Anda di halaman 1dari 16

3/15/2021

INSTALASI LISTRIK DARl PUSAT LlSTRlK


Instalasi listrik dari pusat listrik yang secara listrik terdiri dari:
a) Instalasi yang berhubungan dengan stator generator termasuk
instalasi pemakaian sendiri.
b) Instalasi yang berhubungan dengan sistem eksitasi generator
c) Instalasi yang menyalurkan energi listrik yang dibangkitkan oleh
pusat listrik
d) Alat-alat utama yang berkaitan dengan pembangkitan energi
listrik: generator, pengatur tegangan otomatis, governor, dan
sakelar-sakelar tegangan tinggi

1. lnstalasi Listrik Generator


• Umumnya digunakan generator sinkron tiga fasa.
• Ujung-ujung kumparan stator dihubungkan pada jepitan generator
sehingga ada enam jepitan dan umumnya diberi kode R S T dan U V W.
• Umumnya generator dihubungkan dalam hubungan Y, dengan ketiga
jepitan U V W dihubungkan jadi satu yaitu sebagai titik netral.
• Tegangan generator maksimum saat ini 23 kV. Untuk daya di atas 10 MVA
umumnya mempunyai transformator penaik tegangan (∆-Y) yang
merupakan satu kesatuan dengan generator.
• Energi listrik yang dibangkitkan generator setelah tegangannya dinaikkan
oleh transformator penaik tegangan disalurkan melalui pemutus tenaga
(PMT) ke rel (busbar.
• Penyaluran daya dari generator sampai ke transformator penaik tegangan
dilakukan menggunakan kabel yang diletakan pada saluran tanah dan
saluran diatas tanah (cable duct).
2

1
3/15/2021

• Saluran tenaga listrik dari generator sampai ke rel harus rapi dan bersih
agar tidak menimbulkan gangguan.

• Gangguan di bagian ini akan menimbulkan arus hubung-singkat yang


relatif besar dan mempunyai risiko terganggunya pasokan tenaga listrik
dari pusat listrik ke sistem, bahkan apabila generator yang digunakan
dalam sistem berukuran besar, maka ada kemungkinan seluruh sistem
menjadi terganggu.

Gambar : Ujung-ujung kumparan stator generator sinkron.


3

Gambar Hubungan kumparan generator dan kumparan transformator penaik


tegangan.

G = Generator
TSU = Transformer Step Up (penaik tegangan)
PMS/DS = Saklar Pemisah (Disconnecting Switch/DS)
PMT/CB = Pemutus Tenaga (Circuit Breaker)
4

2
3/15/2021

Instalasi Eksitasi Generator.


• Arus penguat didapat dari generator arus searah yang umumnya terpasang
satu poros dengan generator utama.
• Hubungan listrik antara generator utama dengan generator arus penguat
dilakukan menggunakan cicin geser dan pengatur tegangan otomatis.
• Pengatur tegangan otomatis berfungsi mengatur besarnya arus medan
magnet agar besarnya tegangan generator utama konstan.
• Pada generator yang besar ( >100 MW), seringkali digunakan generator
penguat secara bertingkat, yaitu generator penguat pilot (pilot exciter) dan
generator penguat utama (main exciter).
• Generator penguat utama cenderung berkembang menjadi generator arus
bolak-balik yang dihubungkan ke generator sinkron melalui penyearah yang
berputar di poros generator sehingga tidak diperlukan cicin geser.

2. REL / BUS-BAR
• Semua generator dalam pusat listrik menyalurkan energinya ke rel pusat
listrik.
• Demikian pula semua saluran yang mengambil rnaupun yang mengirim
energi dihubungkan ke rel ini.
• Berbagai susunan rel, yaitu:
a. Rel Tunggal.
o Rel tunggal adalah susunan rel yang paling sederhana dan paling murah.
o Keandalan serta fleksibilitas operasinya sangat terbatas.
o Apabila ada kerusakan di rel, maka seluruh pusat listrik harus dipadam-
kan untuk dapat melakukan perbaikan.
o Oleh sebab itu, rel tunggal sebaiknya hanya digunakan pada pusat listrik
yang tidak begitu penting peranannya dalam sistem.

3
3/15/2021

Tr : Tramformator;
PMS Seksi : Saklar
Pemisah Seksi;
PS : Pemakaian Sendiri;
G : Generator.
Pusat Iistrik dengan sebuah rel tunggal yang menggunakan PMS seksi

• Untuk menaikkan keandalan rel tunggal, PMS seksi dapat dipasang yang
membagi rel dalam 2 kelompok.
• Unit pembangkit dan beban sebagian dihubungkan ke kelompok kiri dan
sebagian lagi ke kelompok kanan dari rel

b. Rel Ganda dengan satu PMT

Pusat listrik dengan rel ganda yang rnenggunaknn PMT tunggal.

• Rel ganda dengan satu PMT, dilengkapi dengan PMT dan PMS yang berfungsi
untuk menghubungkah rel 1 dan rel 2. PMT ini disebut sebagai PMT kopel.
• Kedua rel tsb dapat dihubungkan secara paralel atau terpisah, dengan cara
menutup atau membuka PMT Kopel.

4
3/15/2021

• Dengan rel ganda, sebagian instalasi dapat dihubungkan sebagian ke rel 1


dan sebagian lagi ke re1 2.
• Dengan cara ini fleksibilitas operasi akan bertambah terutama sewaktu
menghadapi gangguan yang terjadi dalam sistem.
• Apabila salah satu unit pembangkit atau beban akan pindah rel, maka
terlebih dahulu PMTnya harus dibuka, kemudian disusul dengan pembukaan
PMS rel yang akan ditinggalkan, baru diikuti pemasukan PMS rel yang
dituju; urutannya tidak boleh dibalik. Setelah selesai melakukan
pemindahan posisi PMS, barulah PMT dimasukkan.
• Untuk unit pembangkit, pemasukan PMT harus melalui proses sinkronisasi.
• Proses pemindahan beban dari rel satu ke rel lainnya memerlukan pemadam-
an, yaitu saat PMT dibuka.

c. Rel Ganda dengan Dua PMT.

• Rel ganda dengan dua PMT ini sama seperti Rel ganda dengan satu PMT,
bedanya semua unsur dapat dihubungkan ke rel 1 atau rel 2 atau dua-
duanya melalui PMT sehingga fleksibilitas manuver menjadi lebih baik
• Pemindahan beban dari rel 1 ke rel 2 dapat dilakukan tanpa pemadaman,
tidak seperti pada rel ganda dengan satu PMT, memerlukan pemadaman,
yaitu saat PMT dibuka.
10

5
3/15/2021

d. Rel dengan PMT 1½

o Pada dasarnya rel dengan PMT 1½ adalah rel ganda dengan 3 buah PMT
di antara dua rel tersebut.

11

o Dibandingkan dengan rel-rel pada butir a), b), dan c), rel dengan PMT 1½
mempunyai keandalan paling tinggi. Hal ini dapat dilihat sbb. :
• Apabila Rel A mengalami gangguan : Dengan membuka semua PMT
bernomor A beserta PMS-nya, daya tetap bisa disalurkan secara penuh.
• Apabila Rel B mengalami gangguan.
Dengan membuka semua PMT bernomor B beserta PMS-nya, daya
tetap bisa disalurkan secara penuh.
• Apabila Rel A dan Rel B mengalami gangguan.
Dengan membuka semua PMT bernomor A dan PMT benomor B
beserta PMS-nya, daya tetap bisa disalurkan walaupun dengan
fleksibilitas pembebanan yang berkurang.
o Pembebasan tegangan sebuah (bagian) instalasi yang terhubung ke rel
dengan PMT 1½ mengharuskan pembukaan dua buah PMT beserta PMS-
nya, yaitu PMT rel dan PMT diameternya.

12

6
3/15/2021

SAKLAR
• Saklar berfungsi memutus rangkaian listrik, semakin tinggi
tegangan yang digunakan semakin tinggi tegangan transient yang
terjadi sewaktu rangkaian diputus, maka semakin sulit proses
pemutusan rangkaian listrik yang dihadapi.
• Pada waktu rangkaian diputus oleh kontak-kontak saklar akan
timbul busur listrik, yang menyebabkan kontak saklar teroksidasi
sehingga daya hantarnya berkurang sewaktu kontak-kontak saklar
menutup kembali.
• Untuk mengurangi pengaruh hasil oksidasi ini, gerakan kontak-
kontak saklar harus bersifat membersihkan dirinya sendiri (self
cleaning).

13

Macam saklar ada 3 jenis :

1) Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB)


Saklar yang mampu memutus arus gangguan / hubung-
singkat.

2) Pemutus beban (PMB) atau Load Beak Switch (LBS).


Saklar yang hanya mampu memutus arus sebesar beban.

3) Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS)


Saklar yang hanya boleh dioperasikan tanpa arus.

14

7
3/15/2021

Perkembangan Konstruksi Pemutus Tenaga


a) Pemutus Tenaga Udara
• Teknik memutus busur listrik dengan memanjangkan busur listrik
terlebih dahulu, yaitu dengan bembuat bentuk kontak runcing
sehingga busur listrik akan timbul (meloncat) pada bagian yang
runcing terlebih dahulu pada saat kontak-kontak saklar berpisah.
• Karena berat jenis busur listrik lebih kecil dari pada berat jenis
udara, maka busur listrik akan mengapung ke atas sehingga busur
listrik tersebut memanjang dan akhirnya putus.

Bentuk kontak PMT Udara

15

b) Pemutus Minyak Banyak atau Bulk Oil Circuit Breaker


• Minyak berfungsi sebagai media pemutus busur listrik.
• Minyak diletakkan dalam tangki sehingga dimensi pemutus tenaga
minyak banyak menjadi besar.

PMT Minyak banyak secara sederhana

16

8
3/15/2021

c) Pemutus Minyak Sedikit atau Low Oil Content Circuit Breaker


• Minyak bertekanan disemprotkan pada busur listrik yang terjadi, baik
pada waktu PMT dibuka maupun ditutup.
• Kualitas minyak perlu diawasi secara teliti, terutama setelah PMT
bekerja akibat gangguan – karbonisasi yang terjadi akan menurunkan
kwalitas minyak dan bila minyak terlihat hitam perlu ada penggantian
minyak.
• Disamping itu juga diterapkan memanjangkan busur listrik dengan
meruncingkan kontak-kontak saklar.

PMT Minyak sedikit secara sederhana

17

d) Pemutus Tenaga Gas SF6


• Prinsip kerjanya serupa dengan PMT Minyak sedikit, bedanya
terletak pada media pemutus busur yaitu gas SF6.
• Gas SF6 mempunyai sifat isolasi yang baik selain sifatnya sebagai
pendingin yang baik dan dilengkapi pengukur tekanan gas, apabila
ada penurunan tekanan dilakukan pengisian gas kembali.

Konstruksi ruang pemadaman PMT SF6


secara sederhana

18

9
3/15/2021

e) Pemutus Tenaga Vakum


• Teknik memutus busur listrik dalam PMT Vakum semata-mata
tergantung kepada teknik memperpanjang busur listrik.
• Pada celah diantara kedua kontak timbul arus loop dan kemudian
dibangkitkan suatu medan magnet radial, bersamaan dengan arus
yang mengalir melalui busur listrik, timbul suatu gaya Lorentz yang
menarik busur listrik keluar kontak.
• Gaya tersebut membuat busur listrik berputar pada ring kontak dan
tertarik keluar sampai akhirnya putus/padam.
• Sangat tidak dikehendaki adanya kebocoran yang dapat mengurangi
nilai kevakuman.
• Proses pembuatan kevakuman tidak bisa dilakukan dilapangan.

19

Konstruksi ruang pemadaman vakum secara


umum

B konstruksi logam bergelombang. N Elektroda bergerak.


E keramik atau botol kaca S Pelindung dari logam.
F, M kontak-kontak busur listrik. T Pelindung logam bergelombang
G Elektroda tetap

20

10
3/15/2021

f) Pemutus Tenaga Udara Tekan / Air blast Circuit Breaker


• Prinsip kerjanya serupa dengan PMT SF6, hanya saja yang menjadi
media pemutus busur listrik adalah ugdara tekan.
• Karena kemampuan isolasi udara lebih rendah maka dibutuhkan
tekanan udara yang lebih besar dengan bantuan kompresor.

Konstruksi ruang pemadaman ganda


PMT udara tekan.

Keterangan : 8) Kontak gerak dari tembaga;


1) Tangki persediaan udara dari pelat baja; 9) Terminasi dari tembaga;
2) Isolator berongga dari isolator porselin; 10) Pegas penekan dari baja campuran;
3) Ruang pemadaman busur listrik; 11) Pelepas udara keluar;
4) Mekanisme penggerak pneumatik; 12) Tanduk busur listrik dari tembaga;
5) Batang penggerak dari baja; 13) Unit tahanan;
6) Katup pneumatik; 14) Penutup pemutusan berupa isolator;
7) Kontak tetap dari twmbaga; 15) Saluran. 21

MEKANISME PEMUTUS TENAGA (SWITCHGEAR)

Penutupan dan pembukaan PMT memerlukan gerakan


mekanis yang cepat dan tegas, tidak boleh lambat dan ragu.

Untuk mendapatkan gerakan tsb. diperlukan suatu mekanisme


(switchgear) penggerak berdasarkan :

o energi pegas atau

o energi udara tekan (pneumatik) atau

o energi tekanan minyak (hydraulic).

22

11
3/15/2021

23

Dalam praktek, PMT di-trip melalui trip coil oleh relai atau oleh operator
(manual), sedangkan pemasukan PMT melalui closing coil kebanyakan
dilakukan secara manual oleh operator.
24

12
3/15/2021

INSTALASI PEMAKAIAN SENDIRI


Setiap pusat listrik memerlukan energi listrik untuk pemakaian sendiri, yaitu
untuk :
Menjalankan alat-alat bantu unit pembangkit
o Alat-alat dan mesin perbengkelan
o Pengisian baterai sumber arus searah
o Lampu penerangan
o Penyejuk udara

25

26

13
3/15/2021

o Besarnya energi yang diperlukan untuk pemakaian sendiri berkisar


antara 1-10% dari produksi energi yang dihasilkan pusat listrik.

o Energi pemakaian sendiri yang paling kecil umumnya PLTA dan yang
paling besar umumnya PLTU yang menggunakan bahan bakar batu-
bara.

o Apabila terjadi gangguan besar dan semua unit pembangkit trip, maka
tidak tersedia tegangan untuk menjalankan alat-alat bantu dalam
rangka start kembali.

o Dalam keadaan semua unit pembangkit trip, diperlukan pengiriman


tegangan dari luar atau dalam pusat listrik. Umumnya yang bisa
melakukan black start kebanyakan adalah PLTA atau PLTD.

27

BATERAI AKI
• Pusat listrik memerlukan sumber arus searah, terutama untuk :
a) Menjalankan motor pengisi (penegang) pegas PMT
b) Men-trip PMT apabila terjadi gangguan.
c) Melayani alat-alat telekomunikasi.
d) Memasok instalasi darurat.
• Baterai aki merupakan sumber arus searah yang selalu diisi
melalui penyearah (rectifier).
• Ada 2 macam baterai aki, yaitu baterai asam dengan kutub timah
hitam dan baterai basa yang menggunakan nikel cadmium sebagai
kutub.
• Untuk daerah panas dengan suhu diatas 25oC, baterai asam lebih
cocok dari pada menggunakan baterai basa.

28

14
3/15/2021

Pemeliharaan baterai aki terutama meliputi :


o Pemantauan tegangan.
o Berat jenis elektrolit
o Kebersihan ruangan.
o Ventilasi ruangan.

29

Macam-macam Transformator di Pusat Listrik.


1) Transformator Penaik Tegangan generator : Trafo ini untuk menaikan
tegangan generator ke tegangan rel pusat listrik.
2) Transformator Unit Pembangkit : Trafo ini ( daya besar diatas 10 MW)
mengambil daya langsung dari generator untuk memasok alat-alat bantu unit
pembangkit, a.l. motor pompa pendingin, motor pompa minyak pelumas, dll.
3) Transformator pemakaian sendiri : Trafo ini mendapat pasokan daya dari rel
pusat listrik, kemudian memasok daya ke rel pemakaian sendiri yang
digunakan memasok instalasi penerangan, baterai aki, mesin-mesin bengkel,
mesin pengangkat, dan alat-alat bantu unit pembangkit pada periode start.
4) Transformator antar-rel : Dalam pusat listrik ada beberapa rel dengan
tegangan operasi yang berbeda-beda, maka ada transformator atar rel.

30

15
3/15/2021

500 kV

150 kV

~ c

6 kV

Pemakaian Pemakaian
Sendiri Unit Sendiri Bersama
Tegangan rel pusat pembangkit listrik yang berbeda-beda digunakan
tranformator antar rel
31

SISTEM EKSITASI.
o Rangkaian eksitasi dari generator besar ( > 50 MVA) menggunakan 2
tingkat generator arus penguat.
o Generator penguat ke-1 adalah generator arus searah berpenguatan shunt
yang kemudian menghasilkan arus penguat bagi generator penguat ke-2.
o Generator penguat generator sinkron merupakan generator utama yang
diambil dayanya.
o Pengaturan tegangan dari generator utama dilakukan dengan mengatur
besarnya arus aksitasi dengan cara mengatur potensiometer yg mengatur
arus penguat untuk generator penguat kedua yang menghasilkan arus
penguat untuk generator utama.
Potensiometer

G G 3
~

Generator Penguat Pertama Generator Penguat Kedua

32

16

Anda mungkin juga menyukai