0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
116 tayangan7 halaman
[Ringkasan]
Keputusan Direktur RSUD Muntilan membentuk Komite Etik Rumah Sakit untuk menegakkan kode etik pegawai. Komite ini bertugas memberikan nasehat tentang etika pelayanan kesehatan dan memastikan penegakan kode etik di rumah sakit.
[Ringkasan]
Keputusan Direktur RSUD Muntilan membentuk Komite Etik Rumah Sakit untuk menegakkan kode etik pegawai. Komite ini bertugas memberikan nasehat tentang etika pelayanan kesehatan dan memastikan penegakan kode etik di rumah sakit.
[Ringkasan]
Keputusan Direktur RSUD Muntilan membentuk Komite Etik Rumah Sakit untuk menegakkan kode etik pegawai. Komite ini bertugas memberikan nasehat tentang etika pelayanan kesehatan dan memastikan penegakan kode etik di rumah sakit.
KABUPATEN MAGELANG Jl. Kartini No.13 Muntilan 56411 Informasi (0293)587004 Sekretariat (0293)587017 Fax (0293)587017 IGD(0293)585392 E-mail : rsudkabmgl@gmail.com
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD MUNTILAN
KABUPATEN MAGELANG NOMOR : 180.186/216/18/2016
TENTANG
KOMITE ETIK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUNTILAN
KABUPATEN MAGELANG
DIREKTUR RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka menegakkan kode etik pegawai
Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan perlu dibentuk Komite Etik Rumah Sakit (KERS). b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a, maka perlu menetapkan Keputusan Direktur RSUD Muntilan tentang Komite Etik RSUD Muntilan Kabupaten Magelang
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 jis Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah (Berita Negara tahun 1950); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607); 6. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 307, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5612) 7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3381); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1982 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Dati II Magelang dari Wilayah Kota Madya Dati II ke Kecamatan Mungkid di Wilayah Kabupaten Dati II Magelang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 36); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007
tentang Pedoman Tehnis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 30 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja; 13. Peraturan Bupati Magelang Nomor 14 Tahun 2009 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural pada Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan Kabupaten Magelang; 14. Peraturan Bupati Magelang Nomor 56 Tahun 2015 tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Magelang; 15. Keputusan Bupati Magelang Nomor : 188.45/414/KEP/31/2013 tentang Penerapan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK- BLUD) Secara Penuh pada Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan Kabupaten Magelang,
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD MUNTILAN TENTANG KOMITE
ETIK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG
KESATU : Membentuk Komite Etik Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum
Daerah Muntilan Kabupaten Magelang sebagaimana tersebut dalam lampiran I Surat Keputusan ini.
KEDUA : Komite Etik Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam
diktum KESATU bertanggung jawab kepada Direktur.
: Fungsi, Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Komite Etik
KETIGA Rumah Sakit adalah sebagaimana tersebut dalam lampiran II Surat Keputusan ini.
: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan
KEEMPAT apabila dikemudian hari ternyata ada kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Muntilan Pada tanggal : 30 September 2016
DIREKTUR RSUD MUNTILAN
KABUPATEN MAGELANG
dr. M. SYUKRI, M.P.H.
Pembina NIP. 19660115 199603 1 003 Lampiran I Keputusan Direktur RSUD Muntilan Kabupaten Magelang Nomor : 180.186/216/18/2016 Tanggal : 30 September 2016
SUSUNAN KEANGGOTAAN KOMITE ETIK RUMAH SAKIT
RSUD MUNTILAN
KETUA : dr. Ferry Kurniansih, Sp.PD
WAKIL KETUA : Hani Wiratno, BSc
SEKRETARIS : Wildan Pahlevi, SKM
ANGGOTA : 1. dr. Sri Kumalawati
2. Sururiyah, S.ST 3. A m i n, S.ST 4. Mardiyanto Joko W, S.Kom, MMSI
DIREKTUR RSUD MUNTILAN
KABUPATEN MAGELANG
dr. M. SYUKRI, M.P.H.
Pembina NIP. 19660115 199603 1 003 Lampiran II Keputusan Direktur RSUD Muntilan Kabupaten Magelang Nomor : 180.186/216/18/2016 Tanggal : 30 September 2016
FUNGSI, TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE ETIK
RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG
I. Fungsi Komite Etik Rumah Sakit:
1. Melakukan peningkatan dan kemampuan KERS 2. Memberi nasehat atau konsultasi melalui diskusi dan berperan dalam menilai penyelesaian atau kebijaksanaan; 3. Melaksanakan pendidikan melalui pelatihan dan seminar tentang etika pelayanan kesehatan; 4. Memberikan pengetahuan etika pada staf rumah sakit, pasien di rumah sakit.
II. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Komite Etik Rumah Sakit :
1. Secara umum KERS bertugas membantu pimpinan rumah sakit
menerapkan Kode Etik Rumah Sakit di rumah sakit, baik diminta maupun tidak diminta. 2. Secara khusus KERS memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab: a. Melakukan pembinaan insan perumahsakitan secara komprehensif dan berkesinambungan, agar setiap orang menghayati dan mengamalkan KODERSI sesuai dengan peran dan tanggung jawab masing-masing di rumah sakit. Pembinaan ini merupakan upaya preventif, persuasif, edukatif, dan korektif terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan atau pelanggaran KODERSI. Pembinaan dapat dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, diskusi kasus, dan seminar. b. Memberi nasehat, saran, dan pertimbangan terhadap setiap kebijakan atau keputusan yang dibuat oleh pimpinan atau pemilik rumah sakit c. Membuat pedoman pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang terkait dengan etika rumah sakit. d. Menangani masalah-masalah etik yang muncul di dalam rumah sakit e. Memberi nasehat, saran, dan pertimbangan etik kepada pihak- pihak yang membutuhkan f. Membantu menyelesaikan perselisihan/sengketa medik yang terjadi di lingkungan rumah sakit g. Menyelenggarakan pelbagai kegiatan lain yang dipandang dapat membantu terwujudnya kode etik rumah sakit. 3. Dalam melaksanakan tugasnya KERS wajib menerapkan prinsip kerjasama, koordinasi, dan sinkronisasi dengan Komite Medik serta struktur lain di rumah sakit sesuai dengan tugas masing-masing. 4. Pimpinan dan anggota KERS wajib mematuhi peraturan rumah sakit dan bertanggung jawab kepada pimpinan rumah sakit serta menyampaikan laporan berkala pada waktunya. 5. KERS dapat meminta saran, pendapat atau nasehat dari Majelis Kehormatan Etik Rumah Sakit (MAKERSI) Daerah bila menghadapi kesulitan. 6. KERS wajib memberikan laporan kepada Majelis Kehormatan Etik Rumah Sakit (MAKERSI) Daerah mengenai pelaksanaan KODERSI di rumah sakit , minimal sekali setahun. 7. KERS wajib melaporkan masalah etik yang serius atau tidak mampu ditangani sendiri ke Majelis Kehormatan Etik Rumah Sakit (MAKERSI) Daerah.