Anda di halaman 1dari 41

TUGAS INDIVIDU 2

PENTINGNYA MENGETAHUI STRUKTUR PERUSAHAAN DAN STRUKTUR


ORGANISASI

Tugas Ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Isu-Isu SDM Kontemporer

Dosen Pembimbing :
Dra. Nelly Sulistiana, M.Si

Disusun Oleh :
Deden Sutisna
A1B.18.0025

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS SUBANG
2021
PENTINGNYA MENGETAHUI STRUKTUR PERUSAHAAN DAN STRUKTUR
ORGANISASI
I. KOMISARIS
Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan
secara umum dan atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat
kepada Direksi.
Dewan Komisaris memiliki tugas fiduciary untuk bertindak demi kepentingan
terbaik perusahaan dan menghindari semua bentuk benturan kepentingan pribadi.
Pengangkatan dan pemberhentian, tugas dan wewenang, serta hak dan kewajiban
Dewan Komisaris serta hal-hal lain yang bertalian dengan Dewan Komisaris diatur
dalam Anggaran Dasar perusahaan serta ketentuan-ketentuan lain berdasarkan best
practices tata kelola bisnis.
Komisaris memiliki tugas:
1. Mengawasi Direksi dalam menjalankan kegiatan perusahaan serta memberikan
nasihat kepada Direksi.
2. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
3. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja Direksi.
4. Mengkaji sistem manajemen.
5. Memantau efektivitas penerapan Good Corporate Governance dan
melaporkannya kepada RUPS.
6. Menginformasikan kepemilikan sahamnya pada perusahaan untuk dicantumkan
dalam laporan tahunan perusahaan.
7. Mengusulkan auditor eksternal untuk disahkan dalam RUPS dan memantau
pelaksanaan penugasan auditor eksternal.
8. Menyusun pembagian tugas masing-masing anggota Dewan Komisaris sesuai
dengan keahlian dan pengalaman. 
Dewan Komisaris memiliki kewajiban:
1. Memberikan saran dan pendapat kepada RUPS mengenai RJPP dan RKAP yang
diusulkan Direksi serta menandatangani rencana tersebut.
2. Melakukan pengawasan terhadap pengurusan perusahaan, termasuk pengawasan
atas pelaksanaan RKAP, usulan perubahan dan perbaikan Anggaran Dasar
Perusahaan, serta melakukan penilaian kinerja Direksi.
3. Mengikuti perkembangan kegiatan perusahaan dan segera melaporkan kepada
RUPS disertai dengan saran langkah perbaikan dalam hal perusahaan menunjukan
gejala kemunduran.
4. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan oleh
Direksi serta menandatangani laporan tahunan.
5. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Direksi, maka Dewan Komisaris wajib
menunjuk salah seorang Direksi lainnya sebagai pemangku jabatan yang lowong
hingga ditunjuknya pengganti oleh RUPS.
6. Memastikan bahwa perusahaan telah memenuhi segala ketentuan dan peraturan
yang berlaku.
7. Mendokumentasikan materi rapat Dewan Komisaris.
8. Melaporkan kepada perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau
keluarganya dalam perusahaan lain.
9. Membuat laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun
buku yang baru lampau kepada RUPS.
II. CEO
Apa itu CEO? CEO yang merupakan singkatan dari Chief Executive Officer,
adalah seseorang dengan jabatan tertinggi dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
CEO bertanggung jawab atas kinerja dan keberhasilan bisnis atau organisasi lain,
selain itu juga bertanggung jawab dalam membuat keputusan manajerial tingkat atas.
Apa saja kewajiban seorang CEO?
Setelah mengetahui apa itu CEO, sekarang kita akan melanjutkan pembahasan
lain. kewajiban seorang Chief Executive Officer di sebuah perusahaan atau organisasi
berbeda-beda tergantung pada misi, tujuan, dan kebutuhan organisasi.
Selain itu, kewajiban tersebut juga bergantung pada ukuran organisasi dan jumlah
karyawan, serta faktor-faktor lainnya.
Secara umum kewajiban dan tanggung jawab CEO adalah:
1. Melakukan komunikasi, atas nama perusahaan, dengan pemegang saham, badan
pemerintah, dan publik.
2. Memimpin pengembangan bisnis atau perusahaan sesuai dengan strategi jangka
pendek dan jangka panjang.
3. Menciptakan dan mengimplementasikan visi dan misi perusahaan atau organisasi.
4. Mengevaluasi pekerjaan para pemimpin eksekutif lainnya dalam perusahaan,
termasuk direktur, wakil presiden, dan presiden.
5. Memiliki kesadaran akan kondisi pasar yang kompetitif, peluang ekspansi,
perkembangan industri, dan lainnya.
6. Memastikan bahwa perusahaan mempertahankan tanggung jawab sosial yang
tinggi pada saat melakukan bisnis.
7. Memantau risiko yang dapat muncul dalam perusahaan dan memastikannya dan
meminimalisirkan risiko tersebut.
8. Menetapkan tujuan strategis dan memastikannya tetap terukur dan dapat dicapai.
Peran CEO dalam perusahaan
Chief Executive Officer selalu menjadi manajer eksekutif dengan peringkat
tertinggi dalam sebuah organisasi dan memiliki tanggung jawab atas keberhasilan
organisasi secara keseluruhan,
Ia merupakan pengambil keputusan utama untuk sebuah bisnis. Meskipun tugas
harian setiap kepala eksekutif berbeda-beda, visi keseluruhan dari posisi ini lah yang
menyediakan kerangka kerja bagi fungsionalitas semua departemen.
Kriteria menjadi CEO adalah memimpin, membimbing, mengarahkan, dan
mengevaluasi pekerjaan para pemimpin eksekutif lainnya, termasuk presiden, wakil
presiden, dan direktur, tergantung pada struktur pelaporan organisasi.
Dalam proses memimpin para manajemen senior ini, salah satu kriteria menjadi
CEO adalah memastikan bahwa strategi perusahaan dapat diimplementasikan dengan
baik dan dapat dicapai.
Tidak hanya itu saja, ia harus memastikan bahwa para pemimpin eksekutif
organisasi mengalami konsekuensi dari tindakan mereka baik melalui penghargaan
dan pengakuan atau pembinaan kinerja dan tindakan disiplin.
Tanpa tanggung jawab dan akuntabilitas yang diharapkan dan diperkuat secara
aktif, ia akan gagal mencapai kesuksesan dan profitabilitas yang diinginkan.
Berikut adalah fungsi penting dan kriteria menjadi CEO perusahaan:
1. Membuat keputusan strategis untuk perusahaan
Seorang Chief Executive Officer memiliki fungsi dan tanggung jawab
untuk menentukan keputusan strategis perusahaan yang mencakup nilai, misi,
visi, dan arah yang ingin dicapai.
Ia kemudian harus memastikan bahwa setiap rencana dan pelaksanaannya
sesuai dengan strategi secara keseluruhan.
CEO harus piawai dalam menentukan apa proposisi penjualan unik
perusahaannya dan menetapkan proposisi itu di pasar.
Sebagian besar CEO harus mempertimbangkan visi yang didefinisikan
dengan jelas yang penting bagi kesuksesan perusahaan.
Visi ini harus didasarkan pada penilaian yang realistis terhadap pasar,
persaingan, dan potensi perusahaan. Visi harus menetapkan arah perusahaan
secara keseluruhan dan prinsip-prinsip operasi intinya.
2. Menjadi wajah bagi perusahaan
Seorang Chief Executive Officer sering menjadi wajah publik perusahaan.
Mark Zuckerberg, misalnya, identik dengan Facebook.
Tugas yang dihasilkan dapat mencakup wawancara dan permintaan media,
tampil di radio dan TV, mengeluarkan siaran pers dan menghadiri acara lokal.
Banyak pengusaha pemula melihat tokoh seperti Mark Zuckerberg dan
Elon Musk dan percaya bahwa, untuk menjadi sukses, mereka juga perlu
membangun citra yang menghadap publik.
Tetapi tidak sedikit juga CEO yang tetap memilih untuk bersembunyi di
balik layar; jadi setiap pengusaha harus memutuskan apakah fungsi yang dihadapi
publik sesuai dengan keinginannya.
Jangan sampai apa yang dilakukan dapat membawa reputasi buruk
terhadap perusahaan yang dipimpin.
3. Memberi laporan kepada direksi
Pada umumnya, CEO akan melapor langsung kepada dewan direksi dan
meminta saran atau bimbingan diri mereka.
Hal ini karena CEO ditunjuk oleh dewan direksi walaupun dalam beberapa
kasus, perusahaan didirikan oleh CEO, yang memiliki mayoritas saham pada
perusahaan tersebut
4. Memilih sumber daya manusia yang tepat
Seorang Chief Executive Officer harus selalu berpikir secara strategis
tentang karyawan organisasi. Kunci agar perusahaan bisa sukses adalah jika
karyawan terus belajar dan berkembang.
Membangun tim impian tidak mudah, tetapi usaha tersebut sangat
berharga bagi kemajuan perusahaan. Berinvestasi pada karyawan juga akan
mengurangi retensi karyawan.
CEO yang baik paham bagaimana meningkatkan skill atau keterampilan
sumber daya manusia dalam perusahaan dan memastikan kenyamanan dan
kebahagiaan dalam lingkungan kerja agar betah dan produktif.
5. Membangun jaringan bisnis
Membangun jaringan bisnis merupakan fungsi penting yang harus
dilakukan oleh seorang CEO. Contohnya seperti memiliki relasi dengan
pengusaha lain, menghadiri acara-acara penting dan melakukan networking
dengan sesama pelaku industri.
Relasi adalah fondasi dari bisnis, karena itu penting bagi Chief Executive
Officer untuk membangun relasi atau jaringan bisnis agar membuka kesempatan
baru yang dapat memberi manfaat bagi perusahaan.
III. CTO
Chief Technology Officer atau CTO adalah eksekutif yang bertanggung jawab
atas kebutuhan, penelitian, dan pengembangan teknologi di dalam suatu perusahaan.
Dalam pekerjaannya, CTO akan langsung memberikan laporan pada Chief Execuitve
Officer (CEO) perusahaan.
Selain CTO, suatu perusahaan umumnya juga memiliki jabatan eksekutif Chief
Information Officer (CIO) dan mungkin kerap bingung dalam membedakan CTO
dengan CIO. Sebabnya, kedua jabatan ini berkaitan erat dengan pengelolaan
teknologi dalam suatu perusahaan. Namun, sesungguhnya kedua jabatan eksekutif ini
amat berbeda.
Chief Information Officer umumnya bertugas mengelola infrastruktur dan
operasional dari teknologi informasi (TI) perusahaan. Merekalah yang menerapkan
sistem dan produk teknologi untuk menyederhanakan proses bisnis internal.
Sementara itu, peran CTO lebih kepada membangun produk/layanan teknologi untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan perusahaan.
Sebelumnya, seorang CIO bisa memerankan dua peranan dalam perusahaan yaitu
sebagai CIO itu sendiri sekaligus sebagai CTO. Namun, lambat laun perkembangan
teknologi membuat kebutuhan untuk pemisahan kedua peran tersebut menjadi
penting. Kedua jabatan ini kemudian dipisah supaya dapat berkontribusi maksimal
dan efisien terhadap produktivitas perusahaan.
Meski begitu, sebuah perusahaan kini bisa sata hanya memiliki seorang CTO,
CIO, atau memiliki keduanya. Secara umum, perusahaan-perusahaan besar memiliki
kedua peran tersebut sementara perusahaan yang lebih kecil hanya memiliki salah
satunya.
Tugas CTO
Seorang CTO memiliki tugas berbeda tiap perusahaan berdasarkan kebutuhan
teknisnya (Sumber: Pexels)
Dilansir Investopedia, seorang CTO umumnya memimpin departemen teknologi
atau teknik dalam suatu perusahaan. Mereka dituntut untuk mampu mengembangkan
kebijakan dan prosedur serta menggunakan teknologi untuk peningkatan produk dan
layanan perusahaan kepada pelanggan atau klien.
Seorang CTO juga diharapkan mampu serta mumpuni untuk melakukan
pengembangan strategi demi meningkatkan pendapatan melalui analisis biaya dan
manfaat serta analisis laba atas investasi.
Berbeda dengan posisi CIO yang lebih berperan pada operasional dan internal
perusahaan, seorang CTO lebih banyak bertugas terhadap strategi dan berwawasan ke
luar. Seorang CTO juga memiliki tugas terhadap pertumbuhan bisnis eksternal
dengan penerapan layanan dan produk yang melayani para klien atau pelanggan
perusahaan.
Di masa kini, seorang CTO menjadi orang di balik berbagai integrasi aplikasi dan
proses digitalisasi transaksi produk dengan konsumen. Selain itu, seorang CTO juga
mengelola profesional helpdesk serta membu0at keputusan tentang alat atau teknologi
yang tepat untuk digunakan oleh perusahaan. Secara umum CTO bertugas sebagai
perwakilan teknologi yang “menghadap ke luar” dan memastikan perkembangan
teknologi perusahaan mendapat tempat di pasar maupun konferensi perusahaan
terkait.
Peran dan jenis CTO dalam sebuah perusahaan
Seorang CTO membantu dan mengatur strategi perusahaan terutama dalam hal
infrastruktur teknologi (Sumber: Pexels)
Berdasarkan tugas-tugas CTO yang telah dijelaskan di atas, dapat dilihat bahwa
secara keseluruhan seorang CTO berperan untuk urusan teknologi perusahaan kepada
klien eksternal. Tak hanya itu, CTO juga secara langsung akan memiliki peran untuk
mengembangkan strategi pendapatan dan melakukan analisis cost benefit dan analisis
Return of Investment (ROI).
Tanggung jawab seorang CTO di setiap perusahaan akan dipengaruhi beberapa
faktor seperti ukuran perusahaan, industri, model bisnis, hingga jumlah karyawan.
Namun, secara umum peran seorang CTO adalah sebagai berikut:
1. Mengembangangkan aspek teknis dari strategi perusahaan unutk memastikan
keselarasan dengan tujuan bisnis
2. Menemukan dan menerapkan teknologi baru yang menghasilkan keunggulan yang
kompetitif
3. Membantu departemen menggunakan teknologi secara menguntungkan
4. Mengawasi sistem infrastruktur untuk memastikan fungsionalitas dan efisiensinya
5. Membangun proses jaminan kualitas dan perlindungan data
6. Menggunakan impresi atau umpan balik dari para pemangku kepentingan untuk
menginformasikan perbaikan serta penyesuaian yang diperlukan dalam segi
teknologi
7. Mengkomunikasikan strategi teknologi kepada para mitra dan investor
Peran dari seorang CTO bisa jadi berbeda di tiap-tiap perusahaan. Namun, bila
dilihat dari tugas utamanya maka umumnya terdapat beberapa jenis CTO yang antara
lain adalah sebagai berikut:
1. Infrastructure, CTO dengan jenis dapat bertugas mengawasi data perusahaan,
keamanan, pemeliharaan, dan jaringan perusahaan serta dapat menerapkan
strategi teknis perusahaan. CTO infrastructure juga dapat mengelola technology
roadmap perusahaan.
2. Planner, CTO jenis ini bertugas membuat visi tentang bagaimana teknologi dapat
digunakan dalam perusahaan sambil menetapkan strategi teknis untuk perusahaan.
Jenis CTO ini juga akan melihat bagaimana penerapan teknologi baru lebih lanjut
dalam perusahaan untuk memastikan keberhasilannya.
3. Consumer-Focused, CTO jenis ini memiliki peran sebagai penghubung antara
pelanggan dan bisnis dengan mengambil peran dalam costumer relation. Tak
hanya itu, CTO jenis ini perlu memahami target market dan membantu
menyampaikan proyek-proyek teknologi informasi kepada pasar.
4. Thinker, jenis CTO yang satu ini umumnya bertugas untuk membantu dan
mengatur strategi perusahaan serta mendorong infrastruktur teknologi dalam
perusahaan. Jabatan CTO jenis ini juga memiliki tanggung jawab terhadap
analisis target pasar serta membuat model bisnis bagi perusahaan untuk klien atau
pelanggan.
IV. CFO
Pengertian CFO
CFO merupakan singkatan dari Chief Financial Officer yang merupakan
pimpinan suatu perusahaan dengan tanggung jawab pada segala sesuatu dalam bidang
keuangan. Meliputi kebendaharaan, perencanaan keuangan, pencatatan, strategi
ekonomi, hingga administrasi.
Dalam ruang lingkup lingkungan lebih kecil, seorang chief financial officer
(CFO) bisa dikatakan bendahara atau dalam organisasi. Bahkan beberapa perusahaan
masih menyebutnya dengan istilah tersebut. Tentu itu karena berbagai fungsi
keuangan dan administrasi yang dia pegang.
Seorang chief financial officer bertanggung jawab kepada CEO untuk
memberikan keputusan dalam bidang kebendaharaan, analisis bisnis, serta lain
sebagainya. Bahkan jika perusahaan itu bergerak pada bidang keuangan, CFO
merupakan puncak dari kepemimpinannya.
Fungsi CFO
Chief financial Officer (CFO) memiliki beberapa fungsi yang harus Anda ketahui,
dari administrator sampai pemberi strategi. Di antaranya yaitu:
1. Administrator
Fungsi dari seorang Chief Financial Officer tentunya sebagai administrator
yang harus mengetahui, mencatat dan menjaga seluruh aset dalam perusahaan.
Selain itu, juga memastikan setiap barang berharga tersebut memberikan hasil
atau feedback positif kepada kantor tempat dia bekerja.
Jadi seorang Chief Financial Officer harus dapat mengambil sebuah
keputusan tepat apabila beberapa atau sebagian aset dirasa kurang memberikan
keuntungan. Kemudian akan dikonsultasikan dengan CEO sebagai pemegang
jabatan tertinggi dalam suatu perusahaan.
2. Katalis
Pengertian dari katalis yang merupakan fungsi dari chief operation officer
ini adalah sebagai pendorong dalam terjadinya sesuatu. Maksudnya yaitu seorang
CFO harus dapat menstimulasi, merangsang atau membangkitkan perkembangan
bisnis ke depan pada bidang keuangan tentunya.
Seorang Chief Financial Officer dapat menjalankan fungsinya sebagai
katalis dengan melakukan berbagai hal. Meliputi pemberian kebijakan keuangan
yang tepat, analisis aset perusahaan dan lain sebagainya. Tujuannya yaitu agar
pengeluaran menjadi efektif serta efisien.
3. Operator
Seorang Chief Financial Officer juga memegang fungsi sebagai operator.
Dalam artian, mengerjakan segala tugas berkaitan dengan operasional atau
keseharian dalam bidang keuangan. Bisa dikatakan istilah mudahnya yaitu
pekerjaan sehari-harinya.
Beberapa hal yang termasuk ranah operator dari chief financial officer
CFO adalah melakukan berbagai pencatatan dan mengawasi jalannya keuangan,
forecasting atau memperkirakan kegiatan kedepannya, bahkan pengurusan
perpajakan. Juga ada kewajiban atau fungsi tugas harian lainnya.
4. Pemberi Strategi
Chief Operation Officer juga memegang fungsi penting dalam pemberian
strategi pada perusahaan. Hal ini tentu juga ada hubungannya dengan peran
keuangan yang sangat vital bagi keberlangsungan suatu usaha. Jadi seorang CFO
harus dilibatkan di dalamnya.
Dalam suatu perusahaan, suatu strategi memang dirumuskan bersama
antara semua pimpinan yang berada dalam jajaran. CFO berfungsi untuk
memberikan data-data, fakta, serta berbagai analisis ke depan terkait keuangan
untuk bisa menentukan strategi yang tepat, efektif dan menguntungkan.
Tugas & Tanggung Jawab CFO
Setelah mengetahui fungsi dari seorang Chief Financial Officer, berikut adalah
empat tugas dan tanggung jawab yang diembannya dalam suatu perusahaan, meliputi:
1. Kebendaharaan
Seorang Chief Financial Officer memegang tugas & tanggung jawab
sebagai kebendaharaan yang menentukan kebijakan keuangan. Tentunya
penentuan itu didasarkan pada kondisi perusahaan saat itu sehingga sesuai dan
dapat berjalan secara maksimal serta efektif efisien.
Tugas kebendaharaan dari chief financial operator (CFO) meliputi banyak
hal. Baik untuk menentukan kemana perusahaan berinvestasi, harusnya berhutang
kepada pihak lain atau tidak, melakukan perhitungan risiko keuangan, serta
banyak penjabaran tanggung jawab lainnya.

2. Strategi Ekonomi dan Forecasting


Selain bertanggung jawab dalam kebendaharaan, chief financial officer
(CFO) memegang tugas penting dalam forecasting yaitu untuk memprediksi
banyak hal. Baik itu terkait produksi, penawaran, permintaan, penggunaan
teknologi, dan lain-lain yang dikaitkan dengan keuangan perusahaan.
Selain itu, strategi juga merupakan tugas penting dari chief financial
officer yang tidak bisa diabaikan. Jadi seorang CFO harus bisa mengidentifikasi
laporan efektivitas untuk menentukan sebuah cara atau langkah-langkah tepat
bagi pengembagan ekonimi perusahaan.
3. Mengawasi Pelaksanaan Keuangan Perusahaan
Chief financial officer memegang tugas penting dengan memberikan
laporannya secara akurat kepada pimpinan atau jajaran penting suatu perusahaan.
Jadi seorang CFO mengetahui apabila terdapat kesalahan dalam pencatatan atau
pelaksanaannya.
Agar bisa melaporkan seluruh catatan dan pelaksanaan keuangan dengan
baik, seorang chief financial officer (CFO) harus mengawasi seluruh kegiatan
dengan teliti dan rinci. Selain itu, agar semua pelaksanaannya dapat berjalan
sesuai dengan rencana awalnya.
4. Penghubung dan Berkomunikasi dengan Mitra Bisnis
Satu hal penting yang tidak boleh dilupakan sebagai tugas dari Chief
financial officer (CFO) adalah menjadi penghubung dengan mitra-mitra bisnis.
Baik berupa sesama perusahaan, pemberi modal atau investor, banker, dan para
mitra lainnya.
Ketika suatu proyek bisnis tersebut akan dilakukan, seorang CFO harus
bisa menarik hati dari calon klien. Serta jika dalam pelaksanaanya, chief financial
officer dapat berkomunikasi dengan mitra bisnis secara baik sehingga keuangan
perusahaan dapat terus seimbang dan terjaga stabilitasnya.
V. CMO
Di era serba digital dan terknoneksi seperti saat ini peran marketing menjadi
sangat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan. Itu mengapa saya kemudian
mencari apa sebenarnya peran dari kepala pemasaran, direktur pemasaran atau saat ini
lebih populer disebut dengan Chief Marketing Officer (CMO).
Istilah CMO menjadi populer sejak perkembangan dunia startup digital melejit di
Indonesia. Gelar jabatan untuk eksekutif bidang pemasaran ini sering digunakan di
perusahaan rintisan yang memang memiliki sedikit tim inti. Sehingga jarak antara
petinggi eksekutif dengan tim tidak terlalu jauh.
Namun CMO sejatinya adalah peran yang dimiliki dan digunakan oleh
perusahaan-perusahaan raksasa dan multi nasional. Itu mengapa untuk menjadi CMO
tidak hanya memahami seperti apa itu marketing tetapi juga harus memahami banyak
aspek dari marketing yang diperlukan oleh perusahaan.

