Anda di halaman 1dari 69

BEKERJA PADA BUBUT KONVENTIONAL 1

MESIN BUBUT
Prinsip kerja mesin bubut adalah benda kerja yang berputar, sedangkan
pisau bubut bergerak memotong benda kerja ke arah memanjang dan
melintang. Dari kerja ini dihasilkan sayatan dan benda kerja yang
umumnya bulat simetris.
HASIL PEKERJAAN MESIN BUBUT
Pekerjaan-pekerjaan yang umumnya dikerjakan oleh mesin bubut
antara lain:

1. Membubut luar 4. Membubut permukaan


2. Membubut dalam 5. Memotong alur dan potong
3. Membubut tirus 6. Membuat ulir
BAGIAN UTAMA DARI MESIN BUBUT
ALAT BANTU MESIN BUBUT

1. Senter Tetap
2. Senter berputar
PENCEKAM BENDA KERJA (CHUCK MESIN BUBUT

1. Pencekam 3 rahang
2. Pencekam 4 rahang
3. Pencekam 4 rahang
independen
PENCEKAM KOLET
FACE PLATE
STEADY REST
LATHE DOG
MENGHITUNG PUTARAN PADA MESIN BUBUT

RUMUS
N=V/D
 N = Putaran spindel (Rpm)
 V = Kecepatan potong (m/min)
 D = Diameter benda kerja (m)
MENGHITUNG KECEPATAN MAKAN

RUMUS
Vf = N . f
 N = Putaran spindel (Rpm)
 Vf = Kecepatan makan (m/min)
 f = feeding atau gerak makan(mm/rev)
MENGHITUNG KEDALAMAN MAKAN

RUMUS
a = (do – dm)/2
 a = Kedalaman Makan (mm)
 do = diameter awal(mm)
 dm = diameter akhir (mm)
MENGHITUNG WAKTU POTONG

RUMUS
Tc = (Lt / Vf) . i
 Tc = Waktu yang dibutuhkan (menit)
 Lt = Panjang benda kerja yang dibubut (m)
 Vf   = Kecepatan pemakanan (m/min)
 i     = Jumlah pemotongan (kali)
Kecepatan potong adalah kecepatan keliling dari benda kerja
melintasi ujung pahat potong yang dinyatakan dalam satuan
meter per menit.

Berikut tabel kecepetan potong :


KECEPATAN POTONG MESIN BUBUT UNTUK BAHAN PAHAT HSS

PEMOT. KASAR PEMOT. HALUS PENGULIRAN


MATERIAL
Ft/min M /min Ft /min M / min Ft /min M /min

Machine Steel 90 27 100 30 35 11

Tool steel 70 21 90 27 30 9

Cast iron 60 18 80 24 25 8

Bronze 90 27 100 30 25 8

Aluminium 200 61 300 93 60 18

Sumber : Technology of Machine Tools, Krar,Oswald : 312


CONTOH :
Apabila anda akan membubut benda kerja dengan diameter 16 mm,
bahan benda kerja ST 37 dan pahat yang digunakan HSS. Berapa
putaran spindel/kerja mesin bubut tersebut.
Rumus N = V . 1000 / 3,14 D
D = 16 mm
V = 27 m/menit (lihat tabel )
N = 27 . 1000/  16 =537 (Rpm)
Jenis Pahat Bubut
Pahat HSS (Hight Speed Steel)
baja berkecepatan tinggi. High speed steel (HSS atau HS) adalah baja keras
tahan aus atau tahan pakai , biasanya digunakan alat pemotong logam . Hal
ini sering digunakan sebagai perkakas potong diantaranya gergaji, pisau
potong frais, pisau potong bubut dan bor.
Katagori HSS
•HSS konvensional
•HSS spesial. HSS

HSSkonvensional terdiri atas Molydenum HSS dan Tungsten HSS. Standar


AISI dari HSS jenis ini adalah M1, M2, M7, M10, T1 dan T2.

HSS spesial terdiri atas Cobalt Added HSS, High Vanadium HSS, High
Hardness Co HSS, Cast HSS, Powder HSS dan Coated
PERKAKAS POTONG HSS
Pahat bubut cemented carbide
Komposisi:
Terdiri dari Tungsten carbide yang disatukan dalam matrik
Cobalt, tetapi juga ditambahkan Titanium atau Tantalum
sebelum proses sintering dengan tujuan mendapatkan sifat
tertentu.
Aplikasi:
- Untuk mengerjakan besi tuang
- Untuk mengerjakan logam non fero
-Tidak cocok untuk baja, kalau untuk baja harus ditambahkan titanium
atau tantalum cabide
Karakter:
Cutting speed 3 sampai 4 kali dari pisau potong HSS
Keliatannya lebih rendah dibanding HSS tetapi kekerasannya lebih baik
dari HSS
Kelebihan pahat cemented carbide dibanding
HSS diantaranya

- Ketangguhan
- ketahanan terhadap abrasi
- ketahanan aus
- Resistensi terhadap deformasi termal/perubahan bentuk
karena panas
- Torsi kekuatan dua kali lipat dari HSS
Disarankan menggunakan pahat HSS untuk mengerjakan material
baja umum atau besi biasa (ST42), sedangkan untuk material baja
dengan kekerasan diatasnya lebih tepat menggunakan pahat
carbide
Bahan Pahat Bubut

Kayu HSS
Plastik HSS
Teplon HSS
Nilon HSS
Baja umum(ST42) HSS
Besi cor carbide
Aluminium carbide
Kuningan carbide
Bronze carbide
Baja(ST60+) carbide
Gambar di bawah menunjukkan hubungan bahan perkakas potong ,
antara kekerasan pada sumbu vertikal dan ketangguhan/keliatan pada
sumbu horisontal
Mata bor

Mata bor adalah suatu alat pembuat lubang baik lubang lurus, lubang
bertingkat atau membesarkan lubang . Mata bor diklasifikasikan menurut
ukuran, satuan ukuran, simbol-simbol ukuran, bahan dan penggunaannya.
Menurut satuan ukuran, bor dinyatakan dalam mm dan inchi.
Nama bagian dari mata bor

1. Tepi mata potong


2. Kepala pemegang
3. Pengunci
4. Bagian pusat/tengah mata bor
5. Sisi sudut potong (clearence)
6. Diameter mata bor
7. Setengah sudut mata bor (harus
sama besar)
8. Sudut mata bor
9. Alur tatal/beram
10. Badan /bodi mata bor
11. Mata potong
12. Sudut potong
BEKER PADA MESIN BUBUT
PERSIAPAN DIRI DAN PERALATAN

 Gunakan perlengkapan
keselamatan kerja (pakaian BIASAKAN BERTANYA
BILA ANDA TIDAK TAHU
kerja, sepatu dan kacamata MENGENAI ALAT DAN
 Pinjam peralatan pada KELENGKAPAN
petugas alat bengkel/tool
store, kontrol kelengkapan
peralatan
 Kontrol kondisi mesin dan
kelengkapannya serta
kondisi lingkungan kerja
PERINGATAN KESELAMATAN KERJA

1. Harus selalu mengenakan kacamata pengaman bila mengoperasikan


mesin bubut.
2. Mengancingkan lengan baju bila mengunakan baju berlengan
panjang dan jangan mengunakan dasi atau jilbab yang menggantung
PERINGATAN KESELAMATAN KERJA

3. Jangan menggunakan jam tangan, cincin saat mengoperasikan mesin


4. Jangan mengoperasikan mesin bubut sebelum mengetahui fungsi dari
tombol atau alat kontrol mesin dengan benar
PERINGATAN KESELAMATAN KERJA

5. Jangan membiarkan penutup sabuk/belt pemutar terbuka berbahaya


6. Hentikan mesin apabila melakukan pengukuran benda kerja, jangan
mengukur benda kerja sambil mesin berputar karena dapat merusak
alat ukur atau menimbulkan kecelakaan.
PERINGATAN KESELAMATAN KERJA

7. Jangan menggunakan kain lap untuk membersihkan benda kerja atau


mesin saat mesin beroperasi.
8. Jangan memberhentikan mesin dengan tangan terbuka
PERINGATAN KESELAMATAN KERJA

9. Lepaskan kunci pencekam benda kerja (chuck) setelah dipakai untuk


mengencangkan benda kerja, karena saat mesin beroperasi kunci
tersebut dapat lepas dan mengnai operator atau mengenai mesin itu
sendiri dan menimbulkan kerusakan.
10 Periksa baut kencangkan bila kendor
PERINGATAN KESELAMATAN KERJA
PERINGATAN KESELAMATAN KERJA
Setting benda kerja
Setting pahat potong
SENTER DRILL
MENGEBOR PADA MESIN BUBUT
MATA BOR
KNURLING /CARTEL
MEMBUBUT ALUR
2. Membubut Tirus /Taper

1. Pembubutan tirus dengan menggeser compound rest


2. Pembubutan tirus dengan menggeser kepala lepas
3. Proses pembubutan tirus dengan Taper attachement

2.1 Pembubutan Tirus Dengan Menggeser Compound Rest


2.2 Pembubutan Tirus Dengan Menggeser Kepala Lepas (tail stock)
Proses pembubutannya dilakukan dengan menggunakan 2 senter dan
menggeser salah satu senter (senter kepala lepas) yang besarnya dihitung
berdasarkan ketirusan yang diharapkan.
RUMUS PERGESERAN KEPALA LEPAS (OFFSET)

S = (D – d) / 2

S : Panjang pergeseran
D : Diameter tirus besar
d : Diameter tirus kecil

S = (D – d) . L / (2 . l)
S : Panjang pergeseran
D : Diameter tirus besar
d : Diameter tirus kecil
L :Panjang benda kerja
L : Panjang pada bagian
tirus
TEKNIK MENGGESER KEPALA LEPAS
2.3 Proses Pembubutan Tirus Dengan Taper attachement

Alat bantu tirus (taper attachement) digunakan untuk mengatur ketirusan


maksimum sampai 10 derajat dengan total panjang ketirusan maksimum
sampai 500 mm atau tergantung pada panjang pengarahnya (guide bar).
2.4 Pengukuran Ketirusan
2.4.1 Mengukur Ketirusan Dengan Komparator
Taper plug dan ring gages banyak digunakan dengan berbagai macam
ukuran sudut sebagai komparator ketirusan
2.4.2 Mengukur Ketirusan Dengan Mengukur Langsung

Dengan rol silinder dan


gauge block

Dengan meja sinus


2.5 Pembubutan Dalam
Pembubutan dalam adalah proses pembesaran lubang dengan cara
membubut bagian dalam benda kerja dengan mengunakan pahat dalam
2.5.1 Kelonggaran sisi bawah ujung potong

2.5.2 Jenis batang pahat


2.5.3 Jenis pemegang batang pahat

2.5.4 Pengaturan panjang batang pahat


JENIS ULIR

• ULIR SEGI TIGA


• ULIR SEGI EMPAT
• ULIR TRAPESIUM
• ULIR PIPA
ULIR SEGITIGA

Pengikat Tetap
Standar ulir segitiga
• Metris (Isometric Thread Series)
• Unified National Thread Series (UNC / UNF)
• BSW (British Standart Withwort)
Ulir Metris (Isometric Thread Series)
M 10 x 1,5 – 6g
M = Ulir Metris
10 = Diameter luar/mayor (mm)
1,5 = Jarak pitch ulir (mm)
6g = Toleransi ulir
Unifield National Series (UNC/UNF)
`3/8 – 16 UNC – 2A
3/8 = Diameter luar/mayor (inchi)
16 = Banyaknya gang setiap inchi
UNC = Ulir kasar (Unifield National Series Coarse)
2A = Toleransi ulir
BSW (British Standart Withwort)

W ½ - 16
W = Ulir BSW
½ = Diameter luar/mayor (inchi)
16 = Banyaknya gan setiap inchi (pitch per inchi)
Teknik Pemotongan Ulir Pada Bubut

1. Setting Pahat ulir


Dalam seting pahat ulir pertama seting ketingian pahat terhadap sumbu
mesin bubut kemudian setting kedudukan pahat agar posisinya tegak
lurus terhadap benda kerja dengan mengunakan center gauge
2. Setting jarak puncak ulir (pich)
Misal ulir yang akan dibuat adalah ulir M12 x 1,75 maka pengaturan gigi melalui tuas
mesin bubut untuk memenuhi pitch 1,75 pada mesin bubut Maximat adalah
3. Menentukan putaran mesin
Putaran mesin bubut untuk pemotongan ulir tidak sama seperti pada pembubutan biasa
(N = V . 100 / D), karena gerakan pemotongan mengikuti ulir tranportir sehinga bila
putaran cepat maka gerakannya juga cepat ini sangat berbahaya untuk pemotongan ulir
(pahat ulir dapat patah). Putaran mesin untuk pemotongan ulir disarankan 1/3 dari
putaran normal untuk yang sudah ahli sedang untuk pemula disankan kurang dari 1/3
putaran normal.
4. Pemeriksaan Awal
Pemeriksaan awal perlu dilakukan terutama bagi pemula untuk menghindari kesalahan
dalam pemotongan ulir, yaitu memberikan pemotongan dengan kedalaman ± 0,1 mm
kemudian lakukan pemotongan ulir sampai benda kerja kelihatan garis ulir kemudian
periksan jarak ulir dengan mal ulir dan pastikan jaraknya 1,75 mm.Kalau kurang atau
lebih berarti ada kesalahan dalam pengaturan gigi pemindah, ulangi prosedur
pengaturan gigi dan pastikan jarak pitch = 1,75 mm dengan mal ulir
5. Metode pahat ulir dipasang tegak lurus terhadap sudut
kemiringan ulir

Pada proses pemotongan metode ini pahat potong akan memotong pada
kedua sisi pemotongnya metode ini sangat cocok untuk pemotongan ulir
dengan bahan yang cenderung menghasilkan pemotongan dengan beram
yang pendek misal bahan besi tuang, kuningan, perunggu.
6. Metode pahat ulir dimiringkan ½ sudut ulir
Metode ini adalah memiringkan pahat ulir melalui ereetan atas mesin bubut ½
sudut ulir (ulir Metris/Unifield = 60/2 dan ulir witworth = 55/2).
Eretan ats memanjang a = Tg /2 x eretan atas melintang b
a = Tg /2 x b
untuk ulir Metrik a = 0,577 b
2.3.6 Pengukuran ulir
Pengukuran ulir dapat dilakukan pada saat proses pemesinan (benda kerja
tidak dilepas) dan cara yang paling sederhana untuk memeriksan ketelitan
ulir adalah dengan menggunakan lubang berulir standar
Metode pengukuran lain dengan Mikrometer ulir yang mempunyai ujung
spindel berbentuk V dengan sudut sesuai dengan sudut ulir yang dibuat (ulir
metris 60o, BSW 55o)

Anda mungkin juga menyukai