Anda di halaman 1dari 36

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN
RS. HAPPY LAND MEDICAL CENTRE
TAHUN 2017

RS HLMC
JL IPDA TUT HARSONO NO 53 YOGYAKARTA
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
No. xxx/SK/DIR/HLMC/XII/16
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
RUMAH SAKIT HLMC

MENIMBANG : a. Bahwa dalam rangka menciptakan pelayanan


kesehatan dan untuk meningkatkan mutu pelayanan
RSHLMC, maka diperlukan penyelenggaraan
Pengorganisasian dan Pelayanan RS HLMC;
b. Bahwa agar Pelayanan RS HLMC dapat terlaksana
dengan baik, maka perlu adanya kebijakan Direktur RS
HLMC sebagai landasan bagi penyelenggaraan
Pengorganisasian dan Pelayanan RS HLMC;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur RSHLMC.

MENGINGAT : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2009 tentang Kesehatan
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 290 / Menkes / Per / III / 2008 Tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran.
d. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 129 / Menkes / Sk / II / 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
e. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1691 / Menkes / Per / VIII / 2001 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RS HLMC TENTANG


PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN
RS HLMC

KEDUA : Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Rumah Sakit


Happy Land Medical Centre sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.
KETIGA : Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan RS HLMC
harus dibahas sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) tahun
sekali dan apabila diperlukan, dapat dilakukan perubahan
sesuai dengan perkembangan yang ada.

KEEMPAT :Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan


Pengorganisasian dan Pelayanan RS HLMC dilaksanakan
oleh Wakil Direktur Umum Keuangan RS HLMC.

KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan


apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Yogyakarta
Pada tanggal : 16 Desember 2016
Direktur RS HLMC

Dr. Robert T. Sitorus, MMR.


BAB I
PENDAHULUAN

Persaingan dalam industri jasa dewasa ini sangat kompetitif termasuk


salah satunya persaingan di industri jasa pelayanan rumah sakit. Banyak
bermunculan rumah sakit baru baik milik pemerintah, swasta maupun milik
asing. Secara definisi Rumah Sakit adalah sebuah institusi perawatan
kesehatan profesional yang pelayanannya dilakukan oleh dokter, perawat,
dan tenaga ahli kesehatan lainnya.

Menurut Undang - Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang


Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Pada awal berdirinya, rumah sakit merupakan organisasi sosial di
bawah pemerintah yang berorientasi non profit. Untuk biaya operasional
mereka mendapatkan dana dari pemerintah. Dalam perkembangannya
ternyata pemerintah tidak dapat menampung masyarakat yang berobat
sehingga masyarakat mencari tempat lain yang dapat melayani mereka lebih
baik. Hal ini menumbuhkan industri jasa di bidang pelayanan kesehatan yang
mulai berorientasi profit untuk menutupi biaya operasional mereka meskipun
tidak meninggalkan unsur sosial sama sekali.
Tumbuhnya rumah sakit-rumah sakit swasta itu memunculkan
persaingan baru dalam industri jasa di bidang pelayanan kesehatan.
Rumah sakit-rumah sakit swasta berupaya memperlengkapi pelayanan
mereka dengan peralatan kesehatan yang mutakhir.
Melihat perkembangannya rumah sakit tidak dapat meninggalkan
pelayanan profesional untuk mendapatkan profit agar dapat memuaskan
konsumen pengguna jasanya (pasien). Dalam pelayanan profesional ini
dapat disebut sebagai perusahaan jasa yaitu perusahaan yang
memproduksi jasa bagi para konsumen yang sangat membutuhkan jasa
dari perusahaan tersebut.
Berbeda dengan perusahan jasa lain, jasa yang ditawarkan rumah
sakit berhubungan langsung dengan kesehatan yang menyangkut
kehidupan pasien, jadi nilai-nilai kemanusian harus dijunjung tinggi.
Rumah sakit sebagai penyedia jasa dibatasi oleh kode etik profesi bagi
setiap profesi yang bekerja di rumah sakit. Dengan adanya perbedaan ini
maka rumah sakit lebih disebut institusi daripada perusahaan karena
adanya tanggung jawab moril daripada mencari keuntungan semata.
Pengorganisasian Rumah Sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan
jumlah dan jenis sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk
melaksanakan setiap kegiatan. Jasa-jasa penunjang merupakan sarana
pengorganisasian yang perlu dijalankan, sehingga proses pengolahan
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Manajemen RS HLMC mempunyai kegiatan sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi
yang akan dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan
dilaksanakan agar dapat tercapai. Perencanaan ini dapat disusun
baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, agar dapat
dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan perusahaan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam
menentukan aktifitas dan tugas pokok dari suatu kelompok individu
atau individu dalam perusahaan, yang meliputi pemberian tugas
tanggung jawab tertentu, pendelegasian wewenang yang
diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-
tugasnya, pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan.
3. Pengarahan (Leading/Actuating)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun
personalianya, langkah berikutnya pengarahan. Pengarahan
merupakan proses yang harus dilakukan oleh manajemen agar
pelaksanaan dapat diarahkan sesuai dengan tujuan yang
diinginkan oleh perusahaan, untuk tujuan tersebut manjemen harus
selalu mengadakan pendekatan dan perbaikan yang diperlukan
untuk menumbuhkan motivasi para karyawan agar dapat bekerja
dengan optimal sesuai dengan rencana. Manajemen harus
memberikan gambaran yang jelas apa yang akan dituju,
memberikan petunjuk yang memadahi, dan memiliki perasaan
apakah pelaksanaan akan memberikan sumbangan terhadap
tujuan yang akan dicapai tersebut.
4. Pengawasan (Controling)
Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk memeriksa
kembali, menilai dan selalu memonitor laporan-laporan apakah
pelaksanaan tidak menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan,
hal ini penting untuk menghemat pemborosan biaya yang
dikeluarkan. Dalam mengadakan pengendalian harus diadakan
perbandingan antara hasil sesungguhnya yang dicapai dengan
proyeksi yang ditetapkan dalam perencanaan, untuk menilai
prestasi masa lalu dan meletakan tanggung jawab adanya
penyimpangan yang terjadi.
Untuk rencana kerja dalam satu tahun, Rumah Sakit, manajer,
komite, instalasi dan bagian membuat rencana kerja. Rencana kerja dan
anggaran ini akan dievaluasi satu tahun sekali dan disusun berdasarkan
pengukuran kinerja BalancedScore Card.
Balanced Score Card merupakan salah satu model pengukuran
kinerjagabungan antara ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Oleh
sebab itu kinerja diukur dari empat prespektif yaitu:
1. Keuangan, contoh: target keuangan / pendapatan.
2. Pelanggan, contoh: indeks kepuasan pelanggan.
3. Bisnis Internal contoh: program kerja.
4. Pembelajaran dan pertumbuhan contoh: peningkatan
kemampuan
pegawai dengan diklat internal / eksternal.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis
dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang
berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal, juga merupakan
spesifikasi teknis tentang tolak ukur pelayanan minimum yang diberikan
oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat. Indikator SPM adalah
tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk
menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam
pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan atau
manfaat pelayanan. SPM dan indikator ini dimonitoring, dicatat oleh unit-
unit yang terkait dan dilaporkan secara berkala dalam Rapat Kerja
bulanan. Evaluasi dari laporan akan dilakukan implementasi guna
perubahan menuju arah yang lebih baik.