Tiga Tugas yang harus dilakukan oleh CMO


1. Tugas analisis.
Peran analisis harus bisa dilakukan oleh seorang CMO karena analisis
pasar dan harga misalnya akan memengaruhi strategi yang diambil oleh
perusahaan. Hasil analisis yang dilakukan oleh CMO biasanya akan disampaikan
pada Direktur Utama atau CEO yang kemudian dieksekusi sebagai bentuk
program marketing perusahaan.
Itu mengapa CMO juga harus memiliki kemampuan dalam membaca data
dan perencanaan. Bahkan di era digital seperti saat ini ada tuntutan bahwa CMO
juga harus bisa menguasai teknologi marketing. Peran CMO akhirnya harus
bersinggungan dengan CTO secara langsung.
Untuk sedikit lebih detil, kira-kira inilah deskripsi pekerjaan dari seorang
Chief Marketing Officer (CMO) terkait tugas analisis.
a. Menentukan sasaran dan goal dari marketing
b. Merencanakan, mengimplementasikan dan mengatur strategi marketing
c. Melacak dan mengukur efektifitas setiap kegiatan marketing
d. Mengawasi biaya marketing perusahaan
e. Menggunakan data dan laporan untuk menentukan program marketing
f. Memperhatikan tren, perkembangan dan berita terkait marketing dan industri
g. Menginisiasi inovasi produk berdasarkan data
Deskripsi pekerjaan di atas adalah gambaran umum dari pekerjaan yang harus
dilakukan oleh seorang CMO. Ada variasi lain namun biasanya disesuaikan
dengan kondisi dan budaya perusahaan.
2. Tugas Kreatif
Diakui atau tidak, sebagai CMO seseorang juga harus memiliki peran
sebagai hipster atau orang yang memahami seni dan kreatifitas. Itu mengapa
terkadang CMO bisa memiliki dua topi dalam dunia profesionalnya yakni sebagai
hustler (pencari uang) atau hipster (pembuat seni).
Apa maksudnya? CMO ternyata juga harus bisa mengerti desain grafis,
branding perusahaan, periklanan, publikasi, dan bahkan detil tampilan visual dari
perusahaan. Semua itu dalam dunia profesional umumnya dikaitkan dengan tugas
kreatif.
Hanya saja tugas kreatif yang dilakukan oleh CMO umumnya hanya
sekadar sebagai tugas supervisi atau strategis dan perencanaan. Sehingga CMO
tidak dituntut untuk melakukan eksekusi kreatif namun hanya sekadar mengawasi.
3. Tugas interpersonal
Seorang CMO tentu saja tidak bisa melakukan tugasnya sendirian. CMO
bukanlah peran eksekutor yang mengerjakan kebutuhan marketing perusahaan
tanpa tim. Sehingga seorang CMO juga harus memiliki kemampuan dalam
hubungan interpersonal dengan orang lain.
Ada banyak pekerjaan marketing perusahaan yang harus dijalankan
bersama-sama. Beberapa diantaranya seperti:
a. Menentukan pihak-pihak yang mengerjakan kampanye dan program marketing
perusahaan.
b. Kordinasi pekerjaan marketing bersama tim
c. Mendesain gambaran umum program marketing bersama tim
d. Mendatangi konferensi-konferensi marketing dan program sejenis
e. Berkomunikasi dengan CEO atau Direktur Utama dalam pengambilan
keputusan marketing
f. Menentukan KPI yang harus dipenuhi oleh departemen marketing
Tiga jenis tugas yang diberikan pada seorang CMO di atas pada intinya adalah
bagaimana peran marketing bisa mendukung pertumbuhan sebuah perusahaan. Sebab
marketing pada dasarnya adalah untuk menjangkau pasar lebih luas, kemudian
merangkul pasar untuk bisa menjadi konsumen dan pembeli produk yang dimiliki
oleh perusahaan.
Namun tentu saja jangkauan departemen marketing yang begitu luas terhadap
pasar juga bisa memberikan dampak pada departemen lainnya dalam perusahaan.
Misalnya seperti dalam hal inovasi produk dan komunikasi dari perusahaan kepada
pasar.
Pun kamu tidak perlu terlalu kaku untuk menentukan peran dari CMO karena
perubahan akan terus terjadi. Bahkan beberapa analis mengatakan bahwa peran CMO
akan bisa terus bergeser seiring dengan perkembangan teknologi dan pasar.
Bagan ini pun bisa juga menggambarkan peran CMO yang lebih sederhana meski
pekerjaannya begitu kompleks.
VI. COO
Seorang COO (Chief Operating Officer) atau nama lain dari direktur operasi,
merupakan eksekutif perusahaan. Tugasnya memastikan kegiatan operasional setiap
harinya berjalan dengan lancar. Menduduki jabatan ini merupakan sebuah tantangan
untuk menjaga kepercayaan pemimpinnya.
Peran COO
Sebagai seorang yang berada pada jajaran tertinggi dalam sebuah kepemimpinan
tentu memiliki fungsi yang sangat penting. COO memiliki kewenangan untuk
memutuskan kebijakan operasional berdasarkan kondisi bisnis perusahaan, berikut
ulasannya:
1. Mengeksekusi kebijakan pimpinan.
2. Sebagai pengganti CEO pada peran tertentu.
3. Melengkapi peran CEO.
4. Memastikan komunikasi yang sesuai kebutuhan.
5. Mengembangkan calon pemimpin baru perusahaan.
Secara umum fungsi COO adalah anggota kunci dari sebuah manajemen.
Memegang kendali atas operasi bisnis yang beragam. Tujuan dari yakni
mempertahankan fungsi bisnis untuk mendorong pertumbuhan yang luas serta
berkelanjutan.

Tugas dan Tanggung Jawab COO


Seorang Chief Operating Officer memiliki jabatan tinggi di bidang operasional.
Sehingga tugas dan tanggung jawab sangat besar, karena akan berpengaruh pada
berbagai sistem lainnya. posisi ini menuntut untuk memiliki beragam keterampilan
yang dapat menunjang kinerjanya.
Tugas COO
Posisi penting ini menuntut seorang Chief Operating Officer untuk memiliki
kemampuan berkomunikasi yang baik. Memiliki jiwa kepemimpinan menjadi hal
yang penting untuk memajukan perusahaan, karena menunjukkan sikap tanggung
jawab dalam menyelesaikan semua tugasnya.
Tugas secara umum
Bekerjasama dengan pihak manajemen eksekutif lainnya seperti CFO dalam
merancang anggaran serta program alokasi, dan sebagainya.
COO bertugas membangun, mengembangkan, sekaligus melakukan sosialisasi
terkait strategi visi dan misi perusahaan. Fungsi lainnya yakni menerapkan pelatihan,
menerapkan praktek penghargaan dan pelatihan yang sesuai guna mensinergikan
antar karyawan.
COO Berperan sebagai ujung tombak perusahaan, yakni dengan cara menyusun
strategi yang mengarahkan pada masa depan perusahaan yang lebih maju.
Menyusun perencanaan yang memprioritaskan pelanggan, karyawan, serta segala
kebutuhan perusahaan.
Bertugas memelihara sekaligus mengawasi perekrutan anggota dan penempatan
staf berdasarkan tingkat yang meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap, serta
motivasi memenuhi kebutuhan perusahaan.
Mengatur berbagai sumber daya, mulai dari yang teratas hingga yang paling
produktif. Tujuannya untuk meningkatkan nilai maksimum dari para pemangku
kepentingan.
Tugas Khusus COO
1. Mengawasi invoice, prosedur penggunaan keuangan organisasi atau perusahaan,
akuntansi, serta proses bank.
2. Mendorong dan memotivasi karyawan pada seluruh tingkatan, agar lebih
maksimal kinerjanya.
3. Mengimplementasikan dan menilai proses yang meningkat akibat dari pemakaian
teknologi yang semakin canggih.
4. Menerapkan berbagai inovasi baru sebagai upaya meningkatkan kapabilitas
karyawan.
5. Mendelegasikan tanggung jawab kepada para staf, serta memastikan
perkembangannya guna meningkatkan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
6. COO bertugas mengawasi inovasi pemasaran serta menerapkan berbagai praktek
bisnis yang lebih baik dan berkualitas tinggi.
7. Menyiapkan laporan kinerja keuangan secara terperinci dan akurat.
8. COO bertugas mengawasi penggunaan anggaran oleh perusahaan, termasuk cara
untuk menghindari adanya pencurian.
9. Mendorong pengukuran kinerja karyawan.
10. Mendorong kemampuan operasional perusahaan dalam memberikan kinerja
maksimal kepada para pelanggan.
Tanggung Jawab COO
1. COO memiliki tanggung jawab penting pada perusahaan. Seorang yang berada
pada posisi ini memiliki keahlian yang hebat serta mampu memanfaatkan waktu
sebaik mungkin. Menjadi pemimpin yang berpengalaman tentu akan memberi
kinerja lebih maksimal.
2. Merancang dan mengimplementasikan rencana, strategi, serta prosedur bisnis.
3. Menetapkan kebijakan yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
4. Memberi motivasi kepada karyawan untuk meningkatkan kinerjanya.
5. Melakukan evaluasi kinerja dengan menganalisis serta menafsirkan data dan
metrik yang ada.
6. Mengelola hubungan dengan mitra/vendor agar tetap terjalin baik.
7. Berpartisipasi dalam kegiatan ekspansi mulai dari investasi, akuisisi, aliansi
perusahaan, dann sebagainya.
8. Membantu CEO dalam penggalangan dana.
9. Menulis semua hal penting, yang selanjutnya mengirimkannya kepada CEO.
10. Mengawasi operasi harian perusahaan dan pekerjaan eksekutif, misal IT,
pemasaran, dan sebagainya.
11. Menetapkan tujuan yang komprehensif untuk kinerja lebih baik dan pertumbuhan.
VII. VP
Seorang VP Business Development berperan penting dalam memimpin
pelaksanaan strategi pengembangan bisnis sebuah perusahaan. Hal ini seperti peran
yang diemban oleh Muhammad Calvin Capnary selaku VP Business Development
dari Bahaso, sebuah startup lokal penyedia aplikasi dan website pembelajaran bahasa
asing.
Ruang lingkup VP Business Development di Bahaso
Bahaso membagi target pasar mereka ke dalam tiga macam, yaitu:
1. Business to Customer (B2C), bentuk transaksi bisnis yang dilakukan dengan
menjual langsung produk atau jasa ke konsumen
2. Business to Business (B2B), bentuk transaksi bisnis yang dilakukan dengan
menjual produk atau jasa kepada perusahaan bisnis lainnya
3. Business to Government (B2G), yakni bentuk kerja sama atau partner dengan
pemerintah sebagai pengguna jasa dalam mengembangkan produk perusahan
Nah, dari ketiga target pasar tersebut yang menjadi ruang lingkup dari tim
Business Development di Bahaso sendiri adalah fokus pada target Business to
Business (B2B) dan Business to Government (B2G) dalam bentuk kerjasama sebagai
partner untuk mengembangkan produk dan pasar maupun sebagai pengguna jasa.
Sementara bila dilihat dari ruang lingkup kerja sama tim, lulusan UI ini
menjelaskan bahwa, dalam keseharian ia banyak bekerja dengan C-Level dan tim
yang terdapat dalam divisi Business Heroes, seperti: Tim Business Development, Tim
Produk, Tim Creative dan marketing, Content, Operational, Tim teknologi
Peran dan tugas VP Business Development Bahaso
Peran dan tugas VP Business Development adalah bertanggung jawab terhadap
strategi bisnis. Pada dasarnya, peran dan tugas VP Business Development di Bahaso
adalah bertanggung jawab atas strategi untuk mengembangkan bisnis dan memelihara
existing client yang ada.
Untuk menjalankan peran dan tugas VP Business Development di Bahaso
tersebut, Calvin menerapkan strategi yang secara umum melingkupi :
1. Membagi peran dan tanggung jawab tim untuk pasar B2B dan B2G
2. Mengembangkan proses bisnis dan produk dari Bahasa
3. Mengembangkan strategi pemasaran Bahaso baik online maupun offline
4. Hambatan dan tantangan VP Business Development Bahaso
Ketidakpastian keadaan bisnis dan ekonomi terkadang menjadi tantangan sebagai
VP Business Development. Sama seperti pekerjaan lainnya yang memiliki hambatan
dan rintangan, begitupun dengan yang dialami oleh Calvin.
Sebagai seorang VP Business Development, pria yang sempat bekerja sebagai
dosen ini bercerita bahwa, hambatan yang sering dialami adalah terkait permintaan
layanan di luar jasa produk dan pelayanan yang dimiliki oleh Bahaso.
Sedangkan tantangan kerja yang biasanya dihadapi oleh VP Business
Development, biasanya berkaitan dengan ketidakpastian keadaan bisnis dan ekonomi.
Selain itu, menurut Calvin tantangan lain juga bisa berasal dari kompetitor produk
sejenis dengan segmentasi perusahaan penyedia layanan bahasa seperti Bahaso.
“Oleh karena itu, seorang Business Development harus kreatif dan memiliki
problem solving yang baik untuk memenangkan persaingan,” ucap Calvin.
Skill yang dibutuhkan oleh VP Business Development
Salah satu skill yang dibutuhkan oleh VP Business Development adalah
komunikasi dan persuasi. Bila kamu tertarik dengan posisi ini, kamu tak hanya perlu
mengetahui peran dan tugas VP Business Development seperti yang sudah dijelaskan
di atas. Kamu juga perlu tahu apa saja skill yang dibutuhkan untuk menempati posisi
tersebut.
Adapun skill VP Business Development yang esensial menurut Calvin adalah:
Komunikasi dan persuasi, Presentasi, Time management, Berpikir kreatif dan
problem solving
Tak cukup hanya menguasai skill di atas, Calvin pun memberikan saran lain agar
kamu menjadi pribadi yang profesional dan bertanggung jawab, serta bisa
memberikan kontribusi terbaik baik berupa finansial maupun non finansial kepada
perusahaan.
Selain itu, perlu dipahami bahwa untuk menjadi seorang VP Business
Development kamu juga memerlukan pengalaman yang cukup. Menurut Calvin,
setidaknya untuk sampai di posisi tersebut kamu memerlukan waktu selama 7 hingga
10 tahun perjalanan karier.
VIII. DIREKSI
Tugas pokok Direksi adalah melaksanakan pengurusan Perusahaan sesuai
kepentingan dan tujuan Perusahaan dan bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan
tersebut. Direksi melakukan segala tindakan pengurusan maupun mengenai pemilikan
kekayaan Perusahaan termasuk mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan/atau
pihak lain dengan Perusahaan, sesuai pembatasan yang ditetapkan dalam Anggaran
Dasar Perusahaan. Secara hukum, Direksi mewakili Perusahaan baik di dalam
maupun di luar pengadian.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direksi secara kolegial melalui Rapat
Direksi berwenang untuk:
1. Menetapkan strategi Perusahaan, kebijakan dasar keuangan, organisasi dan SDM,
serta sistem teknologi informasi dan komunikasi Perusahaan.
2. Mengajukan saran pengelolaan Perusahaan yang memerlukan persetujuan
Komisaris dan/atau memerlukan tanggapan tertulis komisaris dan Persetujuan
RUPS serta melaksanakannya sesuai ketentuan yang diatur dalam Anggaran
Dasar, persetujuan Komisaris serta Keputusan RUPS.
3. Mengupayakan tercapainya target-target Perusahaan dalam aspek keuangan,
aspek operasional dan aspek administrasi yang telah disetujui dan ditetapkan
dalam RUPS, menetapkan sasaran kinerja serta evaluasi kinerja Perusahaan
melalui mekanisme organisasi termasuk rencana strategis Perusahaan.
4. Menetapkan persetujuan proyek, memantau dan melakukan koreksi terhadap
pelaksanaannya.
Menetapkan strukstur organisasi dan penetapan pejabat Perusahaan sampai jenjang
tertentu.
IX. DIREKTUR UTAMA
Secara umum, tugas direktur utama atau juga sering disebut dengan dewan direksi
adalah memimpin sebuah perusahaan (perubahan peraturan pada industri bisnis,).
Memimpin dalam hal ini memiliki banyak sekali arti. Seorang direktur utama harus
membuat serta menerbitkan beragam kebijakan perusahaan sekaligus mengawasi
jalannya kebijakan tersebut. Ia juga harus memeriksa anggaran tahunan perusahaan
sebelum dilaporkan kepada pemegang sah
Tugas Direktur Utama Secara Khusus
Secara khusus, tugas direktur utama adalah sebagai berikut :
1. Menyusun Strategi untuk Mengarahkan Bisnis Menjadi lebih Maju
Sebuah perusahaan pastinya memiliki tim untuk menyusun strategi bisnis
berdasarkan divisi masing-masing. Sebagai direktur utama, Anda dituntut untuk
bisa menyusun strategi atau perencanaan bisnis yang dapat mengarahkan
perusahaan ke arah yang lebih baik. Dalam hal ini, direktur utama bisa
menggunakan masukan para karyawan dari seluruh level untuk mengembangkan
strategi rencana tersebut.
2. Mengorganisasi Visi dan Misi Perusahaan Secara Keseluruhan
Yang dimaksud mengorganisasi di sini adalah seorang direktur utama
harus mampu menyusun, mengomunikasikan, dan menerapkan visi, misi, serta
arah yang akan ditempuh perusahaan ke depannya, termasuk apa yang akan
dilakukan kepada para karyawannya. Seorang direktur utama harus memastikan
setiap karyawannya telah memahami betul tujuan yang hendak dicapai
perusahaan. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan komunikasi pada level
yang dapat membuat para karyawan benar-benar merasa dilibatkan dalam tujuan
perusahaan sehingga mereka yakin bahwa peran memang dihargai.
3. Memimpin Meeting Rutin dengan Para Pemimpin Senior Perusahaan
Biasanya direktur utama akan menjadi pemimpin meeting rutin dengan
CEO, tim eksekutif, dan para jajaran pemimpin senior perusahaan untuk
memastikan bahwa berbagai keputusan yang dibutuhkan perusahaan telah
berjalan dengan baik dan tepat waktu. Dalam hal ini, direktur utama bertanggung
jawab menyebarkan ide dan arahan ke seluruh perusahaan hingga setiap karyawan
memahami peran dan kontribusi yang diharapkan pimpinan dari mereka.
4. Menunjuk Orang untuk Memimpin Divisi Tertentu dan Mengawasi Pekerjaannya
Lazimnya, suatu perusahaan memiliki banyak divisi agar keseluruhan
performa mereka menjadi lebih fokus. Setiap divisi dalam perusahaan akan
dipimpin oleh seseorang yang dianggap mumpuni dan ahli dalam bidangnya. Nah,
disinilah tugas seorang direktur yaitu menunjuk karyawan yang akan memimpin
divisi tertentu. Karena pemimpin divisi ditunjuk langsung oleh direktur,
umumnya para pemimpin divisi tersebut dimintai untuk memberi laporan rutin
tentang performa divisinya kepada direktur.
5. Menyampaikan Laporan kepada Pemegang Saham atas Kinerja Perusahaan
Menyampaikan laporan pada pemegang saham atas kinerja yang telah
dicapai perusahaan juga merupakan tugas seorang direktur utama perusahaan. Hal
ini bertujuan agar para pemegang saham mengetahui apa saja yang telah dicapai
oeh perusahaan.
6. Mengawasi Kompetisi Bisnis Internal dan Eksternal
Tugas direktur utama lainnya adalah mengawasi situasi kompetisi bisnis
secara keseluruhan, baik internal maupun eksternal.Sehingga direktur utama bisa
langsung mengetahui jika ada kesempatan untuk melakukan ekspansi bisnis,
perubahan peraturan pada industri bisnis, bagaimana opini pelanggan tentang
produk, inovasi apa yang dilakukan kompetitor, dan lainnya.
7. Mengevaluasi Kesuksesan Perusahaan
Meskipun sudah mencapai target, tugas direktur utama tidak berhenti
sampai di situ saja. Seorang direktur utama masih harus melakukan evaluasi
kesuksesan perusahaan dengan menggunakan metode-metode tertentu, atau justru
mungkin perusahaan tidak berhasil mencapai target yang ditetapkan, nah di
sinilah tugas direktur utama yaitu mencari tahu alasan di balik ketidakberhasilan
tersebut.
Direktur utama juga memiliki tanggung jawab yang besar karena mengemban
amanah perusahaan. Salah satu tanggung jawab seorang direktur utama adalah
menanggung atau bertanggung jawab jika terjadi kerugian dalam perusahaan karena
ia tidak menjalankan tugas sesuai dengan kebijakan. Dalam kasus seperti ini, direktur
utama akan dimintai pertanggung jawaban baik secara perdata maupun pidana. Jika
terjadi kerugian walaupun direktur utama sudah menjalankan tugasnya dengan baik
dan benar maka ia tidak dipersalahkan atau tidak perlu bertanggung jawab atas
kerugian tersebut. Sebelum itu, pihak-pihak terkait akan melakukan investigasi
mendalam berdasarkan kebijakan, anggaran dasar, dan aspek lainnya sebelum
memutuskan apakah direktur utama perusahaan harus bertanggung jawab atau tidak
saat terjadi kerugian.
X. DIREKTUR KEUANGAN
Fungsi direktur keuangan dan administrasi tentunya berkaitan erat dengan tugas
pokok serta tanggung jawab yang sudah menjadi wewenang dan di atur dalam batasan
batasan yang dibuat oleh perusahaan.
Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang memegang peranan dan
tanggung jawab atas tugas yang telah dipercayakan untuk membantu perusahaan terus
berjalan dan berkembang.
Seorang direktur yang merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan dalam
menjalankan tugas dibantu oleh seorang manajer.
Direktur keuangan adalah posisi yang sangat penting dan menjadi ujung tombak
dalam pengelolaan keuangan secara benar agar tidak ada penyelewengan serta
berperan dalam pengambilan keputusan berhubungan dengan finansial.
Setiap keputusan yang akan diambil berdasarkan proses analisa, audit dan
disesuaikan dengan perkembangan pemasaran yang ada dalam lingkungan
masyarakat.
Tugas direktur keuangan perusahaan
Beberapa tugas yang harus dijalankan sebagai seorang direktur keuangan ini
antara lain :
1. Mampu menjadikan dirinya sebagai ahli keuangan – Jantung utama sebagai
penggerak penting perusahaan adalah uang. Karena sifat dari uang adalah
sensitive bisa sebagai peningkat usaha bisa juga sebagai penghancur dalam bisnis.
Sehingga diperlukan adanya keahlian khusus dengan ketelitian tinggi yang
harus dimiliki oleh seorang ahli keuangan.
Peran ini juga diharapkan mampu dijalankan secara optimal dalam
menjawab isu-isu berhubungan dengan sistem akuntansi.
Dengan kemampuan seperti ini membuat karyawan perusahaan juga akan
berperan serta mengelola keuangan dengan benar sehingga pada saat setiap
pelaporan yang diminta tidak ada data yang fiktif dan bisa dibuktikan.

2. Mampu menggeneralisasikan bidang keuangan – Direktur keuangan harus mampu


mengelola keungan tidak hanya untuk proses produksi saja, namun juga untuk
proses perjalanan kegiatan perusahaan seperti pengelolaan untuk pemasaran,
penjualan, serta perencanaan yang akan dilakukan ke depannya agar perusahaan
bisa semakin berkembang dan bertumbuh.
Jika semua hal ini dapat dilakukan dengan baik dan lancar berarti seorang
direktur ini telah mampu melakukan generalisasi keuangan perusahaan.
3. Memimpin kinerja keuangan perusahaan – Oleh sebab posisi direktur merupakan
posisi tertinggi, kemampuan dalam memimpin kinerja keuangan baik dalam
analisis, audit pelaporan dan penggunaan dana yang dimiliki diharapkan sesuai
dengan standarisasi keuangan yang telah berlaku di perusahaan maupun
disesuaikan dengan peraturan pemerintahan yang ada.
4. Mampu memenangkan pertumbuhan perusahaan – Pertumbuhan dari perusahaan
dilihat dari pengelolaan keuangan yang baik dengan dana yang berasal dari modal
pribadi para pemegang saham maupun tambahan dana yang berasal dari lembaga
keuangan.
5. Kemampuan direktur juga harus mampu menjalankan kegiatan konsultasi serta
penggunaan dana tambahan dari investor untuk menunjang perjalanan usaha agar
semakin berkembang dan menjadi pemenang di tengah persaingan usaha dengan
berbagai perusahaan lainnya.
Simak juga ulasan terkait mengenai perbedaan akuntansi perusahaan dagang
dengan perusahaan jasa serta artikel terkait tentang wewenang dan tugas otoritas jasa
keuangan (OJK) pada sektor perbankan.
Kompetensi direktur keuangan
Berada dalam posisi sebagai direktur keuangan terbilang cukup tidak mudah
karena harus memenuhi berbagai kompetensi khusus untuk mampu menjalankan
tugas agar mutu keuangan dalam perusahaan tidak turun tetapi selalu bisa mencapai
grafik naik. Kompetensi yang dimaksud antara lain :
1. Perhitungan rasio keuangan – Dibutuhkan adanya analisa atau interpretasi
kepada data keuangan dalam perusahaan yang tercermin dari data laporan
keuangan perusahaan
Ukuran yang digunakan untuk analisa ini adalah rasio atau
perbandingan yang tidak hanya melulu menggunakan nilai mutlak.
Sehingga sebagai direktur keuangan harus menguasai perhitungan
rasio agar dapat memberikan jawaban atas pertanyaan mengenai :
bagaimana likuiditas perusahaan, bagaimana perusahaan mendapatkan
dana, apakah manajemen efektif dalam mendapatkan laba operasi atas
aktiva serta apakah pemegang saham mendapatkan tingkat pengembalian
yang cukup.
2. Perhitungan Time Value of Money – Artinya adalah nilai waktu uang
dimana uang yang didapatkan saat ini lebih berharga jika dibandingkan
dengan uang yang didapat di masa mendatang
Dan fungsi dari time of value adalah memberikan penilaian
terhadap perusahaan apakah usaha yang dijalankan mampu membawa
keuntungan atau tidak.
Penting sekali seorang direktur paham akan perhitungan ini karena
sebagai acuan dalam pengambilan keputusan dalam jangka panjang
menunjuk kepada adanya inflasi setiap tahun yang berdampak pada
berjalannya perusahaan.
3. Perhitungan Break Event Point (BEP) – Break event point adalah tehnik
analisa titik impas yang merupakan alat untuk mengkaji pelaksanaan
keuangan.
Dengan menggunakan perbandingan antara bermacam komponen
biaya yang timbul seperti biaya tetap dan biaya variable, pendapatan atau
keuntungan yang diterima perusahaan serta volume penjualan dari
perusahaan.
Sehingga melalui alat ini karena diyakini mampu membantu
membantu tingkat pertumbuhan dan perkembangan perusahaan secara
optimal direktur harus mampu menggunakan akurasi BEP.
BEP mulai dapat digunakan pada saat perusahaan sudah memiliki
biaya tetap dan variabel yang belum dapat dijelaskan apabila belum ada
transaksi jual beli dahulu.
Sebagai contoh ketika perusahaan sudah mulai beroperasi akan memiliki volume
produksi dalam jumlah tertentu, dari sini bisa dinyatakan apakah perusahaan tersebut
untung atau rugi berdasar apakah biaya tetap bisa menutupi biaya variabel.
Sehingga sebagai direktur keuangan dengan adanya BEP ini bertugas untuk
menentukan harga jual produk satuan di pasaran, menentukan jumlah produksi atau
minimal penjualan yang bisa menjadi penyebab kerugian perusahaan, melakukan
perencanaan laba yang ingin dicapai oleh perusahaan.
XI. DIREKTUR
Direktur merupakan seseorang yang telah ditunjuk untuk memimpin Perseroan
terbatas (PT). Baik karena seseorag itu memiliki perusahaan/pt tersebut ataupun
karena ditunjuk oleh pemilik usaha untuk emimpin perusahaan/pt. Atau secara
singkatnya direktur merupakan seseorang yang memimpin dalam sebuah perusahaan.
Untuk menetapkan direktur telah diatur dalam UU No. 40 Tahun 2007 mengenai
Perseroan Terbatas dimana dijelaskan dan menentukan fungsi, wewenang serta
tanggung jawab seorang direktur. Dalam sebuah perusahaan setidaknya ada satu
orang yang ditunjuk menjadi seorang direktur dengan metode yang telah ditentukan
dalam Anggaran Dasar Perusahaan untuk menentukan seorang direktur.

Pengertian Direktur Menurut ahli


Menurut KKBI
Pengertian direktur menuut KBBI yaitu pemimpin tertinggi dalam suatu
perusahaan yang bertugas memberikan bimbingan melalui pengarahan, nasihat,
bantuan, penerangan, dan lain sebagainya.
Menurut Wikipedia
Merupakan orang yang diberikan wewenang dan ditunjuk dalam rangka
memimpin suatau perusahaan baik swasta/pemerintah.
Tugas Direktur Secara Umum
Tugas direktur ternyata bukan hanya menghadiri sebuah rapat saja karna tugas
dan tanggung jawab direktur dibagi menjadi beberapa bagian. Adapun tugas direktur
secara umum yaitu :
1. Mengimplementasi visi dan misi dari perusahaan yang dipimpin
2. Menyusun strategi bisnis untuk memajukan perusahaan
3. Melakukan evaluasi terhadap perusahaan yang dipimpi
4. Melakukan rapat dengan semua jajaran yang ada pada perusahaan tersebut
5. Menunjuk orang yang mampu memimpin
6. Mengawasi suatu bisnis dan proses bisnis perusahaan yang dia pimpin
Tugas Direktur Secara Khusus
Setelah anda mengentahui pengertian tugas direktur secara umum, maka
selanjutnya adalah tugas direktur secara khusus tugas direktur antaralain :
- Direktur Utama
Direktur utama memiliki tugas yang penting seperti menjadi koordinator,
komunikator, pengambil keputusan, pengelola, sekaligus pemimpin dalam
perusahaan yang ia pimpin.
- Direktur Operasional
Sementara tugas direktur operasional yaitu bertanggung jawab terhadap
semua kegiatan operasional perusahaan, mencakup proses perencanaan hingga
pelaksanaan operasional. Direktur operasional sangat berkaitan pada bidang
perusahaannya.
- Direktur Keuangan
Tugas direktur keuangan tentu saja hanya meliputi bagian keuangan.
Seperti mengawasi laporan keuangan, maupun menyusun strategi keuangan bagi
sebuah perusahaan.
- Direktur Pemasaran
Sementara direktur pemasaran bertanggungjawab pada operasi pemasaran
secara keseluruhan perusahaan seperti merencanakan, mengarahkan dan
mengawasi seluruh kegiatan pemasaran perusahaan.

- Direktur Personalia
Adapun direktur personalia memiliki tugas untuk mengelola seluruh
karyawan yang berada di dalam perusahaan. Dimana direktur personalia
membantu karyawan untuk menyesuaikan diri dengan perusahaan tersebut.
Tanggung Jawab Direktur
Direktur memiliki tanggung jawab yang cukup berat karena harus mengatur
perusahaan secara menyeluruh. Adapun tanggung jawab direktur perusahaan secara
garis besar antaralain :
1. Membuat kebijakan-kebijakan dalam perusahaan yang dipimpin.
2. Memilih, menentukan, dan mengawasi pekerjaan setiap karyawan.
3. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan dan melaporkan laporan pada
pemegang saham.
4. Bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh perusahaan
Perbedaan Direktur dan Manajer
Meskipun kedua jabatan ini hampir memiliki persamaan, tetapi terdapat
perbedaan mendasar dalam definisi keduanya, dimana Manajer adalah individu yang
bertanggung jawab untuk mengatur dan mengendalikan organisasi. Sedangkan
direktur merupakan anggota organisasi yang dipilih dan ditunjuk untuk menjaga
aktivitas organisasi/perusahaan.
XII. DIREKTUR PERSONALIA
Direktur personalia mempunyai tugas untuk mengelola data seluruh karyawan
yang berada di dalam perusahaan. Dimana direktur personalia membantu karyawan
untuk mempersiapkan diri dengan perusahaan tersebut.
1. Menangani dan melihat cara kerja semua karyawan dalam perusahaan.
2. Sebagai penghubung antara manajemen dan staf serta membantu dalam hubungan
komunikasi mereka.
3. Memberi tahu semua karyawan apabila terjadi perubahan kebijakan yang ada
dalam perusahaan.
4. Merancang program atau acara yang akan meningkat kan moral karyawan
berguna untuk meningkat kan produktifitas perusahaan.
5. Mengawasi semua pemutusan dalam hubungan kerja karyawan.
6. Menjawab semua pertanyaan karyawan terkait tentang gaji.
XIII. MANAJER
Kata benda “manajer” berasal dari kata kerja “mengelola”, yang datang ke Inggris
sekitar tahun 1560. Kata itu berasal dari bahasa Italia maneggiare “to handle” atau “to
control a horse.”
Pengertian manajer adalah orang yang menjalankan kegiatan manajemen. Dalam
berbagai jenis organisasi, istilah manajer dapat direpresentasikan oleh istilah lain,
seperti presiden, ketua, wakil presiden, wakil ketua, kepala bagian, dan seterusnya.
Beberapa keahlian diperlukan agar para manajer dapat menjalankan fungsi-fungsi
manajernya dengan baik. Keahlian-keahlian tersebut diantaranya adalah keahlian
teknis, keahlian konseptual, keahlian berkomunikasi dan berinteraksi, keahlian dalam
pengambilan keputusan, keahlian dalam pengaturan waktu, keahlian dalam
manajemen global, serta keahlian dalam teknologi.
Fungsi Manajer
Fungsi manajer untuk bertanggung jawab mengelola perusahaan. Manajer
mungkin bertanggung jawab pada sebuah departemen dan orang-orang yang bekerja
di dalamnya. Dalam beberapa kasus, manajer bertanggung jawab atas keseluruhan
bisnis. Misalnya, "manajer restoran", bertanggung jawab atas seluruh restoran.
Seorang manajer adalah orang yang menjalankan fungsi manajerial utama.
Mereka harus memiliki kekuatan untuk mempekerjakan, memecat, mendisiplinkan,
melakukan penilaian kinerja, dan memantau kehadiran. Mereka juga harus memiliki
wewenang untuk menyetujui lembur, dan mengesahkan liburan. Berikut fungsi
manajer selengkapnya dilansir dari cliffnotes:
1. Perencanaan
Fungsi ini melibatkan pemetaan dengan tepat bagaimana mencapai tujuan
tertentu. Katakanlah, misalnya, tujuan organisasi adalah meningkatkan penjualan
perusahaan.
Manajer pertama-tama perlu memutuskan langkah mana yang diperlukan
untuk mencapai tujuan itu. Langkah-langkah ini mungkin termasuk meningkatkan
periklanan, inventaris, dan staf penjualan.
Langkah-langkah yang diperlukan ini dikembangkan menjadi sebuah
rencana. Ketika rencana sudah ada, manajer dapat mengikutinya untuk mencapai
tujuan meningkatkan penjualan perusahaan.
2. Pengorganisasian
Setelah sebuah rencana dibuat, seorang manajer perlu mengatur tim dan
materialnya sesuai dengan rencananya. Memberikan pekerjaan dan memberikan
wewenang adalah dua elemen penting dalam pengorganisasian.
3. Kepegawaian
Setelah seorang manajer memahami kebutuhan daerahnya, dia dapat
memutuskan untuk meningkatkan kepegawaiannya dengan merekrut, memilih,
melatih, dan mengembangkan karyawan. Seorang manajer dalam organisasi besar
sering bekerja dengan departemen sumber daya manusia perusahaan untuk
mencapai tujuan ini.
4. Memimpin
Seorang manajer perlu melakukan lebih dari sekadar merencanakan,
mengatur, dan mengatur timnya untuk mencapai tujuan. Dia juga harus
memimpin. Memimpin melibatkan memotivasi, mengkomunikasikan,
membimbing, dan mendorong. Ini membutuhkan manajer untuk melatih,
membantu, dan memecahkan masalah dengan karyawan.
5. Pengendalian
Setelah elemen lain berada di tempatnya, fungsi manajer belum selesai.
Dia perlu terus memeriksa hasil terhadap tujuan dan mengambil tindakan korektif
yang diperlukan untuk memastikan bahwa rencana daerahnya tetap sesuai
rencana.
Semua manajer di semua tingkat di setiap organisasi menjalankan fungsi
ini, tetapi jumlah waktu yang dihabiskan manajer untuk masing-masing fungsi
bergantung pada tingkat manajemen dan organisasi tertentu.
Peran yang Dilakukan Manajer
Seorang manajer memiliki banyak jabatan. Tidak hanya seorang manajer sebagai
pemimpin tim, tetapi dia juga seorang perencana, penyelenggara, pemandu sorak,
pelatih, pemecah masalah, dan pembuat keputusan, semuanya digabung menjadi satu.
Ini hanyalah beberapa dari peran seorang manajer.
Selain itu, jadwal manajer biasanya padat. Apakah mereka sibuk dengan rapat
karyawan, masalah tak terduga, atau sesi strategi, manajer sering kali menemukan
sedikit waktu luang di kalender mereka.
Dalam buku klasiknya, The Nature of Managerial Work, Henry Mintzberg
menggambarkan sepuluh peran yang diisi oleh seorang manajer. Peran ini terbagi
dalam tiga kategori:
- Interpersonal: Peran ini melibatkan interaksi manusia.
- Informasi: Peran ini melibatkan berbagi dan menganalisis informasi.
- Keputusan: Peran ini melibatkan pengambilan keputusan.
Kualitas Manajer yang Baik
Menurut Young Entrepreneur Council (YEC), manajer yang baik harus memiliki
kualitas sebagai berikut: Akuntabilitas, Karakter, Afinitas budaya, Prioritas,
Kehangatan, Kesabaran, Kejujuran, Ketegasan, Empati, Sikap positif, Kompetensi,
Fleksibilitas
Tugas-tugas Utama Manajer
1. Melakukan Manajemen Sumber Daya Manusia
2. Merencanakan tingkat kepegawaian.
3. Bekerja dengan staf Sumber Daya Manusia untuk merekrut, mewawancarai,
memilih, mempekerjakan, dan mempekerjakan sejumlah karyawan yang sesuai.
4. Memberikan pengawasan dan arahan kepada karyawan di unit operasi sesuai
dengan kebijakan dan prosedur organisasi.
5. Melatih, membimbing, dan mengembangkan staf, termasuk mengawasi orientasi
karyawan baru dan memberikan perencanaan dan peluang pengembangan karier.
6. Memberdayakan karyawan untuk bertanggung jawab atas pekerjaan dan tujuan
mereka. Delegasikan tanggung jawab dan harapkan akuntabilitas dan umpan balik
rutin.
7. Memupuk semangat kerja tim dan persatuan di antara anggota departemen yang
memungkinkan terjadinya ketidaksepakatan atas gagasan, konflik dan resolusi
konflik yang cepat, dan penghargaan terhadap keragaman serta kekompakan,
dukungan, dan bekerja sama secara efektif untuk memungkinkan setiap karyawan
dan departemen untuk berhasil.
Secara sadar, ciptakan budaya tempat kerja yang konsisten dengan keseluruhan
organisasi dan yang menekankan misi, visi, prinsip panduan, dan nilai-nilai organisasi
yang teridentifikasi.
Pimpin karyawan dengan menggunakan manajemen kinerja dan proses
pengembangan yang menyediakan konteks dan kerangka kerja secara keseluruhan
untuk mendorong kontribusi karyawan dan termasuk penetapan tujuan, umpan balik,
dan perencanaan pengembangan kinerja.
Pimpin karyawan untuk memenuhi ekspektasi organisasi akan produktivitas,
kualitas, peningkatan berkelanjutan, dan pencapaian tujuan.
Memberikan umpan balik kinerja yang efektif melalui pengakuan karyawan,
penghargaan, dan tindakan disipliner, dengan bantuan HRD, jika diperlukan.
Menjaga jadwal kerja karyawan termasuk tugas, rotasi pekerjaan, pelatihan,
liburan, dan cuti dibayar, telecommuting, perlindungan ketidakhadiran, dan
penjadwalan lembur.
Pertahankan komunikasi yang transparan. Mengkomunikasikan informasi
organisasi dengan tepat melalui rapat departemen, rapat satu lawan satu, dan email
yang sesuai, IM (Pesan Instan), dan komunikasi antarpribadi biasa.
XIV. MANAJER PERSONALIA
Manajer Personalia adalah? Manajer personalia adalah seseorang yang
bertanggung jawab terhadap perkerjaan administratif dalam suatu perusahaan.
Kegiatan administratif yang dimaksudkan seperti rekrutmen, menganalisis dan
mengevaluasi pekerjaan, pengelolaan gaji, penyelesaian perselisihan dan juga
kepatuhan hukum terkait tenaga kerja dan lainnya. Manager personalia adalah peran
tradisional yang sebagian besar melakukan tugas yang berkaitan dengan fungsi
administratif.
Fokus utama dari manager personalia yaitu berada pada pongelolaan karyawan
dalam suatu perusahaan atau organisasi. Pada zaman modern pengelolaan dilakukan
oleh Managemen Sumber Daya Manusia. Manajemen HRD ini juga melakukan tugas
dari manajer personalia. Bedanya ketika manajer HRD dapat masuk kedalam tim
manaemen eksekutif dan perencanaan strategi jangka panjang. Namun manajer
personalian tidak dapat melakukan hal tersebut.
Peran dari manajer personalia hampir sama dengan manajer staff. Ketika
Manaemen HRD berfokus pada pengembangan organisasi. Manajer personalia lebih
fokus pada kebutuhan bisnis dan melakukan perubahan kebijakan atau prosedur
dengan sesuai.
Tanggung Jawab Manajer Personalia
Dalam perkerjaannya manajer personalia memiliki beberapa tanggung jawab
penting dalam perusahaan atau organisasi. Seperti peran manaer lainnya, manajer
personalian bertanggung jawab besar terhadap manajemen departemennya secara
keseluruhan. Manaemen departemen yang dimaksud yaitu baik dari segi manajerial
dasar seperti pengorganisasian, perencanaan, pengendalaian dan juga pengarahan.
Selain dari segi manajerial dasar, hal lainnya yaitu berupa fungsi operasional.
Fungsi operasional di dalamnya mencakup pelatihan, perekrutan dan hal lainnya yang
juga termasuk peran penting. Manager personalia memiliki tanggung awab penting
dalam menjembatani dan juga mengintegrasikan manajemen personalia dengan
hubungan dalam organisasi.
Peran Manajer Personalia Adalah ?
Manajer personalian memiliki peran penting dalam suatu perusahaan atau
organisasi. Berikut ini adalah peran yang dimiliki oleh manajer personalia sebagai
berikut.
1. Membantu dalam perekrutan karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan atau
organisasi. Hal yang bias adilakukan yaitu dengan melakukan pengumpulan
informasi dari tenaga kerja yang dibutuhkan.
2. Membantu penangan masalah yang teradi antara karyawan kerja. Membatu dan
juga ikut menasihati manajer lini terkait masalah personalia.
3. Memastikan penggajian karyawan dilakukan sesuai dengan standar yang ada.
4. Membantu menyusun kebijakan yang berkaitan dengan pekerja bersama dengan
manajer puncak.
5. Bertindak sebagai konselor ketika terdapat permasalahan yang di alami pegawai
kerja. Dan membantu untuk mencari jalan keluarnya.
Fungsi Manajer Personalia
Seperti halnya dengan managemen lainnya yang memikul tugas dan fungsi
masing – masing. Manajer personalia juga memiliki fungsinya yaitu yang berfokus
kepada manusia yang berkerja di perusahaan tersebut. Manajer personalia yang baik
yaitu memberikan perhatian kepada masalah – masalah yang berkaitan dengan SDM.
Berkontribusi dengan baik terhadap pemecahan masalah manajemen yang ada.
Dan selain itu juga membantu penyelesaian masalah mengenai SDM yang ada.
Berikut ini adalah fungsi kerja dari manajer personalia.
1. Sebagai Konselor Yang Baik
Sebagai manajer personalia yang tentunya berhubungan langsung dengan
masalah sumber daya manusia yang ada. Fungsi manajer personalia menjadi
konserlor sangatlah penting. Sebagi seorang manajer personalia harus mampu
menjadi konselor yang dapat menampung masalah yang karyawan. Baik dalam
hal karir, keluarga, keuangan, bahkan kehiduoan sosial yang dimiliki karyawan
tersebut.
Konselor tidak hanya menjadi tempat penampungan masalah, namun juga
seharusnya mampu memberikan nasihat atau jalan keluar dari masalah tersebut.
2. Memulai Suatu Kebijakan
Sadar atau tidak, memulai suatu kebijakan merupakan salah satu fungsi
utama dari manajer personalia. Baik dari segi memulai atau membantu dalam
penyusunan kebijakan, manajer personalia turut andil di dalamnya. Fungsi lainnya
yaitu membantu manajemen senior untuk menyusun atau merumuskan kebijakan
yang berkaitan dengan manajer personalia. Kebijakan lain yang di bantu dalam
menyusunnya yaitu masalah administrasi gai karyawan, mutasi karyawan, catatan
dan penilaian keyawan dan juga kegiatan kesejahteraan.

3. Penasehat Dalam Perusahaan


Setiap manajer memiliki tanggung jawab besar dalam suatu perusahaan.
Dan setiap manajer juga menghadapi banyak sekali masalah. Dalam menghadapi
permasalahan personalia harus turun tangan langsung dalam menanganinya.
Manajer personalia harus bisa memberikan nasehat terhadap SDA yang sedang
berada dalam masalah. Manajer personalia harus akrab tau benar undang –
undang dan hukum yang menaungi sumber daya manusia.
4. Integrasi Karyawan Dan Manajemen
Manajer personalia juga memiliki fungsi sebagai jembatan antara
karyawan dengan manajemen. Dia harus mengupayakan hubungan yang baik
terjalin dalam suatu organisasi atau perusahaan tersebut. Manajer personalia harus
mengupayakan terjalinnya hubungan antara serikat kerja atau keryawan yang ada
dengan kebijakan organisasi. Atau dalam kata lain manajemen personalia
membantu memahamkan karyawan terkait kebiakan yang ada.
Dia berusaha membatu karyawan, serta mengkomunikasikan dan
memberikan perhatian para karyawan kepada manajemen senior.
5. Menjadi Perwakilan
Fungsi kerja dari manajer personalia lainnya yaitu bertanggung jawab
mewakili perusahaan untuk mengkomunikasikan kebijakan manajemen.
Komunikasi mengenai kebijakan yang berlaku dalam perusahaan sangatlah
penting. Peran pengkomunikasian kebijakan perusahaan ini dirasa sangat cocok
dengan manaer personalia. Karena manajer personalia mengetahui operasional
yang terjadi dalam perusahaan tersebut.
6. Sebagai Pengambil Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan fungsi dari manajer personalia
mengenai masalah sumber daya manusia yang ada. Selain itu tentu saja dia juga
membantu penyusunan kebijakan dan program manajemen personalia.
7. Memimpin Karyawan
Karena sangat berhubungan erat dengan sumber daya manusia yang ada.
Manajer personalia juga berfungsi untuk menjadi pemimpin dan membimbing
karyawan. Dengan menjaga komunikasi maka akan memudahkan manajer
personalia untuk memastikan karyawan baik-baik saja. Dia juga berfungsi
memberikan motifasi sehingga karyawan semakin semangat dalam berkerja.
8. Memberikan Kesejahteraan
Secara umum manajemen personalia bertindak sebagai petugas
kesejahteraan. Karena itu manajer personalia juga memastikan fasilitas dan juga
layanan yang diterima oleh para karyawan. Hal ini tentu saja dilakukan untuk
memastikan kesejahteraan karyawan yang ada. Bentuk fasilitas yang dipastikan
diantaranya yaitu transportasi karyawan, kantin dan juga rawat inap misalya.
9. Melakukan Kontrol Penelitian
Manaer personalia yang bersentuhan langsung dengan sumber daya
manusia membuatnya memegang data dan laporan karyawan. Laporan atau data
yang dimaksud salah satunya seperti absensi karyawan, perputaran tenaga kerja
yang terjadi dan lain-lainnya. Dengan data atau laporan yang didapatkan tersebut
dapat dianalisis. Untuk kemudian hasil analisis dapat dirumuskan dalam
penyusunan kebiakan kepada manajemen senior.
XV. MANAJER PEMASARAN
Tugas Manajer khususnya manajer pemasaran secara umum memanglah bertujuan
untuk memastikan bahwa keinginan dari pelanggan terakomodir oleh perusahaan.
Sehingga hal tersebut menciptakan profit bagi perusahaan.
Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab besar dalam rangka
peningkatan profit perusahaan. Diantara tugas manajer pemasaran yaitu selalu harus
dapat menganalisiss kesempatan kedepan, membuat rumusan dan melaksanakan
kegiatan yang dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang sudah ditentukan oleh
perusahaan.
Pada dasarnya memang tugas manajer pemasaran adalah melaksanakan fungsi
manajemen khususnya dalam bidang pemasaran. Fungsi manajemen yang dilakukan
sebagai tugas manajer pemasaran seperti Planning, Organizing, Actuating, dan
Evaluation (POAC).
Namun lebih spesifik mengenai tugas manajer pemasaran beserta tanggung jawab
dan wewenangnya akan dibahas secara mendetail pada artikel ini
Tujuan Manajer Pemasaran
Manajer Pemasaran memiliki beberapa tujuan yang harus dicapai. Tujuan ini
merupakan turunan dari tujuan perusahaan yang harus direalisasikan. Terdapat dua
tujuan manajer pemasaran yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
Target secara umum dari manajer pemasaran sama dengan tujuan dari
perusahaan yaitu memperoleh laba sebesar-besarnya. Laba merupakan suatu hasil
yang digunakan sebagai alat ukur keberhasilan perusahaan.
Meskipun demikian, laba tidak hanya berasal dari kegiatan penjualan.
Manajer pemasaran harus dapat memberikan kepuasan terhadap konsumen atau
pelanggan untuk memperoleh hasil laba yang tinggi.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan manajer pemasaran adalah untuk mencapai tujuan
umum atau tujuan keseluruhannya. Maka dari itu unutk memperoleh laba yang
setinggi-tingginya perlu dicapai tujuan khusus manajer pemasaran sebagai berikut
: Adanya peningkatan kualitas produk., Memperlebar pangsa pasar,Memperoleh
laba dalam jangka pendek.
Tugas Manajer Pemasaran
Setelah diruaikan mengenai tujuan dari manajer pemasaran maka tujuan tersebut
dapat direalisasikan dengan berbagai program di dalamnya. Program tersebut
dibreakdown kemabali menjadi tugas tugas manajer pemasaran. Adapun dalam
manajemen pemasaran terdapat tugas manajer yang harus dilakukan yang meliputi
tugas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Tugas manajer pemasaran adalah
memastikan bahwa kegiatan tersebut berjalan dengan lancar. Berikut penjelasan tugas
manajer pada bidang pemasaran secara mendetail :
1. Perencanaan
Ada 7 proses perencanaan yang dilakukan oleh manajer pemasaran,
diantaranya :
o Menyusun strategi pemasaran berdasarkan kondisi pasar dan kemampuan
perusahaan.
o Merumuskan riset pemasaran sesuai trend yang terjadi di pasar khususnya
pada produk pesaing yang serupa.
o Menganalisis peluang usaha.
o Menetapkan langkah alternatif untuk mengantisipasi adanya kondisi yang
merugikan perusahaan.
o Menyusun kebijakan terkait kegiatan pemasaran.
o Mengidentifikasi dan memproyeksikan potensi dan peluang usaha.
o Merencanakan perluasan pangsa pasar dan jaringannya.
2. Pelaksanaan
Tugas manajer pemasaran setelah menyusun perencanaan yaitu
melaksanakan tugas manajer dalam pelaksanaan di lapang. Terdapat 17 tugas
pelaksanaan manajer pemasaran, yaitu :
o Memimpin bidang atau departemen pemasaran beserta seluruh sumber
daya yang dimiliki.
o Mengarahkan departemen pemasaran untuk mencapai produktivitas
maksimal seefisien dan seefektif mungkin.
o Membangun interaksi dan kerjasama dengan konsumen/pelanggan dengan
sebaik-baiknya.
o Menetapkan sasaran penjualan.
o Saling berkoordinasi dengan departemen lain yang terkait yang
berhubungan dengan penetapan harga jual di tingkat konsumen maupun
distributor.
o Menerima apabila terjadi complain dari konsumen yang tidak dapat diatasi
oleh staff operasional.
o Melakukan pengesahan terkait standard operasional procedure (SOP) di
departement pemasaran.
o Mengkontrol di setiap aktivitas pemasaran yang dilakukan agar sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun dan tercapainya tujuan. Misalkan
pada pencapaian volume penjualan maupun perolehan laba.
o Sigap dalam mengambil keputusan yang antisipatif dalam menghadapi
masalah pemasaran.
o Menyediakan pelayanan kredit pembelian terhadap konsumen dengan
batasan yang disesuaikan kondisi perusahaan.
o Apabila terjadi overload produksi maka dilakukan demarketing.
o Menganalisa konsumen yang terjebak pada kredit macet dan segera
mengatasi permasalahan tersebut.
o Melakukan analisis terhadap kondisi pasar dan perilaku konsumen dan
menggunakannya sebagai dasar dalam penetapan kebijakan.
o Up to date terhadap peraturan yang diberlakukan pemerintah yang
berkaitan dengan tata niaga serta menganalisisnya dalam penetapan
kebijakan.
o Melakukan record terhadap semua staff pemasaran akan kinerjanya dan
memberikan reward and punishment bila diperlukan.
o Menilai kinerja kepala bagian pemasaran.
o Menjalankan tugas yang telah ditentukan yang berkaitan dengan fungsi
pemasaran sebagai tugas manajer pemasaran.
3. Pengawasan
Kegiatan ketiga dalam tugas manajer pemasaran yaitu melakukan
pengawasan. Pengawasan dilakukan oleh setiap manajer tanpa terkecuali manajer
pemasaran. Pada intinya tugas manajer pemasaran terhadap penagwasan
dilakukan seiring dengan tugas perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pemasaran.
Namun ada 2 aspek mendasar yang dilakukan dalam tugas pengawasan manajer
pemasaran, yaitu :
o Menjamin perencanaan strategi pemasaran yang telah disusun
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
o Mengawasi seluruh kegiatan pelaksanaan pemasaran yang dilaksanakan
oleh departemen pemasaran dengan efektif dan efisien.
Tanggung Jawab Manajer Pemasaran
Disamping tugas manajer pemasaran yang telah dibahas diatas. Manajer
pemasaran memiliki tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Pada intinya tanggung
jawab manajer pemasaran adalah memastikan tugas berjalan dengan lancar. Namun
secara lebih detail terdapat 6 tannggung jawab manajer pemasaran yang harus
dipenuhi. Tanggung jawab manajer pemasaran adalah sebagai berikut :
- Bertanggung jawab terhadap perencanaan dan strategi pemasaran yang telah
dirumuskan.
- Bersedia bertanggung jawab memastikan segala kinerja di departemen pemasaran
berjalan efektif dan efisien.
- Membangun interaksi yang baik dengan pelanggan.
- Memahami dan bertanggung jawab atas hasil kerja di divisi operasional
pemasaran.
- Menjaga komitmen dan konsistensi terhadap pemberlakuakn aturan atau SOP
kemudian melakukan analisa efisiensi pada SOP tersebut.
- Mengkontrol kedisiplinan pada kinerja departemen pemasaran berdasarkan aturan
yang berlaku.
Wewenang Manajer Pemasaran
Sejalan dengan tanggung jawab yang dimiliki. Manajer pemasaran memiliki
wewenang dalam melaksanakan tugas manajer pemasaran agar keberlangsungan
kegiatan pemasaran berjalan dnegan baik. Adapun wewenang memiliki fungsi
sebagai jalan atau sarana dari manajer pemasaran untuk mengatur segala aktivitas
dalam manajemen pemasaran perusahaan.

Terdapat 5 wewenang manajer pemasaran yaitu :


1. Menetapkan kebijakan mengenai seluruh aktivitas pemasaran.
2. Merumuskan dan menteapkan harga jual produk baik ditingkat distributor
maupun konsumen akhir.
3. Sanggup untuk tidak menerima pesanan/permintaan konsumen pada keadaan
tertentu.
4. Menambahkan maupun mengurangi segala hal mengenai pola kerja di departemen
pemasaran.
5. Dapat melakukan koreksi terhadap segala kontrak yang dilakukan departemen
pemasaran.
XVI. MANAJER PABRIK/PRODUKSI
Pengertian Manajer Produksi
Manajer produksi seorang yang terlibat perencanaan, koordinasi dan kontrol dari
proses manufaktur dan bertanggung jawab memastikan barang dan jasa diproduksi
secara efisien, jumlah produksi yang benar & akurat, diproduksi sesuai dengan
anggaran biaya yang tepat dan berkualitas sesuai standar perusahaan.Ruang lingkup
pekerjaan tergantung pada sifat dari sistem produksi. Banyak perusahaan yang terlibat
dalam beberapa jenis produksi, menambah kompleksitas peran. Kemungkinan bahwa
manajer produksi juga bertanggung jawab untuk sumber daya manusia dan material.
Manajer produksi merupakan salah satu posisi yang penting dalam sebuah
perusahaan. Tentu saja selain gaji yang menggoda, posisi ini juga bergengsi bagi
pemegangnya karena membawahi banyak pegawai.Kemudian posisi ini juga sangat
strategis dan posisi kunci dalam keberlangsungan dari perkembangan dari produksi
dari suatu perusahaan.
Memang kelebihan dari posisi seorang manajer produksi adalah gaji dan gengsi,
namun selain itu seorang manajer produksi harus mampu mengemban tanggung
jawab yang besar dalam masalah produksi di perusahaan. Manajemen produksi
adalah tugas utama dari manajer produksi.Produksi sendiri merupakan komponen
penting dari sebuah perusahaan atau dapat dibilang sumber kehidupan dari
perusahaan itu sendiri.Tak sembarangan orang bisa menempati posisi ini, seleksi
sebagai manajer produksi juga biasanya sangat ketat. Kandidat dari manajer produksi
ditunjuk harus mempunyai banyak kemampuan seperti kemampuan manajemen yang
mumpuni, kemudian pengetahuan teknis atau lapangan, selain itu juga jiwa seorang
pemimpin yang kuat dan dapat dipercaya.
Untuk menjadi seorang manajer produksi, bekal sebuah ijazah atau bahkan hanya
sekedar ilmu manajemen produksi ekonomi yang merupakan pendidikan formal
tidaklah cukup. Pendidikan formal ekonomi manajemen memang penting namun
bukan satu-satunya yang harus dikuasai oleh seorang manajer produksi. Seorang
manajer produksi haruslah berpengalaman dalam bidang produksi dari perusahaan
tersebut.Setiap produksi dari setiap perusahaan pasti memiliki cara dan ciri khusus,
oleh karena itu seorang manajer produksi harus mengetahui dan tahu bagaimana cara
yang tepat untuk mengelola bagian produksi dari perusahaan tersebut. Jam terbang
atau pengalaman merupakan faktor yang penting.
Tugas dan Tanggung Jawab Manajer Produksi / Production Manager
Manajer produksi memiliki tanggung jawab atas manajemen teknis, pengawasan
dan pengendalian dalam proses produksi. Seorang manajer produksi harus
memastikan bahwa proses manufaktur dapat berjalan dengan andal dan efisien.
Mereka juga harus mengawasi operasi harian serta mengkoordinasi, merencanakan
serta mengarahkan seluruh kegiatan produksi.
Hal dasar yang harus dimiliki oleh manajer produksi, diantaranya : Kepercayaan,
Memiliki keterampilan teknis, Keterampilan manajemen proyek, Organisasi dan
efisiensi, Memiliki jiwa kepemimpinan dan interpersonal, Memiliki kemampuan
untuk memecahkan masalah, Keahlian IT dan numerik, Kemampuan berkomunikasi
dengan baik, Dapat bekerja sama dalam tim, Menguasai manajemen waktu dengan
baik, Mampu untuk bertoleransi terhadap stress, Mampu beradaptasi dengan baik,
Jujur, bertanggung jawab dan kreatif serta proaktif, Dapat mengambangkan dan
membuat strategi bisnis
Manajer produksi juga harus dapat bertanggung jawab dan menangani proses
produksi sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Beberapa tugas manajer produksi, yaitu :
1. Membuat rencana jadwal produksi untuk pekerjaan itu
2. Menerapkan dan mengendalikan jadwal produksi
3. Meninjau dan menyesuaikan jadwal di mana diperlukan
4. Menentukan sumber daya manusia yang dibutuhkan
5. Menentukan sumber daya material yang dibutuhkan
6. Mengelola sumber daya manusia dan material untuk memenuhi target produksi
7. Membuat keputusan tentang penggunaan peralatan, pemeliharaan, modifikasi, dan
pengadaan
8. Menerapkan prosedur operasi standar untuk operasi produksi
9. Memastikan bahwa prosedur operasi standar dipatuhi
10. Memastikan implementasi dan kepatuhan terhadap prosedur kesehatan dan
keselamatan
11. Menetapkan standar kualitas produk
12. Memantau standar kualitas produk
13. Menerapkan dan menegakkan kontrol kualitas dan program pelacakan untuk
memenuhi tujuan kualitas
14. Membuat analisa produksi dan kontrol kualitas untuk mendeteksi dan
memperbaiki masalah
15. Menentukan dan mengimplementasikan peningkatan pada proses produksi
16. Menyiapkan dan memelihara laporan produksi
17. Memantau dan meninjau kinerja staf dan mengatur intervensi yang diperlukan
untuk perbaikan
18. Membuat perkiraan biaya produksi
19. Menetapkan anggaran produksi
20. Mengelola anggaran produksi
21. Mengimplementasikan program pengendalian biaya
22. Memastikan kolaborasi dan koordinasi yang efisien antara departemen terkait
termasuk pengadaan, distribusi dan manajemen
Tanggung jawab manajer produksi / Production Manager
1. Mengawasi proses produksi, menyusun jadwal produksi
2. Memastikan anggaran biaya produksi efektif
3. Memutuskan sumber apa yang diperlukan
4. Menyusun skala waktu untuk pekerjaan
5. Memperkirakan biaya dan menetapkan standar kualitas
6. Memantau proses produksi dan menyesuaikan jadwal yang diperlukan
7. Bertanggung jawab untuk pemilihan dan pemeliharaan peralatan
8. Memantau standar produk dan melaksanakan program kontrol kualitas
9. Bertanggung jawab sebagai penghubung antar departemen yang berbeda,
misalnya pemasok, manajer
10. Bekerja dengan manajer untuk melaksanakan kebijakan dan tujuan perusahaan
11. Memastikan bahwa pedoman kesehatan dan keselamatan diikuti
12. Mengawasi dan memotivasi tim pekerja
13. Meninjau kinerja pekerja
14. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan
Wewenang Manajer produksi
Beberapa wewenang manajer produksi adalah sebagai berikut :
1. Memberi nasehat, saran dan penilaian terhadap kinerja bawahannya.
2. Memberikan sanksi kepada bawahannya setiap terjadi pelanggaran bawahan.
3. Meminta nasehat, petunjuk dan bimbingan dari atasnya.
4. Menciptakan inovasi baru untuk kegiatan produksi.
5. Memberikan nasihat kepada perusahaan yang berkaitan dengan produksi.
6. Melakukan koordinasi dengan bagian lain yang terkait dengan produksi
XVII. ADMINSITRASI
Pengertian Manajemen Administrasi
Pengertian manajemen administrasi adalah suatu bidang manajemen yang
menginformasikan mengenai layanan administrasi untuk menjalankan aktivitas
dengan efektif. Manajemen administrasi sangat mempengaruhi kelancaran kegiatan
bidang lainnya dan seringkali dipakai untuk materi pengambilan keputusan.
Hubungan antara administrasi dan manajemen adalah administrasi sebagai
penyelenggara dan manajemen sebagai pihak penyelenggara kerja. Jadi kombinasi
manajemen dan administrasi diartikan sebagai penyelenggaraan kerja yang dijalankan
secara bersama oleh pihak-pihak terkait agar tujuan yang ditetapkan tercapai.
Memang seringkali, kekuatan manajemen administrasi tak nampak namun apabila
ada kesalahan dalam pengolahannya maka dapat menyebabkan terjadinya kekacauan.
Sebab manajemen administrasi bertanggung jawab dalam perencanaan kegiatan,
penyediaan barang, pengatur perubahan antar departemen dan membantu mengkaji
dan memecat pegawai.
Ada banyak pihak yang membutuhkan kegiatan administrasi diantaranya kantor
pemerintahan, kantor pelayanan publik, perusahaan negara/swasta, yayasan, lembaga
organiasi non profit dan juga manajer pabrik. Saat ini banyak perguruan tinggi atau
universitas yang membuka jurusan manajemen administrasi dimana dengan prospek
kerja sebagai staf SDM, marketing, administrator dan juga sekretaris.
Penegrtian Menurut para Ahli
George R. Terry
Manajemen administrasi diartikan sebagai kegiatan perencanaan, pengendalian, dan
pengorganisasian pekerjaan, serta penggerakan para pekerja agar mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
Millis Geoffrey
Manajemen administrasi yaitu seni membimbing personel kantor dalam
mempergunakan sarana yang sesuai dengan lingkungan demi mencapai tujuan yang
ditetapkan.
W.H. Evans
Manajemen administrasi adalah fungsi yang berkaitan dengan manajemen dan
pengarahan berbagai tahap operasional perusahaan tentang pengolahan bahan,
keterangan, komunikasi dan memori organisasi.
Gie (1991:4)
Manajemen administrasi adalah suatu rangkaian kegiatan perencanaan,
pengorganisasian (mengatur dan menyusun), pengarahan, pengawasan dan
pengendakuan hingga penyelenggaraan secara tertib pekerjaan kantor untuk mencapai
tujuan.
Tujuan Manajemen Administrasi
Tujuan manajemen administrasi, diantaranya yaitu:
- Mengatur semua data dan keterangan dengan lengkap, melindungi dan
menyimpan serta menginformasikan pada yang memerlukannya.
- Menunjukkan laporan dan catatan penting beserta rincian biaya yang sesuai.
- Membantu perusahaan untuk memelihara dan memenuhi kebutuhan yang
berhubungan dengan administrasi.
- Melayani tata usaha pada mitra kerja dan konsumen.
- Menyajikan laporan yang terbaru dan relevan.
Fungsi Manajemen Administrasi
Fungsi manajemen administrasi, diantaranya yaitu:
- Merencanakan hal yang berkaitan dengan administrasi, seperti perawatan sarana
dan prasarana perusahaan misalnya anggaran, ventilasi, tata ruang, dan lain
sebagainya.
- Melakukan pengorganisasian dengan mengelompokkan alat yang dipakai dalam
bidang usaha, tugas, tanggung jawab dan sumber daya manusia yang terbagi
didalamnya. Tujuan hal tersebut dilakukan adalah agar tercipta organisasi yang
sejalan dengan visi perusahaan.
- Memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan khususnya pada lingkup
administrasi.
- Mengawasi proses administrasi kantor.
Tugas Manajemen Administrasi
Tugas manajemen administrasi adalah menyusun, mengatur, mengorganisasikan,
mengendalian kegiatan, inventaris, informasi dan arsip perusahaan. Selain itu, tugas
manajemen administrasi adalah mengurusi permasalahan ketatausahaan, mengolah
informasi dan data perusahaan. Secara umu, tugas manajemen administrasi adalah
penggandaan (duplicating), pengiriman pesan dan lainnya yang sejenis (mailing) serta
kalkulasi (calculating).
XVIII. DIVISI REGIONAL
Pada komponen berikutnya tersedia divisi regional yang mana fungsi dan
tugasnya bisa memberi akses terbuka dalam menjalankan kebijakan dan prosedur
baku sebuah kantor pusat. Divisi regional akan memberi proses operasional sebuah
badan usaha. Tujuannya untuk menambah nilai keuntungan perusahaan.
Bahkan untuk tugas divisi regional ini masih berhubungan dengan penanaman
saham. Sehingga dari semua komponen utama di dalam divisi regional justru bisa
memberi akses terbuka dari sebuah bidang bisnis sampai akhirnya semua komponen
bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Divisi regional bertugas untuk mengelola aset perusahaan serta menjalankan
bisnis sesuai dengan arahan perusahaan.
Tugas lainnya dari divisi regional adalah melaksanakan prosedur dan kebijakan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan serta menyepakati target kerja bersama dengan
direksi.
CONTOH STRUKTUR PERUSAHAAN/ORGANISASI DI INDONESIA

Struktur Organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.


