pentanahan
Solid Grounding (pentanahan langsung).
II. GROUNDING EQUIPMENT
(PENTANAHAN/PEMBUMIAN PERALATAN)
• Pengertian Pentanahan Peralatan
➢ Pentanahan peralatan adalah pentanahan yang menghubungkan
body/ kerangka/ bagian dari peralatan listrik terhadap ground
(tanah).
➢ Pentanahan ini pada kerja normal tidak dilalui arus.

Pentanahan TRAFO
Peralatan DAYA

Contoh Pemasangan Pentanahan Peralatan


Tujuan pentanahan peralatan adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mencegah terjadinya tegangan kejut listrik
yang berbahaya bagi manusia.
2. Untuk memungkinkan timbulnya arus tertentu
baik besarnya maupun lamanya dalam keadaan
gangguan tanah tanpa menimbulkan kebakaran
atau ledakan pada bangunan atau isinya.
3. Untuk memperbaiki penampilan (performance)
dari sistem.
Tahanan Pentanahan
➢Adalah besarnya tahanan pada
kontak/hubung antara masa (body) dengan
tanah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
pentanahan :
• Tahanan jenis tanah
• Panjang elektroda pentanahan
• Luas penampang elektroda pentanahan
Harga pentanahan makin kecil makin baik. Untuk
perlindungan personil dan peralatan perlu
diusahakan tahanan pentanahan lebih kecil dari 1
Ohm.
Untuk memahami mengapa tahanan pentanahan
harus rendah, dapat digunakan hukum Ohm yaitu:
E = I x R volt
dimana :
E = tegangan (volt)
I = Arus (ampere)
R = Tahanan (ohm)
Gangguan

4 ohm

Badan motor
Motor
Listrik Sumber 415 volt, 240 volt
terhadap tanah

Bagian logam
yang
diketanahkan
20 ohm

Tahanan ke tanah
yang sebenarnya

Contoh/ Ilustrasi Gangguan pada tahanan pentanahan yang tinggi.


Exposur Tegangan
(Voltage Exposure)
• Jika ada kontak yang tidak disengaja antara
bagian-bagian yang dilalui arus dengan
kerangka metal dari peralatan, maka kerangka
metal itu menjadi bertegangan yang sama
dengan tegangan peralatan. Untuk mencegah
terjadinya tegangan kejut yang berbahaya
kerangka peralatan metal peralatan tersebut
harus dihubungkan ke tanah melalui
impedansi yang rendah.
Pengaruh Tahanan Pentanahan yang Besar
Terhadap Sistem Tenaga Listrik

1. Makin besar tahanan pentanahan, tegangan sentuh


makin besar
2. Makin besar tahanan pentanahan pada tiang transmisi,
makin besar tegangan puncak tiang
3. Makin besar tahanan pentanahan pada tiang tranmisi,
makin banyak jumlah Isolator yang harus dipasang
(jumlah isolator makin panjang).
4. Tahanan pentanahan mempengaruhi penampilan
saluran (line Performance).
Pengaruh Tahanan Pentanahan Yang
Kecil Pada Sistem Tenaga Listrik

1. Mengurangi tegangan pada puncak tiang


2. Mengurangi tegangan pada kawat penghantar
3. Mengurangi tegangan pada isolator
4. Mengurangi gangguan sampai beberapa gawang
5. Mengurangi waktu berlangsungnya tegangan
merusak (Break Down voltage).
Macam-Macam Elektroda Pentanahan
• Pada dasarnya terdapat tiga macam elektroda
pentanahan yaitu :
– Elektroda Pita, berupa pita atau kawat berpenampang
bulat yang ditanam di dalam tanah umumnya
penanamannya tidak terlalu dalam. (0,5 --- 1 meter) dan
caranya ada bermacam-macam.

