PENGORGANISASIAN
RS. BAPTIS BATU TAHUN 2013
RS BAPTIS BATU
JL RAYA TLEKUNG NO 1
JUNREJO - BATU
SURAT KEPUTUSAN
No. xxx/16/XII/SK_DIR/2013
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
RUMAH SAKIT BAPTIS BATU
DIREKTUR RS BAPTIS BATU
MENIMBANG
: a.
b.
c.
MENGINGAT
: a.
b.
c.
d.
e.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
KETIGA
KEEMPAT :
KELIMA
Ditetapkan di : Batu
Pada tanggal : 16 Desember 2013
Direktur RS. Baptis Batu
BAB I
PENDAHULUAN
dibatasi oleh kode etik profesi bagi setiap profesi yang bekerja di rumah sakit.
Dengan adanya perbedaan ini maka rumah sakit lebih disebut institusi daripada
perusahaan karena adanya tanggung jawab moril daripada mencari keuntungan
semata.
Pengorganisasian Rumah Sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah
dan jenis sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap
kegiatan. Jasa-jasa penunjang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu
dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
Manajemen Rumah Sakit Baptis Batu mempunyai kegiatan sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan
dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar
dapat tercapai. Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang, agar dapat dipakai sebagai dasar untuk
mengendalikan kegiatan perusahaan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan
aktifitas dan tugas pokok dari suatu kelompok individu atau individu
dalam perusahaan, yang meliputi pemberian tugas tanggung jawab
tertentu, pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individuindividu untuk melaksanakan tugas-tugasnya, pertanggung jawaban atas
tugas yang diberikan.
3. Pengarahan (Leading/Actuating)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun personalianya,
langkah berikutnya pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus
dilakukan oleh manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan sesuai
dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan, untuk tujuan tersebut
manjemen harus selalu mengadakan pendekatan dan perbaikan yang
diperlukan untuk menumbuhkan motivasi para karyawan agar dapat
bekerja dengan optimal sesuai dengan rencana. Manajemen harus
memberikan gambaran yang jelas apa yang akan dituju, memberikan
kepada masyarakat. Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif
dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang
hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses,
hasil dan atau manfaat pelayanan. SPM dan indikator ini dimonitoring, dicatat
oleh unit-unit yang terkait dan dilaporkan secara berkala dalam Rapat Kerja
BAB II
GAMBARAN UMUM RS. BAPTIS BATU.
Demikian juga visi, misi, dan nilai dasar yang lama mengalami perubahan untuk
menyusun rencana strategi RS. Baptis Batu sesuai kebutuhan dan perkembangan
RS. Baptis Batu.
Pada tahun 2009 RS Baptis Batu sudah terakreditasi 5 pelayanan dasar untuk
Pelayanan Administrasi, Pelayanan Rekam Medik, Pelayanan Instalasi Gawat
Darurat, Pelayanan Medik dan Pelayanan Keperawatan
RS Baptis Batu memberikan beragam jenis pelayanan medis antara lain
klinik umum, klinik gigi dan mulut, dan klinik spesialis, Instalasi Gawat Darurat,
serta rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP dan VVIP yang dilengkapi
pelayanan laboratorium, radiologi, farmasi, fisioterapi, anestesi, home care, hotel
care, dan medical spa. Kapasitas tempat tidur pasien yang disediakan di RS
Baptis Batu sebanyak 100 tempat tidur.
Kebijakan umum rumah sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani
kebutuhannya secara tuntas dengan menyediakan keperluan perawatan dan
pengobatan pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan, tanpa memberi resep
yang harus dibeli oleh pasien, tanpa uang muka. Semua baru dibayar oleh pasien
setelah pasien siap pulang. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang telah ada
sejak RS Baptis Kediri berdiri dan merupakan nilai dasar bagi RS Baptis.
fisioterapi. Sebagian besar peralatan medis dan non medis berasal dari RS Baptis
Kediri.
Pada saat pendirian RS Baptis Batu, dicanangkan target kemandirian dicapai
tahun 2009. Yang dimaksud dengan target kemandirian adalah kemampuan untuk
menutupi biaya operasional sendiri. Mulai awal berdiri tahun 1999 sampai tahun
2009, RS Baptis Batu masih mendapat bantuan dana operasional dari Rumah
Sakit induk yaitu RS Baptis Kediri yang sudah berdiri sejak tahun 1957.
Sebagai rumah sakit yang baru berdiri maka jumlah pasien yang dilayani
tidak terlalu banyak. Pada waktu itu pasien lebih memilih berobat di rumah sakit
yang berada di Malang yang lebih lengkap peralatannya. Setelah ada kerjasama
dengan PT ASKES yang melayani askes sukarela, askes sosial, Jamkesmas dan
Jamkesda jumlah pasien meningkat pesat mulai April 2006.
Pada tanggal 11 Mei 2007 bertepatan dengan ulang tahun RS Baptis Batu
yang ke-8, ditunjuk pejabat direktur RS Baptis Batu yaitu dr. Arhwinda
Pusparahaju Artono, Sp.KFR, MARS, yang menjabat direktur sampai saat ini.
Pada tahun 2008 disusunlah Rencana Strategis RS Baptis Batu 2008-2013. Sesuai
dengan target, pada tahun 2009 RS Baptis Batu mencapai target kemandirian.
Seluruh manajemen diserah terimakan dari direktur RS Baptis Kediri dr. Sukoyo
Suwandani selaku induk organisasi kepada direktur RS Baptis Batu yaitu dr.
Arhwinda Pusparahaju Artono, Sp. KFR, MARS. Sejak saat itu biaya operasional
harus diusahakan sendiri. Apabila ada kekurangan dana operasional
dapat
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS. BAPTIS BATU
3.1. VISI.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki visi :
Menjadi Rumah Sakit pilihan utama masyarakat Malang Raya karena Pelayanan
Kesehatan yang berpusat pada pasien dengan mengutamakan Mutu dan
Keselamatan Pasien
3.2. MISI.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki misi :
a) Memberikan pelayanan kesehatan prima secara holistik berlandaskan
Kasih Kristus kepada setiap orang, tanpa membedakan status sosial,
golongan, suku dan agama.
b) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada
pasien dengan mengutamakan Mutu dan Keselamatan Pasien.
c) Mengelola aset secara efektif dan efisien bagi Kesejahteraan dan
Pengembangan rumah sakit dengan memanfaatkan potensi Kota Wisata
Batu.
d) Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara utuh yang memiliki
belas kasih, asertif, profesional, bekerja dalam tim, integritas dan
sejahtera.
3.3.FALSAFAH.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki falsafah :
a) Menjadikan Rumah Sakit Baptis Batu pilihan utama masyarakat Malang
Raya.
b) Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu.
c) Sebagai tempat tenaga kesehatan mengabdi dan mengembangkan
profesionalisme.
d) Secara berkesinambungan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
dalam berkarya.
3.4.NILAI NILAI.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki nilai-nilai :
B
Belas Kasih
Asertif
Profesional
Tim Kerja
Integritas
Sejahtera
3.5.TUJUAN.
Berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat demi peningkatan
kualitas sumber daya manusia Indonesia secara rohani dan jasmani
3.6.MOTTO.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki Motto :
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS. BAPTIS BATU
4.1.BAGAN ORGANISASI.
4.2. KETERANGAN/PENGERTIAN.
a. Unit Struktural
i. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RS Baptis Batu
ii. Wakil Direktur
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas
dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing masing, yaitu
:
Instalasi Farmasi.
Instalasi Laboratorium.
Instalasi Radiologi.
Instalasi Gizi
Bagian Administrasi.
Bagian Akuntansi.
Bagian Inventory.
Bagian Keuangan.
Bagian Pemasaran.
Bagian Humas.
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
BAB VI
URAIAN TUGAS & WEWENANG
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
YAYASAN RUMAH SAKIT BAPTIS INDONESIA
DIREKTUR
WADIR PELAYANAN
MANAJER
KOMITE /
KSM /
PANITIA
INSTALASI
7.1.
BAGIAN
jabatan
itu
terluang
pekerjaannya
atau
kewenangan
sebagaimana
dimaksud,
Direktur
dapat
7.2.
Rumah
Sakit,
dengan
menetapkan
kebijakan
untuk tercapainya
7.3.
7.4.
dan
meningkatkan
komunikasi
dan
meningkatkan
kemampuan
risk
Tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3)
disampaikan
secara
tertulis
kepada
Direktur
dalam
bentuk
rekomendasi.
-
7.5.
dan
pengendalian intern.
melaksanakan
pemeriksaan
pelaksanaan
Tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3)
disampaikan dalam bentuk rekomendasi kepada Direktur.
7.6.
dan
kewajiban
dengan
ketentuan
7.7.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
RINGKASAN POLA KETENAGAAN
UNIT KERJA
IRJ
PROFESI
Perawat
Pekarya
Kesehatan
Adminstrasi
Perawat Gigi
Tekniker Gigi
IRNA Ibu dan Bidan
Anak
Perawat
Pekarya
Kesehatan
IRNA Bedah Perawat
Dalam A
Pekarya
Kesehatan
IRNA Bedah Perawat
Dalam B
Pekarya
Kesehatan
Instalasi
Perawat
Rawat
Pekarya
Intensif
Kesehatan
IGD
Perawat
Pekarya
IKO
Perawat
Perawat
Anestesi
Instalasi
Apoteker
Farmasi
AA
Juru Racik
Admin Farmasi
Instalasi
Fisioterapis
Rehabilitasi
Medik
PEmbantu
Terapis
Laboratorium Analis
Radiologi
Adm Lab
Petugas
Sampling
Radiografer
Petugas Umum
KUALIFIKASI
HASIL
PENGHITUNGAN
DIII
SMA
13
5
JUMLAH
YANG
ADA
12
5
SMA
SPRG
SPRG
DIII
DIII
SMA
2
1
13
5
2
1
1
10
5
1
1
-
DIII
SMA
14
3
14
2
2
-
DIII
SMA
12
3
9
1
2
-
DIII
SMA
13
3
10
1
3
-
DIII
SMA
DIII
DIII
7
3
9
2
8
3
6
2
3
3
S1
SMF, DIII
SMA
SMA
DIII
8
10
9
5
3
3
6
4
3
2
4
-
SMA
DIII
10
DIII, SMA
DIII
2
1
2
1
DIII
SMA
7
1
3
1
1
-
PENGUSULAN
KETENAGAAN
2
-
KETERANGAN
-
Sedang
1.
sekolah
UNIT KERJA
Instalasi Gizi
Instalasi
Rekam Medik
Pusat
Sterilisasi
Loundry
Bagian
Administrasi
Bagian SDM
Bagian SIM
Bagian
Pemasaran
Bagian Humas
Bagian
Keuangan
Bagian LPA
PROFESI
3
7
JUMLAH
YANG
ADA
1
7
2
-
7
9
4
7
2
5
2
2
S1
S1
1
1
1
1
S1
S1
1
1
1
1
S1
S1
S1
6
4
3
1
1
2
2
1
S1
SMA
SMA
4
2
4
4
1
-
SMU, S1
SMU, S1
5
1
5
1
S1
SMU
SMU, S1
1
4
0
4
1
-
KUALIFIKASI
Ahli Gizi
DIII, S1
Penyaji
ke SMA, SMK
Pasien
Pengolah
SMK
makanan
Asisten
SMK
Pengolah
Makanan
Penyaji
SMA
Karyawan
Pendaftaran
SMA
Adm. MR
DIII Rekam
Medik
P. Sirkulasi
SMA
Pelaksana
SMA, DIII
sterilisasi
Pelaksana
SMA
Loundry
Adm Umum
DIII, S1
Adm SDM
Adm
Personalia
Adm. Diklat
Adm.
Pengembangan
SDM
Programmer
TI
Adm.
Pemasaran
Customer
Service
Driver
Operator
Kasir
Adm.
Keuangan
R.
Inap
Adm.
Pembayaran
Checker Billing
Adm LPA
HASIL
PENGHITUNGAN
PENGUSULAN
KETENAGAAN
KETERANGAN
Perlu
evaluasi
cara
penghitungan
UNIT KERJA
Bagian
Akuntansi
BPS
Bagian
Inventori
JUMLAH
YANG
ADA
2
STM
SMU
KUALIFIKASI
HASIL
PENGHITUNGAN
Adm.
Akuntansi
Teknisi
S1
Admin BPS
Ka Inventory/
Pengadaan
Administrasi
Logistik
Petugas House
Keeping
Petugas Kamar
Jahit
PROFESI
S1 Ekonomi
SMA/SMEA
SMA/SMK
Perhotelan
SMK Tata
Busana
PENGUSULAN
KETENAGAAN
1
-
KETERANGAN
Untuk
menggantikan
tenaga yang akan
pension
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
HARI
I (Hari I)
II
Hari ke-2
s.d. 14
MATERI
Orientasi hari pertama :
1) Penjelasan status
kepegawaian.
2) Penjelasan Program
orientasi yang akan
diterima pegawai,
peraturan dan tata tertib
masa orientasi : pegawai
menandatangani
pernyataan orientasi
pegawai baru.
3) Kepada pegawai
dikenalkan seluruh unit
kerja di RS Baptis Batu,
diajak berkeliling
(Hospital Tour)
4) Orientasi ke unit kerja
dimana pegawai akan
ditempatkan diserahkan
sesuai program orientasi
unit kerja masing-masing.
Orientasi hari II s.d. XIV
meliputi :
1) Orientasi di unit kerja
dimana pegawai
ditempatkan.
2) Pegawai diberikan
METODE
Penjelasan
singkat
PENANGGUNG
JAWAB
Kepala Bagian SDM dan
Personalia
Hospital Tour
Serah Terima
ke Unit
Terkait
Teori dan
Praktek
In House
Wa.Dir. Umum
Keuangan
Wa.Dir.Umum
Keuangan
Wa. Dir Pelayanan
Ka.KPRS
Ka.PPI & IPCN
Komite Pastoral
Tim Pelayanan
Prima
Direktur
Direktur
Manajer Pemasaran
& Tim
Manajer Gadar &
Outcare
Ketua P2K3 dan
Tim
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
BAB XI
PELAPORAN
11.1.
PELAPORAN INTERNAL.
Laporan Insidentil, terdiri dari :
Permintaan Laporan dari Direktur RS.
Permintaan Laporan dari Wakil Direktur RS.
Permintaan Laporan dari Unit Terkait.
11.2.
PELAPORAN EKSTERNAL.
Laporan Insidentil :
1. Laporan Surveilans Terpadu ke Dinas Kesehatan Kota Batu.
2. Laporan Demam Berdarah Dengue ke Dinas Kesehatan Kota Batu.
3. Laporan Wabah ke Dinas Kesehatan Kota Batu.
4. Laporan pelayanan medik dan keuangan ke Yayasan Rumah Sakit
Baptis Indonesia (YRSBI).
27. Laporan Pelayanan Medis RS. Baptis Batu ke Yayasan Rumah Sakit
Baptis Indonesia (YRSBI) Jakarta.
28. Laporan Pelayanan dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) - Dinas
Kesehatan Kota Batu.
29. Laporan Pelayanan dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) - Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
30. Laporan tahunan kunjungan IGD dan IRJ untuk laporan pajak.