LEMBAR JAWABAN
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
1. Berikut ini adalah sejumlah variabel psikologi industri dan organisasi yang sering
dijadikan topik penelitian dalam dunia akademik dan juga sering menjadi kajian dalam
dunia praktis.
a) Motivasi Berprestasi (dalam setting kerja)
b) Kepuasan Kerja
Kemudian Anda jelaskan apa saja pemahaman Anda tentang variabel-variabel
tersebut.
Jawab :
a) Motivasi Berprestasi (dalam setting kerja)
Motivasi mengacu pada kekuatan dalam diri seseorang yang menjelaskan arah,
tingkat, dan kegigihan serta upaya yang dilakukan di tempat kerja. Arah, mengacu
pada pilihan seseorang ketika dihadapkan pada sejumlah kemungkinan-
kemungkinan yang ada. Kegigihan, mengacu pada lamanya waktu seseorang untuk
bertahan dengan tindakan yang diberikan. Tingkat, mengacu pada jumlah upaya
yang dilakukan seseorang.
Teori kebutuhan yang lebih komprehensif tentang motivasi, dan teori yang
membahas secara khusus dengan motivasi kerja, adalah teori motivasi berprestasi
David McClelland (McClelland, 1961, 1975). Teori ini menyatakan bahwa tiga
kebutuhan adalah pusat dari motivasi kerja: kebutuhan untuk pencapaian,
kekuasaan, dan afiliasi. Menurut McClelland, orang termotivasi oleh pola
kebutuhan yang berbeda, atau motif, istilah yang dia gunakan secara bergantian.
Faktor-faktor yang menyebabkan motivasi kerja mungkin berbeda dari orang ke
orang, tergantung pada pola khusus mereka adalah kebutuhan. Tiga motif utama,
atau kebutuhan, dalam teorinya adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan akan prestasi
Dorongan kuat untuk berhasil dan menyelesaikan pekerjaan. Individu
dengan kebutuhan yang sangat tinggi untuk berprestasi adalah mereka yang
UNIVERSITAS SUBANG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Program studi : Ilmu Administrasi Negara (Terakreditasi “B”)
Administrasi Bisnis (Terakreditasi “B”), Administrasi Keuangan (Terakreditasi “B”)
Jalan RA Kartini KM.3 Telp. 0260-417508 Fax. 0260-417508
Website : www.unsub.ac.id Email : tatusahafiaunsub@gmail.com- sms center :085759727803
mencintai tantangan kerja. Mereka termotivasi oleh keinginan untuk maju dalam
pekerjaan, untuk memecahkan masalah, dan menjadi pekerja yang berprestasi.
Perlu prestasi juga dikaitkan dengan menjadi berorientasi tugas, lebih suka
situasi yang menawarkan moderat memakan tingkat risiko atau kesulitan, dan
menginginkan umpan balik tentang pencapaian tujuan.
2. Kebutuhan akan kekuasaan
Kebutuhan untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan orang lain
dan menjadi berpengaruh. Individu dengan kebutuhan tinggi akan kekuasaan
berorientasi pada status dan lebih termotivasi oleh kesempatan untuk
mendapatkan pengaruh dan prestise daripada untuk menyelesaikan masalah
tertentu secara pribadi atau mencapai sasaran kinerja. McClelland berbicara
tentang dua sisi tentang kebutuhan akan kekuatan: Satu adalah kekuatan pribadi
digunakan untuk tujuan pribadi dan yang lainnya adalah kekuatan institusional,
atau kekuatan itu berorientasi pada tujuan organisasi (McClelland, 1970).
3. Kebutuhan akan afiliasi
Keinginan untuk disukai dan diterima oleh orang lain. Individu yang
dimotivasi oleh afiliasi perlu berjuang untuk persahabatan. Mereka sangat
peduli dengan hubungan interpersonal di tempat kerja dan lebih suka bekerja
dengan orang lain dalam suatu tugas. Mereka lebih termotivasi oleh koperasi
daripada situasi kerja yang kompetitif.
b) Kepuasan Kerja.
Kepuasan kerja adalah sebuah perasaan positif yang dimiliki seseorang dari
hasil evaluasi karakteristik. Lima aspek kepuasan kerja yang diukur oleh JDI (Job
Desuctive Index) :
(1) The work itself – tanggung jawab, minat dan pertumbuhan.
(2) Quality of Supervision – bantuan, teknis dan dukungan sosial.
(3) Relationships with co workers – keharmonisan sosial dan rasa hormat.
(4) Promotion opportunities – peluang untuk kenaikan gaji lebih lanjut.
(5) Pay – kecukupan upah.
Apa yang menyebabkan pada kepuasan kerja?
Penyebab kepuasan kerja adalah berasal dari saling ketergantungan, umpan
balik, dukungan sosial, dan interaksi dengan rekan kerja diluar tempat kerja. Hal
tersebut sangat terkait dengan kepuasan kerja bahkan setelah memperhitungkan
karakteristik dari pekerjaan itu sendiri.
Kepuasan kerja bukan hanya faktor dari luar, tetapi kepribadian juga berperan
dalam kepuasan kerja. Penelitian menunjukkan bahwa ;
(a) Orang yang memiliki “core self-evaluations” positif, cenderung percaya pada
dasar kompetensi diri, dan lebih puas dengan pekerjaan mereka.
UNIVERSITAS SUBANG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Program studi : Ilmu Administrasi Negara (Terakreditasi “B”)
Administrasi Bisnis (Terakreditasi “B”), Administrasi Keuangan (Terakreditasi “B”)
Jalan RA Kartini KM.3 Telp. 0260-417508 Fax. 0260-417508
Website : www.unsub.ac.id Email : tatusahafiaunsub@gmail.com- sms center :085759727803
4. Apa perbedaan antara rekrutmen dan seleksi ? dan apa fungsi rekrutmen dan seleksi
dalam penempatan kerja ?
Jawab :
Perbedaan antara rekrutmen dan seleksi
a. Pengertian
Rekrutmen merupakan kegiatan untuk menghubungkan bakal calon
tenaga kerja dengan organisasi atau perusahaan. Sedangkan seleksi adalah
proses perkenalan antara calon tenaga kerja dengan organisasi atau
perusahaan.
b. Tujuan
Rekrutmen bertujuan untuk menjaring bakal calon tenaga kerja dari
masyarakat. Sedangkan seleksi bertujuan untuk membatasi calon tenaga
kerja sehingga tersisa orang yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Rekrutmen bersifat mengumpulkan dan seleksi bersifat mengurangi.
UNIVERSITAS SUBANG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Program studi : Ilmu Administrasi Negara (Terakreditasi “B”)
Administrasi Bisnis (Terakreditasi “B”), Administrasi Keuangan (Terakreditasi “B”)
Jalan RA Kartini KM.3 Telp. 0260-417508 Fax. 0260-417508
Website : www.unsub.ac.id Email : tatusahafiaunsub@gmail.com- sms center :085759727803
c. Proses
Rekrutmen memiliki tahapan atau proses yang mudah karena hanya
dengan memberikan informasi kepada masyarakat bahwa organisasi
membutuhkan tenaga kerja. Sedangkan seleksi memiliki proses atau tahapan
yang rumit dan ketat untuk menemukan tenaga kerja yang tepat.
d. Pendekatan
Rekrutmen adalah proses yang menerapkan pendekatan positif. Orang-
orang akan diajak untuk bergabung dengan organisasi dengan syarat dan
ketentuan. Sedangkan seleksi menerapkan pendekatan negatif karena akan
mengurangi jumlah kandidat yang mendaftar sehingga sampai pada jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan.
e. Tantangan
Proses rekrutmen tidak membuat tantangan untuk bakal calon tenaga
kerja. Sedangkan proses seleksi harus menyediakan tantangan kepada
kandidat tenaga kerja. Tantangan itu berupa berbagai macam tes dan
wawancara, serta tugas-tugas tertentu yang bertujuan untuk menguji kualitas
claon tenaga kerja.
f. Urutan
Proses rekrutmen menghasilkan seleksi, sedangkan proses seleksi untuk
menindaki hasil rekrutmen. Artinya ada rekurtmen terlebih dulu kemudian
ada proses seleksi. Rekrutmen harus ditindaki melalui seleksi dan seleksi
harus dilakukan berdasarkan hasil rekrutmen.
g. Biaya
Rekrutmen memakan biaya relatif kecil karena kegiatannya tidak terlalu
membutuhkan banyak biaya. Sedangkan seleksi memakan biaya cukup
mahal karena memiliki tahapan kegiatan yang sangat ketat dan
membutuhkan biaya besar.
h. Waktu
Proses rekrutmen tidak banyak memakan waktu pelaksanaan, sedangkan
proses seleksi biasanya memakan waktu yang panjang.
Fungsi rekrutmen dan seleksi dalam penempatan kerja
Fungsi Rekrutmen dan seleksi dalam penempatan kerja juga termasuk
dalam fungsi-fungsi MSDM yang mempunyai peranan strategis dalam
mempersiapkan dan menyediakan sumber daya manusia yang sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam analisis pekerjaan
khususnya deskripsi dan spesifikasi. Kedua kegiatan tersebut didahului oleh
kegiatan analisis pekerjaan dan perencanaan sumber daya manusia. Hal ini
berarti bahwa kegiatan rekrutmen dan seleksi harus didasarkan pada suatu
UNIVERSITAS SUBANG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Program studi : Ilmu Administrasi Negara (Terakreditasi “B”)
Administrasi Bisnis (Terakreditasi “B”), Administrasi Keuangan (Terakreditasi “B”)
Jalan RA Kartini KM.3 Telp. 0260-417508 Fax. 0260-417508
Website : www.unsub.ac.id Email : tatusahafiaunsub@gmail.com- sms center :085759727803
kebutuhan yang dialami organisasi, baik dalam fisik maupun dari segi
kemampuan dan keterampilan. Pelaksanaan kedua kegiatan tersebut secara
wajar dan dikerjakan sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen yang baik, akan
dapat mencegah suatu organisasi akan mengalami surplus pegawai, kecuali
karena adanya faktor-faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan oleh
organisasi itu sendiri.
Seleksi dan penempatan merupakan langkah yang diambil setelah
terlaksananya fungsi rekrutmen yaitu proses mencari, menemukan dan menarik
pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi. Seleksi dan
penempatan merupakan serangkaian langkah kegiatan yang dilaksanakan untuk
memutuskan apakah seorang pelamar diterima atau ditolak, tetap atau tidak
seorang pekerja ditempatkan pada posisi-posisi tertentu yang ada dalam
organisasi.
Setelah melalui tahap rekrutmen kemudian seleksi, tahap selanjutnya
adalah penempatan. Pada tahap ini seorang karyawan baru akan ditempatkan
pada posisi tertentu untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu. Penempatan tidak
hanya berlaku bagi pegawai baru akan tetapi berlaku pula bagi pegawai lama
yang mengalami alih tugas dan mutasi dan konsep penempatan ini berarti
mencakup pula promosi, transfer dan bahkan demosi atau penurunan pangkat,
jabatan seorang pegawai.
5. Menurut anda apa dampak terjadinya pandemic covid-19 terhadap SDM Perusahan ?
Berikan Solusi !
Jawab :
a. Rendahnya kualitas tenaga kerja, Kualitas tenaga kerja dalam suatu negara dapat
ditentukan dengan melihat tingkat pendidikan negara tersebut. Sebagian besar
tenaga kerja di Indonesia, tingkat pendidikannya masih rendah. Hal ini
menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi rendah.
Minimnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan rendahnya
produktivitas tenaga kerja, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap rendahnya
kualitas hasil produksi barang dan jasa yang disebabkan Karena adanya pandemic
Covid-19.
b. Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja,
Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi oleh perluasan lapangan
kerja akan membawa beban tersendiri bagi perekonomian. Angkatan kerja yang
tidak tertampung dalam lapangan kerja akan menyebabkan pengangguran. Padahal
harapan pemerintah, semakin banyaknya jumlah angkatan kerja bisa menjadi
pendorong pembangunan ekonomi.
UNIVERSITAS SUBANG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Program studi : Ilmu Administrasi Negara (Terakreditasi “B”)
Administrasi Bisnis (Terakreditasi “B”), Administrasi Keuangan (Terakreditasi “B”)
Jalan RA Kartini KM.3 Telp. 0260-417508 Fax. 0260-417508
Website : www.unsub.ac.id Email : tatusahafiaunsub@gmail.com- sms center :085759727803
c. Persebaran tenaga kerja yang tidak merata, Sebagian besar tenaga kerja di
Indonesia berada di Pulau Jawa. Sementara di daerah lain masih kekurangan tenaga
kerja, terutama untuk sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Dengan
demikian di Pulau Jawa banyak terjadi pengangguran, sementara di daerah lain
masih banyak sumber daya alam yang belum dikelola secara maksimal.
d. Pengangguran yang sebabkan adanya PHK akibat Covid-19, Terjadinya krisis
ekonomi di Indonesia banyak mengakibatkan industri di Indonesia mengalami
gulung tikar. Akibatnya, banyak pula tenaga kerja yang berhenti bekerja. Selain itu,
banyaknya perusahaan yang gulung tikar mengakibatkan semakin sempitnya
lapangan kerja yang ada. Di sisi lain jumlah angkatan kerja terus meningkat.
Dengan demikian pengangguran akan semakin banyak.
e. Problem Gaji/UMR, Salah satu problem yang langsung menyentuh kaum buruh
adalah rendahnya atau tidak sesuainya pendapatan (gaji) yang diperoleh dengan
tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beserta tanggungannya. Faktor ini,
yakni kebutuhan hidup semakin meningkat, sementara gaji yang diterima relatif
tetap, menjadi salah satu pendorong gerak protes kaum buruh. Adapun dalam
sistem ekonomi Kapitalis, rendahnya gaji buruh justru menjadi penarik bagi para
investor asing. Termasuk pemerintah, untuk kepentingan peningkatan pendapatan
pemerintah (bukan rakyat), justru memelihara kondisi seperti ini. Kondisi ini
menyebabkan pihak pemerintah lebih sering memihak „sang investor‟, dibanding
dengan buruh (yang merupakan rakyatnya sendiri) ketika terjadi krisis perburuhan.
Rendahnya gaji juga berhubungan dengan rendahnya kualitas SDM. Persoalannya
bagaimana, SDM bisa meningkat kalau biaya pendidikan mahal. Solusi terhadap
problem UMR dan UMD ini tentu saja harus terus diupayakan dan diharapkan
mampu membangun kondisi seideal mungkin.
Solusinya
Maka dari pada itu, pengusaha dan organisasi mereka harus mematuhi saran
yang diberikan oleh otoritas nasional dan lokal, termasuk terkait pengaturan kerja dan
mengomunikasikan informasi penting kepada pekerja. Mereka harus menilai potensi
risiko gangguan terhadap usaha, meninjau atau menyusun rencana kesinambungan
usaha yang konsisten dengan pedoman yang diberikan oleh otoritas nasional dan lokal
demi meningkatkan ketahanan usaha dan mendukung pekerja dan keluarga mereka.
