Anda di halaman 1dari 15

Fungsi Grounding Pada Instalasi Listrik

dan Elektronik
Ditulis oleh Administrator2 pada Rabu, 05 April 2017 | Dilihat 140740 kali

 Definisi Grounding atau Pentanahan


Grounding atau Pentanahan adalah sistem pentanahan yang terpasang pada suatu instalasi
listrik yang bekerja untuk meniadakan beda potensial dengan mengalirkan arus sisa dari
kebocoran tegangan atau arus dari sambaran petir ke bumi. Cara pemasangan grounding ini
dapat menggunakan sebuah elektroda khusus untuk pembumian yang ditanam di bawah
tanah. Contoh pemasangan grounding atau pentanahan seperti pada gambar berikut ini.

Gbr. Pemasangan grounding rod

Fungsi Grounding
Sistem grounding pada peralatan kelistrikan dan elektronika adalah untuk memberikan
perlindungan pada seluruh sistem. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa fungsi
dari grounding:
1. Untuk keselamatan, grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke
bumi atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada konsleting,
misalnya kabel grounding yang terpasang pada badan/sasis alat elektronik seperti
setrika listrik akan mencegah kita tersengat listrik saat rangkaian di dalam setrika
bocor dan menempel ke badan setrika.
2. Dalam instalasi penangkal petir, system grounding berfungsi sebagai penghantar arus
listrik yang besar langsung ke bumi. meski sifatnya sama, namun pemasangan kabel
grounding untuk instalasi rumah dan grounding untuk pernangkal petir
pemasangannya harus terpisah.
3. Sebagai proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi sehingga dapat mencegah
kerusakan akibat adanya bocor tegangan.
4. Grounding di dunia eletronika berfungsi untuk menetralisir cacat (noise) yang
disebabkan baik oleh daya yang kurang baik, ataupun kualitas komponen yang tidak
standar.

Bila kabel grounding berfungsi sebagai penghantar arus, maka alat yang mendeteksi adanya
arus sisa atau arus bocor adalah ELCB. ELCB ini adalah sebagai proteksi instalasi listrik
sebagai pencegah arus bocor. Untuk lebih jelasnya bisa lihat ulasannya pada ELCB
Pengaman Arus Bocor.

Simbol Grounding
Simbol grounding pada elektronika dasar maupun pada sistem kelistrikan digambarkan pada
gambar dibawah. Simbol ini diperlukan saat membuat gambar rangkaian elektrik ataupun
rangkaian elektronik. Berikut ini adalah beberapa simbol yang menjelaskan arti grounding
pada gambar teknik.

Gbr simbol grounding

Warna Kabel Grounding


Pada kabel grounding memiliki ciri khas yaitu kabel warna hijau atau kuning strip hijau.
Ketentuan warna kabel grounding ini diatur dalam PUIL 2011 yaitu :

542.3.4 MOD (3.18.3.4) Konduktor pembumian harus diberi warna hijau-kuning sesuai
dengan 5210.2

5210.2 MOD Penggunaan warna loreng hijau-kuning


Warna loreng hijau-kuning hanya boleh digunakan untuk menandai konduktor
pembumian,konduktor proteksi, dan konduktor yang menghubungkan ikatan ekuipotensial ke
bumi.

Kabel grounding ini dihubungkan dengan cara menanam pipa logam ke dalam tanah yang
nantinya akan dipasang pada setiap terminal stop kontak. Berikut ini adalah contoh warna
kabel yang di gunakan untuk grounding.

Gbr pemasangan grounding

Gbr warna kabel grounding

Ukuran Kabel Grounding


Ketentuan ukuran kabel grounding sesuai dengan PUIL 2011 adalah :

542.3.1 Konduktor pembumian harus memenuhi 543.1 dan jika ditanam dalam tanah, luas
penampangnya harus sesuai dengan Tabel 54.2.
Tabel luas penampang minimum kabel grounding

543 Konduktor proteksi

543.1 Luas penampang minimum

543.1.1 MOD Luas penampang setiap konduktor proteksi harus memenuhi kondisi untuk
diskoneksi otomatis suplai yang disyaratkan dalam 411 Bagian 4-41 dan mampu menahan
arus gangguan prospektif.

Luas penampang konduktor proteksi harus dihitung sesuai dengan 543.1.2 atau dipilih
sesuai dengan Tabel 54.3. Pada kedua hal tersebut, persyaratan 543.1.3
harusdiperhitungkan.

Terminal untuk konduktor proteksi harus mampu menerima konduktor dengan dimensi yang
disyaratkan oleh sub ayat ini.

Tabel luas penampang kabel grounding


Mengenal Sistem pentanahan atau Grounding

Sistem pentanahan (grounding) adalah sistem hubungan penghantar yang menghubungkan


sistem, badan peralatan dan instalasi dengan bumi (Ground) sehingga dapat mengamankan
manusia (Human) dari sengatan listrik, dan mengamankan komponen komponen instalasi
dari bahaya tegangan/arus abnormal. Oleh karena itu sistem pentanahan menjadi bagian
esensial dari sistem tenaga listrik

Sistem pentanahan ini sendiri mulai dikenal pada tahun 1900. Sebelum tahun tersebut
sistem pentanahan belum dilakukan karena ukuranya masih terlalu kecil dan tidak berbahaya.
Namun setelah sistem tenga listrik berkembang menjadi semakin besar dengan tegangan yang
semakin tinggi pula dan jangkauan semakin jauh, barulah diperkenalkan sistem pentanahan.

Sistem pentanahan tidak terbatas pada sistem tenaga saja, namun mencakup juga sistem
peralatan elektronik, seperti telekomunikasi, komputer, kontrol dimana diperlukan
komunikasi data secara intensif dan sangat peka terhadap interferensi gelombang
elektromagnetik dari luar.

Pentanahan seperti dijelaskan diatas lebih dititik beratkan pada keterjaminan sinyal dan
pemprosesannya.

Setelah melihat tujuan dari pentanahan diatas, ternyata sistem pentanahan (grounding) tidak
hanya digunakan sebagai pengaman. Secara umum,tujuan sistem pentanahan adalah :
Mencegah kerusakan peralatan listrik /elektronik ;

Menjamin kerja perlatan lsitrik/ elektronika ;


Menjamin keselamatan orang dari sengatan listrik baik dalam keadaan normal atau tidak
normal dari tegangan sentuh dan tegangan langkah ;
Menstabilkan tegangan dan memperkecil kemungkinan terjadinya flashhover ketika
terjadinya transient ;
Mengalihkan energi RF liar dari peralatan – peralatan seperti audio, video, kontrol, dan
komputer ;
Menyalurkan energi serangan petir ke dalam tanah.

Sistem Grounding atau Pentanahan netral


Pada saat ini pemasangan pentanahan pada titik netral dari sistem tenaga merupakan suatu
keharusan, karena sistem ini sudah besar dengan jangkauan yang  luas dan tegangan yang
tinggi. Pentanahan titik netral ini dilakukan pada alternator pembangkit listrik dan
transformator daya pada gardu – gardu induk dan gardu – gardu distribusi

Jenis – Jenis skema Pentanahan (Grounding) netral sistem daya


Sebelumnya perlu  diketahui bahwa jenis sistem pentanahan akan menentukan skema
proteksinya
Berikut jenis-jenis skema pentanahan (Grounding)
TT (Terra-Terra) system : saluran (kabel) tanah dan tanah

Pada gambar diatas, dapat terlihat bahwa pentanahan peralatan dilakukan melalui sistem
pentanahan yang berbeda dengan pentanahan titik netral. Pada sistem ini titik netralnya
disambungkan langsung ke tanah, namun bagian – bagian instalasi yang konduktif
disambungkan ke elektroda pentanahan (Ground) yang berbeda (berdiri sendiri)

TN-C 9Terra Neutral-Combined) : Kabel Ground (tanah) dan Netral disatukan

Pada sistem ini, saluran netral dan saluran pengaman (ground) disatukan secara keseluruhan.
Semua bagian sisem mempunyai saluran PEN yang merupakan kombinasi antara saluran N
dan PE. Disini seluruh bagian sistem mempunyai saluran PEN yang sama.

TN-C-S (Terra Neutral-Combined-Separated) : kabel tanah dan Netral dapat disatukan


juga ada yang dipisahkan

Pada sistem pentanahan ini saluran netral dan saluran penagman dijadikan menjadi satu
saluran pada sebagian sistem dan terpisaj pada sebagian sistem lainnya. Pada gambar diatas
dijelaskan bahwa bagian sistem 1 dan 2 mempunyai satuhantaran PEN (combined) sedangkan
pada sistem 3 menggunakan dau kabel hantaran yaitu Netral dan PE secara terpisah
(separated)
TN-S (Terra Neutral-Separated) : Saluran (kabel) Tanah dan Netral-dipisahkan

Pada sistem pentanahan ini, saluran netral dan saluran pengaman terdapat pada sistem secara
keseluruhan. Oleh karena itu, semua sistem mempunyai dua saluran N dan PE secara sendiri
sendiri (separated)

IT (Impedance Terra) System : saluran Tanah melalui Impedansi

Sistem rangkaian tidak mempunyi hubungan langsung ke tanah namun, melalui suatu
impedansi. Bagian konduktif instalasi dihubungkan langsung ke elektroda pentanahan secara
terpisah. Sistem ini juga disebut sistem pentanahan Impedansi

Ada beberapa jenis sambungan titik netral secara tidak langsung ini, antaranya melalui
reaktansi, tanah dan kumparan petersen. Antara ketiga jenis media sambungan ini
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Namun, secara teknis jenis sambungan kumparan
petersen yang mempunyai kinerja terbaik. Yang menjadi masalah adalah harganya yang
terlalu mahal.

Mengamankan apa sajakah sistem grounding ini?

Berikut uraianya :

Tegangan sentuh tidak langsung

Tegangan sentuh tidak langsung adalah tegangan pada bagian alat/ komponen/ rangkaian/
instalasi yang secara normal tidak dilalui arus namun akibat kegagalan isolasi pada peralatan
tersebut maka bagian – bagian tersebut mempunyi tegangan terhadap tanah

Misalnya, sobat mempunyai pompa air yang ketika disentuh bagian bodynya maka ada
tegangan yang mengalir. Itu sangat berbahaya
Bila tidak ada petanahan, maka tegangan sentuh tersebut sama tingginya dengan tegangan
kerja (tegangan langsung). Hal ini sudah tentu membahayakan manusia yang
mengoprasikannya atau yang ada di sekitar tempat itu.

Selama alat pengaman arus lebih tidak bekerja memutuskan rangkaian, keadaan ini akan tetap
bertahan. Namun dengan adanya pentanahan secara baik, kemungkinan tegangan sentuh
selama terjadi gangguan dibatasi pada tingkat aman. Yaitu maksimum 50 Volt (V) untuk
tegangan bolak balik (AC)

Gambar diatas adalah contoh terjadinya tegangan sentuh tidak langsung dari body peralatan
elektronik. Pada gambar tersebut terlihat jelas perbedaan antara sebelum dan sesudah ada
pentanahan (grounding) pada alat yang berbody logam.

Pada keadaan sebelum diketanahkan, bila terjadi gangguan (arus bocor), maka selungkup alat
mempunyai tegangan terhadap tanah sama dengan tegangan sumber (tegangan antara fasa
dan Netral). Tegangan ini tentu sangat membahayakan operator atau orang yang menyentuh
selungkup alat tersebut dan pengaman arus eban lebih tidak bekerja memutuskan aliran bila
tidak melampaui batas kerjanya.

Tegangan eksposur

Tegangan eksposur adalah tegangan Ketika terjadinya gangguan tanah dengan arus yang
besar, akan memungkinkan timbulnya beda potensial antara bagian – bagian yang dilalui
arus dan antara bagian – bagian yang tidak dilalui arus terhadapat tanah

Tegangan ini bisa menimbulkan bosur tanah (grounding arc) yang memungkinkan terjadinya
kebakaran bahkan ledakan. Dengan adanya sistem pentanahan, akan membuat potensial
semua bagian struktur, peralatan dan prmukaan tanah menjadi sam (uniform) shingga
mencegah terjadinya loncatan listrik dari bagian peralatan ke tanah.

Selain itu, ketika terjadi gangguan tanah, tegangan fasa yang mengalami ganguan akan
menurun. Pnurunan tegangan ini sangat menggangu karja paralel generator-generator
sehingga secara ksluruhan akan mengganggi kenerja sistem tenaga
Tegangan langkah

Tegangan langkah adalah tegangan yang terjadi akibat arus gangguan yang melewati tanah.
Arus gangguan ini relatif besar dan apabila mengalir dari tempat terjadinya gangguan
kembali ke sumber (titik Netral) malalui tanah yang mempunyai tahanan relatif besar maka
tegangan di permukaan tanah akan menjadi tinggi.

Perhatikan gambar diatas, satu tangan memegang dudukan lampu dan tangan satunya lagi
memegang krain air. Diantara kran air dan dudukan lampu dalam keadaan normal tidak
bertegangan. Tetapi ketika terjadi gangguan ketanah, arus mengalir kembali ke sumber
melalui pentanahan Ra dan Rb. Adanya aliran arus gangguan ini menimbulkan tegangan
antara letak dangguan dan Ra sebesar Vf dan antara krain air dan dudukdan lampu sebesar
Vb.

Besar tegangan ini ditentukan oleh besar arus gangguan dan tahanan pentanahannya. Semakin
besar arus dan tahanan maka. Akan semakin besar pula tegangan sentuhnya.

Pada gambar diatas dijelaskan bahwa dimana ada salah satu saluran fasa yang putus dan
menyentuh tanah, maka akan terjadi tegangan eksposur dengan gardien (perhatikan gambar).
Tegangan tersebut ditimbulkan oleh adanya arus gangguan tanah yang besar dan mengalir
melalui tanah untuk kembali lagi ke sumber. Gardien tersebut akan semakin menurun searah
dengan semakin jaunya jarak dari gangguan tersebut

Tegangan ini akan sangat membahayakan orang yang ada diatas permukaan tanah diskitar
tempat tersebut (terjadinya gangguan), walaupun yang bersangkutan tidak meyentuh bagian –
bagian mesin.

Tegangan ini adalah tegangan antar kaki dan keara itulah kemudian disebut tegangan
langkah

Untuk mengamakan tegangan langkah inilah pentanahan dilakukan. Tegangan langkah


dibatasi serendah mungkin dan dalam waktu yang sepenek – pendeknya. Besar tegangan
langkah diminimalisir dengan sistem pentanahan (grounding) sedangkan waktu pemutusan
dilakukan dengan peralatan pengaman
Jenis-jenis Pentanahan (Sistem Grounding)
- Lengkap
Posted by Admin Posted on 08:33 with 1 comment
Postingan kali ini melengkapi postingan saya terdahulu mengenai Jenis-jenis Pentanahan
(Sistem Grounding). Pada postingan tersebut disebutkan bahwa, jenis pentanahan yang
digunakan berdasarkan standar IEEE yang menjadi acuan terhadap sistim pentanahan pada
suatu instalasi, terdiri dari 5 yaitu : 

Jenis-jenis Pentanahan (Sistem Grounding)

1. TN-S (Terre Neutral - Separate) 


2. TN-C-S (Terre Neutral - Combined - Separate) 
3. TT (Double Terre) 
4. TN-C (Terre Neutral - Combined) 
5. IT (Isolated Terre) 

Untuk jenis pentanahan TN-S (Terre Neutral - Separate), TN-C-S (Terre Neutral - Combined
- Separate) dan TT (Double Terre) telah kita jelaskan pada postingan tersebut. Kali ini kita
akan melanjutkan pembahasan untuk jenis pentanahan TN-C (Terre Neutral - Combined) dan
IT (Isolated Terre). Sebelum kita lanjutkan ke pembahasan TN-C (Terre Neutral - Combined)
dan IT (Isolated Terre) , sedikit kita ulas mengenai pembagian jenis pentanahan ini. 

Pentanahan (Grouding) atau pembumian (Earthing) adalah penamaan dengan maksud yang
sama, pada sistim jaringan tenaga listrik tegangan rendah (LV Low Voltage) memiliki
karakteristik yang dapat dilihat pada sisi sekunder dari transformator MV/LV  (Distribusi)
dan instalasi pembumian pada sisi peralatan tegangan rendah. Identifikasi jenis sistem
pembumian yang diterapkan pada jaringan tenaga listrik tegangan rendah didefinisikan
dengan dua huruf, yaitu :

 1. Huruf Pertama, menyatakan koneksi netral transformator, seperti pada gamar dibawah
ini :

 Dari gambar diatas terdapat 2 kemungkinan untuk koneksi netral transforamtor ini, yaitu : 

 Terhubung ke bumi , dilambangkan dengan huruf “T” (Terre)


 Tidak terhubung dengan bumi (terisolasi), dilambangkan dengan huruf “I” (Isolated)
 2. Huruf Kedua yang menyatakan koneksi frame peralatan dengan bumi, , seperti pada
gambar dibawah ini : 

 Juga terdapat 2 kemungkinan untuk koneksi frame peralatan ini, yaitu : 

 Terhubung ke bumi , disimbolkan dengan huruf “T” 


 Terhubung dengan netral instalasi dimana peralatan tersebut terpasang, dilambangkan
dengan huruf “N” 

Kombinasi dari kedua huruf ini memberikan tiga sistim konfigurasi pembumian,
yaitu : 

1. Sistim TT: Netral dari transformator dibumikan, dan frame peralatan dibumikan. 
2. Sistim TN: Netral dari transformator dibumikan, dan frame peralatan dihubungkan
kenetral instalasi. 
3. Sistim IT: Netral dari transformator tidak dibumikan (Isolated), dan frame peralatan
dihubungkan kenetral instalasi. 

Sistem TN, seperti dalam IEC 60364 mencakup beberapa sub – system : 

 Sistem TN-C : Jika N dan konduktor PE terhubung (PEN) 


 Sistem TN-S : Jika N dan konduktor PE terpisah 
 Sistem TN-C-S : Gabungan antara TN-C dan TN-S, dalam tingkatan distribusi listrik
TN-S diterapkan pada peralatan dibawah peralatan yang menggunakan TN-C,
biasanya peralatan setelah power suplay. 

Secara keseluruhan jenis pentanahan ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Sekarang kita kembali kelanjutan postingan Jenis-jenis Pentanahan (Sistem Grounding), 

TN-C (Terre Neutral - Combined) 


Pada sistem TN-C, saluran netral dari peralatan distribusi utama (sumber listrik) terhubung
lansung dengan saluran netral konsumen dan frame dari peralatan yang terpasang. 
Dengan sistim ini konduktor netral digunakan sebagai konduktor pelindung dan gabungan
antara netral dengan pembumian sisi frame peralatan dikenal sebagai konduktor PEN
(Prtective Earthing and Neutral). 

Sistem ini tidak diizinkan untuk konduktor kurang dari 10 mm2 atau untuk peralatan
portabel. Hal ini dikarenakan bila terjadi gangguan maka pada saat yang sama konduktor
PEN membawa arus unbalance phasa serta arus harmonisa tingkatan ketiga dan
kelipatannya. 

Untuk mengurangi dampak terhadap peralatan dan makhluk hidup disekitar peralatan
tersebut, maka pada penerapan sistim TN-C, konduktor PEN harus terhubung kesejumlah
batang elektroda untuk pembumian pada instalasi tersebut. 

IT (Isolated Terre) 
Dari huruf pertamanya ( I ) sudah jelas bahwa , pada sistim pembumian dengan jenis IT ini,
netral nya isolated (tidak terhubung) dengan bumi. Titik PE tidak terhubung ke saluran netral
tetapi lansung dihubungkan ke pembumian. 

Pada penerapannya, titik netral pada sistim IT tidak benar – benar terisolasi dengan bumi,
tetapi masih dihubungkan dengan impdedansi Zs yang nilainya sangant tinggi yaitu sekitar
1000 ohm sampai 3000 ohm. Hal ini untuk tujuan membatasi level tegangan over voltage
ketika terjadinya ganguan pada sistim tersebut.

Anda mungkin juga menyukai