Anda di halaman 1dari 10

KASUS

PENYIMPANGAN
AUDIT INTERNAL

KELOMPOK 8
NAMA ANGGOTA
DEWI MAYA SARI (178330016)

DINDA TALYA SARI (178330038)

MHD RIZKY S HASIBUAN (178330054)

MUHAMMAD TEGUH (178330306)

GRACE TRIHANNA S (178330042)

MUTIA SEPTIANA (178330056)


KASUS KECURANGAN
PHAR MOR INC.
PROFIL PERUSAHAAN
Phar Mor Inc, termasuk perusahaan terbesar di Amerika Serikat yang dinyatakan bangkrut pada
bulan Agustus 1992 berdasarkan undang-undangan U.S. Bangkruptcy Code. Phar mor merupakan
perusahaan retail yang menjual produk yang cukup bervariasi, mulai dari obat-obatan, furniture,
elektronik, pakaian olah raga hingga videotape.
Pada masa puncak kejayaannya, Phar Mor mempunyai 300 outlet besar di hampir seluruh
negara bagian dan memperkerjakan 23.000 orang karyawan yang berpusat di Youngstown, Ohio,
United States. Phar-Mor dididrikan oleh Michael I. Monus atau biasa disebut Mickey Monus dan
David S. Shapira di tahun 1982. Beberapa toko menggunakan nama Pharmhouse and Rx Place.
Slogan Phar-Mor adalah ”Phar-Mor power buying gives you Phar-Mor buying power”.
MASALAH
Eksekutif Phar Mor sengaja melakukan fraud untuk mendapat
keuntungan financial yang masuk ke dalam saku pribadi individu di jajaran
top manajemen perusahaan.

Dalam melakukan fraud, top manajemen Phar Mor membuat dua


laporan keuangan yakni, laporan inventory dan laporan bulanan keuangan
(monthly financial report). Dan kedua laporan ini kemudian dibuat ganda
oleh pihak manajemen. Satu set laporan inventory berisi laporan inventory
yang benar (true report,), sedangkan satu set laporan lainnya berisi
informasi tentang inventory yang di adjusment dan ditujukan untuk auditor
eksternal.

Demikian juga dengan laporan bulanan keuangan, laporan keuangan


yang benar berisi tentang kerugian yang diderita oleh perusahaan
ditujukan hanya untuk jajaran eksekutif. Laporan lainnya adalah laporan
yang telah dimanipulasi sehingga seolah-olah perusahaan mendapat
keuntungan yang berlimpah.
Dalam mempersiapkan laporan-laporan
tersebut, manajemen Phar Mor sengaja merekrut
staf dari kantor akuntan publik (KAP) Cooper &
Lybrand, Staf -staf tersebut kemudian turut
dimainkan dalam fraud tersebut. Staf – staf
tersebut yang kemudian dipromosikan menjadi
vice president bidang finansial dan kontroler, tetapi
dengan imbalan harus membuat laporan-laporan
ganda. Yang dikemudian hari terbukti turut terlibat
dalam fraud tersebut.
Salah satu syarat agar internal audit
bisa berfungsi sesuai keinginan top
manajemen yang melakukan fraud, yaitu
fungsi control environment telah
diberangus, sehingga internal audit tidak
berfungsi sesuai dengan tugasnya.
Control environment sangat ditentukan
oleh attitude dari manajemen. Idealnya,
manajemen harus mendukung penuh
aktivitas internal audit dan
mendeklarasikan dukungan itu kesemua
jajaran operasional perusahaan.
Pihak Top Management dan Auditor Internal telah
melakukan fraud demi kepentingan  pribadi mereka. Phar Mor
terbukti telah melakukan fraud dengan memberikan insentive
berupa imbalan kepada auditor internal. Auditor Internal dari
suatu organisasi berfungsi sesuai dengan kebijaksanaan
yang telah ditetapkan oleh manajemen senior atau dewan.
Top manajemen Phar Mor, tidak menunjukkan attitude yang
baik. Manajemen kemudian malah merekrut staf auditor dari
KAP Cooper & Librand untuk turut dimainkan dalam fraud.
Langkah ini bukan tanpa perencanaan matang. Dan di sisi lain
Auditor internal tersebut secara langsung telah melanggar
kode etik atau profesionalisme auditor, staf auditor
mendukung kecurangan yang dilakukan oleh pihak top
manajement dengan menerima imbalan berupa insentive.
Sumber :

https://www.academia.edu/34203650/
KASUS_KECURANGAN_PERUSAHAAN_PHAR_MOR_I
NC
https://www.kompasiana.com/nlk/
58b92ca23493737310b31e88/kasus-kecurangan-audit-
phar-mor-inc?page=all
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai