Anda di halaman 1dari 87

Penggunaan Alat-Alat Ukur

1
Menggunakan Alat-Alat Ukur
Tujuan :
1. Peserta dapat mengetahui alat ukur yang
digunakan dalam quick service
2. Peserta mengetahui cara menggunakan dan
merawat alat ukur dengan benar
3. Peserta mampu menggunakan Avometer
dengan benar

2
Pokok Bahasan :
1. Identifikasi Alat Ukur
2. Penggunaan dan Perawatan
- Alat Ukur Jarak
- Alat Ukur Tekanan/Torsi
- Alat Ukur Putaran
- Alat Ukur Listrik
BAB
BAB
IDENTIFIKASI ALAT UKUR
1 PENGELOMPOKAN ALAT UKUR

1. Alat Ukur Jarak


2. Alat Ukur Tekanan / Torsi
3. Alat Ukur Putaran
4. Alat Ukur Listrik
5. Alat Ukur Volume
2 ALAT UKUR JARAK
Adalah peralatan yang dipergunakan untuk
mengukur jarak : Panjang, Lebar, Tinggi atau
Kerenggangan.
Alat Ukur Jarak terdiri :
 Mistar baja
 Feller Gauge
 Mistar geser
 Dial Indicator (di bahas pada PMT II)
 Micrometer (di bahas pada PMT II)
 Cylinder Bore Gauge (di bahas pada PMT II)
3 ALAT UKUR TEKANAN/TORSI
a. Tire Gauge
b. Compression Tester
c. Kunci Moment

4 ALAT UKUR PUTARAN


a. Tachometer Mekanis
b. Tachometer Electronik
5 ALAT UKUR LISTRIK
a. AVO Meter
b. Timing Light Tester
c. Battery tester
d. Hydrometer
e. CDI tester

6 ALAT UKUR VOLUME


Gelas Ukur
BAB
BAB
PENGGUNAAN & PERAWATAN ALAT UKUR
ALAT UKUR JARAK
1 MISTAR BAJA

Untuk mengukur gerak bebas ( FreePlay )


pada komponen sepeda motor

a. Gerak Bebas Rantai Roda


b. Gerak Bebas Kopling
c. Gerak Bebas Rem depan/belakang
2 FEELER GAUGE

Alat ukur yang dipergunakan untuk


mengukur celah.
Biasanya dipergunakan untuk mengukur :
• Celah Katup
• Celah Platina
• Celah Elektroda Busi
Ukuran Feeler Gauge Set :
0,04 mm 0,15 mm 0,60 mm
0,05 mm 0,20 mm 0,70 mm
0,06 mm 0,25 mm 0,80 mm
0,07 mm 0,30 mm 0,90 mm
0,08 mm 0,40 mm 1,00 mm
0,10 mm 0,50 mm 0,03 mm
Cara penggunaan :
 Memilih tebal Feller Gauge yang
akan dipergunakan
 Menyisipkan diantara /celah
benda yang akan diukur.
 Pengukuran yang tepat adalah
ditarik seret, didorong tidak bisa
Contoh : dan tidak menimbulkan goresan.
Type cub series/MCB : 0.05 mm
Karisma/Kirana : 0.03 mm
Type sport series : 0.05 mm
Type Sport Neotech : 0.1 mm
3 MISTAR GESER (VERNIER CALIPER)

Disebut alat ukur serbaguna karena dapat


digunakan untuk mengukur :
1. Bagian dalam
2. Bagian Luar
3. Kedalaman
4. Tinggi Benda Bertingkat
Satuan yang digunakan :
5. Mm
6. Inch
BAGIAN-BAGIAN JANGKA SORONG
5
2

4
6
1 3

1. Out side jaws : mengukur bag. Luar


2. In Side Jaws : mengukur bag dalam
3. Dept bar : mengukur kedalaman
4. Step : mengukur ketinggian
5. Skala Utama : skala diam menunjukkan
nilai angka nominal
6. Skala Vernier : Skala geser
menunjukkan angka desimal
menambah ketelitian hasil ukur
CARA PEMBACAAN JANGKA SORONG :

1. Baca skala utama dg


40 50 membaca garis angka nol
skala vernier terletak pada
ruas atau garis ke berapa di
skala utama. Ini akan
menunjukkan “ANGKA
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 NOMINAL”
2. Baca skala VERNIER dg
membaca garis ke berapa dari
Angka Nominal = 40,00 skala vernier yg paling lurus
Angka Desimal = 0,25 dg garis skala utama. Ini akan
+ menunjukkan “ANGKA
Hasil Pengukuran= 40, 25 mm DESIMAL”
3. Menjumlahkan angka nominal
dan angka desimal.
LATIHAN PEMBACAAN JANGKA SORONG

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Catatan : Untuk menggeser tidak perlu dislide show


DIAL INDIKATOR

18
Fungsi masing-masing bagian
Bidang sentuh dengan benda kerja
– Alat ini akan bergerak naik dan turun, apabila
bersentuhan dengan permukaan benda kerja,
saat benda kerja gergerak terhadap bidang
sentuh tersebut.
– Jarum panjang akan bergerak ke arah kanan
apabila bidang sentuh bergerak ke atas.
– Jarum panajang akan bergerak ke arah kiri ,
apabila bidang sentuh bergerak kea rah bawah.

19
Jarum Panjang/Jarum Penunjuk
– Jarum ini akan langsung bergerak apabila bagian-bagian
sentuh tertekan oleh benda kerja, adapun nilai
pergerakan dari jarum tersebut tergantung dari
beberapa nilai skala dari dial gauge tersebut, misalnya
nilai skala gauge 0,01 mm, apabila jarum panjang
bergerak dari angka nol sampai angka 10 berarti nilai
pergerakan jarum panjang tersebut adalah 0,01 mm x 10
= 0,1 mm.
– Skala jarum panjang ini dapat diputar ke kiri atau ke
kanan, artinya posisi angka nol tidak pasti selalu berada
di atas, tetapi bisa ada pada posisi di bawah atau
disamping, tergantung pada posisi mana yang kita
kehendaki pada saat porses mengukur benda kerja.
20
Jarum Pendek
– Jarum pendek akan bergerak satu ruas , apabila
jarum panjang bergerak dari angka nol sampai
dengan angka nol lagi (satu putaran) ,hal ini
berarti pergerakan satu ruas dari jarum pendek
adalah 0,1 mm x 100 = 1 mm (apabila nilai skala
dial gauge adalah 0,01 mm).
– Sehingga apabila jarum pendek berputar satu
kali putaran, maka nilai pergerakan jarum pendek
adalah 1 mm x 10 = 10 mm.

21
Batas Toleransi
– Dua alat ini dapat digeser ke kiri atau ke kanan
sampai dengan kehendak kita, untuk melihat
batas pergerakan jarum panjang ke arah kiri dan
kanan, pada saat proses pengukuran benda kerja
(lihat pada cara penggunaan dial gauge).

22
23
PERAWATAN UKUR JARAK :

Menyimpan peralatan di lemari yang


tertutup
Penempatan alat tidak boleh ditumpuk
Penggunaan alat harus sesuai dengan
instruksi
Jangan sampai jatuh
Bersihkan peralatan setelah selesai
dipergunakan
Melapisi peralatan dengan oli apabila
tidak dipergunakan untuk jangka waktu
yang lama
Melakukan pemeliharaan dengan teratur
secara periodik.
ALAT UKUR TEKANAN
1 TIRE GAUGE
Berfungsi untuk mengukur tekanan
angin ban.
Satuan ukuran dalam “ Psi “ atau Bar

Cara Pembacaan :
1. Lihat penunjukkan jarum ukur.
2. Skala merah satuan Psi dan hitam
satuan Bar
3. Baca hasil pengukuran
Skala merah panjang= 10 Psi
dibagi 5 ruas  @ Skala pendek =
2 Psi

Contoh :
Ban depan Mega Pro : 29 Psi
Ban belakang Mega Pro : 33
Psi
2 KOMPRESI TESTER
Berfungsi untuk mengukur tekanan kompresi yang
terjadi di dalam silinder Satuan ukuran dalam “ Psi “
atau Kg/cm2.
Dilihat cara pemasangannya ;
1. Model Tekan :
Dipasang pada lubang busi dengan ditekan
2. Model Ulir
Dipasang pada lubang busi dengan diulirkan