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. KONDISI UMUM RS HAPPY LAND MC TAHUN 2016


a. Nama : RS Happy Land Medical Centre
b. Alamat : JL IPDA Tut Harsono 53, Yogyakarta 55153
c. Tipe RS : Kelas D
d. Luas Tanah : 8.000 m2
e. Luas Bangunan : 5.000 m2
f. Telpon : (0274) 550060 (Hunting)
g. Fax : (0274) 550061
h. Web site : www.rshappyland.com
i. Pemilik : PT Tripillar Medis Jaya
j. Status : Perseroan Terbatas
k. Diresmikan : 26 Januari 2003
l. Jumlah TT : 53 tempat tidur ( per 2015)
m. Akreditasi : 5 bidang layanan (KARS versi 2007)

Rumah sakit Happy land Medical Centre memiliki berbagai pelayanan yang terdiri
dari Ra wat Jalan, Rawat Inap,Pelayanan Penunjang Medis dan Pelayanan non
Medis
a. Pelayanan Rawat Jalan (poli Klinik) meliputi
1. Klinik Umum
2. Klinik Gigi dan Mulut
3. Klinik Anak
4. Klinik Penyakit Dalam
5. Klinik Bedah
6. Klinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan
7. Klinik Syaraf
8. Klinik THT
9. Klinik Kulit dan Kelamin
10. Klinik Mata
11. Klinik Psikologi
12. Klinik Fisioterapi
13. Instalasi Gawat Darurat
14. Instalasi Hemodialisa
b. Pelayanan Rawat Inap meliputi
1. Rawat Inap Penyakit Dalam
2. Rawat Inap Bedah
3. Rawat Inap Anak
4. Rawat Inap Kebidanan dan Penyakit Kandungan
5. Rawat Inap Perinatologi

c. Pelayanan Penunjang Medis meliputi


1. Pelayanan Farmasi
2. Pelayanan Gizi
3. Pelayanan Radiologi
4. Pelayanan Laboratorium Klinik
5. Pelayanan Rehabilitasi Medik
6. Pelayanan EKG dan USG
d. Pelayanan Non Medis meliputi
1. Pelayanan Administrasi, Umum Dan Keuangan
2. Pelayanan Laundry
3. Pelayanan Pengolahan Limbah
4. Pelayanan Ambulance Dan Kamar Jenazah

B. KONDISI YANG DIINGINKAN DAN PROYEKSI KE DEPAN

Berdasarkan kondisi saat ini serta tantangan dan permasalahannya yang


akan dihadapi di masa datang, maka visi dari Rencana Pengembangan
Jangka Panjang (RPJP) 2013-2017 yang dicanangkan adalah untuk
mewujudkan RS Happy Land MC yang mandiri, maju dan modern.

BAB III
VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN

A. VISI DAN MISI


Visi Rumah Sakit Happy Land Medical Centre Yogyakarta adalah:
Menjadi Rumah Sakit dengan kualitas pelayanan prima dengan
mengutamakan kenyamanan dan kepuasaan konsumen internal
maupun eksternal.

Misi Rumah Sakit Happy Land Medical Centre Yogyakarta adalah:


a. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna bagi masyarakat
b. Merawat pasien yang sesuai dengan standar kualitas medik
tertinggi.
c. Mengembangkan sikap mental wirausaha SDM yang ada agar
sesuai kebutuhan saat ini maupun yang akan datang.
B. FALSAFAH DAN NILAI-NILAI
Falsafah Rumah Sakit Happy Land Medical Centre Yogyakarta adalah:
a. Setiap manusia adalah ciptaan Allah yang mempunyai hak untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang baik dengan dilandasi oleh
pengabdian dan kasih sayang akan sesama
b. Pegawai Rumah Sakit Happy Land Medical Centre merupakan
bagian yang tak terpisahkan dalam mewujudkan karya pelayanan
kesehatan terhadap sesama yang membutuhkan
c. Keluhan pasien atau pelanggan merupakan wujud kecintaan
kepada Rumah Sakit, sehingga perlu usaha untuk meningkatkan
mutu pelayanan kedokteran dan kesehatan sesuai yang
diharapkan.
d. Kepedulian Rumah Sakit terhadap lingkungan merupakan bagian
yang harus dijaga
e. Pegawai dan Direksi selalu berusaha meningkatkan ilmu dan
teknologi dan memandang pengalaman sebagai guru terbaik

Nilai-nilai yang harus dimiliki adalah:


a. Setia, Rajin dan Jujur
b. Kesediaan melayani dengan hati nurani
c. Kebersamaan : mengutamakan kerjasama tim
d. Keterbukaan : terbuka dalam mengemukakan pendapat dan mau
menerima pendapat dari pihak lain
e. Responsif : bekerja penuh dnegan kepedulian dan tanggap, kerja
keras
f. Pelayanan prima : bekerja dengan orientasi pada kepuasan dan
keselamatan pelanggan.
g. Profesional : bekerja sesua dengan sistem dan prosedur yang telah
ditentukan sesuai dengan bidangnya masing-masing

C. TUJUAN
Tujuan Umum adalah tercapainya pelayanan yang memuaskan bagi pengguna
jasa di rumah sakit dengan cara:
a. Memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat
b. Merawat pasien sesuai dengan standar kualitas medik tertinggi
c. Melayani pelanggan secara personal, ramah dan professional
d. Menciptakan iklim kerja yang mendukung pengembangan dan
peningkatan kinerja serta kesejahteraan pegawai Sedangkan tujuan
Khususnya adalah agar RS

Sedangkan tujuan Khususnya adalah agar RS Happy Land MC Medical Centre


menjadi rumah sakit kelas C yang mempunyai kemampuan yang optimal
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dengan mutu pelayanan yang
dapat dipertanggungjawabkan.

D. SASARAN
Sasaran dapat ditetapkan sebagai berikut:
a. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan di RS Happy Land
MC
b. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
c. Terselenggaranya pendidikan dan latihan tenaga kesehatan

E. KEBIJAKAN
Untuk mencapai tujuan dan sasaran di atas tidak bisa terlepas dari
kebijakan yang harus ditetapkan. kebijakan yang diambila rumah Sakit
adalah :
a. Mendekatkan pelayanan kepada masyarakat
b. Pemenuhan standar sarana dan prasarana
c. Pemenuhan standar peralatan medis
d. Pemenuhan standar tenaga
e. Meningkatkan kualitas pendidikan dan latihan tenaga kesehatan.

