Anda di halaman 1dari 27

TEKNIK TENAGA LISTRIK II

Disusun Oleh:
Drs Sutikno,M.T.
Mutu Tenaga Listrik
Mutu tenaga listrik meliputi:
Kontinuitas penyediaan ,apakah tersedia 24 jam sehari sepanjang
tahun .
Nilai tegangan , apakah selalu berada dalam batas-batas yang
diijinkan.

Nilai frekuensi,apakah selalu berada dalam batas-batas yang diijinkan


.
Kedip tegangan,apakah besarnya dan lamanya masih dapat diterima
oleh pemakai tenaga listrik.

Kandungan harmonisa ,apakah jumlahnya masih dalam batas-batas


yang dapat diterima oleh pemakai tenaga listrik.
Gb.1.5. Memperlihatkan power network analyzer type
TOPAS 1000 buatan LEM alat ini mampu merekam :

Arus dan tegangan dalam keadaan normal maupun


transien.
Harmonisa(kelipatan ganjil dan genap dari nilai
frekuensi dasar yang terkandung dalam tegangan .
Kedip tegangan ,variasi tegangan dan kemiringan
tegangan.
Frekuensi.
Power Network Analyzer

Gb. 1.5 Power Network Analyzer Type Topas 1000 buatan LEM
Belgia
Instalasi Listrik Dari Pusat Listrik
Instalasi listrik Generator.
Generator yang umum digunakan dalam pusat listrik
adalah generator sinkron tiga fasa.ujung-ujung
kumparan stator dari generator sinkron dihubungkan
kepenjepit pada generator sehingga ada enam
penjepit ,lihat Gb.2.1.

Penjepit diberi kode RST dan UVW, penjepit R dan U


merupkan ujung-ujung kumparan pertama,penjepit S
dan V kumparan kedua ,sedangkan ketiga penjepit
UVW dihubungkan jadi satu sebagai titik netral lihat
Gb. 2.1.
Penjepit-penjepit umunya diberi kode RST dan
UVW penjepit R dan U merupakan ujung-ujung
kumparan pertama ,penjepit S dan V dari
kumparan ke-2.

 Sedangkan dari kumparan ke-3 adalah T dan


W,karena umumnya generator sinkron
dirangkaikan dalam hubungan Y, maka ketiga
penjepit UVW dihubungkan jadi satu sebagai titik
neutral lihat Gb.2.1.
 Tegangan generator maksimum saat ini adalah 23 kv
,untuk tegangan generator yang lebih tinggi masih dam
taraf uji coba.Untuk generator dengan daya diatas 10 MVA
umunya mempunyai transformator penaik tegangan(Step
Up) merupakan satu kesatuan dengan generator lihat
GB.2.2.

Transformator penaik tegangan umunya mempunyai


hubungan ∆-Y .
 Energi listrik yang dibangkitkan generator setelah tegangan
dinaikkan oleh trafo,kemudian tegangan disalurkan melalui
pemutus tenaga(PMT) ke rel(busbar) Gb.2.2. Penyaluran
daya dari generator sampai ketrafo menggunakan kabel
yang diletakkan pada saluran tanah dan diatas tanah(cable
Setelah keluar tegangan tinggi trafo energi disalurkan
melalui konduktor tanpa isolasi ke PMT dan dari PMT
ke rel juga melalui konduktor tanpa isolasi lihat
Gb.2.7,2.8.Dimana rel (busbar) berupa konduktor
tanpa isolasi.

Saluran tenaga listrik dari generator sampai ke rel


harus rapi dan bersih agar tidak menimbulkan
gangguan seperti hubungan singkat.
Bagian dari instalasi listrik generator adalah instalasi
arus (medan) penguat.
Arus penguat ini didapat dari generator arus searah( DC)
yang terpasang satu poros dengan generator utama.

Hubungan listrik generator utama dengan generator arus


penguat dilakukan melalui cincin geser dan pengatur
tegangan otomatis,pengatur tegangan otomatis berfungsi
mengatur besarnya arus medan magnet agar besarnya
tegangan generator konstan.
Pada generator yang besar diatas 100 MVA
digunakan penguat secara bertingkat ,ada generator
penguat pilot(pilot exciter) dan generator penguat
utama(main exciter).

Generator penguat utama berkembang menjadi


generator arus bolak –balik(AC) yang dihubungkan
dengan generator sinkron melalui penyearah yang
yaang berputar diporos generator sehingga tidak
diperlukan cincin geser.
Gb. 2.3, 2.4.dan 2.5 Memperlihatkan potongan
memanjang sebuah generator sinkron berkutub dua
(turbo-generator) dan rotor berkutub banyak .

PLTU dan PLTG karena memerlukan putaran tinggi


umunya menggunakan generator berkutub dua.
Sedangkan PLTA karena memerlukan putaran rendah
maka menggunakan generator berkutub banyak.
Rel/Busher

PMS/D
S
G TSU

PMT/CB

Gb. 2.2. Hubungan kumparan generator dan


kumparan transformator penaik tegangan.
G=Generator;TSU=Transformator Step
Gb. 2.1. Ujung-ujung Up(penaik tegangan);pms=saklar pemisah
kumparan stator (Disconnect switch/DS);PMT = pemutus
generator sinkron tenaga(circuit braker)
Stator
Tangki Air Pendingin Stator
Belitan
Pendingin Hidrogen Stator

Bantala Belitan Rotor


n

Rotor

Kipas Angin Aksial


Bertingkat Bushing
Baut Jangkar
Sambungan Fleksibel
Inti Stator

Gb. 2.3. Generator sebuah PLTU buatan siemens


dengan dua kutub
Gb. 2.4. Rotor dari sebuah turbo-generator berkutub dua buatan Alstom

Gb. 2.5. Rotor generator PLTA Kota Gb. 2.6. Stator dari generator sinkron
Panjang (Riau)berkutub banyak dengan (diambil dari kalender PLN tahun 2001)
daya 57 MV
Rel (Busbar)
Semua generator dalam pusat listrik menyalurkan
energinya ke rel pusat listrik ,begitu pula semua
saluran yang mengambil maupun yang mengirim
energi dihubungkan ke rel.

