Anda di halaman 1dari 22

PERILAKU

DALAM
ORGANISASI
BUSINESS AND CORPORATE
3.1 KESELARASAN
TUJUAN
Tujuan Utama dari suatu sistem pengendalian manajemen yaitu memastikan
tingkat keselarasan tujuan yang disebut dengan “Sasaran Kesesuaian” yang
tinggi. Dalam proses yang sejajar dengan tujuan individu diarahkan untuk
mengambil tindakan yang sesuai dengan kepentingan mereka sendiri yang
sekaligus juga merupakan kepentingan perusahaan. Jelasnya dalam dunia
bisnis keselarasan yang sempurna antara tujuan individu dan tujuan
organisasi tidak ada, sementara partisipan individu biasanya menginginkan
kompensasi sebanyak mungkin, sebaliknya organisasi mempertahankan
bahwa gaji hanya dapat naik sejumlah tertentu tanpa mempengaruhi laba
secara negatif. Terdapat Sasaran Kesesuaian dalam organisasi yaitu suatu
kondisi yang diperoleh dari usaha anggota organisasi dalam mencapai
sasarannya masing-masing yang juga membantu tercapainya sasaran
organisasi.
TUJUAN PERUSAHAAN
 PROFITABILITAS : ROI
 MEMAKSIMALKAN NILAI PEMEGANG SAHAM
 PENDEKATAN MULTIPLE STAKEHOLDER
- Pemegang saham
- Konsumen
- Pegawai
- Pemasok
- Berbagai komunitas
3.2 FAKTOR
INFORMAL YANG
MEMPENGARUHI
KESELARASAN
TUJUAN
Factor factor informal yang mempengaruhi
keselarasan tujuan

Perancang sistem pengendalian formal


memperhatikan aspek-aspek yang terkait
dengan proses informal seperti etika kerja,
Faktor gaya kepemimpinan, dan budaya sekitar.
Eksternal Mekanisme formal harus disertai mekanisme
informal agar dapat menerapkan strategi
organisasi secara efektif
Faktor Internal

1. 2.

Factor internal yang paling penting Gaya kepemimpinan adalah


adalah budaya internal organisasi, factor internal yang memiliki
yang meliputi keyakinan bersama, dampak terbesar. Sikap
norma-norma kehidupan bersama, bawahan biasanya mereka ambil
aturan perilaku dan asumsi yang contoh dari kebiasaan dari
diterima secara tidak jelas dan atasan mereka sedangkan sikap
diterima secara jelas di seluruh atasan biasanya mereka ambil
organisasi. contoh dari sikap pemilik
perusahaan.
.
Faktor Internal

3. 4.

Organisasi Informal Persepsi & Komunikasi

Garis dalam bagan organisasi Untuk mencapai tujuan


mewakili hubungan formal. Dengan organisasi, manajer perlu
kata lain, pemegang saham adalah mengetahui tujuan dan tindakan
wewenang dan tanggungjawab yang harus mereka ambil untuk
formal dari manajemen masing-
mencapai tujuan tersebut.
masing.
.
3.3 Sistem
Pengendalian
Formal
Sistem Pengendalian Formal adalah
suatu system dalam organisasi yang
dibentuk dengan memiliki tujuan dan
ketentuan tertentu. Contoh nya seperti
perencanaan strategis, penyusunan
anggaran dan pelaporan.
CONTOH

Informasi
Tujuan dan Strategi Peraturan
Linnya

Penghargaan (Umpan
Balik)
Ya

Kinerja Pusat Laporan Apakah


Perencanaan Anggaran Kinerja
Tanggung Aktual Vs
Strategi Memuaskan
Jawab Rencana

Tidak
Pengukuran
Revisi Revisi Tindakan Umpan
Koreksi Balik
Proses pengendalian manajemen secara formal dimulai dari tahap perencanaan strategis, dimana pada
perencanaan strategis akan dilaksanakan tujuan dan strategi organisasi dengan menggunakan informasi yang
telah tersedia. Pada perencanaan strategis terdapat program yang akan dijalankan untuk mengimplementasikan
tujuan. Perencanaan strategis kemudian dikonversi menjadi anggaran tahunan yang berfokus pada pendapatan
dan belanja yang dijalankan oleh masing masing pusat tanggung jawab. Pusat tanggung jawab melaksanakan
tugasnya kemudian hasil akan dinilai dan dilaporkan. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan rencana
untuk menentukan apakah kinerja telah memuaskan atau tidak. Apabila hasilnya memuaskan maka pusat
tanggung jawab akan mendapat umpan balik seperti penghargaan atau pujian, jika hasilnya tidak memuaskan
maka akan dilakukan tidak korektif serta dilakukan revisi.
3.4 Jenis – Jenis
Organisasi
Strategi suatu perusahaan memiliki pengaruh yang besar
terhadap strukturnya. Pada gilirannya, jenis struktur akan
mempengaruhi rancangan sistem pengendalian manajemen
organisasi.
Organisasi Fungsional

1. Struktur fungsional

.
Pembagian kerja dalam bentuk ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemen nya. Di
dalamnya setiap manajer bertanggung jawab atas karyawan yang terspesialisasi seperti
pelayanan atau produksi.
2. Struktur unit bisnis
.
Di dalamnya manager bertanggung jawab atas aktivitas dari masing-masing unit, dan unit
bisnis berperan dalam bagian independen dari perusahaan.
3. Struktur matriks
Unit – unit fungsional yang berada di dalamnya memiliki dua tanggung jawab.
ORGANISASI FUNGSIONAL
CEO

.
Man. Manufaktur Mnjr. Pemasaran

Mnjr. Wilayah A Mnjr. Wilayah B Mnjr. Wil. C

Manajer Pabrik 1 Manajer pabrik 2 Manajer pabrik 3


ORGANISASI UNIT BISNIS

.
ORGANISASI MATRIKS

.
3.5 FUNGSI
KONTROLER
Orang yang bertanggung jawab dalam merancang dan mengoperasikan system
pengendalian manejemen disebut sebagai seorang kontroler. Sebenarnya, di banyak
organisasi, jabatan orang ini adalah chief financial officer (CFO).
Kontroler biasanya menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut :
1.Merancang dan mengoperasikan informasi serta system pengendalian.
2.Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan (termasuk pengembalian pajak) kepada
para pemegang saham dan pihak-pihak eksternal lainnya.
3.Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, menginterpretasikan laporan-laporan ini untuk
para manajer, menganalisis program dan proposal-proposal anggaran dari berbagai segmen
perusahaan serta mengkoordinasikannya ke dalam anggaran tahunan secara keseluruhan.
4.Melakukan supervisi audit internal dan mencatat prosedur-prosedur pengendalian untuk menjamin
validitas informasi, menetapkan pengamanan yang memadai terhadap pencurian dan kecurangan
serta menjalankan audit operasional.
5.Mengembangkan personel dalam organisasi pengendali dan berpartisipasi dalam pendidikan
personal manajemen dalam kaitannya dengan fungsi pengendali.
Terima Kasih ..................

Anda mungkin juga menyukai