Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dini Fathayatinur

Npm : 178330048

1. Apa hambatan suatu perusahaan ketika akan menerapkan balanced scorecard sebagai
menerjemahkan strateginya menjadi aksi/aktivitas perusahaannya?

Jawab : Hambatan dalam menerapkan Balanced Scorecard dapat dilihat dari beberapa
hal, yaitu:

a) Hambatan Visi (Vision Barrier)

Dalam praktik, tidak banyak orang dalam organisasi yang memahami atau
mengerti visi dan strategi dari organisasi mereka. Berdasarkan survei, hanya sekitar
5% dari karyawan yang memahami visi dan strategi organisasi.

b) Hambatan Orang  (People Barrier)

Banyak orang dalam organisasi memiliki tujuan yang tidak terkait dengan strategi
organisasi. Berdasarkan survei, hanya sekitar 25% dari manajer yang memiliki
insentif terkait dengan strategi perusahaan mereka. Artinya, organisasi tidak
menghubungkan pencapaian kinerja dengan sistem reward dan punishment.
Akibatnya, karyawan tidak memiliki motivasi yang memadai untuk meningkatkan
kinerja.

c) Hambatan Sumber daya (Resource Barrier)


Sumbe rdaya waktu, energi, dan uang organisasi tidak dialokasikan pada hal-hal
yang penting dan strategis bagi organisasi. Sebagai misal, anggaran tidak dikaitkan
dengan strategi organisasi sehingga menghasilkan pemborosan sumber daya.
Berdasarkan survei, sekitar 60% dari organisasi tidak mengaitkan anggaran kepada
strategi perusahaan
d) Hambatan Manajemen (Management Barrier)
Hambatan juga berasal dari manajemen itu sendiri karena terlalu sedikit
menghabiskan waktu untuk membahas strategi organisasi dan terlalu banyak
menghabiskan waktu pada pembuatan keputusan yang sifatnya taktis jangka
pendek. Berdasarkan survei, sekitar 86% dari tim eksekutif menghabiskan waktu
kurang dari 1 (satu) jam per bulan untuk mendiskusikan strategi organisasi.
2. Apa maksudnya Balance Scorecard sebagai sistem pengukuran kinerja yang
terintegrasi?
Jawab : Balances Scoredcard telah diintegrasikan dengan berbagai metode strategi
bisnis yang terbukti dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara signifikan. Balances
Scoredcard saat ini juga sudah mengintegrasikan seluruh sistem pengukuran kinerja
yang bersifat operasional, sehingga menjadi sistem strategi manajemen mulai dari
formulasi strategis sampai dengan implementasi operasional kegiatan setiap individu
untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian, Balances Scoredcard menjadi
semakin berdayaguna.
3. Apa maksudnya Balance Scorecard sebagai sistem manajemen yang komprehensif?

Jawab : Balanced Scorecard menekankan pengukuran kinerja tidak hanya aspek


kuantitatif saja, tetapi juga aspek kualitatif. Aspek finansial dilengkapi dengan
aspek customer, inovasi dan market development merupakan fokus pengukuran
integral. Keempat perspektif menyediakan keseimbangan antara pengukuran
eksternal seperti laba pada ukuran internal seperti pengembangan produk baru.
Keseimbangan ini menunjukkan trade off yang dilakukan oleh manajer terhadap
ukuran-ukuran tersebut untuk mendorong manajer untuk mencapai tujuan tanpa
membuat trade off di antara kunci-kunci sukses tersebut melalui empat
perspektif. Balanced Scorecard mampu memandang berbagai faktor lingkungan
secara menyeluruh.
4. Bagaimana tahapan proses sistem Balance Scorecard?

Jawab :

a. Menyusun sebuah balanced scorecard membutuhkan kerjasama dari semua pihak di


perusahaan.
Oleh sebab itu hal pertama yang harus dilakukan adalah membentuk sebuah tim
pengembangan balanced scorecard yang bertugas untuk menyusun balanced
scorecard.Disamping menyusun balanced scorecard tim ini juga bertugas
memberikan pemahaman kepada seluruh anggota perusahaan mengenai tujuan
dibuatnya balanced scorecard. Jika perlu, training tambahan mengenai balanced
scorecard kepada seluruh anggota tim penyusun BSC bisa dilakukan untuk
memperdalam pemahaman dan menyamakan persepsi mengenai apa itu BSC dan
bagaimana seharusnya proses balanced scorecard dilaksanakan.
b. Mengumpulkan berbagai jenis informasi strategis yang dibutuhkan.
Beberapa jenis informasi penting yang dibutuhkan diantaranya adalah informasi
strategis yang berhubungan dengan perusahaan seperti rencana pemasaran,
rencana anggaran tahunan, rencana operasional perusahaan, analisis konsumen,
laporan tahunan dan lain sebagainya.
Disamping informasi mengenai perusahaan, informasi-informasi yang
berhubungan dengan industri yang digeluti juga wajib dikumpulkan. Informasi yang
berkaitan dengan industri yang wajib dikumpulkan diantaranya adalah analisis
mengenai persaingan, tren industri, marketing, tren teknologi, dan berbagai analisis
mengenai industri yang digeluti oleh perusahaan yang bersangkutan.
c. Dari informasi-informasi yang telah didapatkan selanjutnya tim akan mulai
mendefinisikan industri, peranan perusahaan, serta perkembangan perusahaan
selama ini. Setelah definisi selesai dibuat, maka tim akan mulai menyusun sebuah
Strategic Business Unit atau yang disingkat dengan SBU. Di sini, tim penyusun
balanced scorecard akan mulai mempertimbangkan jangkauan aktivitas perusahaan
dan unit organisasi apa saja yang bisa dicakup oleh perusahaan.
d. Setelah itu, tim akan bekerja untuk mengevaluasi seluruh sistem pengukuran yang
selama ini dipakai oleh perusahaan. Beberapa jenis tolok ukur dari pengukuran ini
diantaranya adalah pelanggan, produk, jasa, sumber daya manusia, keuangan, dan
operasional perusahaan. Dengan melakukan evaluasi tolok ukur ini tim penyusun
balanced scorecard akan bisa melihat keseimbangan perusahaan tersebut dan
membantu menyelaraskan berbagai sumber daya yang ada untuk meningkatkan
produktivitas serta efesiensi perusahaan.
e. Langkah selanjutnya adalah merumuskan visi dan misi perusahaan dan
mengkonfirmasikannya kepada seluruh jajaran perusahaan agar mereka memiliki
satu gambaran yang sama mengenai visi dan misi perusahaan. Visi adalah sebuah
gambaran mengenai karakteristik perusahaan, filosofi, serta peran perusahaan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Misi adalah tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan tersebut.
f. Setelah itu tim penyusun balanced scorecard harus menterjemahkan visi dan misi ke
dalam sebuah istilah nyata untuk kemudian diimplemantasikan kepada strategi
perusahaan yang harus dijalankan oleh semua anggota organisasi perusahaan.
Strategi dijalankan dengan tetap dipantau oleh anggota tim penyusun balanced
scorecard untuk mengetahui seberapa efektifkah strategi ini bagi perusahaan.
g. Setelah implementasi dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah membuat hasil
analisa dari pelaksanaan strategi yang telah dibuat. Dan dari hasil analisa tersebut
tim bisa melakukan evaluasi dari berbagai kekurangan yang terjadi selama proses
implementasi strategi balanced scorecard yang sudah dilaksanakan. Evaluasi atau
perbaikan ini bisa dilakukan secara terus menerus hingga hasil yang diinginkan
tercapai.
5. Beri contoh pernyataan strategi, tujuan strategi, target strategi, dan inisiatif strategi untuk
setiap perspektif (keuangan, pelanggan, bisnis internal, pertumbuhan dan pembelajaran)
masing-masing 2 contoh.
Jwb :

 Pernyataan Strategi:
a. Meningkatkan Stabilitas pendapatan dengan Memperluas sumber
pendapatan dari pelanggan yang ada.
b. Meningkatkan Efisiensi operasi pelayanan nasabah Bank dengan
mengalihkan pelayanan nasabah yang secara langsung kepada elektronik
(ex: elektronic Banking)
 Tujuan Strategi:
Tujuan Strategi dibuat atas masing-masing strategi kemudian dibagi kepada empat
perspektif balanced scorecard, sesuai dengan pernyataan strategi.
Tujuan strategi dari Pernyataan strategi A untuk masing-masing perspektif dapat
dilihat sebagai berikut:
 Perspektif Keuangan
Sustainable outstanding financial return , bertumbuhnya pendapatan,
berkurangnya biaya,
 Perspektif Pelanggan
Meningkatnya mutu produk, meningkatkan hubungan dengan pelanggan,
meningkatnya citra perusahaan
 Perspektif Bisnis Proses
Terintegrasinya layanan internal, meningkatnya layanan kepada pelanggan,
merancang produk baru
 Perspektif Pertumbuhan dan pembelajaran
Mengembangkan Skill karyawan, meningkatkan akses informasi
Tujuan strategi dari Pernyataan strategi B untuk masing-masing perspektif dapat
dilihat sebagai berikut:
 Perspektif keuangan
Meningkatkan efisensi operasi, sehingga mengurangi biaya operasi
 Perspektif pelanggan
Meningkatkan Kepuasan pelangggan melalui pelayanan yang unggul
 Perpektif Bisnis Proses
Menyediakan respon yang cepat terhadap pelanggan, mengurangi masalah
saat pelayanan, pengalihan pelayanan secara langsung dengan elektronik
 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Menyelaraskan tujuan strategi pada setiap karyawan, meningkatkan akses
informasi.

 Target Strategi :
Seperti halnya tujuan dan ukuran, target juga dijabarkan untuk masing-masing
perspektif balanced scorecard dari satu strategi yang dipilih. Berikut contohnya:
 Perspektif Keuangan
Pendapatan naik 10 %/tahun, Pendapatan mencapai Rp 4 miliar mulai tahun
ke-3
 Perspektif Pelanggan
Jumlah Pelanggan tetap naik 10 %/tahun, indeks kepuasan pelanggan
berada pada kondisi baik
 Perspektif Bisnis Internal
Waktu pelayanan turun 50 %, Cycle effectiveness 70 %
 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Indeks kepuasan karyawan meningkat 10 %, gaji karyawan tetap meningkat
10% per 2 tahun

 Inisiatif Strategi :
Seperti halnya tujuan, ukuran, dan target, inisiatif/aktivitas juga dijabarkan pada
setiap masing-masing perspektif balanced scorecard dari satu strategi yang dipilih.
Berikut contohnya:
 Perspektif Keuangan
Penyediaan anggaran, Kegiatan evaluasi bulanan terhadap volatilitas
penjualan
 Perspektif Pelanggan
Implementasi CRM System, Program loyalty untuk pelanggan, Perencanaan
bonus dan potongan harga
 Perspektif Bisnis Internal
Optimalisasi waktu perputaran penyediaan produk, optimalisasi waktu respon
terhadap pelanggan
 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Program pengembangan skil karyawan secara tahunan, program ESQ,
program liburan keluarga karyawan.

Anda mungkin juga menyukai