Anda di halaman 1dari 10

TEKNIK SEPEDA MOTOR

SMK NEGERI 10 SEMARANG


JOBSHEET PDTO
No. Revisi: 01 Tgl.: Hal.
MENGGUNAKAN DAN MEMELIHARA
Kls X 180 menit
ALAT UKUR

KODE UNIT : TSM.PDTO.X.


JUDUL UNIT : Menggunakan Dan Memelihara Alat Ukur
DESKRIPSI UNIT : Unit ini mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk mengukur
suatu perlengkapan, komponen atau bagian-bagian dengan menggunakan
perlengkapan umum/tidak khusus, dan memelihara alat ukur untuk sepeda
motor 2 langkah dan 4 langkah hingga ukuran 250 cc.

1. ELEMEN KOMPETENSI 1 : Mengukur dimensi dan variabel dengan menggunakan


perlengkapan yang sesuai

2. Kriteria Unjuk kerja ( KUK )


2.1 Pengukuran dimensi dan variabel dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap
perlengkapan atau komponen lainnya.
2.2 Alat ukur dipilih yang sesuai.
2.3 Penggunaan teknik pengukuran yang sesuai dan hasilnya dicatat dengan benar.
2.4 Seluruh kegiatan pengukuran dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures),
peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan prosedur/kebijakan
perusahaan.

3. Indikator Unjuk kerja ( IUK )


3.1Dapat melakukan pengukuran dimensi dan variabel dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan
terhadap perlengkapan atau komponen lainnya.
3.2Dapat memilih alat ukur yang sesuai.
3.3Dapat menggunakan teknik pengukuran yang sesuai dan hasilnya dicatat dengan benar.
3.4Dapat melakukan seluruh kegiatan pemeliharaan berdasarkan SOP (Standard Operation
Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan
prosedur/kebijakan perusahaan.

4. ELEMEN KOMPETENSI 2 : Memelihara alat ukur

5. Kriteria Unjuk kerja ( KUK )


5.1 Pemeliharaan alat ukur dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap perlengkapan atau
komponen lainnya.
5.2 Pemeliharaan rutin dan penyimpanan alat ukur dilakukan sesuai dengan spesifikasi pabrik.
5.3 Pemeriksaan dan penyetelan secara rutin pada alat ukur termasuk kalibrasi alat ukur
dilakukan sebelum digunakan.
5.4 Seluruh kegiatan pemeliharaan dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation
Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan
prosedur/kebijakan perusahaan. Pengukuran dimensi dan variabel dilakukan tanpa menyebabkan
kerusakan terhadap perlengkapan atau komponen lainnya.

6. Indikator Unjuk kerja ( IUK )


6.1 Dapat melakukan pemeliharaan alat ukur dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap
perlengkapan atau komponen lainnya.
6.2 Dapat melakukan Pemeliharaan rutin dan penyimpanan alat ukur sesuai dengan spesifikasi
pabrik.
6.3 Dapat melakukan pemeriksaan dan penyetelan secara rutin pada alat ukur termasuk kalibrasi
alat ukur sebelum digunakan.
6.4 Dapat melakukan seluruh kegiatan pemeliharaan berdasarkan SOP (Standard Operation
Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan
prosedur/kebijakan perusahaan.
.
7. Peralatan-peralatan dapat termasuk:
7.1 Peralatan tangan/hand tools, alat ukur termasuk: mikrometer dalam/luar, jangka sorong/ vernier
caliper, dial gauges, alat pengukur kedalaman, penggaris baja, penggaris penyiku (T-squares),
mistar baja/straight edges, busur/divider, dan protractor.

8. Pelaksanaan K3L harus memenuhi:


8.1 Undang-undang tentang K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan).
8.2 Penghargaan di bidang industri.

9. Pengelompoken Alat Ukur:


 Alat Ukur Jarak
 Alat Ukur Tekanan/Torsi
 Alat Ukur Putaran
 Alat Ukur Listrik
 Alat Ukur Volume

1. Alat Ukur Jarak


Alat Ukur Jarak adalah peralatan yang dipergunakan untuk mengukur jarak : Panjang, Lebar,
Tinggi atau Kerenggangan.

Alat Ukur Jarak terdiri :


 Mistar baja
 Feller Gauge
 Mistar geser/Vernier Caliper
 Dial Indicator
 Mikrometer
 Cylinder Bore Gauge

2. Alat Ukur Tekanan / Torsi


 Tire Gauge
 Compression Tester
 Kunci Moment

3. Alat Ukur Putaran


 Tachometer Mekanis
 Tachometer Elektronik

4. Alat Ukur Listrik


 AVO Meter
 Timing Light Tester
 Battery tester
 Hydrometer
 CDI tester

5. Alat Ukur Volume


 Gelas Ukur
1. MISTAR BAJA
Mistar baja Untuk mengukur gerak bebas (FreePlay) pada komponen sepeda motor.
 Gerak Bebas Rantai Roda
 Gerak Bebas Kopling
 Gerak Bebas Rem depan/belakang

2. FEELER GAUGE
Feeler gauge Alat ukur yang dipergunakan untuk mengukur celah.
Biasanya dipergunakan untuk mengukur :
 Celah Katup
 Celah Platina
 Celah Elektroda Busi
Ukuran Feeler Gauge
Set :

0,04 mm 0,15 mm 0,60 mm


0,05 mm 0,20 mm 0,70 mm
0,06 mm 0,25 mm 0,80 mm
0,07 mm 0,30 mm 0,90 mm
0,08 mm 0,40 mm 1,00 mm
0,10 mm 0,50 mm 0,03 mm

Cara penggunaan :
 Memilih tebal Feller Gauge yang akan dipergunakan.
 Menyisipkan diantara/celah benda yang akan diukur.
 Pengukuran yang tepat adalah ditarik seret, didorong tidak bisa dan tidak
menimbulkan goresan.

3. MISTAR GESER (VERNIER CALIPER)


Disebut alat ukur serbaguna karena dapat digunakan untuk mengukur :
 Bagian dalam
 Bagian Luar
 Kedalaman
 Tinggi Benda Bertingkat
Satuan yang digunakan :
 Mm
 Inch

Bagian – Bagian Jangka Sorong

Melepas pin batang pengungkit

1. Out side jaws : mengukur bag. Luar


2. In Side Jaws : mengukur bag dalam
3. Dept bar : mengukur kedalaman
4. Step : mengukur ketinggian
5. Skala Utama : skala diam menunjukkan nilai angka nominal
6. Skala Vernier : Skala geser menunjukkan angka desimal menambah ketelitian hasil ukur

40 50

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Angka Nominal = 40,00
Angka Desimal = 0,25 +
Hasil Pengukuran = 40,25 mm

 Baca skala utama dg membaca garis angka nol skala vernier terletak pada
ruas atau garis ke berapa di skala utama. Ini akan menunjukkan “ANGKA NOMINAL”
 Baca skala VERNIER dg membaca garis ke berapa dari skala vernier yg
paling lurus dg garis skala utama. Ini akan menunjukkan “ANGKA DESIMAL”
 Menjumlahkan angka nominal dan angka desimal

Perawatan Alat Ukur Jarak


 Menyimpan peralatan di lemari yang tertutup
 Penempatan alat tidak boleh ditumpuk
 Penggunaan alat harus sesuai dengan instruksi
 Jangan sampai jatuh
 Bersihkan peralatan setelah selesai dipergunakan
 Melapisi peralatan dengan oli apabila tidak dipergunakan untuk jangka waktu
yang lama
 Melakukan pemeliharaan dengan teratur secara periodik.

4. MICROMETER

Outside Mikrometer Inside Mikrometer

Batas ukur mikrometer yg sering dipakai :


 25 mm (max 25 mm)
 25 - 50 mm (25 - 50 mm)
 50 - 75 mm (50 - 75 mm)
 75 - 100 mm (75 - 100 mm)
Bagian-Bagian Mikrometer

 Skala Sleeve
Skala yang diam dengan nilai angka nominal (angka satuan) :
 Skala bag atas nilai tiap ruasnya 1 mm
 Skala bag bawah dg nilai tiap ruasnya = 0,5 mm

 Skala Thimble
Skala yg berputar ke kiri dan ke kanan mengikuti gerakan proses pengukuran dengan nilai
angka desimal :
 Skala thimble terdiri 50 ruas.
 Nilai tiap ruas = 0,01 mm
 Skala berputar 1 kali= 0,01 X 50 = 0,5 mm
bergeser satu ruas skala bag bawah dari skala sleeve.

 Rachet
Untuk mengontrol tekanan micrometer saat menjepit benda kerja, sampai berbunyi klik (5 kali).

Perhatian !
 Jangan memutar tangkai micrometer lebih dalam setelah anvil dan spindle micrometer
menjepit benda kerja yang sedang diukur.
 Gunakan rachet untuk mengontrol tekanan micrometer.

 Cara Penggunaan Mikrometer

Kalibrasi
 Periksa dan pastikan micrometer telah dilakukan kalibrasi.
 Garis angka nol skala thimble harus lurus garis angka nol skala sleeve saat spindle dan
anvil bertemu dan rachet berbunyi klik 5 kali pada micrometer dengan 0 – 25 mm.
 Jika belum tepat lakukan penyetelan dengan memutar tangkai micrometer pada bagian
Skala Thimble menggunakan kunci micrometer.
 Untuk micrometer batas ukur lebih besar gunakan batang kalibrasi dan garis angka nol
skala thimble harus lurus garis angka batas ukur terendah.

Contoh:
Batas ukur 25-50 mm, garis angka nol skala thimble harus lurus dengan garis angka 25 pada
skala sleeve.

 Pengukuran
 Posisikan benda kerja tegak lurus dengan spindle dan anvil micrometer.
 Putar tangkai micrometer sampai spindle dan anvil micrometer menyentuh benda kerja.
 Putar rachet sampai berbunyi klik 5 kali.
 Membaca Hasil Ukur
 Baca skala sleeve dengan melihat garis skala di sebelah kiri skala thimble. Nilai skala
bagian atas = 1 mm dan bagian bawah 0,5 mm.
 Baca skala thimble dengan melihat garis skala yang lurus dengan garis horisontal skala
sleeve. Ini menunjukkan angka desimal.
 Menjumlahkan hasil pengukuran skala sleeve dan skala thimble.
 Cara Memeriksa Hasil Ukur

Hasil Pengukuran :

 A. Skala Sleeve = 6 mm
 B. Skala Thimble = 0,15 mm +
= 6,15 mm

Hasil Pengukuran :

 A. Skala Sleeve = 6,5 mm


 B. Skala Thimble = 0,10 mm +
= 6,60 mm

5. DIAL GAUGE
Fungsi :
 Mengukur permukaan bidang datar.
 Mengukur kebulatan sebuah poros
 Mengukur kerataan dinding silinder

Magnetic Stand
Sebagai dudukan dial gauge agar tidak bergeser
dan dapat diatur posisi pengukurannya.

Blok V
Sepasang Blok V digunakan sebagai dudukan
poros atau benda kerja yang akan diukur

Jenis-jenis Dial Gauge


Berdasarkan batas ukurnya :
 Dial gauge ketelitian 0,01 mm
Batas ukur s/d = 10 mm
 Dial gauge ketelitian 0,001 mm
Batas ukur s/d = 1 mm
 Dial gauge ketelitian 0,0005 mm
Batas ukur s/d = 0,025 mm

Bagian- bagian dial Gauge


6. CYLINDER GAUGE
FUNGSI:
Mengukur garis tengah bagian dalam dari sebuah benda kerja, seperti: Cylinder, lubang dudukan
poros dan lain-lain.

Dial gauge :
Untuk mengukur cylinder gauge. Ada bagian yang
berhubungan dengan tangkai gauge.

Tangkai gauge :
Bagian untuk memegang/mengikat Dial.

Rod/Anvil :
Alat untuk menambah panjang bidang sentuh pada
cylinder yang akan menyentuh bidang ukur pada
cylinder.

Washer :
Alat untuk menambah kepanjangan rod.

Cara Penggunaan
Lakukan pengukuran diameter cylinder pada 3 tempat, yaitu:
 Bagian atas
 Bagian tengah
 Bagian bawah

7. ALAT UKUR TEKANAN


Alat ukur takanan berfungsi untuk Berfungsi untuk mengukur tekanan angin ban.
Satuan ukuran dalam “ Psi “ atau Bar

Contoh :
Ban depan Mega Pro
: 29 Psi
Ban belakang Mega Pro
: 33 Psi
8. KOMPRESI TESTER
Kopresi tester berfungsi untuk mengukur tekanan kompresi yang terjadi di dalam silinder Satuan
ukuran dalam “Psi” atau Kg/cm2.
Dilihat cara pemasangannya ;
 Model Tekan :
Dipasang pada lubang busi dengan ditekan
 Model Ulir :
Dipasang pada lubang busi dengan diulirkan

Cara penggunaan :
 Temperatur engine dalam suhu normal 800 C
 Pasang alat ukur di lubang busi
 Engkol engine dalam 4 - 5 langkah kompresi dengan posisi katup gas dan
katup cuk terbuka penuh.
 Membaca hasil pengukuran
 Nilai tiap ruas 0,5 kg/cm2

9. KUNCI TORSI
Kunci Torsi berfungsi untuk mengencangkan baut atau mur sesuai dengan torsi/momen tertentu.
Satuan ukuran dalam Kg.m atau N.m
Ada 2 jenis :
 Model Jarum
 Model Klik

Penggunaan
Model jarum
Penggunaan tidak perlu distel dan
langsung dilihat pada skala.
Kurang akurat dibandingkan model klik.
Perawatan Alat Ukur Tekanan
 Penggunaan alat harus sesuai dengan instruksi
 Jangan sampai jatuh
 Keringkan karet kompresi tester dari oli.
 Bersihkan peralatan setelah selesai dipergunakan
 Melakukan pemeliharaan dengan teratur secara periodik.

10. ALAT UKUR PUTARAN


Alat ukur putaran/Tachometer berfungsi untuk mengetahui besarnya putaran mesin.

Ada 2 model :
 Tachometer Mekanis
Kurang praktis dan sudah jarang digunakan, kecuali yang terpasang langsung di mesin seperti
pada GL Max dan Mega Pro.

 Tachometer Electronic
Bekerja secara electronic mengambil sinyal dari kabel busi.

Cara Penggunaan :

 Hidupkan mesin dan stel Air Screw


di Karburator
 Hidupkan alat ukur
 Kaitkan probe ke kabel coil
sekunder
 Baca RPM mesin
 Stel screw throtel sampai batas
standar
 Jangan mengeber gas

11. ALAT UKUR LISTRIK


Merupakan gabungan dari Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter.
Berfungsi untuk melakukan pengukuran arus, tegangan dan tahanan.

Dibedakan 2 tipe :
 Tipe Analog dengan penunjukkan hasil ukur dengan jarum.
 Tipe Digital dengan hasil ukur langsung ditunjukkan dengan angka.

Merupakan gabungan dari Amperemeter, Voltmeter dan


Ohmmeter.
Berfungsi untuk melakukan pengukuran arus, tegangan
dan tahanan.

Dibedakan 2 tipe :

 Tipe Analog dengan penunjukkan hasil ukur dengan


jarum.
 Tipe Digital dengan hasil ukur langsung ditunjukkan
dengan angka.
Ohm meter Berfungsi mengukur tahanan listrik untuk mengetahui :
 Nilai tahanan.
 Rangkaian terbuka atau putus.
 Hubungan jelek.
 Hubungan singkat.
Cara penggunaan :
 Hidupkan Ohmmeter
 Lakukan kalibrasi dengan menghubung-kan kedua kabel
ukur dan memutar tombol kalibrasi.
 Pastikan komponen/rangkaian listrik yang akan diukur
sudah tidak terdapat aliran arus listrik dan konektor ke
rangkaian lain telah dilepas
 Pilih batas ukur yang sesuai ( pemeriksaan hubungan
kabel dan kontinuitas à X1Ώ)
 Ulangi kalibrasi setiap mengubah selektor
 Lakukan pengukuran dengan hubungan paralel
 Baca hasil pengukuran dengan rumus =
Nilai skala garis X Bilangan selektor

Anda mungkin juga menyukai