Anda di halaman 1dari 3

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Diskusi 3
Sistem Pengendalian Manajemen

1. Balance scorecard mengukur kinerja organisasi menggunakan empat


pendekatan atau dimensi perspektif yang saling terhubung, yang merupakan
turunan dari visi, misi, dan strategi perusahaan. Pendekatan perspektif
pengukuran yang digunakan dalam sistem balance scorecard yaitu:

 Perspektif Finansial (Financial Perspective)


Perspektif finansial mengukur kesuksesan organisasi dari sudut pandang
finansial organisasi. Contoh pengukuran kinerja finansial yang digunakan
adalah ROI (Return on Investment) dan operating income. Perspektif
finansial digunakan untuk mengukur kesuksesan organisasi laba ( profit-
seeker).

 Perspektif Pelanggan (Customer Perspective)


Perspektif pelanggan menjelaskan bagaimana perusahaan berusaha
menarik dan mempertahankan hubungan yang baik dengan pelanggan.
Strategi perusahaan harus berfokus untuk menciptakan value bagi
pelanggan. Kesuksesan dalam perspektif pelanggan dapat dilihat dari
peningkatan perspektif finansial, yaitu pertumbuhan revenue dan profit.

 Perspektif Proses (Process Perspective)


Perspektif proses mengidentifikasi proses manajemen operasi,
manajemen pelanggan, inovasi, dan kontrol yang perlu ditingkatkan dan
disempurnakan untuk memenuhi ekspektasi pelanggan dan pemegang
saham dan mencapai tujuan perspektif finansial dan pelanggan.
Perspektif proses mendeskripsikan bagaimana strategi akan
dilaksanakan dan mengidentifikasi proses-proses yang paling penting.

 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran ( Learning & Growth


Perspective)
Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran mengidentifikasi tujuan bagi
sumber daya manusia dan teknologi informasi yang dapat memicu

1
peningkatan dalam tujuan perspektif proses. Perspektif ini menggunakan
ukuran kemampuan karyawan (employee capabilities) untuk
memprediksi peningkatan dari kualitas proses dan waktu siklus.

Sumber:
Mulyani, Sri. 2020. Sistem Pengendalian Manajemen. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka. Hal 4.5-4.6.

2. Tahapan pelaksanaan penilaian kinerja adalah sebagai berikut.

 Mendefinisikan strategi (Define strategy)


Dalam tahap mendefinisikan strategi, tujuan organisasi harus jelas dan
eksplisit, dan target sudah harus dikembangkan. Untuk perusahaan yang
memiliki satu unit bisnis, strategi sebaiknya dikembangkan di level
perusahaan dan turun ke bawah ke level fungsional. Untuk perusahaan
dengan banyak unit bisnis, strategi sebaiknya dikembangkan di level
unit bisnis.

 Mendefinisikan pengukuran (Defines measures of strategy).


Tahapan selanjutnya yaitu mengembangkan ukuran-ukuran. Organisasi
cukup berfokus pada beberapa ukuran yang penting agar tidak terlalu
banyak ukuran yang digunakan. Ukuran individu sebaiknya dihubungkan
dengan ukuran lainnya dalam pola sebab-akibat (cause-effect).

 Mengintegrasikan penilaian ke dalam sistem manajemen ( Integrate


measures into the management system).
Penilaian harus diintegrasikan ke dalam sistem manajemen dan struktur
formal dan informal organisasi, budaya organisasi, dan praktek sumber
daya manusia, sehingga penilaian kinerja akan menjadi efektif, dan tidak
hanya bergantung pada kinerja keuangan.

 Meninjau ukuran yang ditetapkan dan hasilnya secara berkelanjutan


(Review measures and results frequently).
Setelah ukuran yang ditetapkan mulai dijalankan, tinjauan ( review) harus
rutin dilakukan oleh manajemen senior. Peninjauan ukuran dan hasilnya
secara berkelanjutan ini penting untuk mengetahui apakah strategi telah
diimplementasikan dengan benar dan mengetahui apakah strategi
efektif.

2
Sumber:
Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. 2007. Management Control
Systems. 12th edition. New Delhi: Tata McGraw-Hill Companies, Inc.
Mulyani, Sri. 2020. Sistem Pengendalian Manajemen. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka. Hal 4.10.

Anda mungkin juga menyukai