Alat ukur dalam dunia teknik sangat banyak. Ada alat ukur pneumatik, mekanik, hidrolik maupun
yang elektrik. Termasuk dalam dunia otomotif, banyak juga alat ukur yang sering digunakan. Dalam hal ini
kita akan membahas DIAL INDICATOR.
Dial Indicator merupakan alat ukur yang menggunakan prinsip kerja pengubah mekanik yaitu pada
pasangan roda gigi dengan batang gigi yang digunakan dalam dial indikator. Dial Indikator terdiri atas
beberapa bagian utama yaitu : sensor, pengubah berupa batang gigi, roda gigi dan pegas, serta bagian
penunjuk berupa jarum dan skala. Dial indikator merupakan alat ukur pembanding yang banyak digunakan
dalam industri permesinan dibagian produksi.
DIAL GAUGE atau ada yang menyebutnya dial indicator adalah alat ukur yang dipergunakan untuk
memeriksa penyimpangan yang sangat kecil dari bidang datar, benda bulat, benda permukaan lengkung,
memeriksa kerataan dari permukaan benda, memeriksa penyimpangan eksentris, memeriksa kesejajaran
permukaan benda, menyetel kesentrisan benda pada pencekam mesin bubut, memeriksa penyimpangan
bantalan pada poros engkol. Konstruksi sebuah alat dial indikator seperti terlihat pada gambar di atas, terdiri
atas jam ukur (dial gauge) yang di lengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang
penyangga, penjepit, dan baut penjepit.
1. Jarum panjang
2. Jarum pendek
3. Tanda batas toleransi
4. Bidang sentuh dengan benda kerja
Fungsi dari masing masing bagian :
• Skala jarum panjang ini dapat diputar ke kiri atau ke kanan, artinya posisi angka nol tidak pasti
selalu berada di atas, tetapi bisa ada pada posisi di bawah atau disamping, tergantung pada posisi mana
yang kita kehendaki pada saat porses mengukur benda kerja.
2. Jarum Pendek
• Jarum pendek akan bergerak satu ruas, apabila jarum panjang bergerak dari angka nol sampai
dengan angka nol lagi (satu putaran), hal ini berarti pergerakan satu ruas dari jarum pendek adalah 0,1 mm
x 100 = 1 mm (apabila nilai skala dial gauge adalah 0,01 mm).
• Sehingga apabila jarum pendek berputar satu kali putaran, maka nilai pergerakan jarum pendek
adalah 1 mm x 10 = 10 mm.
3. Batas Toleransi
• Dua alat ini dapat digeser ke kiri atau ke kanan sampai dengan kehendak kita, untuk melihat batas
pergerakan jarum panjang ke arah kiri dan kanan, pada saat proses pengukuran benda kerja (lihat pada cara
penggunaan dial gauge).
Pada gambar terlihat bagian dial indicator yaitu pegas koil dan pegas spiral.
Pegas koil, berfungsi untuk penekan batang bergigi sehingga sensor selalu menekan kebawah.
Pegas spiral, berfungsi sebagai penekan sistem transmisi roda gigi sehingga permukaan gigi yang
berpasangan selalu menekan sisi yang sama untuk kedua arah putaran (guna menghindari back lash/
keterlambatan gerak balik, yang mungkin terjadi karena profil gigi yang tak sempurna ataupun keausan).
Sebagaimana dengan jam mekanik beberapa jenis jam ukur atau dial indicator mempunyai batu (jewel)
untuk mengurangi gesekan pada dudukan poros roda gigi. (pengaturan pada posisi nol) setelah dua tanda
pembatas pada jam ukur diatur posisinya sesuai dengan daerah toleransi produk, pemeriksaan kualitas
geometrik produk dapat dilakukan dengan mudah. Jika tidak perlu kecermatan tinggi, benda silindris
mungkin diperiksa kesilindrisan ataupun kebulatannya dengan jam ukur, dalam hal ini benda ukur harus
diletakkan diatas blok V.
Toleransi kesalahan putar (run-out tolerance) diperiksa dengan cara menempatkan jam ukur pada
posisi yang tetap dan benda ukur diputar pada sumbu tertentu.
3. Dial gauge dengan nilai skala 0,0005 mm jenis ini mempunyai batas ukur sampai 0,025 mm.
Pada dial indikator terdapat 2 skala. Yang pertama skala yang besar (terdiri dari 100 strip) dan skala
yang lebih kecil. Pada skala yang besar tiap stripnya bernilai 0,01 mm. Jadi ketika jarum panjang berputar
1 kali penuh maka menunjukkan pengukuran tersebut sejauh 1 mm. Sedangkan skala yang kecil merupakan
penghitung putaran dari jarum panjang pada skala yang besar.
Sebagai contoh, jika jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan jarum pendek
bergerak pada skala 3 maka artinya hasil pengukurannya adalah 3,06 mm. Pengukuran ini diperoleh dari
skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mm skala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3
mm maka hasil pengukurannya adalah 0,06 mm + 3 mm = 3,06 mm.
Nama : Meerza Maulana Akhmad
Kelas/NIM : 4MEB/213 411 043
Skala dan ring dial indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung
putaran ukur jam berfungsi menghitung jumlah putaran penunjuk. Yang perlu diperhatikan dalam
menggunakan dial indicator adalah keadaan permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel
dial (ujung peraba) tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang
digunakan.
Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indicator adalah sebagai berikut:
(a) Benda kerja yang dipindahkan, dial indicator tetap pada posisi diam.
(b) Dial indicator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam.
(c) Benda kerja diputar, dial indicator tetap pada posisi diam.
Nama : Meerza Maulana Akhmad
Kelas/NIM : 4MEB/213 411 043
Cara Mengkalibrasi
1. Letakkan dial indicator pada tempat yang datar.
2. Amatilah pada skala utama dan skala nonius.
3. Jika pada skala utama tidak menunjukkan pada angka 0 (nol), maka putarlah sekrup pengkalibrasi baik
searah jarum jam atau sebaliknya, tergantung dari kebuthan, sampai jarum skala utama menunjukkan
pada angka 0 (nol).
4. Kemudian amatilah pada skala nonius, jika tidak tepat pada angka 0 (nol), maka putarlah ring pada skala
nonius hingga jarum pada skala nonius menunjukkan angka 0 (nol).
Nama : Meerza Maulana Akhmad
Kelas/NIM : 4MEB/213 411 043