Anda di halaman 1dari 11

Tugas Paper Individu

Mata kuliah : Evaluasi Kinerja


Dosen : Reski Dewi Pratiwi, S.KM.,M.Kes

KEY PERFORMANCE INDICATOR

OLEH:

JUMRAH (201701026)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PELAMONIA
MAKASSAR
2020
KEY PERFORMANCE INDIKATOR

A. Definisi key performance indicator

1. Perspektif Para Ahli

a. Parmenter

Key Performance Indicator atau KPI adalah metrik finansial ataupun


non-finansial yang digunakan untuk membantu suatu organisasi
menentukan dan mengukur kemajuan terhadap sasaran organisasi. KPI
digunakan dalam intelijen bisnis untuk menilai keadaan terkini suatu bisnis
dan menentukan suatu tindakan terhadap keadaan tersebut. KPI sering
digunakan untuk menilai aktivitas-aktivitas yang sulit diukur seperti
keuntungan pengembangan kepemimpinan, perjanjian, layanan, dan
kepuasan. KPI umumnya dikaitkan dengan strategi organisasi yang
contohnya diterapkan oleh teknik-teknik seperti kartu skor berimbang
(BSC, balanced scorecard).
b. Ramussen

Key Performance Indicator atau KPI adalah merupakan sistem atau


cara pengukuran kepada faktor – faktor kritikal yang menyumbang kepada
keberhasilan sebuah organisasi. Sebagai alat pengukuran prestasi,
mempunyai skor yang diterima bagi menentukan tahap pengukuran sebuah
organisasi untuk mencapai tahap keberhasilan. (Reh, 2004)
c. Marry Bend

Key performance indicator (KPI) atau indikaor kinerja utama adalah


alat navigasi penting yang digunakan oleh para manajer untuk memahami
apakah perusahaan sedang mengarah pada kesuksesan atau sedang
menjauhi jalur kesuksesan.
2. Definisi

Key Performance Indicators (KPI) ialah suatu pernyataan tentang


suatu posisi atau jabatan yang terukur. Berasal dari visi perusahaan, cara
pencapaian visi melalui misi. Kemudian dijabarkan oleh setiap
departemen. Dari misi kemudian dapat menghadirkan system kerja yang
kemudian dilanjutkan dengan sasaran (outcome) dari tugas, dengan
memiliki nilai ambang batas (threshold) untuk membedakan antara nilai
target dengan nilai aktual. Sehingga diharapkan agar organisasi tidak sia-
sia menggaji karyawan, dan karyawan dapat selalu mengetahui tugas dan
tanggung jawabnya karena harus mencapai target. Dengan adanya KPI
perusahaan dapat menghasilkan reward dan punishment.
Setiap perusahaan memiliki visi dan misi serta tujuan yang berbeda
dengan perusahaan lainnya, hal itu terjadi karena terdapat perbedaan
terhadap masing-masing kebutuhan perusahaan. Oleh karena itu, sebelum
menetapkan KPI, perusahaan harus melakukan beberapa persiapan
berikut:
a. Menetapkan tujuan yang hendak dicapai.

b. Memiliki bisnis proses yang telah terdefinisi dengan jelas.

c. Menetapkan ukuran kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan tujuan yang


hendak dicapai.
d. Memonitor setiap kondisi yang terjadi serta melakukan perubahan yang
diperlukan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan
jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.

KPI membutuhkan perencanaan yang matang. Selain itu juga harus


didukung oleh ketersediaan data dan informasi yang akurat serta
konsisten. Di sinilah peran penting sistem informasi bagi sebuah
perusahaan. KPI dibedakan menjadi lagging indicator dan leading
indicator. Dalam kamus ekonomi, pengertian dari leading indicator
(indikator periode mendatang) adalah suatu rangkaian data statistik
periode lalu yang menunjukkan kecenderungan yang mencerminkan
perubahan - perubahan pada waktu mendatang dalam beberapa sektor
ekonomi terkait atau sebagai sinyal kejadian di masa depan. Singkatnya,
leading indicator merupakan beberapa variable ekonomi yang bergerak
mendahului pergerakan variabel utama ekonomi.
Lagging indicator atau yang disebut juga sebagai indikator periode
lalu adalah suatu rangkaian data statistik pada periode lalu dan telah
menunjukkan kecenderungan yang mencerminkan perubahan-perubahan
pada waktu lalu dalam beberapa sektor ekonomi yang saling berkaitan.
a. Key performance indicator

