Sistem Pembumian
(Grounding System)
Pengertian
• Sistem pengamanan terhadap perangkat-
perangkat yang mempergunakan listrik
sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik,
petir, dll.
Tujuan
• Menciptakan jalur yang low-impedance
(tahanan rendah) terhadap permukaan bumi
untuk gelombang listrik dan transient voltage.
• Penerangan, arus listrik, circuit switching dan
electrostatic discharge adalah penyebab
umum dari adanya sentakan listrik atau
transient voltage. Sistem pembumian yang
efektif akan meminimalkan efek tersebut.
Jenis-Jenis Pembumian
• Terdapat beberapa jenis pentanahan yang
digunakan berdasarkan standar IEEE:
– TN-C (Terre Neutral - Combined)
– TN-S (Terre Neutral - Separate)
– TN-C-S (Terre Neutral - Combined - Separate)
– TT (Double Terre)
– IT (Isolated Terre)
• Terre berasal dari bahasa perancis yang berarti
pembumian.
TN-C (Terre Neutral - Combined)
• Sistem yang mempunyai titik netral yang
dibumikan langsung, dan Bagian Konduktif
Terbuka (BKT atau Penghantar PE) instalasi
dihubungkan ke titik tersebut oleh penghantar
proteksi.
• Di mana fungsi netral dan fungsi proteksi
tergabung dalam penghantar tunggal di
seluruh sistem.
TN-S (Terre Neutral - Separate)
• Bagian netral sumber energi listrik terhubung
dengan bumi pada satu titik saja, sehingga bagian
netral pada sebuah instalasi konsumen terhubung
langsung dengan netral sumber listrik.
• Type ini cocok pada instalasi yang dekat dengan
sumber energi listrik, seperti pada konsumen
besar yang memiliki satu atau lebih HV/LV
transformer untuk kebutuhan sendiri dan
instalasi/peralatan nya berdekatan dengan
sumber energi tersebut (transformer).
TN-C-S (Terre Neutral - Combined -
Separate)
• Memiliki saluran netral dari peralatan distribusi utama
(sumber listrik) terhubung dengan bumi dan
pembumian pada jarak tertentu di sepanjang saluran
netral yang menuju konsumen, biasanya disebut
sebagai Protective Multiple Earthing (PME).
• Dengan sistem ini konduktor netral dapat berfungsi
untuk mengembalikan arus gangguan pentanahan yang
mungkin timbul di sisi konsumen (instalasi) kembali ke
sumber listrik.
• Pada sistem ini, instalasi peralatan pada konsumen
tinggal menghubungkan pentanahannya pada terminal
(saluran) yang telah disediakan oleh sumber listrik.
TT (Double Terre)
• Sistem yang mempunyai titik netral yang dibumikan
langsung dan Bagian Konduktif Terbuka (BKT atau
Penghantar PE) instalasi dihubungkan ke elektrode
bumi yang secara listrik terpisah dari elektrode bumi
sistem tenaga listrik.
• Bagian netral sumber listrik tidak terhubung langsung
dengan pembumian netral pada sisi konsumen
(instalasi peralatan).
• Pada sistem TT, konsumen harus menyediakan koneksi
mereka sendiri ke bumi, yaitu dengan memasang
elektroda bumi yang cocok untuk instalasi tersebut
IT (Isolated Terre)
• Sistem yang semua bagian aktifnya tidak
dibumikan atau titik netral dihubungkan ke
bumi melalui impedansi.
• Bagian Konduktif Terbuka (BKT atau
Penghantar PE) instalasi dibumikan secara
independen atau kolektif, atau ke pembumian
sistem.
Elektroda Pentanahan
• ELEKTRODA BATANG → terbuat dari batang atau pipa logam yang di
tanam vertikal di dalam tanah. Biasanya dibuat dari bahan tembaga,
stainless steel atau galvanised steel. Elektroda batang ini mampu
menyalurkan arus discharge petir maupun untuk pemakaian
pentanahan yang lain.
• ELEKTRODA PELAT → bentuk persegi atau persegi panjang, terbuat
dari tembaga, timah atau pelat baja yang ditanam didalam tanah.
Cara penanaman biasanya secara vertical, sebab dengan menanam
secara horizontal hasilnya tidak berbeda jauh dengan vertical.
Penanaman secara vertical adalah lebih praktis dan ekonomis.
