Anda di halaman 1dari 8

RESUME

PENILAIAN KINERJA BALANCED SCORECARD

DOSEN PENGAMPU :
Peridawaty, SE, MM
Rian Sidiq Prakoso, S.E., M.M.

DISUSUN OLEH
Willy
Nim_213030302322

UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
MATERI

1. Balanced Scorecard
Pengertian Kinerja dan Penilaian Kinerja
Menurut Mardiasmo (2009:10), kinerja (performance) adalah gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang
dalam rencana kerja suatu organisasi. Dalam mengukur prestasi atau
tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu perusahaan atau
organisasi menggunakan kinerja. Dengan adanya target maka organisasi
maupun perseorangan dapat diketahui hasil kinerjanya.
Tujuan dari penilaian kinerja untuk memotivasi karyawan sehingga
mencapai sasaran organisasi dan mematuhi segala standar perilaku yang
diterapkan oleh perusahaan maupun organisasi (Mulyadi, 2009:420).
Dapat dikatakan pula bahwa hasil penilaian kinerja digunakan sebagai
dasar pemberian kompensasi, sebagai staffing decision dan sebagai dasar
mengevaluasi sistem kinerja. Penilaian kinerja dilakukan untuk
meminimalkan perilaku yang tidak semestinya dilakukan agar tujuan
organisasi dapat tercapai.
Balanced scorecard terdiri dari dua kata, yaitu scorecard dan balanced.
Scorecard adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja
dengan seseorang.
Dengan menggunakan kartu skor,personel dapat membandingkan skor
yang sesungguhnya dengan rencana kerja. (Kaplan dan Norton, 1996:60).
Balanced Scorecard adalah metode penilaian kinerja perusahaan dengan
menggunakan aspek keuangan dan non keuangan yang dituangkan dalam
empat perspektif dalam mengukur kinerja perusahaan yaitu: perspektif
keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta proses pembelajaran dan
pertumbuhan. Dari keempat perspektif tersebut dapat dilihat bahwa
Balanced Scorecard meliputi perspektif keuangan dan non keuangan.
2. Keunggulan Dan Kelemahan Balanced Scorecard
Walaupun penilaian kinerja dengan metode Balanced Scorecard
banyak digunakan, tetapi metode ini memiliki kelemahan disamping juga
keunggulannya dibandingkan penilaian kinerja lainnya. Keunggulan
penilaian kinerja dengan metode ini adalah komprehensif, koheren,
seimbang dan terukur (Nizha,2011).
Anthony dan Govindarajan (2005:180) menyatakan kelemahan
Balanced Scorecard sebagai penilaian kinerja antara lain: terpaku pada
hasil keuangan;korelasi yang buruk antara ukuran non-keuangan dengan
hasilnya; Balanced Scorecard sebenarnya tidak harus memiliki banyak
ukuran, jika banyak menyebabkan kehilangan fokus karena melakukan
pengukuran yang banyak di suatu waktu yang bersamaan; tolok ukur
Balanced Scorecard yang digunakan oleh perusahaan tidak dikaji ulang
kembali untuk membuat yang baru sehingga tolak ukur yang didasarkan
pada strategi yang lalu terus digunakan oleh perusahaan.

3. Manfaat Balanced Scorecard


Aplikasi balanced scorecard, menurut Nanang Sasongko (2007:45)
memberikan manfaat sebagai berikut :
A. Memungkinkan perusahaan untuk terus memantau hasil-hasil dalam
bidang keuangan yang dicapainya,dengan tetap memantau perkembangan
dalam membangun keunggulan kompetitif dan meningkatkan nilai aktiva
tak berwujud yang dibutuhkan bagi masa depan perusahaan.
B. Menjaga agar tidak timbul pandangan yang sempit atas kinerja
perusahaan yang akan terjadi hanya digunakan tolok ukur tunggal dalam
memotivasi dan mengevaluasi kinerja unit bisnis.
C. Menerjemahkan sebuah visi menjadi tema-tema kunci strategi yang
dapat dikomunikasikan dan dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi.

4. Sejarah Singkat Balanced Scorecard

Seperti yang sudah Glints paparkan, balanced scorecard merupakan


metrik strategis yang dapat mengukur kualitas fungsi internal dan
eksternal perusahaan.
Hasilnya, ia sering digunakan oleh badan usaha di seluruh dunia, mulai
dari startup sampai perusahaan korporasi.
Namun, bagaimana awal mula terciptanya BSC? Siapa yang menemukan
metrik manajemen bisnis tersebut?Nah, menurut HBR, BSC pertama kali
dikembangkan oleh Robert Kaplan dan David Norton pada awal tahun
1992 Mereka membentuk kerangka kerja yang dituangkan dalam makalah
dari Harvard Business School.
Karya mereka kemudian dipercaya secara luas dalam dunia bisnis karena
dianggap telah mengembangkan metrik manajemen bisnis yang ampuh.

5. Perspektif Dalam Balanced Scorecard

a. Perspektif Keuangan
Perspektif pertama yang terdapat di dalam balanced scorecard
merupakan perspektif keuangan.
Pada dasarnya, tujuan utama apa pun yang terkait dengan kondisi
finansial perusahaan terdapat dalam perspektif ini.
Pendapatan dan laba adalah tujuan jelas yang perlu dicantumkan karena
mereka adalah keperluan utama perusahaan.
Tujuan keuangan lainnya mungkin termasuk dalam perspektif ini adalah.

 rencana penghematan dan efisiensi biaya


 margin laba operasional
 sumber pendapatan alternatif, seperti investasi

b. Perspektif Pelanggan
Perspektif terhadap pelanggan menjadi perspektif lainnya yang
terdapat dalam balanced scorecard.
Menurut Clearpoint Strategy, perspektif ini berfokus pada kinerja
perusahaan yang berhubungan dengan kondisi pelanggan dan pasar.
Dengan kata lain, untuk mencapai tujuan keuangan, perusahaan perlu
menjawab kebutuhan pelanggan dan pasar dengan melihat perspektif ini.

Contoh aspek yang termasuk dalam perspektif ini adalah:

 layanan dan kepuasan pelanggan


 pangsa pasar
 brand awareness dan engagement

c. Perspektif Proses Internal


Perspektif selanjutnya yang terdapat dalam balanced scorecard adalah
proses internal.
Perspektif satu ini dibentuk agar perusahaan bisa menemukan strategi
terbaik guna mencapai visi keuangan mereka.
Di sini, perusahaan perlu menetapkan tujuan dan sasaran operasional
internal.
Dalam kata lain, mereka harus menemukan sumber daya dan strategi
terbaik yang bisa mendorong kinerja bisnis secara optimal.
Berikut adalah contoh tujuan proses internal yang mungkin termasuk
dalam perspektif BSC ini:

 perbaikan proses operasional bisnis


 optimalisasi kualitas
 pemanfaatan kapasitas sumber daya

b. Pembelajaran Dan Pertumbuhan


Perspektif terakhir yang terdapat dalam balanced scorecard mengacu
pada pembelajaran dan pertumbuhan.
Perspektif terakhir ini mempertimbangkan pendorong kinerja yang
sifatnya lebih tidak berwujud.
Karena mencakup spektrum yang begitu luas, perspektif ini sering
dipecah menjadi komponen-komponen berikut:

 Modal manusia, seperti keterampilan, bakat dan pengetahuan yang


dimiliki karyawan.
 Modal informasi, seperti database, sistem informasi, jaringan dan
infrastruktur teknologi perusahaan.
 Modal organisasi, seperti budaya, kepemimpinan, penyelarasan
karyawan, kerja tim, dan manajemen pengetahuan.
Contoh Balanced Scorecard

Berdasarkan laporan dari laman NC State University, berikut ini contoh


balanced scorecard dari perusahaan Philips Electronics:

1. Perspektif Finansial
CSF (Faktor Kesuksesan): nilai, pertumbuhan, dan produktivitas
Indikator: Pertumbuhan pendapatan yang menguntungkan

2. Perspektif Pelanggan
CSF (Faktor Kesuksesan): value propositions
Indikator: Kesenangan pelanggan dan kepuasan karyawan

3. Perspektif Proses Bisnis


CSF (Faktor Kesuksesan): drivers for performance (mekanisme untuk
mencapai tujuan yang ditargetkan perusahaan)
Indikator: Keunggulan operasional

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan


CSF (Faktor Kesuksesan): pengetahuan, teknologi, kepemimpinan, dan
kerja tim
Indikator: Pengembangan organisasi dan dukungan TI
Untuk lebih memudahkan dalam mengenai contoh Balanced Scorecard,
berikut gambar contohnya:
Kesimpulan
Balanced scorecard merupakan salah satu upaya yang bisa digunakan
oleh bisnis Anda untuk menjadi tolok ukur dalam menilai performa
perusahaan.
Konsep balanced scorecard (BSC) sendiri fokus pada identifikasi visi dan
misi perusahaan, strategi untuk mencapai misi tersebut, hingga
menganalisis kinerja dari strategi yang dilakukan berdasarkan hasil akhir
yang didapatkan.
Terdapat 4 (empat) perspektif dalam balanced scorecard (BSC) yaitu
perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran
dan pertumbuhan.
Keempat perspektif ini menjadi landasan dalam membuat balanced
scorecard (BSC) bagi perusahaan Anda.

Anda mungkin juga menyukai