BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Bab ini memberikan beberapa hal penting sebagai dasar tentang keselamatan
dan kesehatan kerja dalam melakukan pemeriksaan dan perbaikan, simbol dan
gambar-gambar dasar dalam rangkaian kelistrikan, dan alat-alat ukur elektrik dan non-
elektrik yang terkait dengan pekerjaan pada sistem kelistrikan dan elektronika pada
kendaraan. Bagian juga ini memberikan pengetahuan dasar untuk dapat mempelajari
dan mendasari bahasan-bahasan pada bab-bab berikutnya dan pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
5. Cuci tangan dan pakaian secara rutin untuk mengurangi resiko gangguan pada
kulit dan untuk mencegah alat-alat atau kunci lepas dari tanggan saat bekerja
karena tangan licin.
Salah
2. Usahakan menarik kunci ke arah kita saat membuka atau mengencangkan agar
jari tidak terluka jika tiba-tiba terlepas. Jika terpaksa harus mendorong, dorong
dengan telapak tangan. Jangan memperpanjang kunci dengan pipa tambahan
atau menyambung dengan kunci lainnya.
3. Gunakan box wrench (kunci ring) dengan ukuran yang sesuai dengan baut atau
mur, dan jangan menggunakan palu atau alat lain untuk memberikan tenaga yang
terlampau besar. Dalam penggunaan, tarik wrench ke arah anda.
4.
5. Kunci Inggris mempunyai satu rahang tetap dan satu rahang yang dapat disetel
untuk mencocokkan ukuran mur atau baut. kunci ini hanya digunakan apabila
tidak tersedia kunci yang lain dan harus disesuaikan ukuran mur atau bautnya
sebelum digunakan.
2. Jangan menggunakan obeng sebagai tuas pengungkit, atau membuat lubang, dan
jangan memutar obeng dengan tang.
1. Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur mekanik dengan tingkat ketelitian yang ada
0,1; 0,05; dan 0,02 mm. Pengukuran yang dapat dilakukan adalah pengukuran
diameter luar, pengukuran diameter dalam, dan pengukuran kedalaman atau
ketinggian suatu benda. Pembacaan dilakukan dengan melihat skala utama sebagai
ukuran utama, dan skala vernier sebagai besaran atau angka di belakang koma.
Contoh hasil pengukuran pada gambar 1.11 (jangka sorong manual) adalah 46,4 mm.
Pada jangka sorong tipe dial, ukuran benda yang diukur ditunjukan oleh jarum yang
ada pada jangka sorong, dan pada tipe digital hasil pengukuran langsung ditunjukkan
pada layar digital yang ada pada jangka sorong.
2. Mikrometer
3. Feeler Gauge
Alat ini terdiri dari beberapa lembar plat baja yang mempunyai ukuran tertentu
yang tertera pada setiap bilahnya dan digunakan untuk mengukur celah antara dua
komponen. Penggunaan alat ini adalah dengan cara menyisipkan lembaran feeler
gauge ke celah yang akan diukur. Celah yang sering diukur menggunakan alat ini
adalah celah katup, celah antara ring piston dan alurnya pada piston, celah kontak
pemutus, dll.
4. Hidrometer
1. Amper meter
2. Voltmeter
Voltmeter adalah alat ukur elektrik yang digunakan untuk mengukur besarnya
tegangan yang bekerja pada suatu rangkaian. Saat melakukan pengukuran, alat ini
dihubungkan secara paralel terhadap rangkaian yang akan diukur tegangannya.
Satuan yang ditunjukkan adalah volt.
3. Ohmmeter
Ohmmeter adalah alat ukur elektrik yang digunakan untuk mengukur besarnya
tahanan listrik pada suatu komponen dalam rangkaian listrik. Saat melakukan
pengukuran, kaki-kaki alat ini dihubungkan dengan komponen listrik yang akan diukur
besar tahanannya. Satuan yang ditunjukkan adalah ohm.
4. Multitester
Multitester (gambar 1.21) adalah alat ukur listrik yang mempunyai banyak
(multi) fungsi. Beberapa fungsi alat ukur yang tergabung dalam alat ini antara lain
untuk mengukur arus, mengukur tegangan bolak-balik dan searah, mengukur tahanan,
mengetes dioda, dan mengetes transistor. Multitester ada dua macam, yaitu
multitester analog dan multitester digital. Alat ini paling banyak digunakan saat bekerja
dengan rangkaian listrik karena mempunyai banyak fungsi yang dapat digunakan
untuk berbagai macam kebutuhan dalam pengukuran.
5. Timing Light
Timing light adalah alat yang digunakan untuk mengetahui saat penyalaan busi
sistem pengapian pada motor bensin. Ada dua tipe timing light ditinjau dari sumber
energi listrik yang digunakan, yaitu tipe dengan baterai yang berada di dalam, dan tipe
baterai di luar. Timing light yang hanya mempunyai satu kabel peraba tegangan tinggi,
sumber energi untuk menyalakan lampunya berasal dari baterai yang ada di
dalamnya. Timing light dengan tiga kabel membutuhkan tegangan dari luar untuk
mengaktifkannya. Kabel merah dihubungkan dengan terminal positif baterai, kabel
hitam ke negatif baterai, dan kabel peraba tegangan tinggi ke kabel busi nomor satu.
Alat ini disorotkan ke puli pada mesin yang sedang berputar untuk mengetahui derajat
pengapiannya.
Tacho dan dwell meter digunakan untuk mengetahui putaran mesin, besarnya
sudut dwell pada sistem pengapian, mengukur tegangan, dan untuk mengetahui
kondisi kontak pemutus pada sistem pengapian konvensional. Sudut dwell pada
sistem pengapian perlu diukur berkaitan dengan lamanya arus mengalir ke kumparan
primer koil. Alat ini digunakan saat melakukan tune up pada kendaraan.
7. Baterai Tester
8. Ignition Tester
9. Pembersih Busi
Alat ini digunakan untuk membersihkan busi terutama pada bagian elektroda
busi sehingga busi menjadi bersih kembali. Alat ini biasa dipakai sebagai alat
tambahan dalam tune up khususnya untuk membersihkan kerak atau kotoran pada
busi.
1.4.1. Baterai
Gambar 1.28. Simbol baterai (a) sel tunggal, (b) sel banyak
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 15
Sistem Kelistrikan dan Elektronika pada Kendaraan
Simbol baterai dalam rangkaian digambarkan dengan garis panjang dan pendek yang
saling sejajar. Garis panjang menunjukkan terminal positif baterai dan garis pendek
menunjukkan terminal negatif baterai.
1.4.4. Induktor
Induktor merupakan kumparan atau gulungan kawat induksi yang banyak
digunakan pada rangkaian sistem kelistrikan dan elektronika. Beberapa simbol
kumparan yang sering digunakan adalah sebagai berikut.
Gambar 1.31. Induktor (a) simbol umum, (b) induktor tetap dan variabel,
(c) induktor dengan inti besi, (d) induktor dengan inti besi lunak
1.4.5. Saklar
Saklar berfungsi untuk memutus dan menghubungkan rangkaian dari sumber arus.
Beberapa macam simbol saklar yang digunakan ditunjukkan pada gambar di atas.
Resistor digambar dengan garis zig-zag seperti gambar di atas atau gambar kotak.
Tanda panah pada resistor menunjukkan bahwa resistor tersebut nilainya bisa
berubah (variabel resistor). Resistor peka suhu (termistor) adalah resistor yang
nilainya dapat berubah jika suhu yang mengenainya berubah. Resistor peka cahaya
(LDR, light depend resistor) adalah resistor yang nilainya dapat berubah jika intensitas
cahaya yang mengenainya berubah.
1.4.7. Kapasitor
Gambar 1.34. Simbol kapasitor (a) nonpolar, (b) bipolar, (c) variabel
Kapasitor disimbolkan dengan dua garis sejajar dan pada masing-masing garis sejajar
terdapat garis yang menggambarkan kaki kapasitor. Kapasitor (a) adalah kapasitor
yang nilainya tetap dan kakinya tidak mempunyai polaritas. Simbol (b)
menggambarkan kapasitor dengan nilai tetap, tetapi kaki-kakinya mempunyai polaritas
positif dan negatif. Plat garis sejajar yang terdapat tambahan garis miring di atas dan
di bawahnya menyatakan bahwa pada bagian tersebut kakinya berpolaritas positif,
sedang kaki lainnya negatif. Simbol (c) menyatakan kapasitor yang nilainya dapat
berubah-ubah (kapasitor variabel).
1.4.8. Dioda
Dioda digambar dengan symbol panah atau segitiga (pada gambar di atas arah
segitiganya ke kanan) yang menunjukkan arus dapat mengalir, dan pada sisi lainnya
digambarkan garis tegak yang menggambarkan blok yang berarti arus diblok atau
tidak dapat mengalir dari sisi sebelah kanan ke kiri. Sombol (a) adalah dioda biasa, (b)
dioda zener, (c) dioda memancarkan cahaya (LED, light emitting dioda), dan (d)
potodioda.
1.4.9. Transistor
Gambar 1.36. Simbol transistor (a) tipe NPN, (b) tipe PNP
1.4.10. Thyristor
1.5. Ringkasan
Dalam melaksanakan pekerjaan di bengkel, beberapa yang harus diperhatikan
adalah keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi pakaian kerja, bekerja dengan
aman dan rapi, kehati-hatian dan ketepatan penggunaan alat kerja, dan prosedur kerja
yang sesuai standar.
Pengetahuan dasar yang diperlukan untuk bekerja di bengkel meliputi
pengetahuan tentang alat kerja khususnya alat ukur yang digunakan sebagai alat
untuk mendeteksi dan mengetahui kondisi rangkaian atau komponen sistem
kelistrikan. Alat-alat ukur yang umumnya digunakan pada bidang kelistrikan terbagi
menjadi alat ukur non elektrik dan alat ukur elektrik. Alat ukur non elektrik adalah alat
ukur pendukung untuk mengetahui kondisi komponen secara fisik (misalnya keausan,
ukuran, dll) dan alat ukur elektrik adalah alat ukur yang difungsikan untuk mengukur
besaran-besaran listrik pada rangkaian kelistrikan.
Komponen listrik dan elektronika secara fisik bentuk atau ukurannya
bermacam-macam, besar atau kecil. Dalam membuat rangkaian sistem kelistrikan
atau elektronika, tidak mungkin menggambarkan komponen-komponen secara fisik
karena akan memakan banyak tempat dan tidak efisien. Untuk itu, komponen-
komponen listrik dan elektronika disederhanakan dengan dibuat simbol-simbol yang
mewakili komponen-komponen tersebut sehingga gambar rangkaian menjadi
sederhana dan efisien dengan tidak menghilangkan makna komponen yang
diwakilinya.