Bentuk Radial Bentuk Grid Bentuk Lingkaran

Macam-macam penanaman elektroda pita


• Elektroda Batang, berupa batang yang
ditanam tegak lurus dalam tanah

Cara penanaman Elektroda batang. Untuk membuat agar tahanan


pentanahan cukup kecil elektroda batang tersebut ditanam lebih
dalam atau menggunakan beberapa batang elektroda.
• Elektroda pelat, berupa pelat yang ditanam
tegak lurus dalam tanah seperti pada gambar

Cara Penanaman elektroda pelat


Metode/Cara Pentanahan
1. Pentanahan dengan Driven Ground.
– Adalah pentanahan yang dilakukan dengan cara
menancapkan batang elektroda ke tanah.

S
Satu Batang Elektroda Dua Batang Elektroda

Pentanahan dengan Driven Ground


2. Pentanahan Dengan Counter Poise
– Adalah pentanahan yang dilakukan dengan cara
menanam kawat elektroda sejajar atau radial, beberapa
cm di bawah tanah (30 cm - 90 cm).

Pentanahan menara dengan counterpoise


➢Pentanahan dengan counter poise biasanya
digunakan apabila tahanan tanah terlalu tinggi
dan tidak dapat di kurangi dengan cara
pentanahan driven ground, biasanya karena
tahanan jenis tanah terlalu tinggi.
3. Pentanahan Dengan Mesh atau Jala
▪ Adalah cara pentanahan dengan jalan memasang kawat
elektroda membujur dan melintang di bawah tanah,
yang satu sama lain dihubungkan di setiap tempat
sehingga membentuk jala (Mesh).
▪ Sistem pentanahan Mesh biasanya dipasang di gardu
induk dengan tujuan untuk mendapatkan harga tahanan
tanah yang sangat kecil (kurang dari 1 ohm).

Gambar Pentanahan dengan mesh atau jala


Tahanan Jenis Tanah
• Harga tahanan jenis tanah pada daerah kedalaman yang
terbatas tergantung dari beberapa faktor, yaitu :
• Jenis tanah = tanah liat, berpasir, berbatu, dll
– Lapisan tanah = berlapis-lapis dengan tahanan jenis berlainan atau
uniform.
– Kelembaban tanah
– Temperatur.
• Harga tahanan jenis selalu bervariasi sesuai dengan keadaan
pada saat pengukuran. Makin tinggi suhu makin tinggi
tahanan jenisnya. Sebaliknya makin lembab tanah itu makin
rendah tahanan jenisnya.
Tahanan Jenis Tanah
JENIS TANAH TAHANAN JENIS TANAH (OHM M)