 
 

Pembagian Tugas dari Struktur Organisasi


Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur
organisasi sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai berikut:
1. Manajer Umum (General Manager
Manejer utama mempunyai wewenang tertinggi perusahaan yang bertanggung
jawab atas berlangsungnya segala kegiatan perusahaan meliputi memimpin mengatur,
membimbing dan mengarahkan organisasi perusahaan, dimana kegiatan tersebut untuk
mencapai prestasi yang tinggi dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan
jaminan sistem mutu yang selalu terjaga dan dilaksanakan secara konsisten.
2. Manajer Pabrik (Factory Manager)
Manajer pabrik bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi
kegiatan yang berhubungan dengan produksi dan mengambil tindakan untuk kelancaran
jalannya proses produksi. Selain itu manajer pabrik memiliki tugas dan tanggung jawab:
- Merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan
manufacturing  yang meliputi PPIC, produksi, teknik purchasing dan gudang
untuk memperlancar proses pencapaian sasaran perusahaan baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
- Meningkatkan usaha dalam bidang peningkatan mutu produk, produktifitas kerja
dan pengendalian biaya operasional secara kontinu.
- Mengatur dan mengendalikan proses manufacturing sesuai dengan standar yang
ditentukan.
3. Supervisor Produksi (Production Supervisor)
Supervisor produksi bertugas menyempurnakan organisasi, prosedur dan sistem
kerja guna pencapaian dalam semua aspek. Menyediakan kebutuhan sarana dan fasilitas
kerja sesuai dengan persyaratan.
4. Manajer Teknik (Manager Technical)
Bertugas merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan teknik
sehingga dapat menjamin kelancaran operasional mesin produksi dan sarana penunjang.
Membuat perencanaan kerja yang diselaraskan dengan tujuan manajemen khususnya
dalam kegiatan yang menyangkut teknik. Menjaga pelaksanaan perawatan dan perbaikan
mesin.
5. Manajer Gudang (Warehouse Manager)
Manajer gudang bertugas merencanakan dan mengendalikan kegiatan
pergudangan, sehingga tercapai tujuan utamanya, diantaranya keamanan, keakurasian
jumlah dan kebutuhan barang yang dikelola, dengan melaksanakan sistem dan prosedur
yang telah ditetapkan manajemen. Menerapkan prosedur kerja, termasuk syarat-syarat,
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk menjaga dan memelihara semua aset
perusahaan berupa aset tetap atau aset tidak tetap. Menjaga kelancaran dan pelaksanaan
semua kegiatan arus transaksi barang melalui penentuan tata letak gudang serta
penunjang tenaga pelaksana, agar tercapai pemanfaatan fasilitas dan optimalisasi tenaga
kerja.
6. Supervisor PPIC
Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi dan mengendalikan
pengadaan bahan baku (Raw Material)/RM dan barang jadi (Finish Good)/FG.
Merencanakan kedatangan RM untuk menunjang kelancaran proses produksi sesuai
jadwal yang telah dibuat. Membuat jadwal produksi berdasarkan Confirmed Weekly
Order (CWO) yang diterima. Memantau tingkat persediaan dari gudang RM maupun FG
sehingga standard dan persediaan penyangga tetap terjaga.
7. Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process Development
and Quality Manager)
- Manajer PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa bahan baku,
bahan tambahan, produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi analisa kualitas
produksi, bertanggung jawab atas kelengkapan laboratorium untuk analisa dan
pengembangan produk. Selain itu BPDQC bertugas dan bertanggung jawab:
Mengendalikan semua kegiatan departemen PDQC dalam aspek proses
pengendalian mutu untuk menjamin kelangsungan aktifitas perusahaan.
- Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan GLP dan Kalibrasi di laboratorium serta
GNP dan HACCP diproses produksi.
- Mengendalikan semua kegiatan pengendalian mutu pada proses awal pengawasan
mutu dan hasil pengawasan serta pengembangan produk.
- Mengatur dan merencanakan kerja, kebutuhan kerja tenaga kerja, alat bantu dan
fasilitas kerja selama masih dalam batas-batas standar baku yang diselaraskan
dengan rencana manajemen.
- Menilai/mengevaluasi kerja staff departemen PDQC.
8. Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Spv)
Supervisor pengawasan mutu proses bertugas membantu BPDQC dalam hal
sistem pengendalian mutu proses produksi. Memantau & mengendalikan kualitas proses
produksi dan produk jadi, sesuai standar mutu yang ditetapkan. Memantau pekerjaan QC
Process Spv & bagian administrasi. Melakuaka perbaikan mutu dan cost peralatan untuk
kebutuhan analisis.
9. Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi (Quality control Raw
Material/Finished Good Spv)
Supervisor pengawasan mutu bahan baku/produk jadi bertugas membantu
BPDQC dalam hal pengendalian mutu RM & FG serta pengembangan proses produksi.
Melakukan pengawasan secara langsung terhadap proses Incoming Quality Control
(IQC), Outgoing Quality Control (OQC) yang meliputi koordinasi QC Field RM & FG
serta pelaksanaan penerbitan hasil analisa IQC dan OQC sehingga aktivitas kerja bisa
berjalan lancar. Melakukan koordinasi tugas IQ RM & FG, OQC RM & FG serta
mengembangkan proses. Menjaga kelancaran tugas penerimaan RM/FG dan OQC
RM/FG. Mengawasi pelaksaan GMP HACCP dan SOP pada pergudangan. Mewakili
BPDQC jika tidak ada. Memantau, mengevaluasi standar mutu yang telah ditetapkan.
10. Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager)
Manajer keuangan bertugas dan bertanggung jawab merencanakan, menyiapkan
budget dan planning (AOP) untuk menentukan tujuan yang harus dicapai. Memonitor
kegiatan operasional dalam hal aspek financial supaya sejalan dengan AOP.
Menandatangani bank instrument (Cek, transfer bank) sesuai dengan batasan yang
ditetapkan perusahaan. Verifikasi setiaap pengeluaran biaya ataupun pembelian aset dan
penggunaan dana lainnya sesuai dengan batasan yang ditetapkan oleh perusahaan.
Menetapkan pelasanaan sistem dan prosedur yang berkaitan dengan keuangan.
11. Manajer Personalia (Branch Personnerl Manager)
Manajer personalia memiliki fungsi merencanakan, mengkordinir, mengarahkan
dan mengendalikan kegiatan kepersonaliaan yang meliputi hubungan industrial,
administrasi kepegawaian, keamanan, kehumasan, dan pelayanan umum untuk
mendukung proses pencapain tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka
panjang. Selain itu manajer personalia memiliki tugas dan tanggung jawab menciptakan
hubungan industrial yang harmonis untuk mencapai ketenangan industrial (ketenangan
kerja dan ketenangan usaha) dilingkungan perusahaan.
12. Manajer Pemasaran (Areaa Sales and Promotion Manager)
Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir
distribusi produk ke daerah pemasaran, melakukan tugas penjualan dan permintaan
produk, menyiapkan rencana penjualan dan permintaan produk, merencanakan dan
membuat rancangan promosi, serta membuat rencana penjualan dan permintaan produk.
13. Purcashing Office
Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan memelihara
prosedur pembelian untuk mengendalikan aktifitas pembelian, mengesahkan dokumen
pembelian sebelum dokumen dikirim ke pemasok dan memilih serta mengevaluasi
pemasok yang telah ditetapkan.
Struktur Organisasi PT Unilever Indonesia
Unilever Indonesia merupakan salah satu perseroan terdepan untuk kategori Fast Moving
Consumer Goods di Indonesia yang berdiri pada 5 Desember 1933. Unilever Indonesia awalnya
bernama Zeepfabireken, N.V. Lever.  lalu pada 22 juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi
PT Lever Brothers Indonesia, dan pada 30 Juli 1997, nama perusahaan kembali diubah menjadi
PT Unilver Indonesia Tbk. sampai saat ini.
Produk-produk Unilever Indonesia mencakup brand-brand ternama seperti Pepsodent,
Lux, Lifebuoy, sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall’s, Blue Band,
Rpyco, BAngo, dan laiinnya.

Visi dari Unilever Indonesia adalah Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari
Indonesia dengan menyentuh kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya.

Struktur Organisasi yang dimiliki oleh PT Unilever Indonesia :


Bisa dilihat dari bagan struktur organisasi PT Unilever Indonesia diatas, dapat
disimpulkan bahwa pembagian divisi berdasarkan dari fungsional dan produk yang dihasilkan
oleh masing-masing divisi.

Job Description :

1. Chief Financial Officer : Bagian yang bertugas mengatur segala kegiatan yang berkaitan
dengan keuangan, keputusan investasi dan pembiayaan perusahaan yang berpengaruh
terhadap laju pertumbuhan perusahaan.Peran Finance dibagi menjadi:
 Finance Business Partner bekerja sama dengan departemen untuk membantu mereka
membuat keputusan keuangan yang sehat dan inisiatif drive.
 Controller menerapkan proses informasi manajemen untuk menciptakan nilai bagi bisnis.
 Expertise Services bekerja di segala bidang mulai dari asuransi dan risiko, audit internal,
treasury sampai ke hubungan investor dan pensiun. Dengan mengembangkan pemahaman
yang mendalam mengenai strategi yang mendorong pertumbuhan dan profitabilitas, anda
akan berada di garis depan dalam evolusi perusahaan untuk memenuhi tujuan.
2. Director Home and Personal Care : Bagian yang bertugas mengurus semua yang ada di
dalam perusahaan yang berkaitan dengan para pegawai perusahaan.
3. Supply Chain :  Bagian yang bertugas untuk mengatasi bagian permasalahan bahan baku.
4. Costumer Development : Bagian yang bertugas untuk mengatasi masalah kostumer dan
bertugas merangkul kostumer sebanyak-banyaknya. Baik itu manajemen kategori,
mengembangkan dan menerapkan solusi dan aktivasi brand / kategori, atau manajemen
account yang berfokus pada omset, keuntungan dan pangsa pasar, peran Customer
Development di Unilever akan mengarahkan anda untuk menyediakan keunggulan pada tren,
kebiasaan dan perilaku pembelanja (shopper).
5. Human Resources and Corporate Relation : 
Business Partner Bekerja sama dengan para pemimpin bisnis untuk memberikan agenda
bisnis melalui strategi terintegrasi. Mereka memastikan bahwa bakat, organisasi,
keterampilan, kemampuan dan budaya yang tepat terbangun untuk membina hubungan kerja
yang positif
Expertise Team Sumber solusi HR&saran (kebijakan, proses, sistem dan alat-alat) di bidang
kepemimpinan, pengembangan efektivitas, pembelajaran organisasi dan reward. Expertise
Team menjadi bagian dari pengembangan solusi baru, sistem dan Best Practices yang akan
diluncurkan dalam wilayah, negara, atau bahkan global.
HR Services  Menyampaikan dan terus meningkatkan proses end-to-end HR seperti
rekrutmen, learning, reward, dan administrasi tenaga kerja. mereka juga melacak, memantau
dan secara aggresive  mengelola kinerja pelayanan untuk memastikan bahwa pelayanan
disampaikan dengan kualitas yang ditentukan dan dengan biaya yang optimal.
6. Director Food : Bagian yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan produk makanan
yang dihasilkan oleh Unilever
7. Director Ice Cream : Bagian yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan produk Ice
cream yang dihasilkan oleh Unilever

Anda mungkin juga menyukai