Anda di halaman 1dari 24

Tata Kelola

Perusahaan
I MADE LUHUR SIDDHI RESTU / 120112997 /
MANAJEMEN A
Perusahaan adalah
mekanisme yang
diberikan untuk
memungkinkan
berbagai pihak
berkontribusi pada
kontribusi,keahlian,
dan tenaga kerja untuk
keuntungan bersama
mereke.
- Investor / pemegang saham Manajemen
berpartisipasi dalam menyediakan dana
dan memperoleh keuntungan perusahaan
tanpa bertanggung jawab atas operasi
Direksi yg menjalankan perusahaan tanpa
bertanggung jawab untuk menyediakan
dana secara pribadi
- Pengelola perusahaan Pengelola
perusahaan Perwakilan perusahaan
Perwakilan perusahaan Pengawas Internal
Direksi adalah organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh
atas pengelolaan perusahaan dengan senantiasa memperhatikan
kepentingan dan tujuan perseroan dan unit usaha serta
mempertimbangkan kepentingan para pemegang saham dan seluruh
stakeholders.
Mewakili Perusahaan di dalam maupun di luar pengadilan
Direksi bertanggung-jawab:
1. Mengelola dan memantau risiko
2. Menjaga iklim kerja
3. Mengelola karyawan
4. Melaporkan kinerja Perseroan secara
keseluruhan kepada pemegang saham
dalam Rapat Umum Pemegang Saham
5. Melakukan pengawasan internal
secara efektif dan efisien
Tanggung Jawab Direksi
* Kinerja Perusahaan
* Suksesi CEO
* Perencanaan Strategis
* Tata Kelola Perusahaan
1. Menetapkan Strategi Perusahaan, Arah
Keseluruhan, Misi dan Visi
2.Mengangkat dan Memecat CEO / Manajemen
Puncak
3.Mengontrol, Memantau, dan Mengawasi
Manajemen Puncak
4.Meninjau dan Menyetujui Penggunaan Sumber
Daya
5.Melindungi Kepentingan Pemegang Saham
Kinerja Perusahaan adalah hasil dari
serangkaian proses bisnis yang mana dengan
pengorbanan berbagai macam sumber daya
yaitu SDM dan juga keuangan perusahaan.

Kinerja perusahaan meningkat, dilihat dari


gencarnya kegiatan perusahaan dalam rangka
menghasilkan keuntungan yang sebesar-
besarnya.

Perusahaan yang memiliki ukuran yang besar


memiliki potensi yang lebih besar pula untuk
menginvestasikan sumber daya yang dimiliki.

Didalam pengelolaan investasi ini,


perusahaan sebisa mungkin harus mampu
menciptakan nilai bagi para pemegang
saham.
Suksesi adalah suatu proses yang
memastikan pasokan SDM yang layak
para suksesor bagi senior yang ada
sekarang dan di masa yang akan datang
atau munculnya jabatan utama dari
strategi bisnis sehingga karir individu
dapat direncanakan dan di tata olah untuk
mengoptimalkan kebutuhan organisasi
dan aspirasi individual
Perencanaan Strategis ( Strategic
Planning ) adalah sebuah alat
manajemen yang digunakan untuk
Perencanaan strategis adalah proses 02 mengelola kondisi saat ini untuk
yang dilakukan suatu organisasi untuk melakukan proyeksi kondisi pada
menentukan strategi atau arahan, masa depan.
01 serta mengambil keputusan untuk
mengalokasikan sumber dayanya
(termasuk modal dan SDM) untuk
mencapai strategi ini.

Tata kelola perusahaan mencakup


hubungan antara para pemangku
kpentingan (stakeholder) yang terlibat
Tata Kelola Perusahaan (corporate serta tujuan pengelolaan perusahaan.
governance) adalah rangkaian proses, Pihak-pihak utama dalam tata kelola
kebiasaan, kebijakan, aturan, dan 04 perusahaan adalah pemegang saham,
03 institusi yang memengaruhi manajemen, dan dewan direksi.
pengarahan, pengelolaan, serta Pemangku kepentingan lainnya
pengontrolan suatu perusahaan atau termasuk karyawan, pemasok,
korporasi. pelanggan, bank dan kreditor lain,
regulator, lingkungan, serta
masyarakat luaspemegang
sahammanajemendewan direksi
Tingkat Keterlibatan Dewan Direksi
dlm Manajemen Strategis
Terlibat dalam Tidak pernah tahu
Menyetujui, Semua Senantiasa kinerja pada apa yang harus Memiliki panitia
mempertanya kan, keputusan dibuat meninjau tingkat terbatas, dilakukan, tidak aktif. Melakukan
dan membuat oleh CEO kembali secara Melakukan nampak derajat audit fiskal &
keputusan akhir berdasarkan Izin formal isu-isu peninjauan keterlibatan. manajemen.
mengenai misi, Direksi. Direksi yang telah kembali atas
strategi, kebijakan, merekomend direkomenda keputusan,
dan tujuan. Memiliki asikan dan sikan kepada indikator, atau
panitia aktif. menilai tindakan pejabat CEO program
Melakukan audit CEO. sebagai pusat manajemen yang
fiskal & manajemen. perhatian dipilih.
tanggung jawab.
Katalisator

Bayangan

Nominal Partisipasi

Minimal Review

Rubber Stemp

Aktif Partisipasi
Dewan yang tidak memiliki keterlibatan nyata,
mereka tidak pernah tahu apa yang harus /
telah dilakukan. Jikapun ada, itu tidak
menunjukkan derajat keterlibatan, dalam
proses manajemen strategis di perusahaan
Type Bayangan (Phantom)
Type Rubber Stamp Semua keputusan dibuat
oleh petugas (CEO) berdasarkan Izin Direksi.
Direksi merekomendasikan dan menilai
masalah tindakan petugas (CEO).
Type Minimal Review Senantiasa meninjau
kembali secara formal isu-isu yang telah
direkomendasikan kepada pejabat CEO
sebagai pusat perhatian tanggung jawab
pelaksana

Type Nominal Participation Terlibat dalam


kinerja namun pada tingkat terbatas,
Melakukan peninjauan kembali atas
keputusan, indikator, atau program manajemen
Type Partisipasi aktif Menyetujui, yang dipilih
mempertanyakan, dan membuat keputusan
akhir mengenai misi, strategi, kebijakan, dan
tujuan. Memiliki panitia aktif dalam melakukan
audit fiskal & manajemen.
Type Katalisator Mengambil dan memiliki
peran utama dalam membangun dan
memodifikasi misi, tujuan, strategi, dan
kebijakan. Memiliki komite strategi yang sangat
aktif. Keterlibatan dewan secara aktif dalam
manajemen strategis berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan perusahaan dan
peringkat kreditnya
Komposisi Dewan Direksi

Untuk Anggota Direksi terdiri dari paling sedikit


3 (tiga) orang terdiri dari 1 (satu) orang
Presiden Direktur, 1 (satu) orang Wakil
Presiden Direktur dan lainnya Direktur sesuai
dengan Anggaran Dasar Perseroan.
Anggota Dewan Direksi

1. Anggota Independen
(Eksternal Direksi)
2. Anggota Direksi Internal
Eksternal Direksi
Direksi dari luar (sering disebut direktur non- manajemen) merupakan eksekutif dari
perusahaan lain tetapi bukan karyawan dari perusahaan Dewan. Umumnya 30 % dari
jumlah seluruh anggota merupakan direksi lndependen yang merupakan anggota
Komisaris yang berasal dari luar Perusahaan, tidak memiliki saham baik langsung maupun
tidak langsung pada Perusahaan, tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perusahaan,
Komisaris, Direksi atau pemegang saham utama Perusahaan dan tidak memiliki hubungan
usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan
Perusahaan. Anggota Komisaris ini semata-mata ditunjuk berdasarkan latar belakang
pengetahuan, pengalaman dan keahlian profesional yang dimilikinya untuk sepenuhnya
menjalankan tugas demi kepentingan Perusahaan Umumnya 30 % dari jumlah seluruh
anggota merupakan direksi lndependen yang merupakan anggota Komisaris yang berasal
dari luar Perusahaan, tidak memiliki saham baik langsung maupun tidak langsung pada
Perusahaan, tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perusahaan, Komisaris, Direksi atau
pemegang saham utama Perusahaan dan tidak memiliki hubungan usaha baik langsung
maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan Perusahaan. Anggota Komisaris
ini semata-mata ditunjuk berdasarkan latar belakang pengetahuan, pengalaman dan
keahlian profesional yang dimilikinya untuk sepenuhnya menjalankan tugas demi
kepentingan Perusahaan
Internal Direksi
Direksi dalam / Internal
(sering disebut direktur
manajemen) merupakan
petugas dan eksekutif
yang dipekerjakan oleh
perusahaan.
Komposisi Anggota Dewan Direksi :
1. Anggota Dewan Direksi Kolaborasi dari
dalam dan dari luar korporasi
2. Direksi keseluruhan dari dalam
(internal) Korporasi
Kelebihan dan
Kekurangan
Anggota dewan dari luar kurang efektif karena pihak luar cenderung memiliki
rangkap fungsional, ketersediaan dan kompetensi yang diperlukan. Maksudnya
mereka melayani banyak kedudukan sehingga konsentrasi waktu dan minat tidak
maksimal dalam memenuhi tanggung jawab karena terbaginya waktu, mis.
Direksi yg diangkat dari Direktur Terafiliasi atau direktur eksekutif pensiunan.
Anggota dewan dari luar kurang efektif karena pihak luar cenderung memiliki
rangkap fungsional, ketersediaan dan kompetensi yang diperlukan. Maksudnya
mereka melayani banyak kedudukan sehingga konsentrasi waktu dan minat tidak
maksimal dalam memenuhi tanggung jawab karena terbaginya waktu, mis.
Direksi yg diangkat dari Direktur Terafiliasi atau direktur eksekutif pensiunan.
Dengan menunjuk Direksi Independen (Eksternal), cenderung lebih objektif,
memiliki tata kelola dan kinerja perusahaan yang lebih baik, dan mencegah
tindakan egois yg merugikan pemegang saham, namun…
Sementara, bila anggota dewan berasal dari internal korporasi
Teori penatalayanan menerangkan bahwa, berdasarkan masa
kerja mereka yang panjang dalam korporasi, orang dalam
(eksekutif senior) cenderung mampu mengidentifikasi
perusahaan dan kesuksesannya. Alih-alih menggunakan firma
tersebut untuk tujuan mereka sendiri, justru para eksekutif ini
sangat tertarik untuk menjamin kelangsungan hidup dan
kesuksesan korporasi Teori penatalayanan menerangkan bahwa,
berdasarkan masa kerja mereka yang panjang dalam korporasi,
orang dalam (eksekutif senior) cenderung mampu
mengidentifikasi perusahaan dan kesuksesannya. Alih-alih
menggunakan firma tersebut untuk tujuan mereka sendiri, justru
para eksekutif ini sangat tertarik untuk menjamin kelangsungan
hidup dan kesuksesan korporasi
Sebuah Survei terhadap direktur perusahaan AS, mengungkap kriteria seorang
direktur yang baik adalah sebagai berikut : 1.Bersedia untuk menantang
manajemen bila diperlukan-95% 2. Keahlian khusus yang penting bagi
perusahaan-67% 3. Pertemuan luar yang ada untuk memberi saran kepada
manajemen-57% 4. Keahlian dalam isu bisnis global-41% 5. Memahami
teknologi kunci dan proses perusahaan-39% 6. Membawa kontak eksternal
yang berpotensi berharga bagi perusahaan-33% 7. Memiliki pengetahuan rinci
tentang industri perusahaan-31% 8. Memiliki visibilitas tinggi di bidangnya-31%
9. Telah dicapai untuk mewakili perusahaan kepada pemangku kepentingan-
18% 1.Bersedia untuk menantang manajemen bila diperlukan-95% 2. Keahlian
khusus yang penting bagi perusahaan-67% 3. Pertemuan luar yang ada untuk
memberi saran kepada manajemen-57% 4. Keahlian dalam isu bisnis global-
41% 5. Memahami teknologi kunci dan proses perusahaan-39% 6. Membawa
kontak eksternal yang berpotensi berharga bagi perusahaan-33% 7. Memiliki
pengetahuan rinci tentang industri perusahaan-31% 8. Memiliki visibilitas tinggi
di bidangnya-31% 9. Telah dicapai untuk mewakili perusahaan kepada
pemangku kepentingan-18%
Studi Kasus

Tata Kelola Perusahaan KFC


Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
Para anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Fast Food Indonesia Tbk adalah profesional
yang dipilih melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Dewan Komisaris terdiri dari enam
anggota (dua diantaranya adalah Komisaris Independen) dan Dewan Direksi terdiri dari enam
anggota.
Dewan Komisaris berfungsi mengawasi kebijakan yang dibuat oleh Dewan Direksi. Dalam
mengambil tindakan hukum tertentu, Dewan Direksi mendapatkan persetujuan terlebih
dahulu dari Dewan Komisaris. Semua pengambilan keputusan Dewan Komisaris
mengutamakan kepentingan umum, dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik. Dewan Komisaris mengadakan empat kali rapat dalam setahun.
Dewan Direksi mengadakan rapat bulanan untuk membahas kinerja operasional Perusahaan,
kebijakan-kebijakan baru termasuk perubahanperubahan terhadap kebijakan yang berlaku,
dan permasalahan penting lainnya, dalam upaya mencapai obyektif Perusahaan. Anggota
Dewan Direksi secara rutin mengikuti seminar, konferensi, lokakarya yang diadakan oleh
Pemilik Waralaba dan institusi lain di dalam dan di luar negeri.
Komite Audit
Komite Audit adalah pihak independen yang dibentuk mengacu pada Peraturan BAPEPAM_x0002_LK
dan Peraturan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Komite ini diangkat dan bertanggung
jawab kepada Dewan Komisaris dan diberikan pedoman kerja sebagai panduan dalam
melakukan tugasnya. Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Setiap minuta hasil rapat Komite Audit
dilaporkan kepada Dewan Komisaris, dengan disertakan pendapat dan usulan jika terdapat
hal-hal yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris. Komite Audit mengadakan rapat
tiga bulanan untuk mengakses dan meninjau kembali laporan keuangan Perusahaan sebelum
laporan tersebut diterbitkan. Sehubungan dengan Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun
2012, Komite Audit turut serta dalam peninjauan Laporan Keuangan tersebut sebelum
penerbitannya, dan menghadiri rapat akhir tahun dengan auditor eksternal yang dilaksanakan
pada bulan Maret 2012.
Audit Internal
Audit Internal sebagai satu unit organisasi Perusahaan yang membantu Dewan Direksi
melakukan pengawasan internal untuk memastikan efektivitas pengendalian yang dilakukan
dan memastikan pengelolaan operasional internal Perusahaan berjalan sesuai dengan
kebijakan dan sistem yang telah ditetapkan. Internal secara berkala melaksanakan fungsinya
melalui pemeriksaan audit ke seluruh restoran KFC dan Restaurant Support Centers (RSCs)
di Indonesia, dan selalu melaporkan hasil audit kepada Kepala Departemen dan General
Manager terkait untuk ditanggapi. Laporan akhir dari hasil audit disampaikan kepada Dewan
Direksi dengan masukan-masukan untuk meningkatkan kontrol operasional, efektivitas, dan
efisiensi.
Manajemen Risiko
Salah satu unsur penunjang pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik adalah
manajemen risiko yang dapat mempengaruhi tercapainya tujuan Perusahaan. Manajemen Perusahaan
melakukan identifikasi serta memperkirakan potensi risiko beserta dampaknya,
