Manajemen Startegis menjadi bidang ilmu yang berkembang dengan cepat, muncul
sebagai respon atas meningkatnya pergolakan lingkungan . bidang ilmu ini melihat
pengelolaan perusahaan serta menyeluruh dan berusaha menjelaskan mengapa beberapa
perusahaan berkembang dan maju lebih pesat, sedang yang lainnya tidak maju dan akhirnya
bangkrut.
Kebijakan Bisnis sebaliknya berorientasi pada manajemen umum dan cenderung melihat
kedalam dan lebih menekankan pada integrasiyang sesuai bagi banyak aktivitas fungsional
dalam perusahaan.
Banyak konsep dan teknik yang berhubungan dengan perencanaan jangka panjang
(strategis) dan manajemen strategis telah berhasil dikembangkan dan digunakan untuk bisnis
perusahaan, diantaranya General Electric dan Boston Consulting Group. Penelitian oleh
Gluck, Kaufman, dan Walleck, mengusulkan bahwa sebagai manajer puncak dalam
menghadapai perubahan dunia, manajemen strategis dalam perusahaan akan berkembang 4
tahap yang berurutan.
Dalam perusahaan besar dan multidivisional, perencanaan strategis dapat menjadi kompleks.
Karena ada sejumlah orang yang relative besar yang dipengaruhi oleh keputusan strategis
dalam perusahaan tersebut.
Dari bukti tersebut, kita menyimpulkan bahwa pengetahuan tentang manajemen stratetis
sangat penting bagi kinerja bisnis yang efektif dalam lingkungan yang berubah.
tinjauan perumuhan strategi sebagain proses yang tidak tetap mencerminkan suatu
pemahaman terhadap kecenderungan manusia untuk terus melakukan suatu tindakan sampai
terjadi suatu kesalahan, atau manusia dipaksa untuk mempertanyakan tindakannya. Periode “
penyipangan strategi” tersebut merupakan akibat sederhana dari lambatnya perubahan
organisasi, atau cerminan sederhana dari kenyakinan manajemen bahwa strategi sekarang
masih valid dan hanya membutuhkan sedikit penyesuaian.
Dorongan untuk melakukan perubahan strategis biasanya terjadi karena ada satu atau
beberapa kejadian yang memicu. Beberapa kejadian yang dapat memicu adalah:
CEO baru
Intervensi oleh institusi eksternal, seperti bank
Ancaman perubahan kepemilikan, pengambil-alihan dan
Pengakuan manajemen terhadap kurangnya kinerja.
Pemicu lain adalah kesenjangan kinerja, yaitu ketika kinerja perusahaan tidak memenuhi
harapan. Kesenjangan kinerja biasanya terjadi ketika penjualan dan laba menurun atau ketika
tidak ada kemajuan penjualan sedangkan para pesaing mengalami peningkatan.
Pengambilan keputusan strategis adalah orang – orang dalam perusahaan yang secara
langsung terlibat dalam proses manajemen strategis.
Hampir separuh pemegang saham dalam jajak pendapat, percaya bahwa para direktur akan
mengabaikan kepentingan pemegang saham daam pertimbangan untuk melakukan merger.
Beberapa yang lain juga mengkhawatirkan kurangnya pengetahuan para anggota di luar
dewan, keterlibatan, dan antusiasme untukmenyediakan petujuk kepada manajemen puncak.
Tanggung Jawab Dewan
Tingkat kepentingan pada setiap peran dan jumlah waktu yang diperlukan untuk setiap peran
sangat mungkin bervariasi dari satu pekerjaan dengan yang lainnya.
Manajemen puncak harus memulai dan proses mengelolah proses perencanaan strategis.
Untuk menetapkan misi perusahaan, menggambarkan tujuan perusahaan, an
merumuskan strategi dan tujuan perusahaan yang tepat, diperlukan tujuan dalam jangka
panjang. Waktu yang ideal untuk perencanaan manajemen bervariasi menurut tingkat
hirarki perusahaan. Presiden perusahaan, sebagai contoh, sebaiknya mengalokasikan
porsi waktu perencanaan terbanyaknya untuk melihat kedepan, lima tahun atau lebih.
Karakteristik Tugas-tugas Manajemen Puncak
Keahlian teknis, berkaitan dengan apa yang dilakukan dan bekerja dengan sesuatu
(kemampuan menggunakan teknilogi)
Keahlian manusia, berkaitan dengan bagaimana sesuatu dilakukan dan bekerja
dengan orang (bekerja sama dengan orang lain)
Keahlian konseptual: dilakukan dengan cara pandang orang terhadap organisasi
seacara keseluruhan.
2.3 Pemeriksaan Strategis: Membantu Pengambilaan Keputusan Strategis