• ELEKTRODA PITA → terbuat dari bahan metal berbentuk pita atau
juga kawat BCC yang di tanam di dalam tanah secara horizontal
sedalam ± 2 feet. Elektroda pita ini bisa dipasang pada struktur
tanah yang mempunyai tahanan jenis rendah pada permukaan dan
pada daerah yang tidak mengalami kekeringan. Hal ini cocok untuk
daerah – daerah pegunungan dimana harga tahanan jenis tanah
makin tinggi dengan kedalaman.
Listrik Statis (Electrostatic)
• Berkumpulnya muatan listrik pada suatu benda.
• Pengosongan Muatan Listrik → Loncatan muatan
listrik terjadi pada saat muatan listrik bergerak
secara bersama-sama.
• Petir merupakan salah satu contoh proses
pengosongan muatan listrik.
• Pengosongan terjadi apabila tersedia suatu jalan
bagi elektron-elektron untuk mengalir dari suatu
benda bermuatan ke benda lain.
Sistem Pembumian Bahaya Petir
• Sejak dahulu petir telah banyak menimbulkan kerusakan yang merugikan manusia.
Semakin banyaknya pemakaian alat elektronik dan peralatan tegangan rendah saat
ini telah meningkatkan jumlah statistik kerusakan yang timbul akibat sambaran
petir, baik langsung maupun tidak langsung.
• Untuk mengatasi masalah ini, perlindungan yang sesuai harus diberikan dan
dipasang pada peralatan atau instalasi terhadap bahaya sambaran petir langsung
maupun induksinya.
• Sistem pembumian dan sistem proteksi, yang merupakan solusi menyeluruh
berupa perlindungan peralatan elektronik, bangunan, ketersediaan layanan, dan
keselamatan manusia terhadap kemungkinan bahaya kejut listrik serta kerusakan
akibat petir/tegangan berlebih.
• Sistem pembumian atau biasa disebut sebagai grounding system adalah sistem
pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik sebagai
sumber tenaga, dari lonjakan listrik utamanya petir. Sistem pembumian
digambarkan sebagai hubungan antara suatu peralatan atau sirkit listrik dengan
bumi.
• Sistem Pembumian Bahaya Petir untuk bangunan yang paling banyak digunakan
adalah Sangkar Faraday (Faraday Cage).
Sangkar Faraday
Sistem Pembumian Instalasi Listrik
• Tujuan → membatasi tegangan antara bagian-bagian peralatan
yang tidak dialiri arus, dan antara bagian-bagian tersebut dengan
bumi, sampai pada suatu nilai yang aman untuk semua kondisi
operasi, baik kondisi normal maupun saat terjadi gangguan.
• Bagian-bagian yang ditanahkan:
– Semua bagian instalasi yang terbuat dari logam (menghantar listrik)
dan dengan mudah bisa disentuh manusia.
– Bagian pembuangan muatan listrik (bagian bawah) dari arrester.
– Kawat petir yang ada pada bagian atas saluran transmisi. Kawat petir
ini sesungguhnya juga berfungsi sebagai lightning arrester.
– Titik netral dari transformator atau titik netral dari generator.
• Dalam praktek, diinginkan agar tahanan pentanahan dari titik-titik
pentanahan tersebut di atas tidak melebihi 5 ohm.
Arrester
• Suatu alat pelindung bagi peralatan dan sistem tenaga
listrik terhadap tegangan lebih.
• Fungsi: melindungi peralatan dan sistem tenaga listrik
dengan cara membatasi tegangan lebih yang terjadi
dan mengalirkannya ke tanah.
• Berhubung dengan fungsinya itu ia harus dapat
menahan frekuensi sistem tegangan (50-60 Hz) untuk
waktu yang terbatas dan harus dapat melewatkan arus
tegangan lebih ke tanah tanpa mengalami kerusakan.
• Arrester berlaku sebagai jalan pintas yang terisolasi.
Arrester untuk Jaringan Listrik
• Arrester jenis ekspulsi (expulsion type)
atau tabung pelindung → hanya untuk
trafo distribusi dan tidak
direkomendasikan untuk trafo daya, dan
• Arrester jenis katup (protector tube)
dibagi:
1. Arrester katup jenis gardu (station) →
2400V – 287kV atau lebih,
2. Arrester katup jenis saluran
(intermediate) → 15kV-69kV, dan
3. Arrester katup jenis gardu untuk
mesin-mesin (distribution) → 2.4kV-
15kV.
4. Arrester katup jenis distribusi untuk
mesin-mesin (distribution) → 120V-
750V.
Arrester untuk Bangunan & Peralatan
• Arrester ini bisa dipasang pada
bangunan gedung atau di dekat
alat yang perlu dilindungi misalnya
pada komputer.
• Alat yang dilindungi perlu tidak
saja dilindungi terhadap sambaran
petir secara langsung, tetapi juga
terhadap sambaran tidak langsung
yang menimbulkan induksi.
Efek Tegangan Lebih Surja pada Peralatan Listrik
Tanah Tanah
Zs
ZR ZT
T
Groundng
Resistor
Ef
R = Ohm
I
dimana :
R = Tahanan ( Ohm )
Ef = Tegangan fasa ke netral
I = Arus beban penuh dalam Ampere dari transformator.
Jenis pentanahan (Resistor) yang dipakai
1. jenis logam (metalic resistor), perhatikan gambar dibawah ini
T
Grounding
Resistor
Ef
• R = Ohm
I
dimana :
• R = Tahanan ( Ohm )
• Ef = Tegangan fasa ke netral
• I = Arus beban penuh dalam Ampere dari transformator.
• Besarnya tahanan pentanahan NGR pada
sistem tenaga listrik (contohnya di PLN P3B
Jawa Bali Region Jabar), adalah sebagai
berikut :
➢Sistem 70 kV sebesar 62 Ohm
➢Sistem 20 kV sebesar 12 Ohm atau 42 Ohm.
➢Jenis pentanahan (Resistor) yang dipakai adalah
jenis logam (metalic resistor) atau jenis cairan
(liquid resistor),
NGR Jenis Metalic
6
Fungsi NGR :
➢ Untuk menghambat atau
membatasi arus hubung
singkat satu fasa ketanah,
sehingga nilainya dibawah
arus Nominal Trafo.
BATASAN
OPERASINYA
BAGAIMANA ?
➢ Kerugian :
– Timbulnya rugi-rugi daya pada tahanan pentanahan
selama terjadinya gangguan fasa ke tanah.
– Karena arus gangguan ke tanah relatif kecil, kepekaan
rele pengaman menjadi berkurang dan lokasi
gangguan tidak cepat diketahui.
Pentanahan Titik Netral Melalui
Kumparan Petersen
• Sistem pentanahan dengan kumparan
Petersen adalah dimana titik netral
dihubungkan ke tanah melalui kumparan
Petersen (Petersen Coil). Kumparan Petersen
ini mempunyai harga reaktansi (XL) yang
dapat diatur dengan menggunakan Tap.
Pentanahan Titik Netral Melalui
Kumparan Petersen
Sistem tegangan 70 kV Lamajan
TRAFO
Kumparan
TENAGA Petersen
RESISTOR
T
Kumparan Petersen
• - Kerugian :
▪ Rele gangguan tanah (ground fault relay) sukar dilaksanakan karena
arus gangguan tanah relatif kecil.
▪ Tidak dapat menghilangkan gangguan fasa ke tanah yang menetap
(permanen) pada sistem.
▪ Operasi kumparan Petersen harus selalu diawasi karena bila ada
perubahan pada sistem, kumparan Petersen harus disetel (tuning)
kembali.
Transformator Pentanahan
• Bila pada suatu sistem tenaga listrik tidak
terdapat titik netral, sedangkan sistem itu harus
diketanahkan, maka sistem itu dapat ditanahkan
dengan menambahkan “Transformator
Pentanahan” (grounding transformer).
• Transformator pentanahan itu dapat terdiri dari
transformator Zig-zag atau transformator
bintang-segitiga (Y-Δ). Trafo pentanahan yang
paling umum digunakan adalah transformator
zig-zag tanpa belitan sekunder.
Transformator Pentanahan
Sistem tegangan 70 kV
Pentanahan TRAFO
Peralatan DAYA
4 ohm
Badan motor
Motor
Listrik Sumber 415 volt, 240 volt
terhadap tanah
Bagian logam
yang
diketanahkan
20 ohm
Tahanan ke tanah
yang sebenarnya
S
Satu Batang Elektroda Dua Batang Elektroda
TANAH RAWA 30