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS HAPPYLAND

Struktur organisasi RS Happyland MC efektif berlaku sejak tanggal 1 Juni


2016. Organisasi RS Happyland MC dipimpin oleh Direktur RS Happyland MC
Dibawahnya ada Wakil Direktur Pelayanan dan Wakil Direktur Administrasi, Umum
dan Keuangan. Wakil Direktur Pelayanan membawahi 3 Kepala Bagian dan Wakil
Direktur Administrasi, Umum dan Keuangan membawahi 4 Kepala bagian.
Para Kepala Bagian membawahi beberapa Seksi yang dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi.
Struktur organisasi RS Happyland MC tidak menutup kemungkinan untuk
terjadinya perubahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan organisasi RS
Happyland MC.
Direktur RS Happyland MC wajib membuat rencana jangka panjang berupa
Rencana Strategis (Renstra) 5 tahunan yang memuat sasaran dan tujuan yang
hendak dicapai dalam waktu 5 tahun. Renstra sekurang-kurangnya memuat :
1. Evaluasi kinerja 5 tahun sebelumnya.
2. Posisi rumah sakit saat ini.
3. Asumsi yang digunakan dalam menyusun renstra
4. Penetapan sasaran, strategi dan program kerja 5 tahunan.
Renstra disahkan oleh Direktur Utama PT Tripillar Medisjaya melalui Dewan
Pengawas. RS Happyland MC dipimpin oleh seorang Direktur rumah sakit yang
dibantu oleh Wakil Direktur Pelayanan dan Wakil Direktur Administrasi, Umum dan
Keuangan. Struktur organisasi Rumah Sakit RS Happyland MC dan kedudukan
Instalasi-instalasi digambarkan sebagai berikut :
Lampiran SK Direktur Utama PT Tripillar Medisjaya No. 001/SK/Dir-Ut/TMJ/VI/2016 tentang Struktur Organisasi RS Happyland
Medical Centre tanggal 1 Juni 2016
4.2. KETERANGAN/PENGERTIAN.
a. Unit Struktural
i. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RS HLMC
ii. Wakil Direktur
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan
tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing
masing, yaitu:
1. Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan:
membantu direktur dalam bidang pelayanan medis dan
keperawatan
2. Wakil Direktur Umum dan Keuangan : membantu direktur
dalam bidang umum dan keuangan
iii. Kepala Bagian
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam pelaksanaan
satu atau lebih macam pelayanan rumah sakit, yaitu :
1. Kepala Bagian Pelayanan Medis
2. Kepala Bagian Penunjang Medis
3. Kepala Bagian Rawat Jalan
4. Kepala Bagian Rawat Inap
5. Kepala Bagian Keperawatan
6. Kepala Bagian Umum

iv. Unit Kerja


Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli
atau profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan
maupun pendukung operasional rumah sakit. Unit Kerja di RS
HLMC dibedakan menjadi 2 yaitu divisi bisnis yang diberi
istilah Instalasi dan divisi pendukung yang diberi istilah
Bagian. Seluruh instalasi dibawah tanggungjawab Wakil
Direktur Pelayanan dan seluruh Bagian dibawah
tanggungjawab Wakil Direktur Umum Keuangan. Unit Kerja
dapat bertanggungjawab atas satu atau lebih Sub Unit Kerja.
Berikut adalah daftar Unit Kerja :
- Instalasi Rawat Jalan.
- Instalasi Rawat Inap Ibu & Anak.
- Instalasi Rawat Inap Kelas 1 & 2.
- Instalasi Rawat Inap Lantai 2
ICU. - Instalasi Rawat Inap Kelas
3.
- Instalasi Gawat Darurat.
- Instalasi Kamar
Operasi.
- Instalasi Farmasi.
- Instalasi Rehabilitasi Medik.
- Instalasi Laboratorium.
- Instalasi Radiologi.
- Instalasi Gizi
- Bagian Administrasi.
- Bagian Sumber Daya Manusia.
- Bagian Rekam Medik.
- Bagian Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit.
- Bagian Pemeliharaan Sarana.
- Bagian Layanan Perusahaan & Asuransi.
- Bagian Akuntansi.
- Bagian Inventory.
- Bagian Keuangan.
- Bagian Pemasaran.
- Bagian Humas.
v. Unit Kerja Outsourcing
Cleaning Service, Taman
b. Unit Non Struktural
i. Komite
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan
profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis
kepada direktur dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite yang ada di
RS HLMC adalah sebagai berikut :
1. Komite Medik
2. Komite Keperawatan
3. Satuan Pemeriksa Internal.
ii. KSM/Kelompok Staf Medis
Adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam
jabatan fungsional. Kelompok Staf Medis di RS HLMC
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Kelompok Staf Medis Bedah.
2. Kelompok Staf Medis Non Bedah.
3. Kelompok Staf Gigi dan Mulut.
iii. Panitia
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan
profesi dibentuk untuk bertanggungjawab terhadap bidang
tertentu dalam rangka peningkatan dan pengembangan
pelayanan rumah sakit
1. Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien.
2. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
3. Panitia Rekam Medik.
4. Panitia Farmasi dan Therapi.
5. Panitia Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit.
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

Struktur Unit Kerja ada pada lampiran.


BAB VI
URAIAN TUGAS & WEWENANG

Uraian Tugas dan Wewenang ada pada lampiran.


BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

PT. TRIPILLAR MEDISJAYA

DIREKTUR

WADIR PELAYANAN WADIR UMUM KEU


- PEMASARAN
- IT KOMITE /
KSM /
PANITIA
INSTALASI BAGIAN

7.1. Koordinasi Antara Direktur Dengan Wakil Direktur.


- Dalam menjalankan tugas-tugas Direktur sebagimana dimaksud
dalam Pasal 13, maka:
a. Direktur dapat bertindak atas nama Rumah Sakit.
b. Para Wakil Direktur berhak dan berwenang bertindak atas nama
Direktur, untuk masing-masing bidang yang menjadi tugas
dan wewenangnya.
- Apabila Direktur berhalangan tetap menjalankan pekerjaannya atau
apabila jabatan itu luang/kosong dan penggantinya belum
memangku jabatan, maka kekosongan jabatan tersebut dipangku
oleh salah seorang yang ditunjuk sementara oleh Pemilik PT.
Tripllar Medisjaya.
- Apabila Direktur dan semua Wakil Direktur berhalangan tetap
melakukan pekerjaannya atau jabatan Direktur kosong seluruhnya
dan belum diangkat, maka sementara pengelolaan Rumah Sakit
dijalankan oleh Pemilik PT. Tripllar Medisjaya dengan menunjuk
Pejabat Sementara.
- Dalam keadaan Direktur berhalangan sementara dalam menjalankan
tugas
dan kewenangan sebagaimana dimaksud, Direktur dapat
mendelegasikannya kepada Wakil Direktur.
7.2. Koordinasi Antara Direktur Dengan Pemilik
- Pengelolaan Rumah Sakit dilakukan oleh Direktur.
- Direktur bertanggung jawab kepada Pemilik
- Pemilik melakukan pembinaan dan pengawasan dalam
pengelolaan Rumah Sakit, dengan menetapkan kebijakan
pelaksanaan, baik di bidang pelayanan medis, pendidikan dan latihan serta
penelitian dan pengembangan kesehatan untuk tercapainya visi, misi, falsafah
dan tujuan rumah sakit.
- Keberhasilan rumah sakit tergantung dari pengelolaan oleh Direktur dan
pembinaan serta pengawasan dari Pemilik sehingga dalam
pertanggungjawaban tugas dan kewajiban antara Pengelola dan Pengurus
adalah bersifat tanggung renteng.

7.3. Koordinasi Antara Direktur Dengan Komite Medik.


- Komite Medis berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
RSHLMC.
- Pelaksanaan tugas-tugas Komite Medis dilaporkan secara tertulis kepada
Direktur dalam bentuk rekomendasi.
- Bahan pertimbangan berupa rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), adalah berdasarkan penugasan dari Direktur.

7.4. Koordinasi Antara Direktur Dengan Komite Etik Rumah Sakit.


- Komite Etik dan Hukum berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur RUMAH SAKIT HLMC.
- Tugas secara terperinci Komite Etik dan Hukum adalah:
a) Memberikan pertimbangan kepada Direktur dalam hal menyusun dan
merumuskan medicoetikolegal dan etika rumah sakit serta penyelesaian
masalah etika rumah sakit dan pelanggaran terhadap etika pelayanan
RUMAH SAKIT HLMC.
b) Membantu Direktur dalam menyusun kebijakan dan prosedur yang terkait
medico-legal dan etiko-legal.
c) Pemeliharaan etika penyelenggaraan fungsi rumah sakit, yang
meliputi kebijakan yang terkait dengan hospital bylaws dan medical staf
bylaws;
d) Merupakan gugus bantuan hukum dalam penanganan masalah hukum di
RSHLMC.
- Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Komite Etik dan Hukum berfungsi:
a) Menyelenggarakan dan meningkatkan komunikasi medikoetikolegal, baik
internal maupun eksternal RS HLMC.
b) Menyelenggarakan dan meningkatkan pengetahuan etika dan hukum bagi
petugas di RUMAH SAKIT HLMC.
c) Menyelenggarakan dan meningkatkan kemampuan riskmanagement
terhadap masalah-masalah etika dan hukum diRUMAH SAKIT HLMC.
- Tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3) disampaikan
secara tertulis kepada Direktur dalam bentuk rekomendasi.
- Bahan pertimbangan berupa rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(4), adalah berdasarkan penugasan dari Direktur.

7.5. Koordinasi antara Direktur dengan Satuan Pemeriksa Internal (SPI).


- Satuan Pemeriksaan Internal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur RUMAH SAKIT HLMC.
- Tugas pokok Satuan Pemeriksan Internal adalah melaksanakan pemeriksaan
dan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan semua unsur di rumah sakit
agar dapat berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang berlaku.
- Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
Satuan Pemeriksaan Internal berfungsi :
a) Melaksanakan pemeriksaan/audit keuangan dan operasional.
b) Merancang dan melaksanakan pemeriksaan pelaksanaan pengendalian
intern.
c) Melakukan identifikasi risiko.
d) Mencegah terjadinya penyimpangan.
e) Memberikan konsultasi pengendalian intern.
- Tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3) disampaikan
dalam bentuk rekomendasi kepada Direktur.
- Bahan pertimbangan berupa rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(4), adalah berdasarkan penugasan dari Direktur.

7.6. Koordinasi Antara Direktur Dengan Staf Medis.


- Direktur berhak mengangkat dan memberhentikan Anggota Kelompok Staf
Medis (KSM) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan dan
peraturan kebijakan yang berlaku serta Peraturan Internal Rumah Sakit
(Hospital Bylaws) RUMAH SAKIT HLMC.
- Sebagai pengelola, Direktur mempunyai tugas dan wewenang untuk
menetapkan strategi organisasi dan tata kerja lengkap dengan rincian
tugasnya, menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban Staf
Medis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
- Dalam pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktur
berkewajiban menjamin Staf Medis melaksanakan tugas dan kewajiban
sesuai Standar Pelayanan Medis dan Standar Prosedur Operasional.
- Kewajiban Staf Medis untuk menjamin bahwa tugas dan kewajiban
dilaksanakan sesuai standar yang berlaku, maka Ketua Kelompok Staf Medis
bertanggung jawab kepada Direktur melalui Wadir Pelayanan.

- Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dapat bersifat


pertanggungjawaban proporsional administratif manajerial dan
pertanggungjawaban secara profesional.

7.7. Koordinasi Antara Kepala Bagian Dengan Kepala Unit.


- Kepala Bagian mempunyai tugas melakukan monitoring, evaluasi dan tindak
lanjut pelayanan sesuai dengan pembagian tugasnya, namun tidak menutup
kemungkinan bisa melakukan koordinasi diluar pembagian tugasnya jika
berkaitan.
- Kepala Unit melaporkan kegiatan / pelayanan unitnya kepada Kepala Bagian
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
RINGKASAN POLA KETENAGAAN

JUMLAH PENGUSULA
HASIL N
UNIT KUALIFIKA PENGHITUNGA KETENAGAA KETERANGA
KERJA PROFESI SI N YANG N N
ADA
IRJ Perawat DIII 13 12 2
Pekarya D1 1 1 - -
Kesehatan
Perawat Gigi APRG 2 2 - -
IRNA Ibu dan Bidan DIII 13 10 1
Anak Perawat DIII 5 5 -
Pekarya SMA 2 1 -
Kesehatan
IRNA Bedah Perawat DIII 14 14 2
Dalam A Pekarya SMA 3 2 -
Kesehatan
IRNA Bedah Perawat DIII 12 9 2
Dalam B Pekarya SMA 3 1 -
Kesehatan
Instalasi Perawat DIII 13 10 3
Rawat Pekarya SMA 3 1 -
Intensif Kesehatan
IGD Perawat DIII 7 8 -
Pekarya SMA 3 3 -
IKO Perawat DIII 9 6 3
Perawat DIII 2 2 3
Anestesi
Instalasi Apoteker S1 8 3 -
Farma
si AA SMF, DIII 10 6 4
Juru Racik SMA 9 4 -
Admin Farmasi SMA 5 3 -
Instalasi Fisioterapis DIII 3 2 - Sedang sekolah
Rehabilitasi 1.
Medik PEmbantu SMA 3 2 -
Terapis
Laboratorium Analis DIII 10 5 - Perlu kajian lagi
penghitungan
Adm Lab DIII, SMA 2 2 -
Petugas DIII 1 1
Sampling
Radiologi Radiografer DIII 7 3 1
Petugas Umum SMA 1 1 -
JUMLAH PENGUSULA
HASIL N
UNIT PROFE KUALIFIKA PENGHITUNGA KETENAGAA KETERANGA
KERJA SI SI N YANG N N
ADA
Instalasi Gizi Ahli Gizi DIII, S1 3 1 2
Penyaji ke SMA, SMK 7 7 -
Pasien
Pengolah SMK 5 5 -
makanan
Asisten SMK 1 1 -
Pengolah
Makanan
Penyaji SMA 2 2
Karyawan
Pendaftara
Instalasi n SMA 7 4 -
Rekam Medik Adm. MR DIII Rekam 9 7 2
Medik
P. Sirkulasi SMA 2 2 -
Pusat Pelaksana SMA, DIII 5 2 2
Sterilisasi sterilisasi
Loundry Pelaksana SMA 4 4 -
Loundry
Adm
Bagian Umum DIII, S1 3 3 -
Administrasi
Bagian SDM Adm SDM S1 1 1 -
Adm S1 1 1 -
Personalia
Adm. Diklat S1 1 1 -
Adm. S1 1 1 -
Pengembanga
n
SDM
Programme
Bagian SIM r S1 6 1 2
TI S1 4 1 -
Bagian Adm. S1 3 2 1
Pemasaran Pemasaran
Bagian
Humas Customer S1 3 3 -
Service
Driver SMA 4 4 1
Operator SMA 2 4 - Perlu evaluasi
cara
penghitungan
Bagian Kasir SMU, S1 5 5 -
Keuangan Adm. SMU, S1 1 1 -
Keuangan R.
Inap
Adm. S1 1 1 -
Pembayara
n
Checker Billing SMU 1 0 1
Bagian LPA Adm LPA SMU, S1 4 4 -
JUMLAH PENGUSULA
HASIL N
UNIT KUALIFIKA PENGHITUNGA KETENAGAA KETERANGA
KERJA PROFESI SI N YANG N N
ADA
Bagian Adm. S1 3 2 1
Akuntansi Akuntansi
BPS Teknisi STM 4 4 1 Untuk
menggantikan
tenaga yang
akan
pension
Admin BPS SMU 1 1 -
Bagian Ka Inventory/ 2
3 1
Inventori Pengadaan S1 Ekonomi
Administrasi 1
3 2
Logistik SMA/SMEA
Petugas House SMA/SMK -
2 2
Keeping Perhotelan
Petugas
Kamar SMK Tata -
3 2
Jahit Busana
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Pengertian Orientasi adalah saha membantu para pekerja agar


mengenali secara baik dan mampu beradaptasi dengan suatu situasi atau
dengan lingkungan / iklim bisnis suatu organisasi / perusahaan.
Orientasi harus mampu membantu para pekerja baru untuk memahami
dan bersedia melaksanakan perilaku sosial yang mewarnai kehidupan
organisasi / perusahaan sehari-hari.
Orientasi juga harus mampu membantu para pekerja baru untuk
mengetahui dan memahami berbagai aspek teknis pekerjaan/ jabatannya,
agar mampu melaksanakan tugas-tugasnya secara efektif, efisien dan
produktif.

PENANGGUNG
HARI MATERI METODE JAWAB
Orientasi hari
pertama : Kepala Bagian SDM dan
I (Hari I) 1) Penjelasan status Penjelasan Personalia
kepegawaian
. singkat
2) Penjelasan
Program
orientasi yang
akan
diterima pegawai,
peraturan dan tata tertib
masa orientasi : pegawai
menandatangani
pernyataan
orientasi
pegawai
baru.
3) Kepada pegawai Hospital Tour
dikenalkan seluruh unit
kerja di RS HLMC,
diajak berkeliling
(Hospital Tour)
4)
Orientasi ke unit kerja Serah Terima
dimana pegawai akan ke Unit
ditempatkan diserahkan Terkait
sesuai program
orientasi
unit kerja masing-
masing.
II Orientasi hari II s.d. XIV
Hari ke-2 meliputi : - Kepala Unit Kerja
s.d. 14 1) Orientasi di unit kerja Teori dan
dimana pegawai Praktek
ditempatkan.

2) Pegawai diberikan In House


pelbagai materi orientasi training - Wa.Dir. Umum
dengan
penjadwalan Keuangan
khusus meliputi : - Wa.Dir.Umum
a. Visi, Misi, Nilai, Keuangan
Struktur Organisasi. - Wa. Dir Pelayanan
b. PKB - Ka.KPRS
c. Etika Bekerja - Ka.PPI & IPCN
d. Patient Savety - Komite Pastoral
e. Pencegahan
dan - Tim Pelayanan
Pengendalian Infeksi Prima
f. Kesejahteraan - Direktur
Spiritua
l - Direktur
g. Service Excellence - Manajer Pemasaran
h. Come to XL & Tim
i. Handling Complaints - Manajer Gadar &
Produk-Produk
j. Rumah Outcare
Sakit - Ketua P2K3 dan
k. Basic Life Support Tim
Penanggulanga
l. n
bencana kebakaran
Kepal
Tahap III a Unit kerja membuat Evaluasi dan
laporan terkait hasil
(Evaluasi) orientasi Pelaporan
pegawai.
Hasil evaluasi harus
memberikan rekomendasi
apaka
h pegawai dapat
bekerj
a atau tidak, atau
perpanjangan masa
orientasi.
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
BAB XI
PELAPORAN

11.1. PELAPORAN INTERNAL.


Laporan Insidentil, terdiri dari :
Permintaan Laporan dari Direktur RS.
Permintaan Laporan dari Wakil Direktur RS.
Permintaan Laporan dari Unit Terkait.

Laporan mingguan dari Kepala Unit terdiri dari :


1. Laporan dari Bagian Rekam Medis, meliputi :
- Laporan kunjungan Instalasi Gawat Darurat.
- Laporan kunjungan Instalasi Rawat Jalan.
- Laporan pelayanan tiap poli.
- Laporan kunjungan Instalasi Rawat Inap.
- Laporan 5 besar asal pasien Instalasi Gawat Darurat dan
Instalasi Rawat Jalan.
- Laporan 5 besar morbiditas penyakit Instalasi Gawat
Darurat, Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap.
- Indikator efisiensi Instalasi Rawat Inap.
- Laporan kegiatan Instalasi Kamar Operasi.
2. Laporan dari Instalasi Radiologi.
3. Laporan dari Instalasi Laboratorium.
4. Laporan dari Instalasi Rehabilitasi Medik.
5. Laporan dari Instalasi Gizi.

Laporan mingguan dari Manajer, terdiri dari :


1. Manajer Rawat Jalan.
2. Manajer Rawat Inap.
3. Manajer Instalasi Gawat Darurat dan Outcare.
4. Manajer Wellnes Center & Klinik Satelit.
5. Manajer Humas & Pemasaran.
Laporan Bulanan Internal Terdiri Dari :
1. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Rawat
Jalan.
2. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Gawat
Darurat.
3. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Rawat
Inap.
4. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi
Laboratorium
5. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Radiologi.
6. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi
Rehabilitasi Medik.
7. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Kamar
Operasi.
8. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Gizi.
9. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Rekam
Medis.
10. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Akuntansi.
11. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian
Administrasi.
12. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Inventory.
13. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Keuangan.
14. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Humas.
15. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Pemasaran.
16. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian
Pemeliharaan Sarana.
17. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian SIM-RS.
18. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian SDM.
19. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian LPA.
20. Laporan Bulanan Komite Etik.
21. Laporan Bulanan Komite Pengendalian Infeksi.
22. Laporan Bulanan Komite Keperawatan.
23. Laporan Bulanan Komite Pastoral.
24. Laporan Bulanan Komite Keselamatan Pasien.
25. Laporan Bulanan Komite Satuan Pengawas Internal.
26. Laporan Bulanan Komite Medik.

Laporan Tahunan Terdiri Dari :


1. Laporan Pelayanan Medis dari Bagian Rekam Medis.
2. Laporan Keuangan dari Bagian Akuntansi.
3. Laporan Ketenagaan dari Bagian Sumber Daya Manusia.
4. Laporan Kegiatan dari Bagian Humas.

11.2. PELAPORAN EKSTERNAL.


Laporan Insidentil :
1. Laporan Surveilans Terpadu ke Dinas Kesehatan Kota Batu.
2. Laporan Demam Berdarah Dengue ke Dinas Kesehatan Kota
Batu.
3. Laporan Wabah ke Dinas Kesehatan Kota Batu.
4. Laporan pelayanan medik dan keuangan ke Yayasan Rumah
Sakit Baptis Indonesia (YRSBI).

Laporan Bulanan Eksternal Terdiri Dari :


1. Laporan Surveilans Terpadu Dinas Kesehatan Kota Batu.
2. Laporan Demam Berdarah Dengue Dinas Kesehatan Kota Batu.
3. Laporan Wabah Dinas Kesehatan Kota Batu.
4. Laporan RL. 5.1 Pengunjung RS SIRS-6 Kementrian Kesehatan
- Jakarta.
5. Laporan RL. 5.2 Kunjungan Rawat Jalan SIRS-6 Kementrian
Kesehatan Jakarta.
6. Laporan RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRNA SIRS-6
Kementrian Kesehatan Jakarta.
7. Laporan RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRJ SIRS-6
Kementrian Kesehatan Jakarta.
8. Laporan Jamkesda, Jamkeskot & SPM ke Dinas Kesehatan Kota
Batu.
9. Laporan Klaim ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Laporan Tahunan Eksternal Terdiri Dari :
1. RL. 1.1 Data Dasar RS. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
2. RL. 1.2 Indikator Pelayanan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
3. RL. 1.3 Tempat Tidur. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
4. RL. 2. Ketenagaan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
5. RL. 3.1 Rawat Inap. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
6. RL. 3.2 Rawat Darurat. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
7. RL. 3.3 Gigi Mulut. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
8. RL. 3.4 Kebidanan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
9. RL. 3.5 Perinatologi. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
10. RL. 3.6 Pembedahan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
11. RL. 3.7 Radiologi. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
12. RL. 3.8. Laboratorium. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
13. RL. 3.9. Rehab Medik. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
14. RL. 3.10 Pelayanan Khusus. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
15. RL. 3.11 Obat. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
16. RL. 3.12 Rujukan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
17. RL. 3.13. Cara Bayar. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
18. RL. 3.14. Rujukan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
19. RL. 3.15. Cara Bayar. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
20. RL. 4A. Penyakit Rawat Inap. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
21. RL. 4B. Penyakit Rawat Jalan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
22. RL. 5.1 Pengunjung RS SIRS-6 Kementrian Kesehatan - Jakarta.
23. RL. 5.2 Kunjungan Rawat Jalan SIRS-6 Kementrian Kesehatan
Jakarta.
24. RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRNA SIRS-6 Kementrian
Kesehatan Jakarta.
25. RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRJ SIRS-6 Kementrian
Kesehatan Jakarta.
26. Laporan Aplikasi Sarana dan Prasarana Kesehatan (ASPAK) ke
Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan Kementrian
Kesehatan RI Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai