Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen

Vol. 1, No. 2 (Juni-September): 28 - 38

Analisis Laporan Keuangan Secara Historis dan Forecasting


(Studi Kasus Pada PT TDI Periode 2017-2020)

* Fitrina Lestari1, Husnul Sabila2


Universitas Nusa Putra

Abstract: In a company, financial statements have an important role as a basis for assessing the health of the company in a certain
period of time. However, some companies still not use financial statements properly and correctly. This happened in one of the
private companies, namely PT. TDI which has never been analyzed their financial statements deeply. This is what underlies a
research study on the financial statements of PT. TDI to analyze the company's financial statements from the period 2017, 2018,
2019 and 2020. The purpose of this study is to determine the condition of the company's financial statements in a predetermined
period of time and the company's financial condition in the future. This research uses ratio analysis method, forecasting method
and scenario analysis. The results show that the liquidity and profitability ratios have decreased from 2017-2020 while the solvency
ratio has increased from 2017-2020. In research using the forecasting method, the company's financial condition is still quite good
if income continues to rise even though the economy is deteriorating (worst case).

Keywords: Financial Performance, Forecasting, Scenario Analysis

Abstrak: Didalam suatu perusahaan laporan keuangan memiliki peran penting sebagai dasar penilaian mengenai kesehatan
perusahaan di periode waktu tertentu. Namun beberapa perusahaan terkadang masih belum menggunakan laporan keuangan
secara baik dan benar. Hal ini terjadi disalah satu perusahaan swasta yaitu PT. TDI yang laporan keuangan belum di analisis
secara mendalam. Hal ini yang mendasari dilakukan studi penelitian laporan keuangan PT. TDI untuk melakukan analisis laporan
keuangan perusahaan dari periode tahun 2017, 2018, 2019 dan 2020. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kondisi laporan
keuangan perusahaan pada periode waktu yang telah ditentukan dan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang.
Penelitian ini menggunakan metode analisis rasio, metode forecasting dan analisis scenario. Hasil penelitian menunjukkan rasio
likuiditas dan profitabilitas mengalami penurunan dari tahun 2017-2020 sedangkan rasio solvabilitas mengalami kenaikan dari
taun 2017-2020. Pada penelitian menggunakan metode forecasting, keadaan keuangan perusahaan masih cukup baik jika
pendapatan terus naik meskipun keadaan perekonomian memburuk (worst case).

Kata kunci: Kinerja keuangan, Metode forecasting, Analisis skenario

* Corresponding author’s e-mail: fitrina.lestari@nusaputra.ac.id


ISSN: 2686-4789 (Print); ISSN: 2686-0473 (Online)
http://bisnisman.nusaputra.ac.id
Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen (Juni-September), Vol. 4, No. 2, 2022

