Anda di halaman 1dari 25

Suatu pemanfaatan batu gerinda (abrasive) yang

digunakan untuk membentuk sebuah alat atau


menajamkan kembali alat potong seperti pahat
bubut, mata bor dan cutter frais.
Dengan sistem pengerjaan tertentu dengan
mempertimbangkan sesuatu yang mempengaruhi
gaya saat bekerja pada benda tersebut.

Teknik Mesin Universitas Muria Kudus


Keuntungan permukaan produk yang tinggi
dapat dicapai dengan cara yang relatif
mudah.
Toleransi geometrik yang sempit dapat
dicapai dengan mudah.
Kecepatan penghasilan geram yang rendah
Mampu menghaluskan dan maratakan benda
kerja yang telah dikeraskan
( )

Teknik Mesin Universitas Muria Kudus


Hanya Sudut siku pada pahat tidaklah efisien
dalam pemotongan, hanya akan menggesek
benda.

Ketika muka diasah maka akan ada


kebebasan (λ) sehingga mengurangi gesekan
Namun pemotongan masih tertahan.

Dengan adanya sisi yang diasah dr pahat (γ)


maka material potongan akan terbuang
dengan baik.

Teknik Mesin Universitas Muria Kudus


Teknik Mesin Universitas Muria Kudus
Teknik Mesin Universitas Muria Kudus
Teknik Mesin Universitas Muria Kudus
Teknik Mesin Universitas Muria Kudus
Teknik Mesin Universitas Muria Kudus
Teknik Mesin Universitas Muria Kudus
Teknik Mesin Universitas Muria Kudus
Teknik Mesin Universitas Muria Kudus
Teknik Mesin Universitas Muria Kudus
Piring Pembagi
30, 32, 36, 42, 44, 46,
49, dan 60 division

Digunakan untuk
mencekam alat potong
yang lebih dari 1 dgn
kisar yg sama

Dividing head
Untuk memegang alat
potong yang berlubang

Draw Bar
& Untuk memegang
collet cutter hobbing

Teknik Mesin Universitas Muria Kudus


Untuk mencekam pahat-pahat
berbasis segi empat

Penyangga universal

Universal grinder attachment

Alat bantu penggerindaan radius


Seperti pisau frais radius
Besar radius dapat diatur
Radius attachment

Teknik Mesin Universitas Muria Kudus


vs = kec. Periferal batu gerinda antara 20 s.d. 60 m/s
ds= daimeter batu gerinda ; mm
ns= putaran batu gerinda ; r/min

Teknik Mesin Universitas Muria Kudus


vw = kec. Periferal benda kerja. 60 m/s
dw= dimeter batu gerinda ; mm
nw= putaran batu gerinda ; r/min

Teknik Mesin Universitas Muria Kudus


= Rasio kecepatan = 20 s.d. 120

Kecepatan Periferal benda kerja jauh lebih kecil


daripada kec. Periferal batu gerinda

Teknik Mesin Universitas Muria Kudus


Gambar. 1. Pemakanan Melintang (Traverse Grinding).
2. Pemakanan Radial (Plunge Grinding)

Teknik Mesin Universitas Muria Kudus


vfa = kec. Gerak meja melintang(aksial) = 5 s.d. 100mm/s

fr = Gerak makan radial pada mesin; mm/langkah


ap = Kedalaman penggerindaan; mm
K = Kompensasi karena keausan

Teknik Mesin Universitas Muria Kudus


Vw = volume material benda kerja yang digerinda; mm3
Vs = volume keausan batu gerinda ; mm3

Teknik Mesin Universitas Muria Kudus


; untuk pemakanan melintang; mm3/s

; untuk pemakanan radial; mm3/s

Z = kecepatan penghasilan geram; mm3/s


dw = diameter benda kerja; mm
ap = kedalaman penggerindaan; mm
bs = lebar batu gerinda; mm
vfa = kecepatan gerak meja melintang/aksial; mm/s
vfr = kecepatan makan radial; mm/s

Teknik Mesin Universitas Muria Kudus


lv = panjang langkah awal; mm
lw = panjang penggerindaan (benda kerja); mm
ln = panjang langkah pengakhiran; mm
vfa = kecepatan gerak meja melintang/aksial; mm/s
do = diameter awal benda kerja; mm
dm = diameter akhir benda kerja; mm
ap = kedalaman penggerindaan; mm
tdw = waktu pemberhentian sesaat(dwell time); s
tsp = waktu penyelesaian(spark out time); s

Teknik Mesin Universitas Muria Kudus


do = diameter awal benda kerja; mm
dm = diameter akhir benda kerja; mm
tsp = waktu penyelesaian(spark out time); s
vfr = kecepatan makan radial; mm/s

Teknik Mesin Universitas Muria Kudus


Teknik Mesin Universitas Muria Kudus

Anda mungkin juga menyukai