A. Pengertian Kinerja
Menurut Mulyadi (2007:419) pengukuran kinerja adalah sebagai penentu secara periodik efektivitas
operasional dalam perusahaan, bagian perusahaan, dan karyawan berdasarkan sasaran, standard dan
kriteria yang telah disepakati sebelumnya. Pengukuran kinerja manajemen sangat penting bagi
perusahaan untuk memastikan bahwa sumber-sumber (input) sudah digunakan secara efektif dan efesien
dalam proses mengukur sampai mana manajemen puncak mencapai karakteristik pekerja atau seberapa
baik seseorang dalam melakukan tugasnya (Fatma Laela, 1998).
Menurut Atkinson, et. al. (1995:57), mengatakan dalam bahasa Indonesia, yaitu pengukuran
kinerja sangat penting, kemungkinan memiliki salah pengertian, dan tugas ini merupakan tugas yang
paling sulit dalam akuntansi manajemen. System penilai kinerja yang efektif sebaiknya mengandung
beberapa indikator, diantaranya yaitu:
1) Memperhatikan setiap aktivitas organisasi dan menekankan pada perspektif pelanggan
2) Menilai setiap aktivitas dengan menggnakan alat ukur kinerja ang mengesahkan pelanggan
3) Memperhatikan semua aspek aktivitas kinerja secara komprehensif yang mempengaruhi
pelanggan, dan
4) Menyediakan informasi berupa umpan balik untuk membantu anggota organisasi mengenali
permasalahan dan peluang untuk melakukan sebuah perbaikan.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja adalah suatu kegiatan dalam menilai
bagaimana sumber daya yang digunakan perusahaan apakah sesuai dengan kriteria, standar, dan
sasaran sesuai diharapkan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan untuk menghasilkan suatu
informasi dan dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam meperbaiki kinerja ke depannya.
munculnya Balanced Scorecard, secara umum perusahaan menggunakan pengukuran kinerja secara
tradisional yang lebih menfokuskan kepada keuangan saja.
Istilah balanced scorecard sendiri dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton (1996),
yang menyatakan bahwa balanced scorecard adalah sekumpulan ukuran keuangan dan non-keuangan
yang mencakup empat indicator sukses yang kritis, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Balanced Scorecard merupakan suatu system manajemen stratejik atau lebih dikenal dengan
Strategic Based Responsibility Accounting System yang menjabarkan misi dan strategi suatu perusahaan
ke dalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja perusahaan. Balanced Scorecard terdiri dari dua suku
kata yaitu Balanced dan Scorecard. Balanced adalah berimbang, maksudnya yaitu untuk mengukur
keinerja seseorang atau sebuah organisasi harus diukur secara seimbang baik di sisi keuangan maupun
non keuangan, jangka pendek dan jangka pangjang, intern dan ekstern. Sedangkan scorecard yang
artinya kartu skor, maksudnya yaitu dimana kartu skor ini akan digunakan untuk merencakan skor yang
akan diwujudkan di masa yang yang akan (Mulyadi, 2005).
Sedangkan menurut Luis (2007, 16), Balanced Scorecard merupakan alat manajemen kinerja
(performance management tool) yang dapat membantu sebuah organisasi untuk menterjemahkan visi dan
strategi ke dalam sebuah aktivitas dengan memanfaatkan sekumpulan indikator finasial maupun non
finansial yang semuanya memiliki hubungan sebab akibat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Balanced Scorecard adalah suatu system atau konsep dalam
melakukan pengukuran kinerja sebuah perusahaan yang bukan hanya menfokuskan kepada keuangan
saja tetapi juga melihat pada sisi non keuangan juga, yang memiliki hubungan keterkaitan antara satu
dengan lainnya.
Menurut Kaplan dan Norton (2000:122), mengemukan manfaat dari Balanced Scorecard, yaitu:
1) Balanced Scorecard mengintegrasikan strategi dan visi perusahaan untuk mencapai tujuan baik
jangka pendek maupun jangka panjang
2) Balanced Scorecard memungkinkan para manajer untuk melihat bisnis dalam persepktif
keuangan dan non keuangan (pelanggan, proses bisnis internal, dan belajar dan bertumbuh)
3) Balanced Scorecard memunginkan para manajer untuk menilai apa yang telah mereka
investasikan dalam pengembangan sumber daya manusia, system dan prosedur demi
perbaikan kinerja perusahaan di masa yang akan datang.
Tidak ada difenisi yang disepakati tentang apa yang dimaksud dengan pengukuran kinerja.
Namun balanced scorecard merupakan salah satu kerangka kerja dalam mengukur kinerja suatu
organisasi. Di lain sisi, analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, and Threats) merupakan
alat untuk menganalisis suatu perusahaan dilihat dari prespektif internal maupun eksternal, guna
menghasilkan sebuah ide dalam menyusun strategi sebuah perusahaan. Baik analisis BSC dan SWOT
telah dikuantifikasi menggunakan pengambilan keputusan multikriteria (MCDM), seperti ANP
(Analytical Network Process) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Namun, hasil analisis literatur
yang ada tidak ditemukan pekerjaan di mana analysis BSC dan SWOT digabungkan secara kuantitatif
hanya menggabungkan ke dua alat tersebut secara konseptual.
Masalah Penelitian
Masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana menyajikan sebuah metode dalam mengukur kinerja
keuangan dengan menggabungkan analisis SWOT dan Balanced Scorecard dengan menggunakan ANP
(Analytical Network Process)
Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk merancang metode pengukuran kinerja suatu perusahaan
dengan menggunakan ANP (Analytical Network Process) dalam kerangka analisis balanced Scorecard
dan SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, and Threats).
5 PENGUKURAN DAN PENILAIAN KINERJA
Landasan Teori
Adapun landasan teori dalam penelitian ini, yaitu :
1. Balanced Scorecard merupakan system pengukuran kinerja yang terus berkembang dan sekarang
telah menjadi system manajemen strategis yang mempertimbangkan empat perspektif, yaitu
keuangan, pelanggan, proses internal, dan pertumbuhan dan pembelajaran.
2. Analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, and Threats) merupakan alat untuk
mengukur suatu perusahaan dilihat baik internal dan eksternal, analisis ini memungkinkan manajer
untuk mengembangkan empat jenis startegi, yaitu SO (Kekuatan dan Peluang), ST (Kekuatan dan
Ancaman), WO (Kelemahan dan Peluang), dan WT (Kelemahan dan Ancaman).
Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model ANP ( Analytical Network Process) yang
mencakup beberapa faktor dan sub faktor dari strategi, perspektif balanced scorecard dan tujuan strategis.
Artinya perusahaan harus melakukan suatu proses penyusunan strategis, dimana matriks SWOT
dilakukan dalam menyusun startegis. ANP digunakan untuk memperkirakan proritas dalam membuat
tujuan startegis yang digabungkan dengan penilaian tingkat pencapainnya untuk mendapatkan ukuran
kinerja perusahaan.
Jika dilihat dari perspektif keuangan, adapun tujuan utamanya yaitu untuk meningkatkan penjualan.
Namun, kinerja ini harus diperhatikan dan tergantung tujuan kinerja yang lain yang sudah ditetapkan
sebelumnya. Bisa dilihat dari perspektif pelanggan yaitu bagaimana meningkatkan loyalitas klien,
meningkatkan jumlah klien, dan meningkatkan citra perusahaan. Hal ini sesuai dengan hasil lokarkarya,
dimana manajer mengungkapkan kepedulian mereka terhadap loyalitas klien dan bagaimana cara
menarik klien baru dan yang terpenting dari strategis yaitu bagaimana membuat sebuah rencana untuk
6 PENGUKURAN DAN PENILAIAN KINERJA
Adapun tujuan yang penting lainnya yaitu memperbaiki manajemen stok dan meningkatkan
kompetensi karyawan, yang mencakup bagaimana strategi dapat meningkatkan koordiniasi antara toko
dan pusat distribusi. Sasaran strategi lainnya yang harus diperhatikan yaitu meningkatkan budaya dan
kepuasan tenaga kerja. Walaupun begitu, inisiatif strategis perlu juga dipertimbangkan dalam
meningkatkan indikator kinerja.
Metode yang diusulkan meliputi analisis internal dan eksternal perusahaan dilihat dari prespektif
BSC strategis dengan menggunakan analisis SWOT. Hal ini dapat memiliki manfaat dan membantu para
manajer agar lebih fokus terhadap isu-isu trategis, yang mengarahkan pada alternative strategis untuk
menghadapi faktor internal maupun eksternal. Dengan cara menggambungkan antara keduanya, model
ANP yang diperoleh memungkinkan memiliki hubungan antara tujuan strategis dan analisis internal dan
eksternal. Namun, mereka menemukan bahwa dalam proses pengisian matriks pembanding
membutuhkan waktu yang lama.
Critical Review :
1. Pada bagian abstrak penulis sudah menyajikan secara lengkap dan jelas dimana sudah mencakup
idealnya bagian abstrak yaitu tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan.
2. Pada bagian pendahuluan, penulis belum menyusun secara sistematis sebagaimana mestinya
sehingga pemahaman terhadap masalah atau fenomena yang mendasari penelitian belum jelas dan
susah dipahami.
3. Pada bagian masalah dan tujuan penelitian sudah mecantumkan secara jelas di dalam jurnal ini.
4. Penulis tidak menjelaskan secara jelas mengenai landasan teori secara spesifik, namun hanya
memberikan kajian teori kedalam pendahuluan tanpa ada pembahasan secara spesifik mengenai
teori-teori yang digunakan
5. Pada bagian metode penelitian, penulis sudah menjelaskan dengan baik dimana penulis
menggunakan metode ANP (Analytical Network Process).
6. Pada bagian hasil dan kesimpulan, penulis sudah menjelaskan dengan baik sehingga hasil dan
kesimpulannya dapat menjawab masalah serta tujuan penelitian yang ada.
7 PENGUKURAN DAN PENILAIAN KINERJA
Riset selanjutnya :
Diharapkan penelitian seharusnya akan memperluas lagi mengenai literatur-literatur teori untuk
dijadikan perbandingan karena dilihat dari pembahasan masih kurang mencakup materi yang dijelaskan
dan diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan metode ini dalam mengimplementasikan di
berbagai macam perusahaan untuk menvalidasi metode ini dengan situasi lain dan dapat
mengembangkan agar lebih baik lagi.