PENDAHULUAN
Laporan keuangan adalah salah satu Bagi investor, analisis, kreditur,
bagian dari metode yang bisa memprediksi penasihat keuangan, calon investor,
serta menyimpulkan keadaan keuangan dari pemerintah dan manajemen, kinerja
suatu perusahaan, maka dari itu laporan perusahaan memiliki peran yang sangat
keuangan sangat penting untuk di analisis berguna. Dalam sebuah laporan keuangan
agar perusahaan menjalankan kegiatan yang baik dapat mencerminkan hasil atau
transaksi masuk dan keluarnya uang sesuai performa yang telah diperoleh oleh
visi atau misi yang sudah di tentukan oleh perusahaan. Kinerja perusahaan juga dapat
perusahaan atau tidak. Maka dari itu dilihat dari bagaimana perusahaan
perusahaan harus menyajikan laporan menjalankan suatu usahanya dengan hasil
keuangan yang benar dan dapat dipahami akhir laporan keuangan yang telah di
serta mudah dianalisa setiap tahunnya. analisis untuk menjadi alat keputusan yang
menunjukan keadaan hasil laba dari usaha
Analisis laporan keuangan
yang sudah dikelola oleh perusahaan atau
merupakan sebuah proses dari suatu
organisasi dalam periode yang konstan.
pemikiran yang membutuhkan suatu
peninjauan, pada bentuk penilaian dari Metode peramalan (forecasting)
sebuah laporan keuangan serta kinerja dari merupakan proses analisis guna mengetahui
tahun sebelumnya dan saat ini, dengan bagaimana kondisi keuangan perusahaan di
tujuan untuk menemukan dan masa yang akan datang. Hal ini melibatkan
mengidentifikasi kemungkinan kondisi dan dan memperkirakan keutuhan masa depan
perkiraan tentang keadaan dari suatu tertentu, seperti kuantitas kualitas waktu
perusahaan untuk rencana kedepanya. dan keutuhan tempat yang dibutuhkan
Mengetahui kesehatan bisnis juga penting untuk memenuhi permohonan berupa
bagi pemegang saham/investor, kreditur, barang atau jasa. Proses memprediksi suatu
bankers ketika membuat sebuah aturan peristiwa itu merupakan hal yang cukup
untuk keperluan investasi dan kreditnya. sulit, maka dibutuhkan suatu metode teruji
untuk melakukan proses peramalan ini
Berdasarkan analisis laporan
berdasarkan data perusahaan dan data
keuangan perusahaan dapat
industry lainnya. PT TDI adalah perusahaan
menggunakannya untuk melakukan
yang sedang berkembang dan
perbaikan dan mengembangkan rencana
membutuhkan banyak informasi keuangan
untuk keuangan dimasa depan. Laporan
untuk melakukan perbaikan dan persiapan
keuangan yang baik maka akan diproses
menghadapi situasi yang akan datang.
secara transparan, rinci, akurat dan dapat
dimengerti dengan mudah. Untuk semua
METODE PENELITIAN
kegiatan, transaksi harus dicatat dalam
pembukuan dan laporan keuangan harus Bentuk pengkajian yang dilakukan
disiapkan kemudian diserahkan kepada untuk menganalisis laporan ini merupakan
pihak yang berkaitan. Menganalisis laporan deskriptif kuantitatif karena memberikan
ini untuk mengetahui perkembangan gambaran tentang temuan penelitian. Jenis
keuangan dan kinerja perusahaan setiap penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu
tahunnya. kegiatan menggabungkan, mengerjakan dan

29
Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen (Juni-September), Vol. 4, No. 2, 2022

menafsirkan data yang di peroleh sehingga HASIL PENELITIAN DAN


bisa memberikan bayangan yang nyata PEMBAHASAN
tentang apa yang sedang diteliti
1. Analisis Laporan Laba Rugi
berlandaskan nilai-nilai pada penelitian ini.
Data yang digunakan berbentuk laporan Dengan menggunakan analisis
keuangan perusahaan PT TDI tahun 2017- laporan keuangan akan tergambar suatu
2020. Laporan keuangan ini dianalisis ringkasan laporan laba rugi perusahaan
menggunakan rasio keuangan, metode selama periode tertentu
forecasting dan analisis skenario.

Table 1. Laporan Laba Rugi PT. TDI

Keterangan 2017 2018 2019 2020


Pendapatan 58.827.572.327 31.461.984.076 40.185.005.508 206.398.487.450
Asset lancar 13.752.728.175 13.700.550.197 18.446.744.759 49.544.119.489
Asset tidak lancar 34.196.713.875 20.176.005.688 22.320.125.050 38.931.250.000
Hpp 51.064.793.273 26.657.297.022 34.413.939.247 173.257.009.271
Laba kotor 7.762.779.053,99 4.804.687.054,13 5.771.066.261 33.141.388.179
Beban 707.341.561 849.035.660 1.599.999.818 5.917.980.286
Laba sebelum pajak 7.055.812.763 3.956.348.276 2.148.261.311 18.767.866.214
Ekuitas 28.652.747.105 31.695.458.384 31.665.268.819 44.241.180.409
Laba sesudah pajak 5.363.823.917 3.042.711.279 969.810.343 12.575.911.590
Utang lancar 5.543.966.770 2.181.097.500 9.101.600.990 38.234.189.080
Persediaan 242.014.000 250.539.379 442.823.717 -

