Anda di halaman 1dari 3

LANANG PRAYOGO

A012222037

BALANCED SCORECARD

Balanced Scorecard adalah sebuah kerangka kerja manajemen strategis yang dirancang untuk
membantu organisasi dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengukur kinerja
mereka. Balanced Scorecard memungkinkan organisasi untuk memantau kinerja mereka dari
empat perspektif yang berbeda, yaitu keuangan, pelanggan, proses internal, dan
pembelajaran dan pertumbuhan.

• Dalam perspektif keuangan, organisasi harus menetapkan tujuan dan indikator kinerja
yang relevan dengan kesehatan keuangan mereka. Hal ini dapat mencakup
pertumbuhan pendapatan, efisiensi biaya, laba bersih, dan lain sebagainya.
• Dalam perspektif pelanggan, organisasi harus menetapkan tujuan dan indikator kinerja
yang terkait dengan kepuasan pelanggan. Hal ini dapat mencakup tingkat retensi
pelanggan, peningkatan pangsa pasar, dan tingkat kepuasan pelanggan.
• Dalam perspektif proses internal, organisasi harus menetapkan tujuan dan indikator
kinerja yang terkait dengan efisiensi dan efektivitas operasi mereka. Hal ini dapat
mencakup waktu siklus produksi, kualitas produk atau layanan, dan tingkat efisiensi
operasional.
• Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, organisasi harus menetapkan
tujuan dan indikator kinerja yang terkait dengan pengembangan karyawan dan sistem
informasi mereka. Hal ini dapat mencakup tingkat pelatihan karyawan, pengembangan
sistem informasi, dan tingkat inovasi produk atau layanan.
Dengan memonitor kinerja mereka dari empat perspektif ini, organisasi dapat memastikan
bahwa mereka mencapai tujuan mereka secara seimbang, bukan hanya fokus pada satu aspek
saja. Selain itu, Balanced Scorecard juga dapat membantu organisasi dalam memotivasi
karyawan dan meningkatkan komunikasi antar departemen dalam organisasi.

Menurut Balanced Scorecard Collaborative dalam Evans (2002), terdapat empat factor
penghambat dalam implementasi rencana – rencana bisnis strategik, yaitu:
1. Hambatan visi (vision Barrier) – tidak banyak orang dalam organisasi yang memahami
atau mengerti strategik dari organisasi mereka. Berdasarkan survey, hanya sekitar 5%
dari karyawan yang memahami strategi mereka.
2. Hambatan Orang (People Barrier) – banyak orang dalam organisasi memiliki tujuan
yang tidak terikat dengan strategi organisasi. Berdasarkan survey, hanya sekitar 25%
dari manajer yang memiliki insentif terkait dengan strategi perusahaan mereka.
3. Hambatan Sumber Daya (Resource Berrier) – waktu,energi, dan uang tidak
dialokasikan pada hal-hal yang penting (kritis) dalam organisasi. Sebagai missal,
anggaran tidak dikaitkan dengan strategi bisnis, sehingga menghasilkan pemborosan
sumber daya. Berdasarkan survey, sekitar 60% dari organisasi tidak mengaitkan
anggaran kepada strategi perusahaan.
4. Hambatan Manajemen (Management Berrier) – manajemen menhabiskan terlalu
sedikit waktu pada strategi organisasi dan terlalu banyak waktu pada pembuatan
keputusan taktikal jangka pendek. Berdasarkan survey, sekitar 86% dari tim eksekutif
menghabiskan waktu kurang dari satu jam perbulan untuk mendiskusikan strategi
perusahaan mereka.
5. Dengan menggunakan Balanced Scorecard :
• Rencana – rencana bisnis strategik akan mencapai setiap orangdalam organisasi
• Karena semua orang dalam organisasi telah memiliki alat komunikasi (Bahasa) yang
sama
• Apabila rencana – rencana strategik bisnis itu dinyatakan dalam bentuk pengukuran
dan target – target, maka karyawan dapat mengerti dan mengaitkan dengan kejadian
apa yang akan terjadi.
• Hal ini membawa kepada pelaksanaan atau eksekusi rencana – rencana strategik
yang lebih baik.

Pada dasarnya Balanced Scorecard memberikan system manajemen bagi perusahaan agar
menginvestasikan dalam jangka Panjang untuk:
• Pelanggan (customers)
• Pembelajaran dan pertumbuhan karyawan, termasuk manajemen (learning
andgrowth)
• Proses bisnis internal (system), untuk memperoleh
• Hasil – hasil finansial yang memungkinkan perkembangan organisasi bisnis –daripada
sekedar mengelola bottom line untuk memacu penghasilan (hasil-hasil) jangka
pendek.
• Terdapat empat perspektif dalam Balanced Scorecard yang dikaitkan dengan visi dan
strategi organisasi yaitu:
• Perspektif finansial (shareholders – pemegang saham)
• Perspektif pelanggan (coustomers)
• Perspektif proses bisnis internal (internal-business-process, dan
• Perpektif pembelajaran dan pertumbuhan karyawan, manajemen, dan
organisasi (learning and growth).

Peningkatan kinerja organisasi yang menerapkan Balanced Scorecard dapat menggunakan


metodologi Lean Six Sigma (DMAIC = Define, Measure, Analyze, Improve, Control) atau
metode peningkatan kinerja USE PDSA
Metode DMAIC yang diterapkan dalam Balanced Scorecard dilakukan, melalui:
• Mendefinisikan (D = DEFINE)
• Mengukur (M = MEASURE)
• Menganalisis (A = ANALYZE)
• Meningkatkan (I = IMPROVE)
• Mengendalikan (C = CONTROL)

Jika kita menggunakan metode USE PDSA yang diterapkan dalam Balanced Scorecard, maka
ikuti Langkah – Langkah berikut:
• Memahami (U = UNDERSTAND)
• Menyatakan (S = STATE)
• Mengevaluasi (E = EVALUATE)
• Merencanakan (P = PLAN)
• Melaksanakan (D = DO)
• Mempelajari (S = STUDY)
• Bertindak (A = ACT

Anda mungkin juga menyukai