Di susun Oleh :
Sayid Muhammad Azhar Fadillah
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Karena dengan rahmat, taufik, dan
inyah-Nyalah kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dan yang merupakan tuntutan
sebagai ajuan tugas untuk mata kuliah “Produk Pemasaran Bank Syariah”. Mengingat begitu
pentingnya kegiatan belajar khususunya dalam mata kuliah Akuntansi Syariah, tentunya
penyusunan makalah “Peranan Scorecard Dan kpi Dalam Meningkatkan Poduktivitas Penjualan
Produk Bank Syariah’’
” ini tidak hanya didasarkan pada tuntutan tugas, namun juga bisa diharapkan untuk bisa
menambah pengetahuan, hingga dalam tahapan-tahapannya kita memahami dengan baik dan
benar.
Sholawat serta salam selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa manusia dari masa kegelapan menuju masa yang lebih baik beserta
keluarganya, para sahabatnya, dan kepada seluruh pengikutnya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi
para pembaca, untuk kedepangnya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masi banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan adanya persaingan global, perusahaan dihadapkan pada penentuan strategi dalam
pengelolaan usahanya. Penentuan strategi akan dijadikan sebagai landasan dan kerangka kerja
untuk mewujudkan sasaran-sasaran kerja yang telah ditentukan oleh manajemen. Oleh karena ini
dibutuhkan suatu alat untuk mengukur kinerja sehingga dapat diketahui sejauh mana strategi dan
sasarn yang telah ditentukan dapat tercapai. Penilaian kinerja memegang peranan penting dalam
dunia usaha, dikarenakan dengan dilakukannya penilaian kinerja dapat diketahui efektivitas dari
penetapan suatu strategi dan penerapannya dalam kurun waktu tertentu. Penilaian kinerja dapat
mendeteksi kelemahan atau kekurangan yang masih terdapat dalam perusahaan, untuk
selanjutnya dilakukan perbaikan dimasa mendatang.
KPI (Key Performance Indicator) adalah alat ukur yang menggambarkan efektivitas
perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya. Perusahaan menggunakan KPI untuk mengukur
kesuksesan pencapaian target mereka.
Key performance indicator diukur dalam periode harian, mingguan dan bulanan. KPI yang
baik merupakan suatu hal yang penting dan terus menerus mendapat perhatian dari manajemen.
Ketika seseorang menyimpang dari kpi, pihak manajemen dapat mengambil suatu keputusan dan
memanggil orang yang bertanggung jawab tsb.
A. Pengertian dan Tujuan dari Key Performance Indicator
Secara singkat pengertian KPI adalah indikator atau acuan setiap perusahaan dalam
mengukur kinerja para personelnya. Tujuannya tentu mengetahui seperti apa kinerja perusahaan
dan elemen pentingnya di dalamnya. Dengan adanya KPI, perusahaan juga dapat menentukan,
merencanakan, dan memutuskan seperti apa strategi serta langkah yang diambil perusahaan ke
depannya.
Indikator yang digunakan setiap perusahaan pastinya berbeda-beda, namun tetap pada
tujuan yang sama yaitu mengetahui level kinerja sudah di tahap apa. Setiap perusahaan harus
memperhatikan 3 hal penting dalam menentukan KPI untuk digunakan di perusahaan terkait.
Berikut 3 hal yang dapat diterapkan:
Target, digunakan sebagai tujuan utama dari penentuan indikator yang sesuai dengan
perusahaan.
Leading Indicator, digunakan untuk mengetahui gambaran dan kemungkinan hasil ke
depannya.
Lagging Indicator, digunakan untuk mengetahui progres atau berjalannya target.
Tiga hal ini bisa dicontohkan dengan beberapa contoh seperti seseorang yang ingin
menurunkan dan mengetahui berat badannya, bisa menggunakan timbangan dan melihat hasil
berupa angka yang ditunjukan. Hasil timbangan ini disebut lagging indicator.
Dalam menentukan KPI yang sesuai dan tepat dengan situasi perusahaan, beberapa
karakteristiknya perlu diperhatikan. Hal ini dilakukan agar penggunaan KPI bisa seefektif
mungkin diterapkan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai beberapa karakteristik yang harus
diperhatikan pada sebuah KPI:
Peningkatan pencapaian sesuai target dapat dilakukan dengan pembuktian secara objektif
.Hal-hal esensial yang dapat memberikan informasi penting ketika akan membuat keputusan,
harus diukur secara baik dan benar.
Menggunakan data pembanding untuk mengetahui setiap progres dan perubahan yang
tengah berjalan.
Mampu mengukur efektivitas, kualitas, efisiensi, ketepatan waktu, pengaturan, perilaku,
kepatuhan, kinerja proyek, kinerja anggota, ekonomi, serta pemanfaatan sumber daya.
Sebuah KPI yang digunakan oleh perusahaan, harus disertai dengan objek yang dijadikan ukuran
KPI. Berikut contoh objek beserta penjelasannya:
Dalam menentukan sebuah key performance indicators yang dapat digunakan oleh perusahaan,
sebaiknya harus memerhatikan 5 unsur penting di dalamnya. Berikut penjelasannya:
Input: Jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai target meliputi jenis,
kuantitas, dan kualitas sumber daya.
Proses: Aktivitas yang dijalankan atau dilalui untuk mencapai hasil yang diinginkan
secara konsisten, efisien, dan efektif.
Output: Seberapa banyak hasil yang dikeluarkan dalam mengukur setiap kinerja yang
dilakukan dengen menggunakan sumber daya.
Dampak: Fokus pada hasil akhir yang dicapai dengan peningkatan, perubahan, dan
penambahan target.
Proyek: Fokus pada keadaan dan progres program atau proyek yang berlangsung.
Perusahaan yang menerapkan KPI pada sistem kerja mereka akan menggunakan ukuran-
ukuran tertentu. Di mana hal tersebut, dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui hasil dari KPI.
Ukuran ini disebut dengan metrik yang merupakan alat ukur untuk proses KPI.
Metrik umum yang biasa digunakan oleh suatu perusahaan untuk setiap divisinya tentu
berbeda-beda. Mulai dari divisi sales, marketing, finance, HRD, dan masih banyak lainnya. Di
mana, hal yang berpengaruh pada aktivitas kerja dalam mencapai target memiliki peran penting.
Finance
HRD
Biaya operasional pada proses rekrutmen meliputi psikotes, test, dan interview
Proses rekrutmen meliputi waktu training dan hasil training
Staffing efisiensi
Data karyawan meliputi kualitas karyawan, usia rata-rata, gaji rata-rata, rasio
karyawan laki-laki dan perempuan, persantese karyawan baru, jumlah rata-rata karyawan
yang mengundurkan diri dan lain sebagainya
Marketing
Sales
Dalam menentukan KPI yang baik dan benar, kesalahan bukan hal yang asing dan sering
terjadi. Kesalahan ini dapat dilihat ketika hasil dari seluruh kinerja perusahaan tidak dapat
mencapai target. Permasalahan yang sering terjadi ini menjadi kendala yang memperlambat
proses KPI. Berikut penjelasannya:
1. Strategi dan objektif setiap perusahaan yang tidak jelas karena kebanyakan perusahaan
menentukan keberhasilan berdasarkan performa dan sisi keuangan perusahaan saja.
2. Ketidaksepemikiran mengenai kepentingan setiap divisi menjadi permasalahan yang
cukup menghambat.
3. Conflict of interset yang tercipta pada setiap proses dan program juga menjadi
permasalahan.
4. Tidak adanya dukungan sistem yang mumpuni dalam membuat dan mengukur laporan
kinerja
Mula-mula BSC digunakan untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja eksekutif. Awal
penggunaannya kinerja eksekutif diukur hanya dari segi keuangan. Kemudian berkembang
menjadi luas yaitu empat prespektif, yang kemudian digunakan untuk mengukur kinerja
organisasi secara utuh. Empat perspektif tersebut yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis
internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.
BSC adalah suatu mekanisme sistem manajemen yang mampu menerjemahkan visi dan
strategi organisasi ke dalam tindakan nyata di lapangan. BSC adalah salah satu alat manajemen
yang terbukti telah membantu banyak perusahaan dalam mengimplementasikan strategi
bisnisnnya. (Widilestari, 2011, hal. 86-87)
Untuk memilih ukuran kinerja dalam perspektif bisnis internal, manajer harus berpikir dan
menyusun strategi tentang aspek-aspek operasi mereka yang paling penting bagi keberhasilan mereka.
Sebagai contoh, sebuah restoran makanan cepat saji mungkin akan fokus pada seberapa cepat dapat
membuat dan menjual produk makanan yang berbeda atau meminimalkan pembusukan.
Dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, terdapat tiga dimensi penting yang harus
diperhatikan untuk melakukan pengukuran, yaitu:
Meskipun karyawan sudah dibekali dengan akses informasi yang begitu bagus tetapi apabila
karyawan tidak memiliki motivasi untuk meningkatkan kinerjanya maka semua itu akan sia-sia
saja. Sehingga perlu dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam
bekerja.
E. Implementasi Balanced Scorecard
Selanjutnya manager dari setiap unit organisasi berpartisipasi dalam menentukan ukuran dari
setiap proses yang dilakukan oleh unitnya. Pada tahapan ini terjadi pertukaran informasi dari tim
pusat kepada manager unit dan sebaliknya. Langkah ketiga adalah menggunakan
data scorecard untuk evaluasi dan peningkatan. Pada tahapan ini terjadi arus informasi dari setiap
tim atau individu kepada departemen, yang oleh departemen dilanjutkan ke unit organisasi, yang
akhirnya semua informasi dikumpulkan pada tingkat organisasi.
Pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara melihat catatan manual, melalui survei
menggunakan email, interview terhadap individu atau tim, dan melalui database. Setelah data-data
tersebut terkumpul maka eksekutif melakukan analisa dan evaluasi atas data tersebut. Dari analisa
dan evaluasi ini diputuskan bagaimana merevisi strategi, inisiatif.
Indikator yang digunakan setiap perusahaan pastinya berbeda-beda, namun tetap pada tujuan
yang sama yaitu mengetahui level kinerja sudah di tahap apa. Setiap perusahaan harus
memperhatikan 3 hal penting dalam menentukan KPI untuk digunakan di perusahaan terkait.
Berikut 3 hal yang dapat diterapkan Target, leading indicator, langging indicator
KPI (Key Performance Indicator) adalah alat ukur yang menggambarkan efektivitas
perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya. Perusahaan menggunakan KPI untuk mengukur
kesuksesan pencapaian target mereka.
Key performance indicator diukur dalam periode harian, mingguan dan bulanan. KPI yang
baik merupakan suatu hal yang penting dan terus menerus mendapat perhatian dari manajemen.
Ketika seseorang menyimpang dari kpi, pihak manajemen dapat mengambil suatu keputusan dan
memanggil orang yang bertanggung jawab tsb
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Balanced scorecard terdiri dari dua kata: (1) kartu skor (scorecard) dan (2) berimbang
(balanced). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja
perusahaan. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak
diwujudkan di masa depan. Melalui kartu ini skor yang hendak diwujudkan perusahaan di
masa depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya. Hasil perbandingan ini
digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja perusahaan diukur serta berimbang dari dua
aspek keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, maupun internal dan
eksternal.