Pengusaha harus mengidentifikasi dan mengurangi risiko terhadap pekerja dan orang
lain terkait dengan tempat kerja yang diakibatkan oleh wabah Covid-19 dan
mempromosikan kebersihan di tempat kerja.
Mereka juga harus menilai tanggung jawab perusahaan untuk kompensasi
pekerja, khususnya di sektor-sektor berisiko tinggi, serta mencari saran dan dukungan
dari pengusaha dan organisasi keanggotaan bisnis yang dapat menyalurkan
UNIVERSITAS SUBANG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Program studi : Ilmu Administrasi Negara (Terakreditasi “B”)
Administrasi Bisnis (Terakreditasi “B”), Administrasi Keuangan (Terakreditasi “B”)
Jalan RA Kartini KM.3 Telp. 0260-417508 Fax. 0260-417508
Website : www.unsub.ac.id Email : tatusahafiaunsub@gmail.com- sms center :085759727803
Masalah PHK
Masalah PHK menjadi salah satu permasalahan SDM perusahaan di tengamn
pandemic Covid-19. Dalam penekanan Undang-Undang Ketenagakerjaan meminta
untuk meminimalisir PHK oleh pengusaha terhadap karyawan, artinya, PHK
merupakan jalan terakhir setelah upaya dan usaha dari pemerintah dan pengusaha
menemui jalan buntu.
Faktanya, pemerintah telah berupaya untuk mengantisipasi bertambahnya
jumlah PHK oleh perusahaan kepada pekerja dengan memberikan insentif pajak
bagi wajib pajak yang terdampak wabah COVID-19, yaitu insentif pajak
penghasilan (Pph) Pasal 21, insentif Pph Pasal 22 Impor, insentif Angsuran Pasal
25, dan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23/PMK.03/2020 tentang Insentif Pajak
Untuk Wajib Pajak Terdampak Wabah Virus Corona.
Solusinya :
Dengan diberikannya berbagai insentif dari pemerintah bagi perusahaan yang
terdampak COVID-19 diharapkan dapat meminimalisir kebijakan PHK oleh
perusahaan. Di samping itu, perusahaan juga dapat membuat terobosan-terobosan
melalui kebijakan perusahaan dan berbagai skema kerja dan pemberian upah
kepada karyawan agar kegiatan perusahaan tetap berlangsung dan menghidarkan
opsi PHK. Tentunya kebijakan dan skema kerja serta pemberian upah wajib
didiskusikan bersama dengan pekerja dan memperhatikan aturan hukum yang
berlaku.
UNIVERSITAS SUBANG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Program studi : Ilmu Administrasi Negara (Terakreditasi “B”)
Administrasi Bisnis (Terakreditasi “B”), Administrasi Keuangan (Terakreditasi “B”)
Jalan RA Kartini KM.3 Telp. 0260-417508 Fax. 0260-417508
Website : www.unsub.ac.id Email : tatusahafiaunsub@gmail.com- sms center :085759727803
Namun, apabila berbagai upaya dan usaha telah dilakukan tidak mencapai titik
temu, sehingga kebijakan PHK tidak dapat dihindari, maka perusahaan memiliki
kewajiban memenuhi hak-hak karyawan akibat PHK. Hal yang terbaik dan wajib
dilakukan adalah melakukan perundingan bersama antara pengusaha dan pekerja
yang menyangkut pemenuhan hak-hak pekerja. Disamping itu, pekerja juga wajib
mengedepankan win-win solution dalam melakukan perundingan, mengingat iklim
usaha yang melanda saat ini.
UNIVERSITAS SUBANG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Program studi : Ilmu Administrasi Negara (Terakreditasi “B”)
Administrasi Bisnis (Terakreditasi “B”), Administrasi Keuangan (Terakreditasi “B”)
Jalan RA Kartini KM.3 Telp. 0260-417508 Fax. 0260-417508
Website : www.unsub.ac.id Email : tatusahafiaunsub@gmail.com- sms center :085759727803