Key Performance Indicator atau indikator kinerja kunci merupakan


Indikator yang memberikan informasi sejauh mana kita telah berhasil
mewujudkan target kerja yang telah kita tetapkan. Beberapa syarat dari
indikator key performance adalah indikator key performance indicator
harus bersifat terukur, harus bisa dihitung/diukur, Indikator key
performance indicator juga merujuk pada hasil kerja kita (output kerja),
ukuran keberhasilan harus menunjukkan indicator kinerja yang jelas,
spesifik dan terukur (measurable), Ukuran keberhasilan harus dinyatakan
secara eksplisit dan rinci sehingga menjadi jelas apa yang diukur. Manfaat
dari key performance indicator: Pengelolaan kinerja pegawai melalui
sistem KPI memberikan sejumlah manfaat positif bagi perusahaan,
diantaranya adalah :
a. Melalui metode key performance indicator maka kinerja setiap
pegawai dapat dievaluasi secara lebih obyektif dan terukur, sehingga
dapat mengurangi unsur subyektivitas yang sering terjadi dalam
proses penilaian kinerja pegawai.
b. Melalui penentuan key performance indicator secara tepat, setiap
pegawai juga menjadi lebih paham mengenai hasil kerja yang
diharapkan darinya. Hal ini akan mendorong pegawai bekerja lebih
optimal untuk mencapaintarget kinerja yang telah ditetapkan.
c. Melalui penetapan key performance indicator yang obyektif dan
terukur, maka proses pembinaan kinerja pegawai dapat dilakukan
secara lebih transparan dan sistematis.
d. Hasil skor key performance indicator yang obyektif dan terukur juga
dapat dijadikan dasar untuk pemberian reward dan punishment
pegawai. Dengan demikian, pegawai yang kinerjanya lebih bagus
akan mendapat reward, sebaliknya yang kerjanya kurang baik akan
mendapat punishment.
Dalam bukunya Bernand Marr menjelaskan ada 25 indikator key
performance indicator. Yaitu sebagai berikut
a. Mengukur dan memahami pelanggan

1) Nilai Promosi Lebih

2) Nilai Profotabilitas Pelanggan

3) Tingkat Retensi Pelanggan

4) Tingkat Konversi

5) Pangsa Pasar Relatif

b. Mengukur dan memahami

1) Tingkat Pertumbuhan Pendapatan

2) Laba Bersih

3) Margin Laba Bersih

4) Margin Laba Kotor

5) Margin Laba Operasi

6) Laba atas Investasi

7) Siklus Konversi Kas

c. Mengukur dan memahami proses proses internal

1) Tingkat penggunaan kapasitas

2) Varian jadwal proyek

3) Varian biaya proyek

4) Metrik Nilai Hasil

5) Waktu siklus pemenusan pesanan


6) Tingkat pengiriman secara utuh, tepat waktu

7) Indeks kualitas

8) Tingkat downtime proses

d. Mengukur dan memahami

1) Nilai dukungan karyawan

2) Tingkat keterlibatan karyawan

3) Factor ketidakhadiran Bradford

4) Nilai tambah sumber daya manusia

5) Nilai umpan balik 360 derajat

Memfokuskan dalam pembahasan penerapan KPI dalam mengukur


kinerja karyawan sangat diperlukan, Pembahasan landasan teori penulis
memfokuskan indikator yang berkaitan dengan mengukur dan memahami
karyawan.
- Nilai dukungan karyawan

Memiliki Karyawan yang yakin pada bisnis sebuah perusahaan


sangatlah penting karena akan tercermin dalam interaksi mereka
terhadap para pelanggan dan cara menjalankan operasional perusahaan.
Lebih dari itu, para karyawan yang mendukung bisnis perusahaan
bukan hanya mereferensikan perusahaan kepada teman dan anggota
keluarga, sebagai pelanggan potensional.
- Tingkat keterlibatan karyawan

Tingkat keterlibatan karyawan adalah salah satu indicator paling


penting yang menunjukan kemungkinan suksesnya sebuah
perusahaan dalam hal finansial dan mewujudkan visi misinya. Dan juga
sebagai sebuah cara utuk mengukur kepuasan juga sebagi mekanism
menilai kontribusi karyawan terhadap kinerja, produktifitas dan
pada akhirnya hasil finansial berkelanjutan Karyawan merupakan
kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka,
aktifitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan berperan aktif dalam
menetapkan rencana, system, proses, dan tujuan yang ingin dicapai.
- Factor ketidakhadiran Bradford

Ketidakhadiran secara tradisional didefinisikan sebagai tidak


tersedianya seorang karyawan untuk bekerja dengan berbagai alasan
ada yang berdasarkan hukum (libur umum, libur yang disetujui).
Sementara ketidakhadiran berdasar hukum dan dengan izin perlu diatur
dan membutuhkan biaya, ketidakhadiran tanpa izinlah yang umumnya
menimbulkan masalah. Inilah mengapa kebanyakan perusahaan
berjuang untuk menghindari ketidakhadiran tanpa izin dan berusaha
menjaganya agar tetap minim.
- Nilai tambah sumber daya manusia

Sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan tak lain adalah


karyawan, baik dari tingkatan manajer sampai office boy. Pada banyak
perusahaan, karyawan bukan hanya asset yang paling penting dan
menjadi pelaku kunci atas kesuksesan dimasa depan, melainkan sering
kali menjadi sumber pengeluaran terbesar. Oleh karena itulah, penting
untuk memahami sejauh mana karyawan menambah nilai kinerja
sebuah perusahaan.
- Nilai umpan balik 360 derajat

Umpan balik 360 derajat memberi seseorang sebuah penilaian yang


luas atas kinerja mereka berdasarkan pandangan orang- orang yang
bergantung pada kinerja mereka, seperti supervisor / atasan, anggota
staff di bawahnya, rekan kerja, pelanggan, pemasok dan lain – lain.
B. Jenis Key Performance Indicator 
Secara umum Key Performance Indicator dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu:
1) Key Performance Indicator Financial
KPI Finansial merupakan Indikator Kinerja Utama yang
berhubungan dengan bidang keuangan. Adapun beberapa contoh KPI
Finansial adalah sebagai berikut:
a) KPI Laba Kotor (Gross Profit), yaitu indikator yang mengukur jumlah
uang yang tersisa dari pendapatan setelah dikurangi dengan Harga Pokok
Penjualan (HPP).
b) KPI Laba Bersih (Net Profit), yaitu indikator yang mengukur jumlah uang
yang tersisa dari pendapatan setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan
(HPP) dan biaya-biaya lainnya, seperti pajak dan bunga.

c) KPI Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin), yaitu indikator yang
mengukur nilai persentase yang didapatkan dengan membagi Laba Kotor
dengan Pendapatan.
d) KPI Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), yaitu indikator yang
mengukur nilai persentase yang didapatkan dengan membagi laba bersih
berdasarkan pendapatannya.
e) KPI Rasio Lancar (Current Ratio), yaitu indikator yang mengukur kinerja
keuangan neraca likuiditas dengan membagi Aktiva Lancar (current
assets) dengan Kewajiban Lancar (current liabilities).
2) Key Performance Indicator Non-Financial
KPI Non-Financial adalah indikator yang tidak secara langsung
mempengaruhi keuangan suatu organisasi namun tetap berpengaruh pada
kinerja organisasi tersebut. Beberapa yang termasuk dalam KPI Non-
Financial diantaranya:
a) Tingkat perputaran tenaga kerja (manpower turnover).
b) Matrik kepuasan pelanggan (customer satisfaction metrics).
c) Rasio pelanggan berulang terhadap pelanggan baru (repeat
customer to new customer ratio).
d) Pangsa pasar (market share).
C. Faktor-Faktor Dalam Membuat KPI
Key Performance Indicator hanya akan berguna jika ada tindak lanjut
terhadap KPI itu sendiri. Dalam penerapannya, suatu perusahaan dapat membuat
KPI yang disesuaikan dengan perusahaan itu sendiri.
Secara umum, penyusunan KPI dibuat berdasarkan beberapa poin yang
sering digunakan pada berbagai industri, yaitu SMART. SMART (Specific,
Measurable, Attainable, Realistic, Timely) merupakan faktor-faktor sangat
berguna dalam menentukan suatu tujuan.
Jadi, ketika seseorang atau organisasi akan membuat KPI, mereka harus bisa
menjawab beberapa pertanyaan berikut:
a. Specific: Apakah tujuan perusahaan sudah spesifik?
b. Measurable: Dapatkah perusahaan mengukur pencapaian tujuan tersebut?
c. Attainable: Apakah tujuan dapat dicapai (masuk akal)?
d. Relevant: Apakah tujuan tersebut relevan atau sesuai dengan organisasi?
e. Time Frame: Berapa lama jangka waktu untuk mencapai tujuan tersebut?
f. Lalu, bagaimana implementasinya di dalam organisasi atau perusahaan?
Sebuah organisasi atau perusahaan dapat dikatakan telah berhasil
mengimplementasikan KPI dengan baik bila dapat memenuhi 4 kriteria dasar
berikut ini:
a. Terjadi kolaborasi yang baik antara pegawai, tim, supplier, dan konsumen.
b. Terjadi desentralisasi dalam organisasi, mulai dari level operasional hingga
level manajemen.
c. Terjadi integrasi antara indikator ukuran, tindakan, dan laporan.
d. Adanya keterkaitan antara Key Performance Indicator dengan strategi yang
diterapkan.
Berdasarkan faktor-faktor KPI tersebut maka dapat kita pahami bahwa dalam
implementasinya, KPI membutuhkan suatu proses sistem yang saling terkait,
mulai dari lingkungan organisasi (pegawai), stakeholder, dan juga pihak luar
(konsumen, supplier).
D. Contoh Key Performance Indicator
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, setiap organisasi memiliki
indikator yang berbeda untuk mengukur keberhasilan organisasinya. Mengacu
pada pengertian KPI, berikut ini adalah contoh KPI untuk organisasi di beberapa
sektor industri:
a. Contoh KPI di bidang HR/ SDM
N Key Performance Indicators Unit Target
o Pengukuran (ilustrasi)
1 % jumlah rekrutmen karyawan bary yang % 100%
dilakukan dengan tepat waktu (< 45 hari)
2 Rata-rata skor evaluasi karyawan baru setelah Angka 80
tiga bulan masa percobaan.
3 Rata-rata jumlah pelajar untuk setiap job Angka 100 pelamar
vacancy. per posisi
4 Rata-rata jam pelatihan per karyawan (per Angka 30 jam
kapita).
5 % perubahan produktivitas kerja sebelum dan % 30%
sesudah pelatihan.
6 ROI of training for selected traingin programs. % 200%
7 Rata-rata skor kepuasan peserta pelatihan (skala Angka 4
1-5)
8 % jumlah karyawan yang telah menyusun % 90%
Individual Development Plan.
9 % pelaksanaan Individual Development Plan % 80%
dibanding rencana
10 Jumlah Karyawan yang telah menyusun tabel % 100%
KPI.
11 % jumlah manajer yang melakukan performance % 100%
coaching dengan staf secara reguler (sebulan
sekali).
12 Great employee turn over % Maksimal 1%
13 Skor kepuasan karyawan (employee satisfaction Angka 4
and engagement) dalam skala 1-5.
14 Rata-rata skor kompetensi karyawan. Angka 80
15 Rata-rata biaya kesehatan per karyawan per Rupiah Rp 1 juta
tahun.
16 % biaya kesehatan per karyawan per tahun. % Maksimal
7,5%
17 Profit per employee. Rupiah Rp 200 juta
b. Contoh KPI di Bidang Pemasaran
N Key Performance Indicators Unit Target
o Pengukur (ilustrasi)
an
1 % pertumbuhan penjualan dibandingkan tahun % 15%
sebelumnya.
2 Market share. % 27%
3 Skor kepuasan pelanggan (skala 1-5). Angka 4,25
4 ROI of marketing programs. % 500%
5 Jumlah pengembangan produk baru. Angka 5 produk
utama
6 % product availability in market. % 95%
7 Rata-rata jumlah penjualan per distribution center/ Rupiah Rp 1 milyar
key outlet.
8 Rata-rata jam untuk menyelesaikan komplain Jam maksimal 24
pelanggan secara tuntas. jam
c. Contoh KPI di Bidang Informasi Teknologi
N Key Performance Indicators Unit Target
o Pengukur (ilustrasi
an )
1 % uptime sistem jaringan komputer. % 99%
2 % perbaikan komputer/ jaringan user yang dapat % 95%
diselesaikan sesuai waktu yang telah disepakati (SLA =
service level agreement).
3 % penyelesaian implementasi aplikasi yang dilakukan % 90%
dengan tepat waktu sesuai rencana.
4 Jumlah pengembangan aplikasi baru yang akan Angka 3 aplikasi
diimplementasikan tahun ini. baru
5 Skor kepuasan user atas layanan bidang IT (skala 1-5). Angka 4
6 ROI (return of investment) dari program aplikasi yang % 250%
diimplementasikan.
7 Jumlah rata-rata visitor yang melakukan kunjungan ke Angka 500/ hari
website perusahaan.
8 Jumlah cabang yang telah terkoneksi secara online. Angka 10
cabang

Anda mungkin juga menyukai