Anda di halaman 1dari 21

Teknik Permesinan

 Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas


yang dalam proses kerja pemotongannya dengan
menyayat/memakan benda kerja menggunakan
alat potong bermata banyak yang berputar
(multipoint cutter).
Proses pekerjaan Frais, diantaranya:
a. Bidang rata datar
b. Bidang rata miring menyudut
c. Bidang siku
d. Bidang sejajar
e. Alur lurus atau melingkar
f. Segi beraturan atau tidak beraturan
g. Pengeboran lubang atau memperbesar lubang dan lain-lain.
Pengerjaan Bidang rata datar Bidang rata miring menyudut

Bidang siku

Pemotongan
Alur lurus atau melingkar
Jenis-Jenis Pisau Frais

a. Pisau Mantel (Helical milling cutter)

b. Pisau Alur (slot milling cutter)

c. Pisau frais gigi (Gear cutter)


Jenis-Jenis Pisau Frais
d. Pisau frais radius cekung (Convex cutter) f. Pisau frais alur T (T Slot Cutter)

e. Pisau frais Radius Cembung (Concave Cutter)


Jenis-Jenis Pisau Frais
h. Pisau Jari (Endmill Cutter)

g. Pisau frais sudut

i. Pisau frais muka dan sisi (Shell endmill cutter)


frais tegak (vertical)

frais menadatar (horisontal).


Penggunaan kepala pembagi (Dividing head)
Penggunaan kepala pembagi (Dividing head)

Keterangan, pada poros pembagi a dipasang


roda cacing (roda ulir) b. Pada roda cacing ini
bekerja sebuah cacing (ulir) c, yang apat
diputar dengan bantuan engkol f. Pena
penusuk g dari engkol itu dapat disetel ke
dalam. Dengan demikian maka berbagai
lingkaran lubang dari piringan pembagi d
dapat dipakai.
Piringan pembagi yang dapat ditukar-tukar
diputar terhadap poros cacing, dapat
digerendel pada rangka kepala pembagi
dengan bantuan e. Sedangkan gunting
dengan kaki-kaki h,
Pembagian Langsung
Pada poros pembagi dipasang sebuah pelat pembagi dengan 24 lubang secara tetap,
yang dapat diblokir dengan sebuah pasak/pena. Maka terdapat kemungkinan untuk
membagi lingkaran dalam 2, 3, 4, 6, 8, 12 atau 24 bagian.

Pembagian Tidak Langsung


Pembagian tidak langsung pada proses pembuatan segi-segi atau roda gigi dapat
dijalankan apabila pelaksanaan proses pembuatan yang dilakukan pada pembagian
langsung tidak memungkinkan.
Langkah pertama yang dilakukan adalah mencari perbandingan jumlah ulir antara cacing
(ulir) yang meggerakkan dengan roda cacing (roda ulir) yang digerakkan. Dimana cacing
(ulir) berulir tunggal (z1 = 1) dan roda cacing (roda ulir) mempunyai 40 gigi (z2 = 40),
sehingga dihasilkan perpindahan (iv) antara cacing (ulir) dengan roda cacing (roda ulir).
Pembagian Tidak Langsung

z 2 40 (iv) = Perbandingan perpindahan kepala pembagi


iv    40 (z1) = Jumlah ulir (langkah) dari cacing
z1 1 (z2) = Jumlah gigi roda cacing

iv (iv) = Perbandingan perpindahan kepala pembagi


nek  ptr (nek) = Jumlah putaran engkol tiap bagian
Tk (Tk) = Jumlah bagian yang harus membagi keliling engkol

Keliling sebuah benda kerja harus dibagi dalam Tk = 64 bagian yang


sama. Jumlah putaran engkol nek tiap pembagian ialah :
jadi engkol harus diputar 5/8 putaran tiap pembagian. Untuk dapat
melakukannya, kita gunakan sebuah piringan pembagi dengan
i
nek  v 
40 5
 ptr
lingkaran lubang-lubang yang dapat 8. lubang-lubang yang kita
Tk 60 8 pilih untuk ini dapat yang 16. jumlah bagian engkol yang harus
dipindahkan meliputi lingkaran lubang-lubang ini, ialah :
Pembagian Tidak Langsung

5 Sekarang kita setel guntingya pada 10 bagian dari


nek .16   16  10 bagian lingkran dengan 16 lubang. Hal ini berarti bahwa di
8
antara kedua kaki gunting harus nampak 11 lubang.