TANAH RAWA 30

TANAH LIAT DAN TANAH LADANG 100

PASIR BASAH 200

KERIKIL BASAH 500

PASIR DAN KERIKIL KERING 1,000

TANAH BERBATU 3,000


Pengukuran Tahanan Pentanahan
• Untuk mengukur tahanan pentanahan
digunakan alat ukur megger tanah (Earth
Resistance Tester). Cara penggunaan
"Earth Resistance Tester" akan dijelaskan
lebih lanjut pada materi yang lain
III
Instalasi Penyalur Petir
(Lightning Protection
Systems)
Jenis
• FRANKLIN ROD
• FARADAY CAGE
• RADIO ACTIVE
• ELECTROSTATIC
Franklin Rod
• KOMPONEN:
– LIGHTNING ROD / AIR TERMINAL → Alat penerima logam
tembaga ( logam bulat panjang runcing )
– DOWN CONDUCTOR: → Kawat penyalur dari tembaga telanjang
(bare copper)
– GROUND ROD → Pertanahan kawat penyalur sampai pada
bagian tanah basah. Batang elektroda pentanahan dibuat bak
kontrol untuk memudahkan pemeriksaan dan pengetesan.
• PERLINDUNGAN :
– Sistem perlindungan dengan bentuk sudut 45 Deg.
– Batang yang runcing ( bahan copper spit ) → dipasang paling
atas → batang tembaga → elektroda yang ditanamkan.
– Sistem ini cukup praktis dan biayanya murah tetapi
jangkauannya terbatas.
Franklin Rod
Sangkar Faraday
• Sebuah ruang tertutup yang terbuat dari bahan-bahan penghantar listrik.
Ruangan itu mampu merintangi medan listrik statik eksternal.
• Sistem pemasangan dibuat memanjang sehingga jangkauannya lebih luas
dari sistem Franklin tetapi biaya sedikit mahal dan menggangu keindahan.
• PERLINDUNGAN:
– Perlindungan bangunan dengan memasang jala dengan konduktor
untuk menutupi permukaan dari bangunan
– Jarak antar kawat mendatar tidak melebihi 20 m pada titik-titik yang
tertentu diberi ujung vertikal ½ m
• KOMPONEN :
– Alat penerima kawat mendatar
– Kawat dari tembaga (bare copper)
– Pertanahan kawat penyalur sampai pada bagian tanah yang basah
(down conductor + ground rod)
Sangkar Faraday
Radio Active
• Kesimpulan bahwa petir terjadi karena ada muatan listrik di awan yang dihasilkan
oleh proses ionisasi , maka penggagalan dapat dilakukan dengan proses ionisasi
dengan cara memakai radiasi zat misalnya: Radiun 225 dan Ameresium 235. Kedua
bahan ini mampu menghamburkan ion radiasinya yang bisa menetralkan muatan
listrik awan.
• Keberadaan penangkal petir jenis ini sudah dilarang pemakaiannya, berdasarkan
kesepakatan internasional dengan pertimbangan mengurangi pemakaian zat
beradiasi dimasyarakat
• Terdiri dari komponen :
– Elektrode → Udara di sekeliling elektrode akan di ionisasi, akibat pancaran partikel alpa dari
isotop (americum 241 ). Elektrode akan terus menerus menciptakan arus ion ( Min. 10 8
ion/det).
– Coaxial cabel → Untuk menghindari kerusakan benda-benda akibat muatan listrik petir yang
menuju tanah maka coaxial cabel dibungkus pipa isolasi. Metode tahanan langsung dari
muatan listrik petir ke dalam tanah menyebabkan seluruh unit mempunyai potensial yang
sama dengan bumi. Sehingga benda-benda yang berada disekitar sistem akan aman.
– Pentanahan → Perlu tes lokasi geografis dari pentanahan dimana untuk tahanan tanah
maksimal 5 ohm.
Radio Active
Electro Static
• Prinsip kerja penangkal petir Elektrostatik mengadopsi
sebagian system penangkal petir Radio Aktif , yakni
menambah muatan pada ujung finial / splitzer agar petir
selalu memilih ujung ini untuk disambar. Pada penangkal
petir elektrostatik energi listrik dihasilkan dari muatan
listrik awan yang menginduksi permukaan bumi.
• Grounding system harus dibuat sebaik mungkin dengan
tahanan tanah yang serendah mungkin.
• Bahan yang digunakan sebuah penangkal petir elektrostatic
juga harus baik dan tahan terhadap karat, karena karat
akan menyebabkan penurunan fungsi dan kualitas. apabila
bahan tidak terbuat dari kualitas yang baik tidak dapat
menahan arus petir yang sangat besar apalagi untuk
menghadapi suatu sambaran langsung.
Electro Static
AIR TERMINAL ELECTROSTATIS
How it’s work?
1. sebelum terjadi sambaran petir, awan petir
melepaskan sejumlah ion – ion negatif yang
dikenal dengan istilah down tracers atau
leaders. Ion – ion negatif tersebut akan secara
cepat akan menuju ke tanah / bangunan
dimana sifat ion – ion pada tanah / bangunan
lebih positif.
2. Penangkal petit elektrostatic akan membuat
kondisi lebih positif dari sekitarnya
dengan cara mengumpulkan seluruh ion – ion
positif pada ujung rod penangkal petirnya.
3. Kondisi yang lebih positif dari penangkal
petir akan menarik ion – ion negatif agar
menyambar ke arah penangkal petir dan
menariknya menuju tanah / grounding.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai