Anda di halaman 1dari 5

PENGUKURAN KINERJA

Pada bab sebelumnya kita mempelajari tentang pengukuran terhadap kinerja finansial. Pada bab ini
akan dibahas aspek yang lain dalam kinerja organisasi. Pada bagian pertama akan didiskusikan sistem
pengukuran kinerja, yang mencampur informasi finansial dengan informasi nonfinansial. Tujuan untuk
sistem pengukuran kinerja adalah membantu implementasi strategi.

Sistem Pengukuran Kinerja


Tujuan dari sistem pengukuran kinerja adalah untuk mengimplementasikan strategi. Dalam menetapkan
sistem, manajemen senior memilih ukuran-ukuran yang menjadi representasi strategi.
Ukuran-ukuran ini dapat dilihat sebagai faktor-faktor kritis sukses saat ini dan masa depan, jika faktor
tersebut meningkat perusahan telah mengimplementasikan strategi.

Keterbatasan-Keterbatasan Sistem Pengendalian Finansial


Tujuan penting perusahaan adalah mengoptimalkan pengembalian pemegang saham. Namun demikian,
mengoptimalkan keuntungan jangka penek tidak perlu memastikan pengembalian optimum pemegang
saham karena nilai saham menunjukkan nilai net present value pendapatan masa depan yang
diharapkan.
What counts,
Get measured

What gets What gets


rewarded, really STRATEGI measured, gets
counts done

What gets done,


` gets rewarded
Menekankan pada ukuran-ukuran finansial tidaklah memdai dan dapat disfungsional karena alasan
berikut:

Pertama, dapat mendorong tindakan-tindakan jangka pendek yang bukan merupakan kepentingan
jangka panjang perusahaan. Misalnya, manajer mungkin mengantarkan produk dengan kualitas yang
inferior kepada pelanggan untuk memenuhi target penjualan, dan hal ini akan berpengaruh terbalik
terhadap kehendak pelanggan dan penjualan di masa depan.

Kedua, manajer unit bisnis dapat tidak mengambil tindakan yang berguna untuk jangka panjang untuk
mendapatkan laba jangka pendek. Contohnya, manajer tidak membuat investasi yang menjanjikan
keuntungan jangka panjang karena akan berakibat negatif terhadap hasil keuangan jangka pendek.
Ketiga, menggunakan laba jangka pendek sebagai tujuan tunggal dapat mendistorsi komunikasi antara
manajer unit bisnis dan manajemen senior. Jika manajer unit bisnis dievaluasi berdasarkan laba
anggaran, mereka mungkin mencoba menetapkan target laba yang mereka dapat capai dengan mudah,

Sistem Pengendalian Manajemen Hajan Hidayat


mengantarkan pada data perencanan yang salah untuk keseluruhan perusahaan karena laba yang
dianggarkan dapat lebih rendah daripada jumlah yang sebenarnya dapat dicapai.

Empat, pengendalian keuangan yang ketat juga memotivasi manajer untuk memanipulasi data.
Mendasarkan pada ukuran keuangan sendiri tidaklah cukup untuk memastikan strategi akan dieksekusi
dengan berhasil.

Pertimbangan-Pertimbangan Umum
Membandingkan sistem pengukuran kinerja pada panel instrumen pada dasbor menyediakan
pemahaman yang penting tentang campuran ukuran finansial dan nonfinansial yang dibutuhkan dalam
SPM: ukuran tunggal tidak dapat mengendalikan sistem kompleks; dan terlalu banyak ukuran kritis
membuat sistem yang tak terkontrol menjadi kompleks.

Balanced Scorecard
Balanced scorecard adalah contoh sistem pengukuran kinerja. Menurut BSC, unit bisnis harus ditentukan
tujuannya dan diukur dari empat perspektif yaitu:
 Finansial (contoh marjin laba, ROA, arus kas)
 Pelanggan (contoh pangsa pasar, indeks kepuasan pelanggan)
 Bisnis internal (contoh employee retention, cycle time reduction)
 Inovasi dan pembelajaran (contoh persetase penjualan dari produk baru)

BSC membangun keseimbangan antara ukuran-ukuran stratejik yang berbeda dalam upaya untuk
mencapai kongruensi tujuan, sehingga mendorong karyawan untuk bertindak dalam kepentingan
terbaik perusahaan. BSC adalah alat yang membantu perusahaan untuk fokus, meningkatkan
komunikasi, menetapkan sasaran organisasi, dan menyediakan umpan balik atas strategi.
Dalam menciptakan BSC, eksekutif harus memilih campuran ukuran yang:
1. Secara akurat menggambarkan faktor kritis yang menentukan keberhasilan strategi perusahaan
2. Menunjukkan hubungan antara ukuran-ukuran individu dalam pola sebab dan akibat
3. Menyediakan pandangan yang luas kondisi saat ini perusahaan

Sistem Pengukuran Kinerja: Pertimbangan Tambahan


Sistem pengukuran kinerja berusaha untuk memenuhi kebutuhan stakeholder yang berbeda dalam
organisasi dengan menciptakan gabungan ukuran-ukuran stratejik: ukuran hasil (outcome) dan pemicu
(driver), ukuran-ukuran keuangan dan nonkeuangan, dan ukuran-ukuran internal dan eksternal.

Ukuran-ukuran Outcome dan Driver


Pengukuran hasil mengindikasikan hasil dari strategi (misalnya pendapatan yang meningkat). Ukuran ini
menunjukkan apa yang telah terjadi sedangkan ukuran driver adalah menunjukkan progress dari area-
area kunci dalam mengimplementasikan strategi. Cycle time adalah contoh dari driver. Sedangkan
ukuran hasil mengindikasikan hanya hasil final, ukuran driver dapat digunakan pada level yang lebih

Sistem Pengendalian Manajemen Hajan Hidayat


rendah dan mengindikasikan perubahan-perubahan incremental yang akhirnya mempengaruhi
outcome.
Dengan fokus pada aspek kunci, ukuran driver mempengaruhi perilaku dalam organisasi, misanya unit
bisnis berhasrat meningkatkan time to market, memfokuskan pada cycle time akan membuat
manajemen mengarahkan cara tujuan ini tercapai, yang pada gilirannya akan mendorong karyawan
meningkatkan ukuran tersebut.

Ukuran outcome dan driver tidak dapat dipisahkan. Jika ukuran hasil menunjukkan ada masalah tetapi
ukuran driver mengindikasikan strategi telah diimplementasi dengan baik, maka ada peluang bahwa
strategi perlu diubah.

Ukuran Finansial dan Nonfinansial

Organisasi telah mengembangkan sistem yang sangat canggih untuk mengukur kinerja finansial.
Walaupun menyadari bahwa ukuran nonfinansial penting, banyak organisasi gagal untuk menyatukan ke
dalam reviu level kinerja eksekutif karena ukuran-ukuran ini cenderung kurang canggih.

Ukuran Internal dan Eksternal


Perusahaan harus berusaha keseimbangan ukuran eksternal dan ukuran proses bisnis internal. Seringkali
perusahaan mengorbankan pengembangan internal untuk hasil eksternal atau sebaliknya.

Pengukuran Mendorong Perubahan


Aspek paling penting sistem pengukuran kinerja adalah kemampuan mengukur outcome dan driver
sehingga menyebabkan organisasi bertindak menurut strategi. Organisasi mencapai kongruensi tujuan
dengan menghubungkan keseluruhan sasaran finansial dan stratejik dengan level sasaran yang lebih
rendah yang dapat diamati dan dipengaruhi pada level organisasi yang berbeda. Dengan ukuran-ukuran
ini, semua karyawan dapat memahami bagaimana tindakan mereka mempengaruhi strategi perusahaan.

Ukuran-ukuran secara eksplisit dikaitkan pada strategi organisasi. Ukuran-ukuran scorecard


dihubungkan dari atas sampai bawah dan dikaitkan dengan target spesifik melalui keseluruhan
organisasi.
Scorecard menekankan ide hubungan sebab dan akibat antar ukuran dan tidak sekedar daftar ukuran-
ukuran. Semakin baik hubungan ini dipahami, semakin siap setiap individu dalam organisasi akan dapat
berkontribusi secara langsung dan jelas pada kesuksesan strategi organisasi.

Sistem Pengendalian Manajemen Hajan Hidayat


Perspective Measures

Innovation and
Manufacturing skills
learning perspective

First-pass yields
Internal business
perspective
Order cycle time

Customer Customer
perspective satisfaction survey

Sales revenue
Financial perspective
growth

Faktor-Faktor Kunci Sukses (Key Success Factor/KSF)

Variabel-variabel kunci fokus pada pelanggan:


- Bookings
- Backorders
- Market share
- Key account orders
- Customer satisfaction
- Customer retention
- Customer loyalty

Variabel-variabel kunci berhubungan dengan Internal Business Process


- Capacity ulitization
- On-time delivery
- Inventory turnover
- Quality
- Cycle time

Variabel-variabel kunci berhubungan dengan Innovation and Learning Perspective


- Employee capabilities
- Information system capabilities
- Motivation, empowerment, and alignment

Sistem Pengendalian Manajemen Hajan Hidayat


Mengimplementasikan Sistem Pengukuran Kinerja
Implementasi meliputi empat langkah umum:
1. Mendefinisikan strategi
2. Mendefinisikan ukuran strategi
3. Mengintegrasikan ukuran-ukuran ke dalam sistem manajemen
4. Mereviu ukuran dan hasil sesering mungkin

Kesulitan-kesulitan dalam Mengimplementasikan Sistem Pengukuran Kinerja

Kesulitan-kesulitan dalam implementasi adalah sebagai berikut:


- Lemahnya hubungan antara ukuran nonfinansial dan hasil
- Fiksasi pada hasil finansial
- Ukuran-ukuran tidak diperbarui
- Ukuran-ukuran terlalu banyak
- Kesulitan dalam memilih ukuran

Pengendalian Interaktif
Peran utama pengendalian manajemen adalah membantu untuk mengeksekusi strategi. Strategi yang
dipilih menentukan faktor kunci kritis yang menjadi fokus untuk desain dan operasi sistem
pengendalian.
Dalam industri yang berubah cepat, informasi pengendalian manajemen juga dapat menyediakan dasar
berpikir tentang strategi baru.

Tujuan utama pengendalian interaktif adalah untuk memfasilitasi penciptaan organisasi pembelajar.
Organisasi pembelajar adalah kemampuan karyawan organisasi untuk belajar mengatasi perubahan
lingkungan terus-menerus.
Faktor kunci sukses adalah penting dalam desain pengendalian sistem pengendalian untuk
mengimplementasikan strategi yang dipilih, ketidakmenentual stratejik (strategic uncertainties)
memberikan pedoman penggunaan informasi pengendalian manajemen secara interaktif
mengembangkan strategi baru.

Sistem Pengendalian Manajemen Hajan Hidayat

Anda mungkin juga menyukai