A. PENDAHULUAN
SPM mempengaruhi perilaku manusia. SPM yang baik adalah mendorong terwujudnya kesesuaian
tujuan antara tujuan individu dan tujuan organisasi. Pada bab ini akan membahas pengertian dari
kesesuaian tujuan dan bagaimana kesesuaian tujuan dipengaruhi oleh tindakan informal dan formal
dalam organisasi. Pada bagian akhir akan dibahas mengenai peran dari pengendali.
Tujuan Umum
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
kesesuaian tujuan antara individu dan organisasi.
Tujuan Khusus
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
- Menjelaskan konsep kesesuaian tujuan
- Menjelaskan pengaruh tindakan informal dan formal terhadap kesesuaian tujuan
- Menjelaskan kaitan struktur dan pencapaian tujuan serta SPM
- Menjelaskan peran pengendali
1. Kesesuain Tujuan
Manajemen senior menginginkan bahwa organisasi dapat mencapai tujuan organisasi. Namun yang
terjadi dalam organisasi bahwa individu-individu di dalamnya juga mempunyai tujuan tersendiri yang
tidak selalu sesuai dengan tujuan organisasi. Tujuan utama SPM adalah memastikan bahwa terjadi
kesesuaian yang maksimal antara tujuan organisasi dan tujuan individu. Sekurang-kurangnya adalah
SPM tidak mendorong individu bertindak melawan kepentingan terbaik dari organisasi. Untuk
mengevaluasi praktik pengendalian manajemen, dua pertanyaan paling penting adalah:
- Tindakan apa yang memotivasi orang bertindak sebagai kepentingan pribadinya?
- Apakah tindakan ini merupakan kepentingan terbaik dari organisasi?
Faktor-faktor Internal
Budaya
Faktor internal yang paling penting adalah budaya organisasi, keyakinan umum, nilai-nilai
bersama, norma perilaku, dan asumsi-asumsi yang secara implisit diterima dan secara eksplisit
termanivestasi melalui keseluruhan organisasi. Norma budaya sangat penting karena menjelaskan
mengapa dua organisasi dengan SPM yang identik dapat bervariasi dalam pengendalian aktualnya di
lapangan.
Gaya Manajemen
Gaya manajemen merupakan faktor internal yang barangkali paling mempengaruhi
pengendalian manajemen. Biasanya, sikap bawahan menggambarkan apa yang mereka rasakan
mengenai sikap atasannya, dan sikap atasannya berawal dari CEO. Manajer memiliki karakter yang
berbeda sama sama lainnya dan memiliki pendekatan yang berbeda dalam berinteraksi dengan
bawahannya.
Organisasi Informal
Garis pada struktur organisasi menggambarkan hubungan formal yaitu otoritas official dan
tanggung jawab tiap manajer. Contohnya dalam struktur, manajer produksi A melaporkan manajer
umum divisi A. Namun dalam kesehariannya, manajer produksi A berkomunikasi dengan orang dalam
organisasi, dengan manajer yang lain,unit pendukung, staf kantor pusat, dan orang yang sebagai
sahabat. Proses pengendalian manajemen dalam realitasnya tidak dapat dipahami tanpa mengetahui
pentingnya hubungan yang sifatnya informal.
Peraturan
Peraturan yang dimaksudakan adalah peraturan dari hal kecil sampai dengan hal yang sangat penting.
Peraturan memiliki beberapa jenis seperti peraturan sebagai petunjuk, persyaratan positif bahwa
tindakan tertentu dilakukan, dan peraturan sifatnya larangan.
Berikut merupaan tipe-tipe peraturan khusus:
- Pengendalian Fisik
- Manual
- Sistem Keamanan
- Sistem pengendalian tugas
Reward
Kinerja Pusat Ya
Perencanaan Laporan aktual Apakah Kinerja
Penganggaran tanggung
Strategjik vs rencana memuaskan?
jawab
Tidak
Tipe-tipe Organisasi
Strategi perusahaan mempunyai pengaruh besar pada strukturnya. Tipe struktur pada
gilirannya mempengaruhi desain SPM. Tipe struktur organisasi dapat digolongkan ke dalam tiga
kategori umum yaitu:
1. Struktur fungsional, dimana setiap manajer bertanggung jawab untuk fungsi spesifik
seperti produksi atau pemasaran.
2. Struktur unit bisnis, dimana manajer unit bisnis bertanggung jawab untuk semua
kegiatan unit tertentu, dan fungsi unit bisnis sebagai semi independen bagian
perusahaan.
3. Struktur matrik, yang mana unit fungsional memiliki tanggung jawab ganda.
Organisasi fungsional
Rasional dalam sistem ini adalah manajer yang memiliki pengetahuan terspesialisasi
menghasilkan keputusan untuk fungsi spesifik. Manajer yang mempunyai keterampilan yang
baik akan membuat keputusan yang lebih baik daripada manajer yang bertanggung jawab pada
fungsi ganda. Mereka melakukan supervise lebih baik kepada bawahannya yang melakukan
kegiatan yang serupa. Keunggulan sistem ini adalah pada efisiesnsi.
Kekurangan sistem ini adalah:
Staf
Manajer Manajer
Manufaktur Marketing
Staf Staf
Staf
C. Organisasi Matrik
Staf
Manajer Manajer
Fungsi A Proyek X
Manajer Manajer
Fungsi B Proyek Y
Manajer Manajer
Fungsi C Proyek Z
Controller adalah orang yang bertanggung jawab untuk mendesain dan mengoperasikan SPM.
Lini manajemen bertanggung jawab informasi yang dikumpulkan oleh controller dari desain dan operasi
sistem. Controller bertanggung jawab mengembangkan dan menganlaisis pengukuran pengendalian dan
merekomendasikan aksi kepada manajemen. Dan kemungkinan tanggung jawab lain controller adalah
memonitor ketaatan pembelanjaan, mengendalikan keataatan pada sistem akuntansi, dan
mengamankan asset perusahaan dari pencurian.
Controller berperan penting dalam penyiapan perencanaan strategi dan anggaran. Mereka sering
diminta untuk menyelidiki laporan kinerja untuk memastikan akurasinya, dan mengingatkan perhatian
manajer lini untuk item-item yang layak.
Controller unit bisnis tak terhindarkan memiliki loyalitas yang terbagi. Pada satu sisi mereka setia pada
controller corporat, yang bertanggung jawab untuk keseluruhan operasi pengendali korporat. Tetapi disi
lain dia juga setai pada manajer pada unit bisnisnya yang mereka bantu atau dukung.
Pada beberapa perusahaan pengendali unit bisnis melapor pada manajer unit bisnis, dan memiliki
hubungan dot line dengan pengendali korporat. Disini manajer umum adalah atasan langsung
pengendali, dan memiliki otoritas untuk mengangkat, melatih, memindah, memberikan kompensasi,
promosi, dan memecatnya. Keputusan tersebut bisa diambil tanpa pertimbangan pengendali korporat.
Kelemahan model ini adalah kemungkinan pengendali tidak memberikan laporan yang objectif pada
anggaran unit bisnis dan kinerjanya kepada manajemen senior.
Pada sebagian perusahaan lain, pengendali unit bisnis melapor secara langsung kepada pengendali
korporat, sehingga pengendali korporat sebagai atasasn, dan hubungannya solid line pada struktur
organisasi. Kelemahan pada model ini adalah manajer unit bisnis akan melihat pengendali sebagai mata-
mata dari korporat.
Controller Controller
Unit Bisnis Unit Bisnis