Macam jenis susunan rel yaitu :


Rel tunggal( Lihat Gb. 2.7).Adalah susunan rel yang
paling sederhana dan paling murah,keandalan dan
fleksibilitas operasinya sangat terbatas .
Apabila ada kerusakan direl ,maka seluruh pusat listrik
harus dipadamkan untuk dapat melakukan perbaikan .
Rel Ganda Dengan Satu PMT( Lihat Gb.2.8)
Rel ganda dengan satu PMT,selanjutnya berhubungan
ke-rel 1 atau rel 2 dilakukan melalui PMS .
Rel ganda umumnya dilengkapi dengan PMT beserta
PMS- nya yang berfungsi menghubungkan rel 1 dan
rel 2 Lihat. Gb.2.8.PMT ini disebut sebgai PMT kopel.
Dari uraian diatas bahwa proses pemindahan beban
dari rel satu ke rel lainnya memerlukan pemadaman
yaitu saat PMT dibuka.

Pemindahan beban atau unit pembangkit dari salah


satu rel ke-rel lainnya dalam praktek dapat terjadi
,misal karena kerusakan yang memerlukan
pemadaman rel saat perbaikan
Rel Ganda dengan Dua PMT
Lihat Gb.2.9.
Rel ganda dengan dua PMT,seperti rel ganda dengan
satu PMT hanya saja disini semua unsur dapat
dihubungkan ke-rel 1 atau ke- rel2 atau dua-duanya
melalui PMT.
 Sehingga fleksiblitas manuver menjadi lebih baik
Lihat Gb.2.9. Pemindahan beban dari rel 1 ke- rel 2
dilakukan tanpa pemadaman tidak seperti rel ganda
dengan satu PMT.
Saluran Keluar

Rel

PMS Seksi

Tr
G G G4 G5
G3
1 2
Rel

PS

Gb. 2.7. Pusat listrik dengan rel tunggal yang menggunakan PMS seksi.
Tr: Tranformator; PMS Seksi Saklar Pemisah Seksi;PS:Pemakaian Sendiri;G: Generator
Saluran Keluar

Rel
1

PMT Kopel

G G G
1 2 3
Trafo Pemakaian
Sendiri
Gb. 2.8. Pusat Listrik dengan rel ganda yang menggunakan PMT
Tunggal
Rel Saluran
1 Keluar

G G G
1 2 3 Transformator Pemakaian
Sendiri
Gb. 2.9. Pusat listrik dengan rel Ganda dengan dua PMT ( PMT Ganda)
Rel Dengan PMT 1 1/2
 Lihat Gb.2.10.
 Pada dasarnya rel dengan PMT 1 1/2
 Adalah rel ganda dengan 3 buah PMT diantara dua rel tersebut
.

 Jika rel-rel ini diberi identifikasi sebagai rel A dan rel B maka
PMT yang dekat dengan rel A diberi identifikas sebagai PMT
A1 ,PMT A2 dan seterusnya.

 PMT yang ditengah disebut PMT diameter dan diberi


identifikas sebagai PMT B1,PMT b2, dan seterusnya.
 PMT yang ditengah disebut PMT diameter dan diberi
identifikasi sebagai PMT AB1,PMTAB2 dan seterusnya.
Bagian –bagian dari instalasi dihubungkan pada titik-
titik yang letaknya antara PMT A,dengan PMT AB dan
pada titik-titik yang letaknya antara PMT B dengan PMT
AB.
Dibandingkan dengan rel-rel pada butir-butir A,B, dan C
,rel dengan PMT 1 1/2
paling Mempunyai keandalan paling tinggi dapat dilihat
sbb:
Apabila rel A mengalami gangguan,dengan membuka
semua PMT bernomor A beserta PMS nya daya tetap
penuh.bisa disalurkan secara
Apabila Rel B mengalami gangguan ,dengan
membuka semua PMT benomor B beserta PMSnya
daya tetap bisa disalurkan secara penuh..

Apabila Rel A dan Rel B mengalami gangguan


,dengan membuka semua PMT benomor A dan PMT
bernomor B beterta PMSnya daya tetap bisa disalurkan
walaupun dengan fleksibilitas pembebanan yang
berkurang.
 Pembebanan tegangan sebuah instalasi yang terhubung ke rel
dengan PMT 1 1/2
 Mengharuskan pembukaan dua buah PMT beserta PMSnya
,yaitu PMT rel dan diameternya .

 Misalnya untuk pembangkit no.1 yang terhubung kerel B


melalui PMT B1 beserta PMS-PMS-nya .
 Pada pusat-pusat listrik kecil kurang lebih 50 MW yang
menggunakan tegangan rel dibawah 70 kv umumnya
digunakan rel dalam bangunan gedung tertutup atau dalam
lemari yang disebut kubikel.

 Pada pusat-pusat listrik besar diatas 50 MW,rel umunya


dipasang diruangan terbuka.
Rel Saluran Keluar
1

A A A A
1 2 3 4

AB1 AB2 AB3 AB4

B B B B
1 2 3 4

2
G1 G2 G3 Transformator Pemakaian
Sendiri
GAMBAR 2.10. Pusat listrik dengan rel ganda yang menggunakan PMT 1 ½
.
THANKS YOU

Anda mungkin juga menyukai