LANDASAN TEORI
“the tools we use to determine whether we are meeting our objective and moving
toward the successful implementation of our strategy”
“alat yang digunakan untuk memastikan apakah kita berhasil mencapai tujuan dan
bergerak maju menuju kesuksesan penerapan strategi kita”
9
10
“is simply a mechanism that improves the likelihood the organization will
implement its strategy successfully”
yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada
terhadap berbagai aktifitas dalam value chain perusahaan. Hasil dari performance
pencapaian rencana dan bagian tertentu yang memerlukan adaptasi dalam aktifitas
yang sia-sia.
perusahaan.
Robert S. Kaplan dan David P.Norton di Harvard Business Review tahun 1992 dalam
Artikel tersebut merupakan laporan dari serangkaian riset dan eksperimen terhadap
12
beberapa perusahaan di Amerika serta diskusi dua bulanan dengan wakil dari
berbagai bidang perusahaan sepanjang tahun itu untuk mengembangkan suatu model
secara simultan.
“sekelompok tolak ukur kinerja yang terintegrasi yang berasal dari strategi
perusahaan dan mendukung strategi perusahaan secara keseluruhan.”
dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dapat memberikan
informasi pada manajer tentang kinerja dari perusahaan dan mampu mendukung
menjelaskan strategi yang digunakan untuk membuat nilai dari empat perspektif
Gambar 2.1 Balanced Scorecard Provides a Framework to Translate Strategy Into Operational
Terms
Sumber: Kaplan, et al, 2000, p. 8
14
Strategi untuk pertumbuhan, keuntungan, dan risiko yang dapat dilihat dari
perspektif shareholders.
Strategi untuk membuat nilai dan diferensiasi dari sudut pandang pelanggan.
Menurut Kaplan, Norton dan Porter dalam bukunya Strategy Maps: Converting
Intangible Assets into Tangible Outcomes (2004, p. 7), kerangka kerja Balanced
nilai shareholders.
penting strategi.
3. Proses internal membuat dan memberikan nilai proposisi atau pelanggan. Performa
4. Assets yang tidak dapat dinilai adalah sumber akhir untuk pembuatan nilai
orang, teknologi, dan iklim organisasi yang bersatu untuk mendukung strategi.
5. Tujuan dalam 4 (empat) perspektif ini saling terhubung dalam suatu rantai sebab-
implementasinya.
16
berikut:
1. Menurut Robbins dan Coulter dalam bukunya Manajemen edisi 7 (2004, p. 196)
strategis adalah:
“Systematic analysis of the factors associated with customers and competitors (the
external environment) and the organization itself (the internal environment) to
provide the basis for rethinking the current management practices. Its objective is
to achieve better alignment of corporate policies and strategic priorities”
2. Menganalisis lingkungan.
6. Merumuskan strategi.
17
7. Mengimplimentasikan strategi.
8. Mengevaluasi hasil.
2. Strategi yang tidak terkait dengan tujuan departemen, tim dan perorangan.
3. Strategi yang tidak terkait dengan alokasi sumber daya jangka panjang dan jangka
pendek.
manajemen strategis yang baru. Oleh karena itu, Kaplan, et al (2000, p. 11)
a. Semua perusahaan harus memiliki target yang selaras dari manajemen tingkat
b. Komunikasi yang terbuka dan pembelajaran tentang strategi adalah dasar bagi
strategis
a. Membuat rencana jangka panjang, keuntungan, dan target yang dapat dicapai.
a. Sistem umpan balik digunakan untuk uji hipotesa tentang keterkaitan antara
b. Membuat tim pemecah masalah untuk menganalisa dan belajar dari data kinerja
2.2.4 Hubungan antara Balanced Scorecard dan Visi, Misi, dan Strategi
Perusahaan
bisnis yang cocok dengan arsitektur korporasi yang lebih luas. Misi dan nilai inti
yang menemaninya untuk tetap stabil melewati waktu. Melukiskan visi organisasi
dengan gambar masa depan yang dikelompokkan menjadi arah organisasi yang
mendukung organisasi.
misi dan nilai inti menjadi strategi yang dinamis, langkah selanjutnya dalam suatu
rangkaian. Strategi dibangun dan diubah melewati waktu untuk bertemu mengubah
“a concise statement that defines the mid- to long –term (three- to ten -year) goals of
the organization. The vision should be external and market-oriented and should
express-often in colorful or “visionary ” terms-how the organization wants to be
preceived by the world.”
“pernyataan singkat yang mendefinisikan apa yang ingin dicapai organisasi untuk
jangka menengah sampai jangka panjang (3 sampai 5 tahun). Visi seharusnya
eksternal dan berorientasi pada pasar dan harus selalu diekspresikan dengan penuh
warna atau “visionary” mengenai bagaimana perusahaan ingin dilihat oleh dunia.”
20
“pernyataan yang fokus secara internal dan singkat alasan tentang keberadaan
organisasi, tujuan dasar yang mengenai aktifitas usaha akan diarahkan, dan nilai yang
memberikan arahan dalam aktivitas karyawan/pekerja. Misi juga seharusnya
menjelaskan bagaimana organisasi akan bersaing dan memberikan nilai untuk
pelanggan.”
Visi dan misi mengatur tujuan umum dan arah organisasi. Mereka membantu
shareholders, pelanggan, dan karyawan pekerja mengerti tentang perusahaan dan apa
yang ingin dicapai. Perusahaan membuat visi dan misi mereka menjadi nyata ketika
perbedaan krusial dalam pasar. Perbedaan krusial ini dapat memberikan nilai lebih
untuk pelanggan dibandingkan pesaing, atau menyediakan nilai yang lebih tetapi
dengan biaya yang lebih rendah daripada competitor. Strategi menjelaskan bagaimana
terjadi jika tujuan dan alat ukur yang benar telah diidentifikasikan. Jika tidak,
1. Hubungan sebab-akibat
Prinsip ini penting untuk Balanced Scorecard karena ini membedakan Balanced
Scorecard dengan konsep lain. Dengan prinsip ini, Balanced Scorecard dapat
Menurut Kaplan dan Norton, strategi adalah kumpulan model hipotesa sebab dan
menjelaskan urutan cerita dari strategi bisnis internal hubungan sebab dan akibat.
Melalui model ini, strategi dapat dikritik bersamaan sebelum, ketika dan setelah
dan akibat antara hasil pengukuran dan pengendalian performa yang menghasilkan
22
sesuatu yang dapat diatur dan divalidasi. Keseluruhan rantai hubungan sebab dan
akibat dapat dibangun seperti vector vertical melalui empat perpektif Balanced
Scorecard seperti yang ada pada gambar 2.3 Hubungan Sebab dan Akibat.
Balanced Scorecard yang baik seharusnya memiliki indikator akhir dan indikator
awal yang digunakan untuk strategi unit bisnis. Indikator stop secara generic
mengendalikan refleksi keunikan strategi unit bisnis. Contoh dari indikator yang
memilih untuk bersaing, proses bisnis internal tertentu, dan pembelajaran serta
pengembangan tujuan yang akan memberi nilai preposisi kepada target pelanggan
dari hasil pengukuran. Hasil pengukuran menjadi lebih berguna jika performa
Scorecard yaitu:
1. Financial Perspective
dengan target yang berbeda maka ditekankan pengukuran yang berbeda. Tiga
a. Growth
Tahap pertumbuhan terjadi dalam frase awal daur hidup bisnis dimana
pengembangan pelanggan. Pada tahap ini, bisnis beroperasi dengan arus kas
negatif dan tingkat pengembalian modal yang rendah. Jadi, tujuan keuangan
b. Sustain
Ini adalah tahap kedua dimana mayoritas unit bisnis pada perusahaan akan
berada. Perusahaan tetap menarik untuk diinvestasi dan diinvestasi lagi dan
dibutuhkan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih baik dari modal yang
sudah diinvestasikan. Pada tahap ini, perusahaan akan mencoba untuk menjaga
c. Harvest
investasi yang telah dibuat dari 2 tahap sebelumnya. Tidak ada investasi besar
lagi baik ekspansi ataupun membuat kemampuan baru, kecuali untuk fasilitas
2. Customer Perspective
dan kepuasan pelanggan. Perspektif ini memberi indicator, jadi jika pelanggan
tidak puas, mereka akan mencari produsen lain yang akan memenuhi kebutuhan
mereka. Performa yang tidak baik dari perspektif pelanggan akan mengurangi
jumlah pelanggan di masa yang akan datang meskipun performa keuangan terlihat
Pengukuran pelanggan inti, dapat dilihat pada gambar 2.4 Perpektif Pelanggan.
1) Pangsa pasar
Pangsa pasar merefleksikan proporsi bisnis dalam pasar unit bisnis yang
2) Retensi Pelanggan
pelanggan.
3) Akuisisi Pelanggan
Pengukuran, pada tingkat tertentu, unit bisnis dapat menarik pelanggan baru
4) Kepuasan Pelanggan
5) Keuntungan Pelanggan
Preposisi nilai pelanggan dapat dilihat seperti gambar 2.5 Nilai Preposisi
Pelanggan, pemicu performa yang ada pada preposisi nilai inti berbasis pada
atribut:
2) Hubungan Pelanggan
Image dan reputasi mendatangkan faktor yang tidak dapat dinilai untuk
Menurut Kaplan, et al (200, p. 80) pada perspektif ini, para manajer melakukan
identifikasi berbagai proses yang sangat penting untuk mencapai tujuan pelanggan
nilai. Dalam analisis ini, manajemen mengidentifikasi proses bisnis internal yang
mereka dan apakah produk dan servis sudah sesuai dengan harapan pelanggan.
Perspektif ini harus didesain secara rinci oleh seseorang yang sangat mengerti misi
perusahaan.
Menurut Yuwono (2007, p. 36) ada perbedaan antara pendekatan tradisional dan
bisnis internal yang sudah ada, sedangkan Balanced Scorecard mencoba untuk
Kaplan, et al (2000, p. 83-92) membagi proses bisnis internal menjadi tiga proses
bisnis yang dapat dilihat pada Gambar 2.6 Perspektif proses bisnis internal –
a. Inovasi
Dalam proses ini, unit bisnis melakukan riset untuk mencari kebutuhan laten
pelanggan dan menciptakan produk dan layanan yang mereka perlukan. Proses
b. Operasi
dan layanan pada pelanggan. Aktifitas dalam proses operasi dibagi menjadi dua
Proses ini termasuk juga memberikan layanan pada konsumen setelah penjualan
Perusahaan dapat mengukur apakah layanan purna jual mereka telah memenuhi
waktu, dan biaya. Untuk siklus waktu, perusahaan dapat mengukur mulai dari
Gambar 2.6 Perspektif proses bisnis internal – Model Generik Value Chain
Sumber: Kaplan, et al, 2000, p. 84
30
Proses belajar dan berkembang dilihat dari sumber daya manusia, sistem, dan
manusia merupakan sumber utama bagi organisasi. Hasil dari pengukuran tiga
karyawan yang sudah ada, sistem, dan prosedur dengan standar untuk mencapai
organisasi.
a. Kapabilitas pekerja
Salah satu perubahan dramatis dalam pola pikir manajemen dalam 15 tahun
terakhir adalah peran karyawan dalam organisasi. Dan faktanya, tidak ada yang
lebih baik untuk revolusi perubahan dari era industri ke era informasi dibanding
perusahaan.
31
informasi yang baik, informasi akurat dan tepat waktu yang dibutuhkan oleh
melakukan trial and error sehingga perubahan lingkungan dapat diterima oleh
mengambil keputusan dan diikuti oleh adaptasi berkala yang selaras dengan
tujuan organisasi.
Key Performance Indicator (KPI) atau disebut juga Key Success Indicator
(KSI) adalah alat ukur kuantitif untuk peningkatan dari performa suatu aktifitas yang
organisasi untuk mendefinisikan dan mengukur progres dari tujuan organisasi setelah
Setiap organisasi memiliki KPI yang berbeda bergantung dari budaya dan
strategi organisasi. Sebagai contoh, KPI suatu sekolah adalah rata-rata lulusan
pada menit pertama, dan untuk organisasi sosial berdasarkan jumlah klien yang
KPI digunakan secara regular untuk mengukur aktifitas yang sulit untuk dinilai
2007). KPI dapat digunakan sebagai manajemen kinerja dan alat peningkatan yang
biasanya digunakan untuk tinjauan jangka panjang, dimana berarti pengertian KPI
dan bagaimana KPI diukur tidak berubah terlalu sering, hanya tujuan dari KPI
Jika tujuan organisasi adalah menjadi bisnis paling menguntungkan, maka pilih
KPI harus dibatasi pada aktifitas dimana bisnis tersebut bersandar untuk mencapai
tujuannya, dengan tujuan agar tetap fokus pada key objectives dan membuat
KPI harus mendefinisikan apa saja yang termasuk didalamnya atau bagaimana KPI
macam target, setiap variabel memiliki range operasi baik batasan minimum
1. Minimum
Tipe ini biasanya digunakan untuk menentukan target untuk semua yang
diharapkan untuk diperoleh sebanyak mungkin. Juga berarti target minimum yang
dicapai.
Contoh:
Pada KPI persentasi untuk pendapatan perusahaan tahun ini, diharapkan untuk
adalah minimum. Jika minimum target ditetapkan 70%, maka profit minimum
yang diperoleh harus 70%, jika lebih dari itu maka lebih baik.
2. Maksimum
Tipe ini digunakan untuk men-set semua target yang diharapkan dikurangi
sebanyak mungkin itu bisa dilakukan, berarti batas maksimum yang bisa dicapai.
Contoh:
Pada KPI persentasi untuk system error, diharapkan untuk mengurangi error
Jika target maksimum adalah 2%, maka system error tidak boleh lebih dari 2%.
memastikan karyawan fokus dalam memenuhi atau melebihi KPI tersebut dengan
pertumbuhan pendapatan, dan cost per unit adalah indikator yang menunjukan apakah
Nilai harapan memberikan konteks untuk intangible assets dalam menciptakan nilai.
sistem, dan proses yang menghasilkan dan memberikan kualitas produk dan layanan
menjadi sangat berharga bagi perusahaan. Jika pelanggan menghargai inovasi dan
performa tinggi maka kemampuan, sistem, dan proses yang bisa menghasilkan dan
memberikan produk dan layanan baru dengan kemampuan lebih menjadi sangat
berharga. Keselarasan yang konsisten antara aksi dan kemampuan dengan nilai
35
harapan konsumen adalah inti dari pelaksanaan strategi. Sudut pandang finansial dan
yang diharapkan memiliki efek besar terhadap strategi. Sudut pandang pembelajaran
strategi. Tujuan dari sudut pandang ini untuk mengidentifikasi pekerjaan mana
(sumber daya manusia), sistem mana (sumber daya informasi), dan iklim seperti apa
penciptaan nilai (value-creating internal processes). Aset ini harus digabungkan dan
1. Strategic
berbagai langkah strategi untuk menciptakan 3 macam sumber daya: firm equity,
strategi.
2. Comprehensive
perhatian personel dan memobilisasi semua usaha pada penggerak utama dari
performa finansial. Dari sudut pandang pelanggan, target strategi yang perlu
diterapkan adalah firm equity yang berguna untuk meningkatkan brand equity dan
firm culture. Melalui pencapaian firm equity, performa finansial organisasi akan
berlipat dengan pendapatan dari pelanggan. Dari sudut pandang proses bisnis
membuat produk dan servis untuk pelanggan dan peningkatan efektifitas biaya
peningkatan kemampuan dan komitmen karyawan adalah target dari strategi yang
value.
3. Coherent
Balanced Scorecard bisa membuat dua macam koherensi antara misi dan visi
perusahaan serta rencana jangka pendek, dan antara berbagai target strategi yang
4. Balanced
berorientasi pada sisi dalam organisasi, sedangkan sudut pandang finansial dan
pelanggan berorientasi pada sisi luar perusahaan. Target strategi harus fokus pada
4 sudut pandang ini dalam komposisi yang seimbang antara proses bisnis internal,
pembelajaran dan perkembangan, serta antara intern dan external dari organisasi.
5. Measurable
kesuksesan dari target tersebut yang telah diformulasikan dan untuk menentukan
adalah:
pencapaian target pada berbagai area non-finansial. Ini mungkin masalah terbesar
performa finansial.
pengukuran agar selaras dengan perubahan dan tahapan dari strategi. Hasilnya
a. Measurement overload
penting untuk mencapai kesuksesan. Jika terlalu banyak, maka manajer berisiko
setiap pengukuran secara eksplisit. Di tengah tidak adanya bobot itu, menjadi
yang ada.
terbentuk dari akumulasi sisa-sisa tetumbuhan yang setengah membusuk, oleh sebab
itu, kandungan bahan organiknya tinggi. Tanah yang terutama terbentuk di lahan-
lahan basah ini disebut dalam bahasa Inggris sebagai peat dan lahan-lahan bergambut
di berbagai belahan dunia dikenal dengan aneka nama seperti bog, moor, muskeg,
pocosin, mire, dan lain-lain. Istilah gambut sendiri diserap dari bahasa daerah Banjar.
40
Volume gambut di seluruh dunia diperkirakan sejumlah 4 trilyun m³, yang menutupi
wilayah sebesar kurang-lebih 3 juta km² atau sekitar 2% luas daratan di dunia, dan
karena kadar keasaman yang tinggi atau kondisi anaerob di perairan setempat. Tidak
mengherankan jika sebagian besar tanah gambut tersusun dari serpih dan kepingan
sisa tumbuhan, daun, ranting, pepagan, bahkan kayu-kayu besar, yang belum
dalam tanah melebihi 30%; akan tetapi hutan-hutan rawa gambut di Indonesia
cm. Tanah dengan kandungan bahan organik antara 35–65% juga biasa disebut muck.
terbentuk pada kondisi yang teramat basah akan kurang terdekomposisi, dan dengan
Demikian pula, melalui analisis terhadap komposisi gambut, terutama tipe dan jumlah
ekologi di masa purba. Pada kondisi yang tepat, gambut juga merupakan tahap awal
pembentukan batubara.
diperkirakan berkisar antara 7,3–9,7 juta hektare atau kira-kira seperempat luas lahan
Gambut topogen ialah lapisan tanah gambut yang terbentuk karena genangan
pedalaman atau di pegunungan. Gambut jenis ini umumnya tidak begitu dalam,
hingga sekitar 4 m saja, tidak begitu asam airnya dan relatif subur, dengan zat hara
yang berasal dari lapisan tanah mineral di dasar cekungan, air sungai, sisa-sisa
tumbuhan, dan air hujan. Gambut topogen relatif tidak banyak dijumpai.
bermula sebagai gambut topogen. Gambut ombrogen lebih tua umurnya, pada
unsur hara tanah sangat terbatas, hanya bersumber dari lapisan gambut dan dari air
hujan, sehingga tidak subur. Sungai-sungai atau drainase yang keluar dari wilayah
mengandung banyak asam humus dan warnanya coklat kehitaman seperti warna air
teh yang pekat. Itulah sebabnya sungai-sungai semacam itu disebut juga sungai air
hitam.
Gambut ombrogen kebanyakan terbentuk tidak jauh dari pantai. Tanah gambut
ini kemungkinan bermula dari tanah endapan mangrove yang kemudian mengering;
kandungan garam dan sulfida yang tinggi di tanah itu mengakibatkan hanya sedikit
dihuni oleh jasad-jasad renik pengurai. Dengan demikian lapisan gambut mulai
terbentuk di atas lumpur mangrove sekitar 4.500 tahun yang lalu, pada awalnya
dengan laju penimbunan sekitar 0,475 m/100 tahun (pada kedalaman gambut 10–12
m), namun kemudian menyusut hingga sekitar 0,223 m/100 tahun pada kedalaman 0-
5 m. Agaknya semakin tua hutan di atas tanah gambut ini tumbuh semakin lamban
Berdasarkan standar kerja milik PT. Indah Kiat Pulp&Papper, tahapan proses
1. Land clearing
Adalah tahapan di mana sisa-sisa kayu hutan industri dibersihkan dari lahan
2. Cabut tunggul
Proses di mana tunggul-tunggul kayu dicabut dari dalam tanah dan dibersihkan
dari lahan. Prosesnya: tanah digali sedalam 1,5 M dengan menggunakan excavator
3. Gali parit
Membuat parit untuk rembesan air dan menampung air hujan untuk kemudian
dialirkan keluar dari lahan produksi, sehingga lahan produksi tetap kering.
4. Perataan lahan
Pada tahap ini lahan gambut dibersihkan dari kayu-kayu kecil dengan
kayu yang berukuran cukup besar yang tidak terangkut oleh excavator, sedangkan
jalurnya seperti timbunan tanah dimana posisi tanah di tengah jalur lebih tinggi
6. Proses produksi
hingga kedalaman 1,5 cm. Setelah itu dilakukan pengeringan lahan selama 3-4
jam. Gambut yang ada kemudian dikumpulkan dengan menggunakan riger, untuk
stockpile.