Sedangkan lingkaran lubang yang biasa terdapat pasaran adalah :

1. 30 - 41 – 43 – 48 – 51 – 57 – 69 – 81 – 91 - 99 – 117
A
2. 38 – 42 – 47 – 49 – 53 – 59 – 77 – 87 – 93 – 111 – 119

1. 15 - 16 – 17 – 18 – 19 – 20
B 2. 21 – 23 – 27 – 29 – 31 – 33
3. 37 – 39 – 41 – 43 – 47 – 49
Pembagian Tidak Langsung

Diketahui jumlah gigi yang akan dibuat sebanyak 17 buah maka cara penyelesaiannya
dengan pembagian tidak langsung bagaimana ?.

iv 40 6 6
nek    2 ptr Jadi engkolnya harus 2 putaran penuh ditambah putaran.
Tk 17 17 17

Di antara kaki-kaki harus dietel 6 bagian yaitu 7 lubang pada lingkaran lubang-lubang
yang berjumlah 17.
Pembagian secara Differensial
Misal pada pembuatan roda gigi di atas 50 gigi dengan perhitungan tersendiri.

iv = Perbandingan perpindahan kepala pembagi


iv
nek 
nek = Jumlah putaran engkol tiap pembagian
ptr Tk = Jumlah bagian di mana keliling benda kerja harus dibagi
Tb Tb = Bilangan pembagi pembantu sembarang

Uw = Perbandingan roda gigi dari roda-roda tukar

ZPG = Hasil kali jumlah gigi dari roda-roda ganti penggerak

ZDG = Hasil kali jumlah gigi dari roda-roda ganti yang digerakkan

 Tb  Tk 
Z PG iv
Uw 
Z DG Tb
Pembagian secara Differensial

Sedangkan pada sebuah kepala pembagi yang tersedia biasanya terdapat satu
pasang roda gigi pasangan yang diantaranya adalah sebagi berikut :

I = 24 – 24 – 28 – 32 – 40 – 48 – 56 – 64 – 72 – 86 – 100 – 127
II = 24 – 24 – 28 – 32 – 36 – 40 - 44 – 48 – 56 – 64 – 72 – 86 – 100 - 127
= 24 – 28 – 30 – 32 – 39 – 40 – 44 – 48 – 56 – 64 – 68 – 72 – 76 – 86 -
III
96 – 100 – 127
= 24 – 28 – 30 – 32 – 36 – 37 – 40 – 48 – 49 – 56 – 60 – 64 – 66 – 68 -
IV
72 – 76 – 78 – 80 – 84 – 86 – 90 – 96 – 100 – 127
Pembagian secara Differensial

Bagaimana perhitungannya dalam membuat suatu keliling dibagi dalam 97 bagian (atau
roda gigi 97 gigi) ?.
Diketahui : Tk = 97 bagian, maka sebagai bilangan pembantu kita pilih Tb = 90.
Perlu diingat bahwa batas bilangan pembantu maksimal 10 point ke bawah atau ke atas

iv 40 4 8 Engkolnya hsrus diputar 8 bagian melalui


nek     ptr
Tb 90 9 18 lingkaran dengan 18 lubang.

40  7.40
 Tb  Tk  v  90  97  
Z PG i 280
Uw   
Z DG Tb 90 90 90

Hasilnya negatif (-). Jadi piring pembagi harus berlawanan arah dengan
engkol. Sebagi roda gigi yang digunakan :
Pembagian secara Differensial Gambar susunan roda giginya :

Uw  
280

28

4.7

16  48  7    64 56   a c
90 9 2.4,5 16  2 8  4,5 32 36 bd
No Simbol Ketentuan Rumus Perhitungan
1 M Modul ( modul pisau) M= D/Z
2 Z Jumlah Gigi Z= D/M
3 D Diameter Pitch D=Z.M
4 Da Diameter Luar Da = D + 2.M
Da = (Z + 2)M
5 Df Diameter Kaki Df = D + 2,32.M
Df = (Z + 2,32)M
6 Ha Adendum Ha = 1.M

7 Hf Defenudm Hf = 1,16.M

8 H Kedalaman alur gigi/Tinggi gigi H = 2,16.M

9 T Jarak Pitch T = π.M

10 B Lebar Gigi B = 10.M

11 Zv Nomor Cutter Modul yang dipilih LIHAT TABEL

12 Nc Putaran Tuas Kepala Pembagi Nc = I / Z I = 40 : 1

13 A Jarak Poros Roda Gigi Berpasangan A= D1+D2 /Z= (Z1+Z2)M /Z


Hubungan antara Modul (M) dan Diametral Pitch (DP)

Ukuran-ukuran Modul(M) = 0,25mm-0,5mm-0,75mm-1mm-


1,25mm-1,5mm-1,75mm-2mm-2,25mm-2,5mm-2,75mm-
3mm.......4mm......6mm.......10mm...........dan seterusnya

Anda mungkin juga menyukai