DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 :
Sistem penilaian kinerja merupakan mekanisme untuk meningkatkan keberhasilan organisasi dalam
mengimplementasi strategi.
Tujuan dari sistem penilaian kinerja adalah untuk pelaksanaan strategi. Dalam menyusun sistem
seperti ini, manajemen senior memilih pengukur yang paling mewakili strategi perusahaan. Pengukur
ini dapat dilihat sebagai faktor keberhasilan masa kini dan masa depan, jika ukuran ini membaik berarti
strategi telah dilaksanakan dengan baik. Keberhasilan strategi tergantung pada kekuatannya.
Penilaian kinerja merupakan salah satu proses penting untuk mengevaluasi dan mengkomunikasikan
bagaimana karyawan dalam menyelesaikan tugasnya dan melaksanakan strategi.
KETERBATASAN SISTEM PENGENDALIAN FINANSIAL
Balance Scorecard merupakan sistem pengukuran kinerja yang memberi tanggung jawab pada unit bisnis
dalam mencapai goal (tujuan) dan mengukurnya dengan ukuran-ukuran yang dikategorikan dalam empat
perspektif, yaitu :
Financial (Keuangan)
Customer (Pelanggan
Customer (Pelanggan)
Perspektif pelanggan (konsumen) menunjukkan bagaimana pandangan konsumen terhadap perusahaan,
meliputi tingkat kepuasan konsumen, tingkat loyalitas konsumen dan pangsa pasar.
Pengukuran outcome disebut sebagai lagging indicators, yaitu yang memberitahu apa yang telah terjadi
dan menunjukan hasil dari suatu strategi, misal kenaikan pendapatan atau perbaikan kualitas.
Pengukuran driver disebut sebagai leading indicators, yaitu yang menunjukkan perkembangan bidang-
bidang kunci dalam implementasi suatu strategi dan menunjukkan perubahan inkremental yang akhirnya
akan mempengaruhi outcome.
Pengukuran financial (keuangan) dapat dilihat dari laba yang dihasilkan, return modal yang digunakan,
serta arus kas.
Pengukuran nonfinancial (nonkeuangan) dapat dilihat dari kualitas produk, tingkat inovasi, ketepatan
waktu pengiriman, dan lain-lain.
Internal and External
Perusahaan harus menjaga keseimbangan antara ukuran eksternal dan ukuran internal. Ukuran eksternal
dapat berupa kepuasan pelanggan dan kepuasan pelanggan.
Ukuran internal dapat berupa hasil produksi maupun kualitas produk.
Merupakan perubahan kegiatan perusahaan dan dapat berupa perubahan strategi. Aspek yang paling
penting dari sistem penilaian kinerja adalah kemampuannya untuk mengukur keluaran dan kendali
sekaligus yang menyebabkan organisasi bertindak sesuai dengan strategi. Mengingat ukuran-ukuran ini
secara eksplisit terkait dengan strategi organisasi, ukuran dalam scorecard harus menunjukkan strategi
tertentu dari organisasi tertentu. Penilaian scorecard harus dikaitkan dari atas ke bawah dan mengikat
target tertentu bagi keseluruhan organisasi. Scorecard menekankan ukuran dari hubungan sebab akibat
IMPLEMENTASI SISTEM PENGUKURAN KINERJA
1, Mendefenisikan strategi
Scorecard membangun suatu kaitan antara strategi dengan tindakan operasional. Proses mendefenisikan
scorecard dimulai dengan mendefenisikan strategi organisasi.
Pada perusahaan industri tunggal, langkah-langkah penyusunan scorecard adalah ; \
(a) pengembangan scorecard pada level korporasi,
(b) pengembangan pada level-level fungsional dan bawah berdasar scorecard level korporasi.
Pengembangan ukuran-ukuran untuk mendukung artikulasi strategi. Organisasi harus fokus pada
beberapa ukuran penting dan mengikatnya satu sama lain dalam hubungan sebab akibat.
Scorecard harus diintegrasikan baik dengan struktur formal maupun informal dari organisasi, budaya,
serta praktik sumber daya manusia.
4. Meninjau ukuran dan hasilnya secara berkala
Scorecard harus ditinjau secara konsisten dan terus menerus oleh manajemen senior, dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :