Anda di halaman 1dari 5

CRITICAL REVIEW

Judul Pengukuran Kinerja Bisnis Berbasis Syariah dengan Maslahah


Scorecard
Penulis Achmad Firdaus dan Ernawan Prianto
Publikasi Research Gate
Pereview Andi Sitti Rahayu
NIM 80500220028

Pengukuran kinerja pada perusahaan tidak lagi dianggap baik jika hanya dilihat
dari sisi keuangan saja yang dianggap tidak mampu mencerminkan kompleksitas dan
nilai yang melekat dalam perusahaan, karena tidak memperhatikan hal-hal lain diluar
keuangan, yaitu sisi pelanggan dan karyawan yang merupakan faktor penting bagi
perusahaan serta roda penggerak perusahaan. [ CITATION Sya19 \l 1033 ] Dengan adanya
pengukuran kinerja maka dapat diketahui efektivitas dari strategi perusahaan. Selain itu,
dapat mendeteksi kekurangan yang terdapat dalam perusahaan sehingga dapat menjadi
perbaikan di masa yang akan datang. [ CITATION Ver15 \l 1033 ]

Terdapat pengukuran kinerja bisnis yang sudah sangat popular yaitu Balance
Scorecard. Konsep ini mengembangkan pengukuran kinerja entitas bisnis agar tidak
condong kepada kinerja keuangannya saja. [ CITATION Yul20 \l 1033 ] Kelima variabel
tersebut antara lain Sasaran strategis, Ukuran, Target, Inisiatif strategis, dan Formula.
[ CITATION Agn20 \l 1033 ] Pada konsep balanced scorecard tidak hanya aspek keuangan
saja yang menjadi tolak ukur kinerja perusahaan, ada tiga sudut pengukuran lain yang
juga diperhitungkan yaitu, pelanggan, bisnis internal perusahaan, serta pertumbuhan dan
pembelajaran. Balanced scorecard merupakan suatu kerangka kerja, suatu bahasa yang
mengkomunikasikan visi, misi, dan strategi kepada seluruh karyawan tentag kunci
penentu sukses saat ini dan masa datang. [ CITATION Reg21 \l 1033 ]

Balanced Scorecard melengkapi seperangkat ukuran finansial kinerja masa lalu


dengan ukuran pendorong (drivers) kinerja masa depan. Tujuan dan ukuran scorecard
diturunkan dari visi misi dan strategi. Tujuan dan ukuran memandang kinerja
perusahaan dari empat perspektif: finansial, pelanggan, proses bisnis internal serta
pembelajaran dan pertumbuhan. Balanced Scorecard lebih dari sekedar sistem
pengukuran taktis atau operasional. [ CITATION Ame16 \l 1033 ] Pengukuran kinerja
dengan metode Balanced scorecard ini merupakan suatu ukuran yang komprehensif
dalam mewujudkan kinerja yang tidak hanya mengukur perspektif keuangan saja tetapi
juga perspektif non keuangan. Pentingnya pengungkapan kinerja non keuangan dalam
mengukur kinerja lembaga syariah adalah sejalan dengan prinsip-prinsip ekonomi
syariah dan lembaga syariah [ CITATION Rud19 \l 1033 ]. Balance scorecard dijabarkan
dalam empat perspektif yaitu, perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif
proses bisnis interna dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. [ CITATION Han19 \l
1033 ] Balanced scorecard selaku alat ukur kinerja, akan membantu perusahaan untuk
mengetahui bagaimana kinerja yang dimilikinya dengan cara yang lebih baik [ CITATION
Reg21 \l 1033 ]

Pengukuran kinerja ini cocok saja jika diaplikasikan di perusahaan


konvensional. Namun, masih banyak penelitian yang mengukur kinerja bisnis lembaga
keuangan syariah dengan metode konvensional tersebut (BSC). Hal ini yang
menyebabkan kinerja bisnis berbasis syariah belum terukur dengan akurat. Kemudian,
Kinerja bisnis berbasis syariah jika diukur dengan sistem pengukuran kinerja
konvensional cenderung bias dalam perolehan hasilnya. [ CITATION Yul20 \l 1033 ] Oleh
karena itu dibutuhkan penelitian untuk pengukuran kinerja yang menggabungkan unsur
agama, financial dan non financial. Pengembangkan model pengukuran kinerja yang
dimaksud adalah dengan model baru yaitu Maṣlaḥah Scorecard (MaSC) yang juga dapat
digunakan untuk mengukur kemaslahatan suatu organisasi. MaSC juga mempunyai
tujuan untuk mengukur kemaslahatan mencakup: agama, proses internal, tenaga kerja,
pembelajaran, dan pelanggan [ CITATION Ach18 \l 1033 ]

Sistem kinerja MaSC terdiri atas lima aspek Maqashid Al-Syari’ah pengukuran
kinerja yang masing-masing aspek semua lima tujuan Syariah ini yaitu, keimanan (ad-
din), jiwa atau kehidupan (an-nafs), keturunan atau keberlangsungan (al-nasl), harta
atau kesejahteraan (al-mal) dan akal (al-aql) harus dicapai, karena terletak pada bagian
dari kebutuhan (Dharuriyyat) yang dapat diartikan sebagai persyaratan dasar dalam
Islam yang harus dipenuhi untuk setiap individu muslim. Sehingga pengukuran kinerja
IHR (Islamic Human Resources) juga harus sampai batas tertentu mencakup semua
tujuan Syariat Islam. [ CITATION Rod19 \l 1033 ] Maqashid syariah sebagai tujuan dalam
tatanan kehidupan manusia, memiliki urgensi yang sangat besar untuk diterapkan dalam
kehidupan manusia [ CITATION Pan21 \l 1033 ]. Indeks maqasid syariah dipahami sebagai
tujuan akhir dari syariah yang mengarah kepada nilai-nilai kesejahteraan dan manfaaat
serta menghilangkan penderitaan. Indeks maqasih syariah adalah pengukuran kinerja
perbankan syariah yang sesuai dengan tujuan dan karakteristik perbankan syariah
[ CITATION AHM18 \l 1033 ]

Sejumlah studi oleh Mohammed dan Taib (2015), Asutay dan Harningtyas
(2015), Kasri (2016), dan Rahman et al. (2017), telah menggunakan maqasid syariah
sebagai dasar pengembangan sistem pengukuran kinerja. Bahkan maqasid syariah telah
diperkenalkan sebagai kerangka dasar pelengkap dalam pengembangan model etika
untuk aplikasi bioteknologi. Ini berarti bahwa maqasid syariah memungkinkan
digunakan sebagai parameter spesifik untuk berbagai desain pengukuran kinerja
institusional maupun proses bisnis berorientasi halal, termasuk pengukuran kinerja
rantai suplai halal. maqasid syariah diterapkan sebagai cara pandang dalam analisis
terhadap spekulasi keuangan, sebagai kerangka kerja penilaian produk-produk
keuangan, dan sebagai model atau kerangka acuan pengukuran kinerja lembaga
keuangan, termasuk perbankan dan lembaga zakat, baik kinerja secara keseluruhan
maupun aspek-aspek khusus seperti pembiayaan mikro dan kinerja sosial perbankan
[ CITATION Usm19 \l 1033 ]

Sistem kinerja MaSC yaitu sistem kinerja bisnis berbasis maqasid al-shariah
dengan landasan konsep maslahah. Sistem pengukuran kinerja ini didukung oleh
beberapa alat manajemen yaitu empat variabel Balanced Scorecard (BSC) sebagai
variabel pengukuran dan siklus Plan –Do – Check – Action (PDCA) sebagai metodologi
pengukuran. [ CITATION Eni18 \l 1033 ] Keunggulan maslahah scorecard yaitu dapat
mengukur kinerja suatu organisasi melalui dua tahap baik pada usaha dalam mencapai
maslahah (proses oriented) dan mengukur hasil kinerja maslahah (result oriented)
[ CITATION Agn20 \l 1033 ] siklus PDCA yaitu memiliki 8 langkah penerapan Maslahah
Performa. Pertama, Plan (P) dikembangkan menjadi langkah: menyusun perencanaan
strategis, mengidentifikasi pondasi kemaslahatan, menentukan perilaku kemaslahatan,
menentukan ukuran dan menyepakati kontrak kinerja. Kedua, Do (D) dikembangkan
menjadi langkah menerapkan kinerja. Ketiga, Check (C) dikembangkan menjadi
langkah untuk melakukan pemantauan. Dan keempat yaitu Action (A) dikembangkan
menjadi langkah untuk melakukan tindak lanjut. Setiap langkah memiliki sub item
langkah sehingga langkah PDCA berjumlah 22 langkah. [ CITATION Mel21 \l 1033 ]
DAFTAR PUSTAKA

Devani, Vera, and Ade Setiawarnan. "Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan


Menggunakan Metoda Balanced Scorecard." Jurnal Sains Teknologi dan Industri, 2015:
83-90.
Farhan, Amer, Dwi Kurniawan, and Lisye Fitria. "Penyusunan Rencana
Strategis di PT. Panairsan Pratama menggunakan Metode Balanced Scorecard." Jurnal
Online Institut Teknologi Nasional, vol. 4 no. 1, 2016.
Firdaus, Achmad. "Mengembangkan Siklus Penerapan Sistem Manajemen
Kinerja Berbasis." (Jurnal Al-Uqud: Islamic Economics) 2018.
Funna, Hanif Syah Reza, and Suazhari. "Analisis Pengukuran Kinerja Koperasi
Syariah Berdasarkan Balanced Scorecard (Studi Pada Koperasi Syariah Baiturrahman
Banda Aceh)." Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA), Vol. 4, No. 3,
2019.
Haryani, Eni. "Analisis Pengukuran Kinerja Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara Medan Berdasarkan Maslahah Scorecard." At-Tawassuth, Vol. III, No. 2, 2018:
358 - 377.
Kadir, Syahruddin, Muh. Wahyuddin Abdullah, and Amiruddin Kadir. "analisis
pengukuran kinerja dengan pendekatan maṢlaḤah scorecard." Jurnal Minds:
Manajemen Ide dan Inspirasi Vol. 6, No. 1, 2019: 53-76.
Prativi, Yulinda Putri, Divina Mahardika Dewi, and Chairia. "Analisis
Komparatif Pengukuran Kinerja Entitas Syariah Dengan Balance Scorecard dan
Maslahah Scorecard." (Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi))
Vol. 4 No. 1 (2020).
Rakian, Regina Bella Titaria, Grace B. Nangoi, and Stanley Walandouw.
"PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA
PERUSAHAAN PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANTOR WILAYAH V
MANADO." Jurnal EMBA, Vol.9 No.1, 2021.
Ritonga, Pandapotan. "Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan Berbasis
Maqashid Syariah Pada Bank Umum Syariah Indonesia." Proceding Seminar Nasional
Kewirausahaan, 2(1), 2021: 993-1007.
Rostiana, Melia, and Jaharuddin. "Analisis Asuransi Syariah menggunakan
Pendekatan Maslahah Score Card." TARAADIN, 2021.
Setiyobono, Rudi, Nurmala Ahmar, and Darmansyah. "Pengukuran Kinerja
Perbankan Syariah Berbasis Maqashid Syariah Index Bank Syariah di Indonesia : Abdul
Majid Najjar Versus Abu Zahrah." JRAP (Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan), Vol.
6, No. 2, 2019.
Syafrizal, Rodi. "analisis kinerja islamic human resources berdasarkan metode
maslahah scorecard (studi kasus pada pt. Inalum)." (AT-TAWASSUTH: Jurnal
Ekonomi Islam ) Volume IV No. 2 (2019).
Usman, Herry Subagyo, and Sih Darmi Astuti. "Maqasid Syariah Ibn ‘Asyur dan
Pengukuran Kinerja Rantai Suplai Halal." Jurnal Hukum Islam, 2019.
Wira, Ahmad, Hefrizal Handra, and Alfi Syukria. "Pengukuran Kinerja
Perbankan Syariah dengan menggunakan Pendekatan Indeks Maqashid Syariah."
Maqdis : Jurnal Kajian Ekonomi Islam, volume 3, no. 2, 2018.
Yolanda, Agnes. "Pengukuran Kinerja Sofyan Inn Hotel UNISI Yogyakarta
dengan Pendekatan Maslahah Scorecard (MasSC)." (Jurnal Baabu Al-ilmi) Volume 5
Nomor 1 (2020).

Anda mungkin juga menyukai