Cara penggunaan :
• Temperatur engine dalam suhu normal 80 oC
• Pasang alat ukur di lubang busi
• Engkol engine dalam 4 - 5 langkah kompresi
dengan posisi katup gas dan katup cuk
terbuka penuh.
• Membaca hasil pengukuran
Nilai tiap ruas 0,5 kg/cm2
3 KUNCI TORSI
Berfungsi untuk mengencangkan baut
atau mur sesuai dengan torsi/momen
tertentu.
Satuan ukuran dalam Kg.m atau N.m
Ada 2 jenis :
1.Model Jarum
2.Model Klik

Cara Penggunaan :
1. Model jarum
Penggunaan tidak perlu distel dan
langsung dilihat pada skala.
Kurang akurat dibandingkan model
klik.
Cara Penggunaan Model Klik :
 Pasang kunci sock yang sesuai
 Pastikan standard torsi pengencangan
 Tarik pengunci
 Stel torsi dengan putar Handle Sleeve
maju mundur hingga menunjukkan torsi 7

yang diinginkan. 6
5

Skala 1 Kg.m dibagi 5 ruas  @ ruas =


4
3 Skala Ukur
0,2 Kg.m 2

 Mengunci kembali Handle Sleeve


 Gunakan untuk mengencangkan
baut/mur sampai berbunyi “klik” 2kali.
Handle Sleeve

Pengunci
PERAWATAN UKUR TEKANAN :

Penggunaan alat harus sesuai dengan


instruksi
Jangan sampai jatuh
Keringkan karet kompresi tester dari oli.
Bersihkan peralatan setelah selesai
dipergunakan

Melakukan pemeliharaan dengan teratur


secara periodik.
ALAT UKUR PUTARAN
Tachometer berfungsi untuk mengetahui besarnya
putaran mesin.
Ada 2 model :
1. Tachometer Mekanis
Kurang praktis dan sudah jarang digunakan, kecuali
yang terpasang langsung di mesin seperti pada GL
Max dan Mega Pro.
2. Tachometer Electronic
Bekerja secara electronic mengambil sinyal dari
kabel busi.
Cara Penggunaan :
1. Hidupkan mesin dan stel Air Screw di
Karburator
2. Hidupkan alat ukur
3. Kaitkan probe ke kabel coil sekunder
4. Baca RPM mesin
5. Stel screw throtel sampai batas standar
6. Jangan mengeber gas
ALAT UKUR LISTRIK
Hand Out : Panduan Cara Membaca Multitester
PENGGUNAAN ALAT UKUR ELEKTRIK DAN
ELEKTRONIK
Alat Ukur elektrik dan elektronik yang
sering digunakan di otomotif terdiri dari :
1. Multitester/AVO meter
2. dwell tester
3. tacho meter
4. timing light

33
1 MULTITESTER (AVO METER)

Merupakan gabungan dari


Amperemeter, Voltmeter dan
Ohmmeter.
Berfungsi untuk melakukan pengukuran
arus, tegangan dan tahanan.
Analog

Dibedakan 2 tipe :
1. Tipe Analog dengan penunjukkan
hasil ukur dengan jarum.
2. Tipe Digital dengan hasil ukur
langsung ditunjukkan dengan
Digital angka.

tulis
a. BAGIAN-BAGIAN AVOMETER
1. Scala adalah garis yang mempunyai
satuan ukur yaitu : scala ,
DCV/ACV dan DCA.
2. Zero posision adjuster screw
adalah sekerup kalibrasi Voltmeter
1 dan Amperemeter
3.   Adjuster knob adalah Tombol
2 3 kalibrasi Ohmmeter.
4. Range selector knob adalah sakelar
penunjuk pemakaian batas satuan
4 ukuran yang diinginkan.
Ohm ()  x1, x100, x 1K.
DCV  2.5, 10, 50, 250, 500,
5 1000.
ACV  2.5, 10, 50, 250, 500,
1000.
DCmA  0.5A, 25mA, 50µ.
5. Test lead adalah tangkai kabel
pengujian yang mempunyai warna
tulis Merah (+) dan Hitam (-).
b. OHMMETER
Berfungsi mengukur tahanan listrik untuk
mengetahui :
a. Nilai tahanan.
b. Rangkaian terbuka atau putus.
c. Hubungan jelek.
d. Hubungan singkat.

Cara penggunaan :
1. Hidupkan Ohmmeter
2. Lakukan kalibrasi dengan menghubung-kan
kedua kabel ukur dan memutar tombol
kalibrasi.
3. Pastikan komponen/rangkaian listrik yang akan
diukur sudah tidak terdapat aliran arus listrik
dan konektor ke rangkaian lain telah dilepas
4. Pilih batas ukur yang sesuai ( pemeriksaan
hubungan kabel dan kontinuitas  X1Ώ)
5. Ulangi kalibrasi setiap mengubah selektor
6. Lakukan pengukuran dengan hubungan paralel
7. Baca hasil pengukuran dengan rumus =
Nilai skala garis X Bilangan selektor
Penunjuk Nilai Scala

SKALA OHM
Dibaca dari arah kanan ke kiri
JUMLAH NILAI TIAP
RANGE
GARIS GARIS
0-2 10 0,2
2-5 6 0,5
5 - 10 5 1
10 -20 10 1
20 - 50 15 2
50 - 100 5 10
100 - 200 5 20
200 - 500 3 100

Setiap selektor dipindahkan harus RUMUS :


dikalibrasi ulang dan bilangan Nilai scala garis X Bilangan satuan selektor =
satuan pengali akan berubah. Nilai Pengukuran.
Latihan Pembacaan Ohmmeter

SELEKTOR HASIL
UKUR
c. VOLTMETER

Berfungsi mengukur tegangan listrik untuk


mengetahui :
1. Nilai tegangan listrik dari sumber daya
listrik : Battery & Generator.
2. Penurunan tegangan listrik dari sumber
arus
3. Rangkaian terbuka atau putus
Cara penggunaan :
1. Pastikan jarum menunjuk angka nol
sebelum digunakan dan kalibrasikan jika
perlu dengan memutar Zero posision
adjuster screw
2. Pilih batas ukur yang sesuai ( di atas
tegangan listrik yang diukur)
3. Lakukan pengukuran dengan hubungan
paralel
4. Baca hasil pengukuran

tulis
Pembacaan Hasil Pengukuran Volt Meter

Scala untuk pengukuran


DC V, AC V dan A.

Scala khusus AC 2.5 V

Scala khusus DC 1.5 V

BATAS NILAI TIAP


UKUR GARIS
10 0,2
50 1
250 10
Latihan Pembacaan Volt Meter

BATAS HASIL
UKUR UKUR
d. AMPEREMETER

Berfungsi mengukur kuat arus listrik untuk mengetahui :


1. Kemampuan pengisian battery.
2. Pemakaian energy listrik dari setiap komponen
Cara penggunaan :
1. Pastikan jarum menunjuk angka nol
sebelum digunakan dan kalibrasikan jika
perlu dengan memutar Zero posision
adjuster screw
2. Pilih batas ukur yang sesuai ( di atas kuat
arus listrik yang diukur)
3. Lakukan pengukuran dengan hubungan
seri
Catatan : 4. Baca hasil pengukuran
Batas ukur Amper meter pada AVOmeter yang beredar di pasaran (Sanwa
SP15D, YX360) sangat kecil = 0,5 A sehingga kurang cocok untuk
penggunaan pada pekerjaan kelistrikan sepeda motor.
MENGUKUR ARUS DC

Arus DC dapat diukur dengan dua cara yaitu :

1. Arus DC 0 – 250 mA dapat diukur dengan lubang ukur-


bersama dengan kabel tester, yaitu kabel bertanda (+) dan (-).

2. Arus 0 - 20 A dapat diukur dengan lubang ke tiga, yakni satu


lubang khusus yang digunakan untuk kabel tesster warna
merah.
1. Mengukur arus DC dari 0 - 250 mA

a. Hubungkan kabel tester warna merah ke terminal


positif tester dan yang hitam ke terminal negatif
b. Posisikan selektor ke 250 mA DC (DC A)
c. Hubungkan kabel tester merah dengan sumber
arus positif, dan kabel tester hitam dengan sumber
arus negatif (hubungan multitester dengan sumber
arus dan beban adalah hubungan seri)
d. Baca hasil pengukuran pada sekala A DC (DC A)
250mA
DC A
Keterangan :
1. untuk mengukur arus 0-250mA Garis skala yang dibaca adalah yang
ditunjuk oleh anak panah warna biru
2. Untuk mengukur arus 0-20 A garis sekala yang dibaca adalah yan
gditunjuk oleh anak panahwarna merah
CONTOH SOAL :
Tentukan hasil pengukuran arus DC yang ditunjukan oleh
jarum multitester pada gambar diatas jika selektornya disetel
pada 250 mA.

PENYELESAIAN :
Karena selektor disetel pada 250 mA, maka sekala yang
digunakan adalah sekala tengah (0 – 25).
Karena jarum menunjuk angka 3, maka hasil pengukuranya
adalah

angka yang ditunjuk X angka selektor


sekala maksimum

= 3 / 25 x 250 mA
= 3 x 10 mA
= 30 mA
2. Mengukur arus DC dari 0 - 20 A

Pengukuran arus listrik pada dasarnya diukur dengan


cara yang sama seperti pengukuran arus DC dari 0
sampai 250 mA, hanya saja dalam pengukuran ini
kabel tester merah dihubungkan kelubang khusus
yang hanya digunakan untuk mengukur 20 mA DC
(perhatikan gambar dibawah).
Untuk tujuan ini selektornya disetel pada DC A 20 A,
kemudian pembacaan jarum penunjuk ialah pada
sekala 20 A DC
Lubang
(terminal)
khusus untuk
mengukur
arus 20 A

20 A
DC A
Keterangan :
1.jarum penunjuk yang dibaca adalah jarum warna
merah
2.skala yang dibaca adalah yang ditunjuk oleh jarum
warna biru
CONTOH SOAL :
tentukan hasil pengukuran jika penunjuk jarum ialah
seperti yang ditunjukan oleh gambar diatas

PENYELESAIAN :
dalam hal ini sekala yang digunakan ialah sekala 20 A DC,
karena jarum penunjuk menunjuk angka 1, maka hasil
pengukuran ialah :

angka yang ditunjuk X angka selektor


sekala maksimum

= 1 / 20 x 20 A
= 1 A DC
ULANGAN !!! (OPEN BOOK)

* Catatan : > rumus disertakan pada setiap jawaban


> Kerjakan di lembaran dan kumpulkan di bengkel
> jumlah no. Absen , misal : no.absen 06= 0+6=6 garis
no.absen 33 = 3+3=6 garis
> jumlah no. Absen +5, misal: no.absen 19 = 1+9+5=15 garis

1. Gambarlah multitester dengan selektor menunjuk 250 mA dan jarum


menunjuk garis sesuai NO. ABSEN masing–masing serta tentukan hasil
pengukurannya !!!
2. Gambarlah multitester dengan selektor menunjuk 25 mA dan jarum menunjuk
garis sesuai jumlah NO. ABSEN masing–masing serta tentukan hasil
pengukurannya !!!
3. Gambarlah multitester dengan selektor menunjuk 20 A dan jarum menunjuk
garis sesuai jumlah NO. ABSEN masing–masing serta tentukan hasil
pengukurannya !!!
4. . Gambarlah multitester dengan selektor menunjuk 20 A dan jarum menunjuk
garis sesuai jumlah NO. ABSEN masing–masing + 5 serta tentukan hasil
pengukurannya !!!
2 HYDROMETER

Berfungsi untuk melakukan pengukuran


berat jenis air battery

Cara Penggunaan :
1. Membuka tutup pengisian air
battery
2. Masukkan ujung pengisap alat ke
dalam battery
3. Tekan dan lepaskan balon
pengisap air battery pada alat ,
sehingga air battery naik ke dalam
wadah alat ukur
4. Membaca hasil pengukuran berat
jenis (Bj) air battery
LATIHAN MEMBACA HYDROMETER

1,00

1,10

1,20

1,30
3 BATTERY MATE

Batterymate berfungsi untuk mengisi dan menguji


kondisi battery baik battery basah maupun battery
MF.
Cara Penggunaan :
1. Hubungkan kabel merah dengan kutup positif
dan hitam dengan negatif battery.
2. Hubungkan alat dengan power listrik dan
hidupkan tombol “Power” dan “Charge” .
3. Lampu hijau akan menyala sebagai tanda proses
pengisian.
4. Lampu hijau akan menyala berkedip-kedip dan
buzzer bunyi putus-putus sebagai tanda
pengisian penuh.
5. Jika battery soak lampu hijau berkedip-kedip
dan buzzer bunyi panjang.
4 CDI TESTER

CDI Tester merupakan simulator sistem


pengapian yang berfungsi untuk menguji
kerja CDI, Coil dan busi

Cara Penggunaan :
• Hidupkan CDI tester
• Sambungkan CDI ke adaptor CDI tester Sambungkan kabel hitam pada
CDI tester dan kedua ujung kabel lainnya sambungkan ke masa koil
dan busi
• Sambungkan kabel warna merah ke gulungan primer koil dan ujung
lainnya ke CDI tester.
• Test komponen pengapian dengan memposisikan selektor pada posisi
yang sesuai komponen yang akan diperiksa
• Tekanlah tombol “KILL.SW” dan apabila dilepas maka terjadilah loncatan
api pada spark display.
Perawatan Alat Ukur Listrik :

1. Hindari jangan sampai jatuh


2. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya
3. Mengikuti langkah dan prosedur penggunaan
4. Teliti dan perhatikan voltage listrik yang sesuai
dengan kebutuhan alat
5. Hindari jangan sampai air battery tercecer dan
mengenai bodi sepeda motor
6. Selesai dipergunakan , bersihkan hidrometer
dengan air bersih kemudian dilap
7. Simpanlah alat didalam lemari khusus
8. Apabila tubuh anda kena air battery segera
bersihkan dengan air
ALAT UKUR VOLUME

Gelas ukur digunakan untuk


mengukur volume benda
kerja yang berbentuk cair.
Contoh: mengukur volume
oli suspensi depan.
TUNE-UP TESTER merupakan beberapa (gabungan)
alat ukur yang diantaranya terdiri dari :

1. Voltmeter (sudah dibahas pada pertemuansebelumnya)


2. Amperemeter (sudah dibahas pada pertemuansebelumnya)
3. Ohmmeter (sudah dibahas pada pertemuansebelumnya)
4. Tachometer (sudah dibahas pada pertemuansebelumnya)
5. Compresion tester (sudah dibahas pada pertemuansebelumnya)
6. Dwelltester
7. Timing light
59
TUNE-UP TESTER

60
KETERANGAN
1.Sakelar pilih (selektor)
2. Sakelar pilih jumlah silinder
3. Nipel selang vakum
4. Pengecekan sudut dan putaran dwell
5. Pengecekan keluaran
6. Indikator meter: rpm, dwell, volt, dan breaker poin
7. Lampu LH dan indikator
8. Pengukur vakum
9. Lampu pewaktu
10. Kabel baterai
11. Kabel klip distributor
12. pick-up klip distributor
13. Adaptor vakum manifold pemasukan (intake manifold) 61
62
PETUNJUK PENGGUNAAN PENGUJI TUNE-UP MOTOR BAKAR

Penguji ini dapat digunakan dengan mengikuti langkah-langkah


berikut :
1. Pasang kabel (10) warna merah keterminal (+) baterai dan
kabel warna hitam keterminal (-) baterai.
2. Pasang kabel (11) dengan terminal platina atau koil (-).
3. Pasang kabel (12) dengan kabel busi nomor 1.
4. Buka baut penutup vakum pada manifold pemasukan dan
pasanglah adaptor (13).
5. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder mesin.
6. Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar pilih (1).
7. Hidupkan mesin hingga mencapai temperatur kerjanya.

63
PENGUKUR VAKUM ( VACUKUM GAUGE )

Digunakan untuk mengukur besarnya kevakum-


an pada manifold pemasukan dengan tujuan :
1. mengetahui kebocoran kompresi dari katup
2. mengetahui keterlambatan pewaktuan katup
(valve timing)
3. mengetahui kebocoran perapat kepala silinder
dan manifold

64
DWELL TESTER DAN TACHO TESTER

dwell tester + Tacho meter analog tacho meter digital


65
TACHOMETER + DWELLMETER
SEKALA
Saklar posisi dwell dan tach
Ke bawah = tachometer
Ke atas = dwellmeter
Kabel warna merah ke
terminal negati (-) coil atau
terminal platina pada
distributor

Kabel warna hitam ke terminal


negati (-) baterai atau body
mesin 66
67
TACHOMETER

• Digunakan untuk mengukur kecepatan


putaran mesin
• Satuan Kecepatan putaran mesin adalah RPM
• Putaran stasioner mesin 5K = 750 ± 50 RPM
• Mesin 5K adalah salah satu jenis / tipe mesin
toyota ( contoh : toyota kijang)

68
CARA PENGGUNAAN TACHOMETER
Tachometer diatas memiliki skala yang digunakan
untuk mesin 6 cylinder dan 8 cylinder. Jika mesin
yang kita gunakan adalah mesin dengan jumlah
cylinder 4, maka hasil pengukurannya adalah :
4 cylinder = (hasil pada 8 cylinder) x 2 x 100 rpm
Pada gambar diatas yang ditunjuk jarum (putih)
= 6 x 2 x 100 rpm
= 1200 rpm

69
PENGUKURAN SUDUT DIAM (DWELLMETER)
• Digunakan untuk mengukur besarnya sudut dwell(sudut diam)
• Sudut dwell adalah sudut lamanya platina menutup
• Mencari sudut dwell = 360⁰ / n x 60% (n = jumlah silinder)
• Sudut dwell mesin 5K = 52⁰ ± 6⁰

70
CARA PEMBACAAN DWELLMETER
• Dwellmeter diatas memiliki skala yang digunakan
untuk mesin 6 cylinder dan 8 cylinder. Jika mesin
yang kita gunakan adalah mesin dengan jumlah
cylinder 4, maka hasil pengukurannya adalah :
4 cylinder = (hasil pada 8 cylinder) x 2
• Pada gambar diatas yang ditunjuk jarum (putih)
= 30⁰ x 2
= 60⁰

71
DWELL TESTER merupakan alat untuk
mengetahui besarnya sudut saat platina
menutup.Besarnya sudut dwell pada mesin
bensin dipengaruhi oleh jumlah silindernya.
Sudut dwell adalah sudut lamanya platina
menutup.

Rumus mencari sudut dwell :


360⁰ x 60 %
Jumlah silinder
72
Sudut dwell mesin 4 silinder
= 360⁰ x 60 %
4 silinder
= 360⁰ x 60 %
4
= 360⁰ x 60
4 100
= 54⁰
Pada umumnya sudut dwell mesin 4 silinder
adalah 54 ± 2⁰ 73
2 TIMING LIGHT TESTER (untukTSM)

Timing Light Tester merupakan alat untuk


mengetahui waktu pengapian pada
kondisi mesin hidup

Cara Penggunaan :
1. Hidupkan mesin
2. Kaitkan probe ke kabel coil sekunder
3. Lihat tanda garis penyesuai pengapian
(F) pada rotor magnit, putaran 1400 ±
100 rpm
4. Untuk memeriksa kemajuan
pengapian naikkan putaran mesin.
- Type cub 3000 rpm
- Type sport 5000 rpm
74
2 TIMING LIGHT TESTER (untuk TKR)

Timing Light Tester merupakan alat untuk


mengetahui waktu pengapian pada kondisi
mesin hidup

Cara Penggunaan :
1.Hidupkan mesin
2.Pasang kabel merah ke baterai (+)
3.Pasang kabel hitam ke baterai (-)
4.Kaitkan probe ke kabel busi no. 1
5.Lihat tanda pengapian pada roda pully dan
tanda pada tutup rantai timing/timing
belt / timing gear (body mesin),
75
TIMING LIGHT

probe

Keterangan :
Kabel merah ke baterai (+)
Kabel hitam ke baterai (-)
Probe ke kabel busi no. 1
76
TIMING LIGHT
• Digunakan untuk mengetahui saat penyalaan /
saat pengapian (ignition timing)
Tanda pada
mesin

Tanda pada
pulley

77
KOMPRESI TESTER
Berfungsi untuk mengukur tekanan kompresi yang
terjadi di dalam silinder Satuan ukuran dalam “ Psi “
atau Kg/cm2.
Dilihat cara pemasangannya ;
1. Model Tekan :
Dipasang pada lubang busi dengan ditekan
2. Model Ulir
Dipasang pada lubang busi dengan diulirkan

Cara penggunaan :
• Temperatur engine dalam suhu normal 80 oC
• Pasang alat ukur di lubang busi
• Engkol engine dalam 4 - 5 langkah kompresi
dengan posisi katup gas dan katup cuk
terbuka penuh.
• Membaca hasil pengukuran
Nilai tiap ruas 0,5 kg/cm2 78
80
0 1 2 3 4 5

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
0,05 mm

81
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

82
83
84
85
15
A 0 5 10 11 15
10
0 C
B
45
40

2,00

0,50

0,01

2,51 86
20 25 30

87

Anda mungkin juga menyukai