Anda di halaman 1dari 18

Alternator

ALTERNATOR / Sistem pengisian


GAMBARAN UMUM
Generator dan system pengisian untuk kendaraan terdiri dari Generator dan Voltage
regulator . bersama sama mensuplay tenaga listrik ke semua peralatan listrik.
Generator listrik mengeluarkan tenaga listrik AC dengan memanfaatkan putaran tenaga
mesin kemudian di ubah menjadi tenaga listrik DC sebelum di suplay ke battery dan
peralatan listrik lainnya.
Gbr 1-1.

Regulator adalah komponen yang menjaga tegangan generator serta menetapkan


kontinuitas suplay pada saat putaran mesin tinggi atau rendah. Beban kelistrikan pada
mobil dari tahun ke tahun naik,sesuai dengan perkembangan dari system pengaman dan
kenyamanan yang tentunya membutuhkan lebih banyak tenaga listrik. Altenator adalah
generator listrik 3 phase yang di lengkapi dengan rectifier untuk mensuplay tenaga
listrik DC dan biasanya terdiri dari generator 3 phase dan rectifier.
Dengan adanya permintaan yang meningkat terhadap kebutuhan tenaga listrik yang
semakin besar ,dan perhitungan berat kendaraan ,maka di buatlah small altenator tetapi
dengan output arus yang lebih besar bila di bandingkan altenator biasa. Untuk
menyesuaikan dengan permintaan maka altenator di lengkapi dengan Dioda pada titik
netral (N) dan IC R egulator.Saat sekarang altenator sudah di pakai secara luas .Dan
untuk mengimbangi perkembangan altenator ,regulator juga di buat dengan ukuran
kecil.
Alternator yang di produksi Nippondenso di klasifikasikan menurut kelompok di bawah
ini, tergantung dari bentuk ,perlengkapan dan kelebihan kelebihannya ;
1.
2.
3.
4.
5.

Alternator standar
Alternator dengan pompa vakum.
Alternator dengan IC Regulator
Small Alternator dengan IC regulator.
Brushless alternator. ( Alternator tanpa sikat arang )

Gbr 1-2

1. ALTERNATOR STANDAR
Alternator di gerakkan oleh mesin melalui V-belt dan puly crankshaft . puly crankshaft di
hubungkan dengan rotor alternator . pada saat rotor berputar ,timbul tegangan pada
stator. Alternator standar biasanya di lengkapi dengan regulator ( tipe kontak point )
Gbr 1-3

2. ALTERNATOR DENGAN POMPA VAKUM.


Alternator di lengkapi dengan pompa vakum yang menghasilkan kevakuman yang di
butuhkan untuk mengaktifkan sitem servorem. Pada gbr 1-4 ,terlihat bahwa pompa
vakum di pasang pada bagian belakang alternator ( berlawanan dengan tempat puli ) di
mana perpanjangan poros dari alternator di hubungkan dengan rotor pompa vakum.
Gbr 1-4

3. Pada Alternator tipe ini di gunakan sebuah IC Regulator.ada 2 cara pemasangan IC


Regulator yaitu ;
Built-in ( di pasang di dalam alternator )
Add-on ( di pasang pada bagian luar alternator )
Alternator jenis ini mempunyai keunggulan di bandingkan dengan alternator dengan
regulator tipe kontak point, yaitu dapat mengalirkan arus medan yang lebih besar.
Gbr 1-5

Referensi
Tabel berikut ini memperlihatkan hubungan antara diameter luar stator dengan output
untuk alternator standard an alternator dengan IC regulator.
Diameter luar stator
118
124
132
155

GBR 1-6

OUTPUT
12 Volt 15 ~ 40 A
12 Volt 40 ~ 50 A
12 Volt 50 ~ 65 A
24 Volt 15 ~ 30 A
12 Volt 70 ~ 80 A
24 Volt 30 ~ 40 A

4. SMALL ALTERNATOR DENGAN IC REGULATOR.


Di bandingkan dengan alternator standar,celah udara pada small alternator lebih kecil
dan sirkuit kemagnetan dari inti kutup ( pole core ) di modifikasi untuk meningkatkan
jumlah flux magnet efektif dan mengurangi berat alternator.Alternator jenis ini lebih
ringan 26 % dan lebih kecil 17 % dari alternator standar.
Referensi
Tabel berikut ini memperlihatkan hubungan antara diameter luar stator dan output dari
small alternator .
Diameter luar stator
118
118
118

OUTPUT
12 Volt 40 ~ 50 A
12 Volt 50 ~ 60 A
12 Volt 60 ~ 70 A

Gbr 1-7

5. BRUSHLESS ALTERNATOR ( Alternator tanpa sikat arang )


Alternator jenis ini mempunyai beberapa kelebihan dan biasanya di gunakan pada
sepeda motor dan mesin mesin kontruksi.
Gbr 1-8

Kelebihan kelebihannya ;
o Tahan getaran
o Bebas dari gangguan yang di sebabkan oleh lumpur ,air dan olie.
o Mudah perawatannya.
Gambaran umum
Kontruksi dasar alternator standar

dapat di lihat pada gbr 2-1

Puli alternator di satukan dengan rotor dan di putar oleh poros engkol melalui
perantara V-Belt . Arus yang di bangkitkan pada stator kumparan adalah arus DC . Arus
ini di rubah menjadi arus DC oleh penyearah ( rectifier )

Bagian bagian Alternator

ROTOR

Rotor berfungsi untuk MEMBANGKITKAN MEDAN MAGNET . Rotor berputar bersama


poros . karena gerakannya ,maka di sebut alternator dengan medan magnet berputar .
Rotor terdiri dari ; inti kutup ( pole core ) ,kumparan medan ,slip ring ,poros dan lain
lainnya. Inti kutup berbentuk seperti cakar dan di dalamnya terdapat kumparan medan
gbr 2-2.

Padasaat arus mengalir melalui kumparan medan, satu sisi dari inti kutup akan menjadi
kutup U dan yang lain menjadi kutup S . jadi pada sistem kutup cakar ini , kedua
kutup dimagnetisasi oleh satu kumparan medan. Pada gbr 2-3 terlihat bahwa flux
magnet pada bagian dalam kutup bergerak sejajar poros lalu secara radial bergerak ke
sisi sisi kutup, kemudian masuk ke stator.

Cover alternator di buat dari bahan bahan non magnetis seperti alumunium. Bila cover di
buat dari material yang mengandung besi ( ferrous ) , maka pada saat flux magnet
bergerak secara radial melalui sisi kutup, sebagian dari flux ini akan mengalir ke cover
dan mengurangi flux yang melalui cakar.

Dua buah slip ring di pasang pada salah satu sisi dari rotor untuk mensuplay
arus eksitasi ke rotor . slip ring ini di buat dari material seperti ; tembaga ,
perunggu stainless steel, dan lain lain, serta di lapisi dengan bahan insulator. Arus
eksitasi mengalir ke slip ring melalui brush ( sikat arang ).

STATOR

Stator terdiri dari stator core ( inti) dan kumparan stator dan di letakkan pada frame
depan dan belakang . Stator core di buat dari beberapa lapis plat besi tipis dan
mempunyai alur pada bagian dalamnya untuk menempatkan kumparan stator.

Gbr 2-4.

Stator core ini akan mengalirkan flux magnet ynag di suplay oleh inti rotor sedemikian
rupa sehingga flux magnet akan menghasilkan efek yang maksimum pada saat melalui
kumparan stator. Jumlah alur ini berbeda beda menurut jumlah kutup magnet dan
kumparan . ada 3 kumparan stator yang terpisah pada stator core. Hubungan pada
kumparan stator bisa Y atau . tapi hubungan Y adalah yang paling popular saat ini.

Gbr 2-5

Refrensi

Auxiliary coil ( kumparan tambahan )

Untuk meningkatkan output ,beberapa alternator di lengkapi kumparan tambahan pada


stator . ada juga beberapa alternator yang mempunyai 7 atau 8 terminal

Gbr 2-6

PULI

Puli yang di gunakan adalah puli V atau V ribbetd. Ratio puli ( perbandingan antara
diameter puli mesin dan alternator ) biasanya berkisar antara 1,8 ;2,2. Kelebihan puli V
ribbed adalah dapat di gunakan untuk ratio puli yang lebih besar.

Gbr 2-7

END FRAME

Pada end frame terdapat stator dan rotor , Pada end frame terdapat lubang lubang
untuk mengalirkan udara pendingin . pada rear end frame terdapat diode, brush ( sikat
arang ) dan terminal output. Aliran udaranya dapat di lihat pada
gbr ;2-8

RECTIFIER

Rectifier terdiri dari 6 atau 8 dioda . diode hanya dapat di aliri arus listrik secara satu
arah saja. Prinsip inilah yang di gunakan untuk merubah arus AC yang di bangkitkan di
kumparan stator menjadi arus DC. Rectifier mempunyai sisi (+) dan (-). Selain itu ,ada
rectifier dengan 6 dioda yang di pasang pada piringan secara kompak yang mudah
melepas.

Gbr 2-9

Panas ( Head radiating plate )

Dioda di pasang pada holder fins.sisi-sisi plus dan minus diode di hubungkan seperti
pada gbr 2-10. Rectifier pada gbr 2-10 ini mempunyai 8 dioda dan di gunakan
untuk alternator dengan diode titik netral

Alternator Dengan Dioda titik netral

Untuk meningkatkan output alternator ada beberapa metode ;

1 Memperbesar ukuran

2 Rubah hubungan ke Y

Menambahkan 2 buah dioda titik netral

Penambahan 2 buah dioda titik netral akan meningkatkan output sebesar 10 : 15%
.Seperti di ketahui ,tegangan rata rata dari titik netral adalah output DC ( tegangan
antara B dan E pada gbr. 2-12. Dan tegangan in

Gbr 2-11

Di gunakan untuk mengaktifkan relay lampu CHG dan relay kumparan rotor ( medan ).

Pada saat arus output mengalir melalui alternator ,tegangan pada titik netral bukan
hanya DC , tapi juga AC ( gbr. 2-12.) Tegangan AC timbul pada titik netral sebagai hasil
dari tegangan harmonik ketiga yang di induksikan pada tiap phase oleh aliran arus
output dan tepat pada phase yang sama.

Gbr 2-12

Pada saat putaran alternator melebihi 2.000 -3.000 rpm,nilai maksimumnya akan
melebihi output dari tegangan DC di atur pada nilai yang konstan. Jadi pada saat
tegangan pada titik netral lebih tinggi atau lebih rendah dari tegangan pada terminal
output . arus akan mengalir melalui dioda yang di pasang antara titik netral serta
terminal output dan akan meningkatkan arus output.

Gbr 2-13

Di bandingkan dengan karakteristik output alternator tanpa dioda titik netral , output
akan meningkat dan pada putaran 5.000 rpm. Output akan mencapai 50A yang berarti
melebihi output normal sebesar 45A . (2-15) . ini berarti peningkatan output sebesar 11
12 %.

Gbr 2-14

Dioda yang di gunakan untuk titik netral ini sama dengan dioda yang di gunakan untuk
output (3 pada sisi + dan 3 pada sisi -).dan di pasang pada holder fin seperti terlihat
pada gbr 2-10.

Gbr2-15

Dengan pemasangan seperti ini ,radiasi panas dari dioda dapat di lepaskan dengan
sempurna .perbedaan temperatur antara alternator biasa dengan alternator yang
menggunakan dioda titik netral tidak terlalu jauh . ini di sebabkan karena tenaga yang
di ambil melalui diode titik netral hanya bila hanya putarannya relative tinggi ( 2.000
-3.000 )
SMALL ALTERNATOR DENGAN IC REGULATOR

Small alternator dengan IC regulator adalah alternator yang mempunyai bentuk lebih
kecil dan ringan di bandingkan alternator standar. ( smallalternator ini lebih
ringan 26% dan lebih kecil 17% )

- Lebih ringan dan kecil


Perbaikan medan magnet dengan mengurangi gap udara ,bentuk rotor yang di
modifikasi meningkatkan medan magnet yang lebih efektif. Selain itu beratnya
berkurang karena menggunakan bahan bahan yang lebih ringan
.
-Penyatuan fan dan rotorPutaran Small alternator jauh lebih cepat dari alternator standar
fan yang biasanya terdapat di luar di pindahkan ke dalam alternator dan di satukan
dengan rotor , Pendinginan dan keamanan lebih di tingkatkan.

-Built in IC Regulator IC Regulator di pasang di dalam alternator.


-Perawatan yang lebih mudah
Memasang ataupun melepaskan rectifier,IC,Regulator dan lain lain menjadi lebih mudah.
Perbandingan dengan alternator standar
=====================================================
==========
Standar alternator

Small alternator

Keluaran

70 A

70A

Berat
26% )

6,0 kg

4,45kg ( lebih ringan

Ukuran ( diameter luar rumah stator )


17% )
Kecepatan maksimal yang di izinkan
50%)

142/161mm
12.000 rpm

118/151 ( lebih kecil


18.000 rpm ( lebih tinggi

-Aliran udara
Untuk meningkatkan pendinginan yang di perlukan pada alternator dengan keluaran
yang besar ,fan yang biasanya di pasang di luar telah di pasang di dalam dan di satukan
dengan rotor . Aliran udara yang biasanya mengalir melalui rear end frame ke drive end
frame, juga di rubah sehingga mengalir dari kedua sisi. Hal ini akan meningkatkan
effisiensi pendinginan.
-Dudukan alternator
Dudukan alternator di rubah dari 2 menjadi satu.

BENTUK KOMPONEN
Penjelasan di bawah ini adalah perbedaan dengan alternator standar.
-Rotor
Fan di pasang pada kedua sisi rotor.

-End Frame
Untuk meningkatkan pendinginan, jumlah lubang pada kedua sisi frame di perbanyak

Rectifier, rumah sikat, IC regulator dan lain-lain, di pasang di belakang rear end frame
dan di ikat dengan skrup. Hal ini akan memudahkan perawatan.

-Stator
Stator terdiri dari inti dan kumparan stator dan di satukan dengan drive end frame
sehingga panas dapat di lepaskan melalui drive end frame.
-Rectifier
Untuk mempercepat radiasi panas, di buat beberapa tonjolan pada permukaan rectifier.
Rectifier untuk small alternator di uat menjadi satu . Bentuknya sederhana dan kompak
karena terminal insulator juga di gunakan untuk hubungan ke dioda diode.

-IC Regulator
IC Regulator yang digunakan adalah tipe M. Bagian dalam IC regulator terdiri dari
hybrid (IC yang terdiri dari monolithic IC). Karena aplikasi monolithic ini, di dapatkan dari
peningkatan ketahanan pengisian.
Perbaikan system pengisian
3 diode
Resistor eksistasi awal
Relay lampu CHG
Resistor pendeteksi arus rotor
Perbaikan system pengisian ..perbaikan chargingperpormance dan fungsi
peringatan.
Fungsi deteksi
Kumparan rotor putus (F)
Sensor regulator terlepas ( S )
Terminal B terlepas
Setiap kelainan akan di ikuti dengan menyalanya lampu CHG. Hubungan suhu IC
regulator tegangan adalah seperti terlihat pada gambar di bawah...

Anda mungkin juga menyukai