menentukan tingkat risiko, menelaah kecukupan pengendalian internal dalam mengurangi
dampak risiko yang sudah diidentifikasi, serta menyusun rencana untuk tindakan-tindakan
pilihan lainnya untuk mengurangi dampak risiko yang ada.
Perusahaan terus melakukan implementasi program manajemen risiko, yaitu Hazard Analysis
Critical Control Point (HACCP). Untuk mendapatkan caracara yang terstrukturisasi dalam
mengendalikan risiko, Perusahaan membentuk sebuah unit yang disebut Crisis Centre Unit,
yang dipimpin oleh Public Relation (PR) Manager, dengan perwakilan dari setiap departemen
di Perusahaan. Semua yang terlibat dalam pengelolaan usaha turut serta dalam menentukan,
menilai, dan mengendalikan risiko, dengan tujuan untuk menciptakan komitmen bersama
dalam mengelola risiko dari proses usaha yang dijalankan. Tujuannya adalah agar manajemen
risiko yang telah dilakukan selama ini menjadi lebih baik melalui sistem yang terst ruktur
isasi dan terdokumentasi.
Sebagai bagian dari sistem whistleblowing, manajemen mendorong semua pihak, baik
internal maupun eksternal, untuk melaporkan langsung kepada Dewan Direksi jika
menemukan hal-hal yang tidak wajar, tidak konsisten, sistem yang tidak berfungsi secara
benar, dan keganjilan - keganjilan untuk melakukan verifikasi dan mengambil keputusan
yang tepat.
Sekertaris Perusahaan
Sekertaris Perusahaan adalah jendela informasi PT Fast Food Indonesisa Tbk yang
mmeberikan informasi penting terkait dengan Perusahaan yang perlu diketahui oleh publik,
serta memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dan Dewan Direksi mengenai peraturan
dan ketentuan yang berlaku agar dapat dipatuhi sepenuhnya. Saat ini, jabatan Sekertaris
Perusahaan dirangkap oleh salah seorang Direktur Perusahaan, Sesuai Peraturan
BAPEPAM_x0002_LK No. IX.1.4 dan Peraturan PT Bursa Efek Indonesia tentang pembentukan
Sekertaris
Perusahaan, maka sejak tahun 2006, Sekertaris Perusahaan telah mengelola Daftar Khusus
dari seluruh anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi beserta anggota keluarganya,
untuk mendeteksi agar jangan sampai terdapat transaksi benturan kepentingan (conflict of
intereset). Selain itu, Sekertaris Perusahaan juga membuat daftar pemegang saham, termasuk
kepemilikan 5 persen atau lebih, dan mengkoordinasi penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan.
Risiko Usaha
Semua perusahaan rentan terhadap risiko usaha yang dapat merugikan kelangsungan usaha,
atau yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penjualan, keuntungan, dan pengembangan
restoran. Pengalaman menunjukkan bahwa meskipun sebuah perusahaan besar dan ternama,
jika risiko usaha tidak dikontrol dengan baik, pada akhirnya akan mempengaruhi stabilisasi
dan kelangsungan usaha perusahaan.
Sebagai pemimpin usaha restoran cepat saji, Perseroan juga tak luput dari berbagai risiko
usaha. Penanganan risiko usaha sangat bergantung pada seberapa efektif mekanisme
pengelolaan risiko dan bagaimana cara Perseroan mengembangkan dan menjalankan
strategi_x0002_strategi dan keputusankeputusan yang tepat pada waktu yang tepat.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai