Anda di halaman 1dari 6

International Golden Institute

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


PROGRAM SARJANA ( s-1 )
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TA. 2021/2022

Mata Kuliah : Manajemen Perilaku Organisasi


Dosen : Drs. HotbenSitumorang, MBA
Hari/Tgl : SABTU, 16 July 2022
Waktu : 150 MENIT

Nama : Muhammad Fahmy Septian


NIM : 19121072
====================================================================
========

1. Teori kepuasan, Maslow menggambarkan klassifikasi kebutuhan manusia, jelaskan


dan berikan contohnya.

Jawaban:
Abraham Maslow dengan penelitiannya yang berjudul A Theory of Human Motivation
menjelaskan bahwa manusia memiliki beberapa kebutuhan dasar. Kebutuhan manusia
terdiri dari beberapa tingkatan atau yang biasa disebut dengan hierarki kebutuhan.
Kebutuhan inilah yang merupakan asal mula dari terbentuknya motivasi manusia dalam
mencapai sesuatu

Maslow menjelaskan bahwa manusia harus memenuhi kebutuhannya yang paling


rendah terlebih dahulu sebelum naik ke tingkat yang lebih tinggi, sampai ia bisa
mengaktualisasikan dirinya. Dengan kata lain, manusia tidak akan bisa mencapai
kebutuhan yang paling tinggi tanpa menyelesaikan kebutuhan yang paling rendah.

Misalnya adalah kebutuhan sandang dan pangan. Jadi, pada dasarnya manusia akan
memenuhi dulu kebutuhan makanan dan pakaiannya untuk hidup sebelum naik ke
tingkatan kebutuhan yang lebih tinggi, misalnya kebutuhan keamanan, kesehatan, dan
sebagainya. Intinya manusia normalnya mementingkan kebutuhan primernya lebih dulu
sebelum bisa memenuhi kebutuhan tersiernya.

Maslow kemudian menjelaskan bahwa pada dasarnya setiap individu selalu memiliki
cita-cita atau keinginan untuk bisa mencapai tingkat hierarki kebutuhan teratas. Namun,
tentunya untuk mencapai hal tersebut tidaklah mudah karena harus melewati tingkatan-
tingkatan sebelumnya.

Teori dari Maslow ini kemudian menjelaskan bahwa ada lima tingkatan kebutuhan yang
wajib dipenuhi oleh individu, yaitu:
1. Kebutuhan Dasar atau Fisiologis
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan paling mendasar untuk manusia menjalani
kehidupan, contoh dari kebutuhan ini adalah pangan. Tanpa adanya pemenuhan
kebutuhan akan pangan manusia akan mengalami kepunahan
2. Kebutuhan Rasa Aman
Setelah mampu bertahan hidup dengan sandang dan pangan. Kemudian
seorang individu mulai memikirkan tingkatan rasa aman. Maslow menjelaskan
bahwa rasa aman ini adalah rasa aman secara batin maupun fisik.

Kebutuhan rasa aman ini misalnya adalah rasa aman dari penyakit, rasa aman
dari bahaya, rasa aman dari bencana alam, dan rasa aman dari tindakan
kriminal. Contoh nyatanya adalah seseorang yang sudah mampu membeli
asuransi kesehatan agar dirinya terjamin ketika dihadapkan dengan penyakit.
3. Kebutuhan Sosial
Pada tingkat ketiga ada kebutuhan pada aspek sosial yang meliputi rasa
cinta, kasih sayang, dan juga kepemilikan akan sesuatu. Pada tingkatan ini,
Maslow menjelaskan kenapa manusia bisa jatuh cinta. Ia menjelaskan bahwa
manusia mencari cinta dan kasih sayang dari orang lain karena didasarkan
pada kesepian, kesendirian, kecemasan, stres, sampai depresi yang
berlebihan.
4. Kebutuhan Penghargaan
Penghargaan dalam hal ini bukan selalu soal hadiah, tetapi soal harga diri.
Harga diri ini terbagi menjadi dua, yaitu menghargai diri sendiri dan
penghargaan dari orang lain. Menghargai diri sendiri ini berarti kepercayaan
pada diri sendiri untuk mencapai tujuannya sendiri demi kehormatannya
sendiri. Sedangkan penghargaan dari orang lain ini lebih ke arah pengakuan
yang didapatkan dari orang lain, seperti terkenal, peningkatan jabatan dalam
pekerjaan, serta mendapatkan pujian.
5. Kebutuhan untuk Mengaktualisasikan Diri
Aktualisasi diri ini adalah pemenuhan potensi dari dirinya sendiri, seperti cita-
cita, kematangan mental, keinginan, dan lain sebagainya. Maslow
menjelaskan bahwa aktualisasi diri ini adalah kebutuhan individu untuk
menentukan keinginan mereka sendiri. Misalnya adalah ketika seseorang
berhasil mendapatkan pekerjaan yang ia inginkan, kemudian ia ingin terus
mengembangkan kemampuannya.

2. Manajer dapat membentuk perilaku karyawan agar mau melakukan perilaku- perilaku
yang menguntungkan perusahaan berupa penguatan secara sistematis dan
bertahap agar individu dapat berperilaku sesuai harapan.
Sesuai dengan teori ini, apa yang dilakukan seorang manejer.

Jawaban:
Bahwa terdapat beberapa cara untuk menguatkan karyawan:
a. Acknowledge atau pengakuan
Pengakuan yang diberikan perusahaan/perguruan tinggi terhadap
kontribusi seorang karyawan mungkin akan terlihat sebagai hal yang
sederhana. Namun ternyata pengakuan tersebut bisa membawa dampak
yang luar biasa. Terutama jika pengakuan tersebut diberikan di depan
umum.
b. Attribute atau tanda
Ternyata pemberian tanda pada karyawan terbukti dapat meningkatkan
tanggung jawab karyawan tersebut terhadap pekerjaannya. Pemberian
tanda tertentu pada karyawan yang berprestasi merupakan hal yang baik
dan sangat dianjurkan seperti pemberian sertifikat/piagam.
c. Assign atau penugasan
Penugasan tertentu atau promosi jabatan dapat diberikan pada karyawan
yang berprestasi. Penugasan pada karyawan yang berprestasi dalam hal
penyelesaian masalah atau pencapaian peluang akan menjadi salah satu
bentuk penghargaan dari perusahaan/perguruan tinggi. Karena dengan
penugasan tersebut, maknanya adalah perusahaan/perguruan tinggi
percaya pada kemampuan karyawan tersebut. Dan hal tersebut dapat
menjadi loncatan bagi karyawan berprestasi untuk meraih penghargaan
yang lebih tinggi lagi.
d. Award atau hadiah
Karyawan yang berprestasi juga dapat diberikan penghargaan berupa
hadiah nyata yang dapat langsung digunakan atau dimanfaatkan oleh
karyawan tersebut.
e. Assess/Analyze atau pengukuran/analisis
Dalam memberikan reward pada karyawan, perusahaan/perguruan tinggi
membutuhkan data yang valid untuk dianalisa. Sehingga akan didapatkan
informasi yang baik sebagai kunci utama dari sistem pemberian reward
tersebut.
3. Budaya organisasi adalah karakteristik tertentu yang dijunjung tinggi yang
membedakan satu organisasi dengan yang lainnya. Apa saja fungsi budaya
organisasi itu?

Jawaban:

Pemimpin sebuah organisasi memiliki peran penting dalam membentuk budaya


organisasi. Banyak pemimpin yang menggunakan teori budaya organisasi yang ada
saat ini untuk diterapkan di perusahaannya. Oleh karena itu, budaya organisasi yang
mengandung nilai-nilai dan norma-norma memiliki 5 fungsi, antara lain:
1. Meningkatkan rasa kepemilikan: Budaya organisasi berfungsi sebagai
identitas yang meningkatkan rasa kepemilikan dan loyalitas bagi seluruh
anggotanya.
2. Alat untuk mengorganisir: buadaya organisasi sebagai alat untuk
mengorganisir setiap anggota atau karyawan suatu perusahaan.
Maksudnya, mengorganisasi atau mengatur suatu kelompok agar
membentuk satu kesatuan. Nilai-nilai dan norma-norma dalam budaya
organisasi bisa menjadi batasan-batasan yang harus dipahami dan dipatuhi
semua anggotanya.
3. Meningkatkan kekuatan organisasi: Budaya organisasi memiliki fungsi untuk
meningkatkan kekuatan nilai suatu organisasi. Maksudnya, meningkatkan
kualitas suatu organisasi melalui nilai-nilai dan norma-norma yang ada
dalam budaya organisasi tersebut.
4. Mengontrol perilaku: Fungsi budaya organisasi sebagai mekanisme dalam
mengontrol perilaku setiap anggota di dalam maupun di luar lingkungan
organisasi. Nilai-nilai dan norma dalam budaya organisasi bisa memandu
dan membentuk sikap serta perilaku karyawannya.
5. Mendorong kinerja anggota: Budaya organisasi juga berfungsi membantu
mendorong seluruh anggota organisasi atau karyawan perusahaan untuk
meningkatkan performa kerja, baik itu dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
6. Menentukan tujuan organisasi: Budaya organisasi berfungsi sebagai alat
untuk menentukan arah atau hal-hal yang bisa dilakukan dan tidak. Tujuan
adalah penjabaran dari visi dan misi yang ingin dicapai oleh suatu
organisasi atau perusahaan.

4. Sikap, kepuasan kerja dan motivasi kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja
organisasi. Apa yang dimaksud dengan kinerja, kepuasan dan motivasi,
bagaimana pengukuran kinerja ditempat saudara bekerja atau dimana saudara
menjadi bagian dari satu organisasinya (sebutkan tipe organisasinya).

Jawaban:
Kinerja pegawai merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pegawai tersebut dalam
pekerjaanya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu.
Menurut Robbins (2003) bahwa kinerja pegawai adalah sebagai fungsi dari interaksi
antara kemampuan dan motivasi. Kinerja seringkali difikirkan sebagai pencapaian
tugas, dimana istilah tugas sendiri berasal dari pemikiran aktivitas yang dibutuhkan
oleh pekerja (Gibson, 1997). Yukl (1998) memakai istilah proficiency yang
mengandung arti yang lebih luas. Kinerja mencakup segi usaha, loyalitas, potensi,
kepemimpinan, dan moral kerja

Kepuasan kerja adalah perasaan yang dimiliki oleh pegawai tentang kondisi tempat
kerja merka saat ini. Kemudian menurut Church (1995), kepuasan kerja merupakan
hasil dari berbagai macam sikap (attitude) yang dipunyai seorang pegawai. McNesee
Smith (1996) yang mengatakan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan pekerja atau
pegawai terhadap pekerjaanya, hal ini merupakan sikap umum terhadap pekerjaan
yang didasarkan penilaian aspek yang berada dalam pekerjaan

Sedangkan motivasi kerja adalah kecendrungan seseorang melibatkan diri dalam


kegiatan yang mengarah sasaran. Menurut Gibson (1997), motivasi merupakan
kekuatan yang mendorong seseorang karyawan yang menimbulkan dan
mengarahkan perilaku. Jadi lebih lanjut dapat disimpulkan bahwa motivasi
merupakan suatu rangkaian kegitan pemberian dorongan, yaitu bukan hanya kepada
orang lain tetapi juga kepada diri sendiri. Sehingga melalui dorongan ini diharapkan
akan dapat bertindak kearah tujuan yang diinginkan. Vroom (1964) dalam Luthan
(2005) mengatakan kekuatan motivasi adalah valensi dan harapan.

Pada tempat saya kerja, yakni perusahaan pergudangan, pengukuran kinerja dinilai
berdasarkan beberapa aspek yaitu, financial, costumer satisfaction, internal process,
dan learning dan growth. Pada segi financial dilihat melalui berapa banyak jumlah
jam lembur, jumlah barang yang berhasil di kirimkan ke customer dalam sejam, dan
jarak tempuh barang. Dari segi costumer satisfaction dihitung dari berapa banyak
barang yang mengalami pengembalian, semakin kecil maka semakin baik. Dari segi
internal process, dilihat rata-rata pegawai dalam handling barang, berapa banyak
kasus selisih yang terjadi, berapa space yang terpakai untuk barang, dan berapa
lama jeda waktu SLA. Serta dari sisi learning dan growth dilihat berapa jumlah
training yang diikuti pegawai, jumlah harian sakit dan alpha, jumlah karyawan yang
keluar dan frekuensi keterlambatan.

5. Saat ini organisasi perusahaan bermunculan dalam bentuk e-Business, apa yang
dimaksud dengan e-Business dan apa saja factor yang seyogianya terjadi (ideal)
untuk mendukung pelaksanaan/berjalannya e-Business di negara ini.

Jawaban:
Pada dasarnya e-business adalah kata yang diserap dari dua suku kata bahasa
Inggris, yaitu Electronic business, yang bila diterjemahkan memiliki arti kegiatan
bisnis yang dilakukan secara otomatis ataupun semi otomatis dengan memanfaatkan
sistem informasi komputer. e-business adalah praktik pelaksanaan dan juga
pengelolaan proses bisnis utama, seperti dalam hal perancangan produk, mengelola
pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan juga
penyediaan servis dengan menggunakan teknologi komunikasi dan data yang sudah
terkomputerisasi.

E-business ini memungkinkan suatu perusahaan untuk bisa berhubungan dengan


sistem pemrosesan data secara internal dan juga eksternal secara lebih efisien dan
juga lebih fleksibel. E-business juga banyak digunakan untuk saling berhubungan
dengan pihak supplier maupun mitra bisnis perusahaan, dan juga untuk bisa
memenuhi dan melayani kepuasan pelanggan agar bisa lebih baik lagi. Terdapat
beberapa factor ideal agar e-business dapat berjalan dengan baik:
a. E-business dan strategi organisasi
Nilai strategis dalam menerapkan e-business akan sangat tergantung
pada tingkat sejauh mana suatu proses tersebut mampu membantu
organisasi dalam menerapkan dan mencapai seluruh strateginya.
b. Pembeli dan Inbound Logistic
Dalam hal ini, internet memiliki peranan yang penting dalam
meningkatkan kegiatan pembelian dengan cara mempermudah
perusahaan dalam melakukan identifikasi calon pemasok dan
melakukan perbandingan harga.
c. Operasi Internal, Sumber Saya Manusia, dan Infrastruktur
Teknologi komunikasi pada tingkatan yang lebih lanjut mampu
meningkatkan efisiensi operasional internal secara signifikan. Selain
itu, peningkatan akses informasi juga mampu secara signifikan
meningkatkan perencanaan. Dalam sumber daya manusia, kegiatan
ini akan mendukung adanya efisiensi dan efektifitas dalam kegiatan
utama perusahaan.
d. Outbound Logistic
Akses yang lebih tepat waktu dan akurat atas seluruh informasi yang
detail terkait pengiriman akan memungkinkan penjual dalam
mengurangi biaya transportasi dengan cara mengirimnya secara
menyeluruh pada pelanggan yang lokasinya berdekatan.
e. Penjualan dan Pemasaran
Pihak perusahaan bisa membuat katalog elektronik di website mereka
agar bisa melakukan otomatisasi input pesanan penjualan.
Kemampuan seperti ini akan memungkinkan pelanggan
menyampaikan pesanan ketika mereka membutuhkannya dan mampu
mengurangi jumlah staf secara signifikan dengan menghapus biaya
telepon, surat-menyurat, dan juga faks.
f. Pelayanan dan Dukungan Purna Jual
Secara signifikan, e-business akan mampu meningkatkan kualitas
dukungan purna jual pada para pelanggan.

6. Kekuasaan hadir secara formal ( koersif, reward dan legitimasi) dan selain itu juga
dimungkinkan dari karakteristik/keunikan pribadi. Jika anda berkuasa dikarenakan
jabatan, maka kekuasaan tersebut termasuk yang mana? Bagaimana pula
penjelasan kekuasaan pribadi?

Jawaban:

Terdapat beberapa jenis kekuasaan, diantaranya:


a. Coercive Power
Bentuk kekuasaan ini adalah bersumber dari tindakan pemaksaan.
Artinya, pemimpin memiliki kekuatan untuk memaksa seseorang
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keinginannya.
b. Reward Power
Bentuk kekuatan ini didasarkan pada gagasan bahwa sebagai
masyarakat, kita lebih cenderung melakukan sesuatu dengan baik
ketika kita mendapatkan balasan yang kita sukai.
c. Legitimate Power
Bentuk kekuasaan ini adalah membuat anggota merasa bertanggung
jawab dan menghormati posisi tertentu. Pemimpin yang
menggunakan legitimate power akan dipatuhi oleh anggotanya.
Kekuasaan ini biasanya didasarkan pada suatu peran
Hal ini menyebabkan bahwa apabila seseorang terpilih sebagai atasan karena
jabatannya, maka bentuk kekuasaannya adalah legitimate. Kekuasaan dengan jenis
seperti ini mudah hilang karena peran tersebut mudah diganti dengan orang lain.
Sedangkan menurut Miriam Budiardjo (2002) kekuasaan pribadi adalah kewenangan
yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan
tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh
dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau
kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan
keinginan dari pelaku

a. Validasi Ka. Tanggal : Jam Paraf :


Prodi 10 Juli :
Manajemen 2022 08.0
0
b. Acuan Soal (1). RPS (2).Pertemu (3). Ketentuan yang berlaku di PPS
an STIE IGI
Kuliah
Soal ini bersifat rahasia” Harus Dikembalikan”,
Milik STIE IGI

Anda mungkin juga menyukai