Dari hasil data tabel diatas dapat Hpp perusahaan pada tahun 2017
diketahui pendapatan yang diperoleh yaitu Rp 51.064.793.273 sedangkan pada
perusahaan di tahun 2017 yaitu Rp tahun 2018 sebesar Rp 26.657.297.022 dan
58.827.572.327 tahun 2018 sebesar Rp naik pada tahun 2019 menjadi Rp
31.461.984.076 tahun 2019 sebesar Rp 34.413.939.247 dan peningkatan cukup
40.185.005.508 dan mengalami kenaikan banyak di tahun 2020 sebanyak Rp
pada tahun 2020 sebesar Rp 206.398.487.450. 173.257.009.271. Untuk laba kotor
Asset lancar perusahaan pada tahun perusahaan pada tahun 2014 sebanyak Rp
2017 Rp 13.752.728.175 pada tahun 2018 7.762.779.053,99 di tahun 2018 sebanyak Rp
yaitu sebesar Rp 13.700.550.197 mengalami 4.804.687.054,13 dan mengalami
kenaikan pada tahun 2019 sebesar Rp peningkatan kembali ditahun berikutnya
18.446.744.759 dan naik kembali tahun 2020 yaitu 2019 Rp 5.771.066.261 dan tahun 2020
sebesar Rp 49.544.119.489. untuk asset tidak sebesar Rp 33.141.388.179.
lancar pada tahun 2017 yaitu Rp Sedangkan beban perusahaaan pada
34.196.713.875 ditahun 2018 yaitu Rp tahun 2017 sebesar Rp 707.341.561 kemudian
20.176.005.688 dan naik di tahun 2019 Rp pada tahun 2018 sebesar Rp 849.035.660 dan
22.320.125.050 pada tahun 2020 mengalami mengalami kenaikan pada tahun 2019
kenaikan kembali sebanyak Rp sebesar Rp 1.599.999.818 dan naik kembali
38.931.250.000. pada tahun 2020 sebesar Rp 5.917.980.286.

30
Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen (Juni-September), Vol. 4, No. 2, 2022

Laba sebelum pajak pada tahun 2017 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟


𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
sebanyak Rp 7.055.812.763 kemudian 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
ditahun 2018 sebanyak Rp 3.956.348.276 dan 13.752.728.175
2017 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
ditahun 2019 sebanyak Rp 2.148.261.311 5.543.966.770
mengalami kenaikan kembali di tahun 2020 2017 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 248.07%
sebesar Rp 18.767.866.214.
13.700.599.197
Ekuitas perusahaan pada tahun 2017 2018 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
2.181.097.500
sebesar Rp 28.652.747.105 pada tahun 2018
2018 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 628.15%
sebesar Rp 31.695.458.384 sedangkan pada
tahun 2019 sebesar Rp 31.665.268.819 dan 18.446.744.759
2019 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
naik pada tahun 2020 yaitu sebesar Rp 9.101.600.990
44.241.180.409. Laba sesudah pajak pada 2019 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 202.68%
tahun 2017 yaitu sebesar Rp 5.363.823.917
49.544.119.489
kemudian pada tahun 2018 yaitu Rp 2020 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
38.234.189.080
3.042.711.279 sedangkan pada tahun 2019 Rp
2020 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 129.58%
969.810.343 dan di tahun 2020 Rp
12.575.911.590. b) Quick Ratio
Utang lancar perusahaan pada tahun
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
2017 yaitu sebesar Rp 5.543.966.770 pada 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
tahun 2018 Rp 2.181.097.500 kemudian naik = 𝑥 100%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
pada tahun 2019 Rp 9.101.600.990 dan
2017 𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
kembali naik pada tahun 2020 sebesar Rp 13.752.728.175 − 242.014.00
38.234.189.080. Persediaan perusahaan pada = 𝑥 100%
5.543.966.770
tahun 2017 diketahui Rp 242.014.000
2017 𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 243.70%
kemudian naik pada tahun 2018 Rp
250.539.379 dan naik kembali pada tahun 2018 𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
13.700.599.197 − 492.553.379
2019 sebesar Rp 442.823.717 dan pada tahun = 𝑥 100%
2.181.097.500
2020 tidak memiliki persediaan.
2018 𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 605.56%

2. Analisis Hasil Penelitian 2019 𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜


18.446.744.759 − 442.823.717
= 𝑥 100%
Analisis Hasil Penelitian Laporan 9.101.600.990
Keuangan Per 31 Desember 2017, 2018, 2019 2019 𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 197.81%
dan 2020 sebagai berikut:
49.544.119.489 − 0
1) Analisis Rasio Likuiditas 2020 𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
38.234.189.080
Dalam rasio Likuiditas PT. TDI 2020 𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 129.58%
untuk tahun 2017, 2018, 2019 dan 2020 bisa
2) Analisis Rasio Profitabilitas
mengukur kemampuan dan memenuhi
kewajiban-kewajiban jangka pendek seperti Dalam analisis rasio profitabilitas PT.
dibawah ini: TDI untuk tahun 2017, 2018, 2019 dan 2020
a) Current Ratio untuk mengukur efektivitas manajemen

31
Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen (Juni-September), Vol. 4, No. 2, 2022

secara keseluruhan yang ditunjukan besar 2020 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡


12.575.911.590
kecilnya tingkat keuntungan. = 𝑥 100%
44.241.180.409
a) Return on Equity 2020 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = 28.43%
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 3) Analisis Rasio Solvabilitas
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
= 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
Dalam rasio solvabilitas PT TDI
2017 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
5.363.823.917 untuk tahun 2017, 2018, 2019 dan 2020 untuk
= 𝑥 100% mengukur kemampuan finansial
28.652.747.105
perusahaan baik jangka panjang pada saat
2017 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = 18.72%
likuidasi.
2018 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
3.042.711.279 a) Debt to Asset Ratio
= 𝑥 100%
31.695.458.384
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
2018 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = 9.60% 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
2019 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 2017 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
969.810.434 5.543.966.770
= 𝑥 100% = 𝑥 100%
31.665.268.819 34.196.713.875
2019 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = 3.06% 2017 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 16.21%

2020 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 2018 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜


12.575.911.590 2.181.097.500
= 𝑥 100% = 𝑥 100%
44.241.180.409 33.876.555.884
2020 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = 28.43% 2018 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 6.44%

b) Return on Investment 2019 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜


9.101.600.990
= 𝑥 100%
40.766.869.809
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 2019 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 22.33%
= 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
2020 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
2017 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 38.234.189.080
5.363.823.917 = 𝑥 100%
= 𝑥 100% 88.475.369.489
34.196.713.875
2020 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 43.21%
2017 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = 15.69%
b) Total Debt to Equity Ratio
2018 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡
3.042.711.279 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
= 𝑥 100% 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
33.876.555.884 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
2018 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = 8.98% 2017 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
5.543.966.770
2019 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = 𝑥 100%
969.810.434 28.652.747.105
= 𝑥 100%
40.766.869.809 2017 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 19.35%
2019 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = 2.38% 2018 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
2.181.097.500
= 𝑥 100%
31.695.458.384

32
Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen (Juni-September), Vol. 4, No. 2, 2022

2018 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 6.88% perkembangannya mengalami kenaikan


2019 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 maka kondisi keuangan perusahaan di
9.101.600.990 katakana efisien (baik) dan sebaliknya
= 𝑥 100%
31.665.268.819 apabila hasil perhitungan rasio keuangan
2019 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 28.74% perusahaan lebih kecil atau di bawah angka
teoritis atau rasio keuangan perusahaan
2020 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
38.234.189.080 yang cenderung atau perkembangannya
= 𝑥 100% mengalami penurunan maka kondisi
44.241.180.409
2020 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 8.60%
keuangan perusahaan maupun investor
dengan manfaat informasi tentang kinerja
Kinerja keuangan merupakan keuangan.
pencapaian hasil kegiatan secara maksimal
Berdasarkan hasil analisis tersebut
terhadap penggunaan sejumlah dana yang
dengan menggunakan rasio keuangan yang
digunakan untuk mencakupi kebutuhan
terdiri dari rasio likuiditas (current ratio,
dalam pembiayaan kegiatan usahanya.
quick ratio), rasio profitabilitas (return on
Penilaian kinerja keuangan di ukur investment, return on equity) dan rasio
dengan membandingkan hasil perhitungan solvabilitas (debt ratio, total debt to equity
rasio saat sekarang dengan rasio yang sama ratio). Maka dapat dinilai kinerja keuangan
pada waktu yang lampau. Apabila hasil pada perusahaan PT TDI pada periode 2017
perhitungan rasio keuangan perusahaan sampai 2020 secara keseluruhan sebagai
lebih besar atau di atas angka teoritis atau berikut:
rasio keuangan yang cenderung atau
Tabel 2. Kinerja Keuangan PT TDI

Rasio Tahun Tahun Tahun Tahun


LIKUIDITAS 2017 2018 2019 2020
Current ratio 248,07% 628,15% 202,68% 129,58%
Quick ratio 243,70% 605,56% 197,81% 129,58%
PROFITABILITAS 2017 2018 2019 2020
ROE 18,72% 9,60% 3,06% 28,43%
ROI 15,69% 8,98% 2,38% 14,21%
SOLVABILITAS 2017 2018 2019 2020

Debt to asset ratio 16,21% 6,44% 22,33% 43,21%


Total debt to
19,35% 6,88% 28,74% 86,42%
equity
Sumber: PT. TDI (data diolah kembali)

Tabel 3. Perubahan Keuangan Kinerja Menggunakan Metode Rasio

% Perubahan
Tahun 2017-2018 Tahun 2018-2019 Tahun 2019-2020
(kenaikan)
Current ratio 153.21% -67.73% -36.07%
Quick ratio 148.49% -67.33% -34.49%
Profitabilitas 2018 2019 2020

33
Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen (Juni-September), Vol. 4, No. 2, 2022

ROE -48.72% -68.13% 829.08%


ROI -42.77% -73.50% 497.06%
Solvabilitas 2018 2019 2020
Debt to asset ratio -60.27% 246.74% 93.51%
Total debt to equity -64.44% 317.73% 200.70%
Sumber: PT. TDI (data diolah kembali)

Pada tabel diatas ini menjelaskan dengan menurunnya kemampuan


bahwa likuiditas pada current ratio dan perusahaan dalam melunasi kewajiban
quick ratio tahun 2018 mengalami lancar. Walaupun pada tahun 2018
peningkatan sebesar 153.21% dan 148.49% mengalami peningkatan namun pada
kemudian di tahun 2019 dan 2020 tahun 2019 dan 2020 mengalami
mengalami penurunan yang berturut-turut penurunan yang signifikan karena
sebesar dimana current ratio -67.73% dan - berturut-turut dari tahun 2019 hingga
36.07% sedangkan quick ratio sebesar - 2020. Sehingga perusahaan dapat dinilai
67.33% dan -34.49%. untuk rasio tidak sehat karena terjadi peningkatan
profitabilitas pada ROE dan ROI mengalami utang pada tahun 2019-2020 perusahaan
penurunan pada tahun 2018-2019 sebesar - masih bisa membayar kewajibannya
48.72%, 42.77% dan -68.13%, -73.50%. messkipun kemampuan menurun
sedangkan pada tahun 2020 mengalami dengan berharap kondisi perekonomian
peningkatan yang signifikan yaitu sebesar naik sehingga likuiditas masih tetap bisa
829.08% dan 497.06%. Pada rasio solvabiltas terjaga dari mengalami kesulitan dalam
debt to asset ratio dan total deb to equity di melunasi utang tepat waktu.
tahun 2018 mengalami penurunan sebesar -
2. Profitabilitas
60.27%, -64.44% tetapi di tahun 2019-2020
Kinerja keuangan PT. TDI dari tahun
mengalami kenaikan sebesar 246.74%,
2017, 2018, 2019 dan 2020 dinilai tidak
317.73% dan 93.51%, 200.70%.
sehat dari sudut pandang profitabilitas
Setelah melakukan pengukuran dimana ROE dan ROI mengalami
kinerja keuangan atau evaluasi terhadap penurunan berturut- turut pada tahun
laporan keuangan PT. TDI tahun 2017, 2018, 2018 dan 2019 tetapi ditahun 2020
2019 dan 2020 dengan menggunakan analisis mengalami peningkatan yang signifikan
rasio keuangan current ratio, quick ratio dimana hal tersebut menunjukan bahwa
untuk tingkat likuiditas. ROI dan ROE untuk pada tahun 2020 adalah tahun dimana
tingkat profitabilitas dan total deb ratio, total perusahaan mendapatkan laba bersih
debt to equity ratio untuk tingkat yang cukup besar. di karenakan
solvabilitas seperti yang terlihat pada tabel perusahaan mendapatkan proyek atau
diatas maka dapat dinilai bahwa kinerja permintaan dari pemerintah yang berupa
keuangan perusahaan PT. TDI adalah bantuan sosial yang diadakan kurang
sebagai berikut: lebih sebesar Rp. 125.000.000.000 (miliar)
dengan harga sembako Rp. 275.000/paket
1. Likuiditas
dengan banyak kurang lebih Rp. 450.000
Kinerja keuangan PT TDI dari tahun
paket.
2017, 2018, 2019 dan 2020 tidak baik dari
sudut pandang likuiditas yang ditandai

34
Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen (Juni-September), Vol. 4, No. 2, 2022

3. Solvabilitas 1. Peramalan (Forecasting) kondisi


Kinerja keuangan PT. TDI ditahun
keuangan dengan metode Trend Linear
2017, 2018, 2019 dan 2020 dari sudut
pandang rasio solvabilitas dapat dinilai Hitung nilai XY dan 𝑥 R kemudian
sehat atau baik, karena dengan carilah jumlah Y, jumlah XY dan jumlah
peningkatan setiap tahunnya walaupun 𝑥 R carilah nilai a dan b dengan
ditahun 2018 mengalami penurunan yang menggunakan rumus sebagai berikut:
tidak terlalu signifikan. Hal ini
y = penjualan
disebabkan semakin rendahnya belanja
perusahaan yang bersumber dari n = jumlah data
pinjaman, sehingga kemampuan
perusahaan dalam melunasi kewajiban x = waktu
juga mengalami peningkatan.
y = a+bx
Dari uraian diatas penulis ∑T VVW.XYV.Z[\.VW]
a= = = 84.28.262.340,25
menunjukan bahwa kondisi keuangan PT. ∩ [
TDI pada tahun 2017, 2018, 2019 dan 2020 Ʃ _ ` [c].[Vc.YWW.XZ]
b= = = 22.571.788.340
dapat dinilai tidak sehat karena mengalami Ʃ a b RZ

penurunan yang signifikan di tahun 2018- Masukan nilai a dan b pada


2019 sedangkan ROE dan ROI pada tahun
persamaan linear Ŷ = a + bx dari langkah 2
2017-2020 mengalami peningkatan yang
diperoleh persamaan trend sebagai berikut:
signifikan, dengan hasil rasio-rasio yang
telah dilakukan diharapkan dapat Ŷ (2021) = 84.218.262.340,25 + 22.57.788.340
membantu perusahaan dalam mengevaluasi (5)
kinerja keuangan.
= 197.077.204.040,25

Tabel 4. Menghitung Nilai Least Squar Trend Dari Data Penjualan

Tahun Penjualan X X Y 𝑿𝟐
2017 58.827.572.327 -3 (176.482.716.981) 9
2018 31.461.984.076 -1 (31.461.984.076) 1
2019 40.185.005.508 1 40.85.005.508 1
2020 206.398.487.450 3 619.195.462.350 9
JUMLAH 336.873.049.361 451.435.766.801 20
Sumber: PT. TDI (data diolah kembali)

Forecasting 2021 y= a+bx 2023 = 84.218.262.340,25 + 22.57.788.340 (9)

2021 = 84.218.262.340,25 + 22.57.788.340 (5) = 287.364.357.400,25

= 197.077.204.040,25 2024 = 84.218.262.340,25 + 22.57.788.340 (11)

2022 = 84.218.262.340,25 + 22.57.788.340 (7) = 332.507.934.080,25

= 242.220.780.720,25 2025 = 84.218.262.340,25 + 22.57.788.340 (13)

35
Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen (Juni-September), Vol. 4, No. 2, 2022

= 377.651.510.760,25

Tabel 5. Hasil Data Yang Sudah Forecasting Pada Kurun Waktu 5 Tahun

Tahun Y b (x) Forecasting


2021 84.218.262.340,25 22.571.788.340 5 197.077.204.040,25
2022 84.218.262.340,25 22.571.788.340 7 242.220.780.720,25
2023 84.218.262.340,25 22.571.788.340 9 287.364.357.400,25
2024 84.218.262.340,25 22.571.788.340 1 332.507.934.080,25
2025 84.218.262.340,25 22.571.788.340 13 377.651.510.760,25
Sumber: PT. TDI (data diolah kembali)

Tabel 6. Peramalan/Forecast Kondisi Keuangan Dengan Scenario Analisis

Tahun Pendapatan % Perubahan


2017 58.827.572.327 0,00%
2018 31.461.984.076 -46,52
2019 40.185.005.508 27,73%
2020 206.398.487.450 413,62%
Sumber: PT. TDI (data diolah kembali)

Tabel 7. Hasil Data Yang Telah Di Hitung Secara Best Case Dan Worst Case

RATA-RATA 98,71%
BEST CASE 25% 123,71%
WORST CASE -25% 73,71%
Sumber: PT. TDI (data diolah kembali)

Berdasarkan hasil dari perhitungan akan diperoleh berdasarkan nilai masing-


metode best case dan worst case diatas kondisi masing objek.
keuangan yang dimiliki oleh perusahaan
KESIMPULAN
berdasarkan metode ini scenario yang telah
dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. likuiditas dapat dikatakan tidak
Kondisi terbaik (best case) yang akan cukup baik karena perusahaan
diperoleh oleh perusahaan dalam mengalami penurunan, tetapi
mendapatkan keuntungan yang maksimal perusahaan masih bisa membayar
adalah sebesar 123.71% sedangkan kondisi kewajiban lancarnya meskipun
terburuk (worst case) sebesar 73.71% dari kemampuannya menurun hal ini
hasil jumlah pendapatan selama 2017-2020 membuat perusahaan berharap
kemudian hasil tersebut dihitung yang akan kondisi perekonomiannya naik
mendapatkan nilai rata-rata. Metode sehingga likuiditas bisa terjaga.
penelitian ini menggunakan metode risk 2. Profitabilitas dapat dikatakan tidak
appetite dimana hasil yang di dapatkan baik dimana perusahaan mengalami
menggunakan perhitungan +25% untuk penurunan bahkan sebelum
kondisi terbaik (best case) -25% untuk kondisi pandemi, tetapi profitabiltas pada
terburuk atau (worst case). Dimana hasilnya

36
Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen (Juni-September), Vol. 4, No. 2, 2022

tahun 2020 mengalami peningkatan hutangnya mengalami kenaikan lagi


yang signifikan diwaktu pandemi di karena pada awal pandemi.
karenakan perusahaan mendapatkan 4. Maka hasil dari Forecasting dapat
proyek atau permintaan dari dijelaskan bahwa perusahaan akan
pemerintah yang berupa bantuan bertahan (survive) jika pendapatan
sosial yang diadakan kurang lebih terus naik berdasarkan perhitungan
sebesar Rp. 125.000.000.000 (miliar) scenario analisis dengan
dengan harga sembako Rp. menyampingkan kemungkinan yang
275.000/paket dengan banyak kurang ada resesi perekonomian atau bisa
lebih Rp. 450.000 paket. disebut dengan keadaan ekonomi
3. Solvabilitas dinilai cukup baik atau disuatu negara selama lebih dari dua
sehat karena setiap tahunnya kuartal.
mengalami peningkatan yang 5. Perhitungan best case dan worst case
signifikan hal ini disebabkan karena jika dilihat dari forecast dari scenario
rendahnya belanja perusahaan yang perusahaan akan bertahan (survive)
bersumber dari pinjaman. meskipun kondisi pendapatan
Kemungkinan perusahaan sedang masuk ke worst case scenario dimana
mengurangi hutang tahun 2017-2018 worst case ini adalah kondisi
tetapi pada tahun 2019-2020 terburuk.

REFERENSI

Adlia, D. S., & Wahyuni, D. U. (2018). Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Pt Kimia
Farma Tbk Periode 2012-2016. Ilmu Dan Riset Manajemen, 7(1).
Anriani, Y. (2019). Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Pt . Makassar Inti Motor (Dealer Resmi Honda) Jl . A . P
Pettarani Skripsi Oleh Yuli Anriani Program Studi Manajemen.
Damai, Koperasi Suka. 2020. “Yang Menjadi Populasi Dalam Penelitian Ini Adalah Keseluruhan Laporan Keuangan
Dari Koperasi Suka Damai. Sampel Adalah Sebagian Dari Laporan Keuangan Dari Koperasi. Suka Damai Yang
Menjadi Populasi Disini Adalah: Laporan Keuangan Di Tahun 2013-2017.” 2(1): 25–33.
Denny, E. (2018). Analisa Rasio Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan PT Kino Indonesia Tbk. Jurnal
Ecodemica, 2(1), 12–20.
Gunawan, A. (2019). Analisis Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Plastik dan Kemasan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi, 10(2), 109–115.
Kusuma, F. H. P. (2018). Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pt. Unilever Indonesia Tbk.H.
Jurnal Akuntansi Unihaz, 1(1), 22–35.
Lusiana, A., & Yuliarty, P. (2020). Penerapan Metode Peramalan (Forecasting) Pada Permintaan Atap di PT X. Industri
Inovatif : Jurnal Teknik Industri, 10(1), 11–20. https://doi.org/10.36040/industri.v10i1.2530
Putranto, A. T. (2018). Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pt Mayora Indah Tbk Tangerang.
Jurnal SEKURITAS (Saham, Ekonomi, Keuangan Dan Investasi), 1(3), 1–26.
https://doi.org/10.32493/skt.v1i3.1088
Riesmiyantiningtias, N., & Siagian, A. O. (2020). Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan
Perusahaan Pada PT. Midi Utama Indonesia Tbk. Jurnal Akrab Juara, 5(4), 244–254.
http://www.akrabjuara.com/index.php/akrabjuara/article/view/1297/1145
Runtuwene, A., Pelleng, F. A. O., & Manoppo, W. S. (2019). Analisis Rasio Solvabilitas Untuk Mengukur Kinerja
Keuangan Pada Bank SulutGo. Jurnal Administrasi Bisnis, 9(2), 9. https://doi.org/10.35797/jab.9.2.2019.23896.9-
18

37
Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen (Juni-September), Vol. 4, No. 2, 2022

Silvia, D., & Yulistina. (2021). Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Perusahaan. Journal of Accounting
Taxing and Auditing (JATA), 3(1), 1–7.
Simatupang, Apriani. 2018. “Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Sub Sektor Hotel , Restoran Dan Pariwisata Yang
Terdaftar Di.” (September): 5–6.
Telkom, P. P. T., Tahun, T. B. K., & Tahun, S. (2022). Analisa Forecasting Penjualan Metode Regresi Linear.
Trianto, A., Studi, P., Politeknik, A., & Palembang, D. (2017). Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Menilai
Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Pt. Bukit Asam (Persero) Tbk Tanjung Enim. 8(03).
Irmayana, Andi, and Komang Aryasa. “Sistem Informasi Penentuan Jumlah Produksi Emas Murni Antam Dengan
Menggunakan Metode Trend Linear Berbasis Android.” VIII(2): 173–84. Likuiditas, Rasio, and D A N
Rentabilitas. 2018. “No Title.” 11(2): 100–121.

38

Anda mungkin juga menyukai